Anda di halaman 1dari 16

Muraqabah

dan
Muhasabah
Tujuan Instruksional
1. Mengontrol kondisi hatinya dan mengerti
bagaimana mengobati aib dirinya.
2. Mujahadah dengan mengontrol hatinya.

www.tarbiyah-online.com
Muqoddimah

(Yaitu) orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan


keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui
(tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu masih berupa
janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan
dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertaqwa.(QS. 53:32)
www.tarbiyah-online.com
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha
Pemurah (Al-Quran), kami adakan baginya syaithan (yang
menyesatkan). Maka syaithan itulah yang menjadi teman yang
selalu menyertainya (qarin). Dan sesungguhnya syaithan-
syaithan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang
benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat
petunjuk. ( Adz-Dzukhruf : 36-37 )

www.tarbiyah-online.com
Pengertian Muraqabah dan Muhasabah
Muraqabah adalah upaya diri untuk senantiasa merasa terawasi oleh Allah
(muraqabatullah). Jadi upaya untuk menghadirkan muraqabatullah dalam diri dengan
jalan mewaspadai dan mengawasi diri sendiri.
Sedangkan muhasabah merupakan usaha seorang Muslim untuk menghitung,
mengkalkulasi diri seberapa banyak dosa yang telah dilakukan dan mana-mana saja
kebaikan yang belum dilakukannya. Jadi Muhasabah adalah sebuah upaya untuk
selalu menghadirkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang dikerjakannya tengah
dihisab, dicatat oleh Raqib dan Atib sehingga ia pun berusaha aktif menghisab
dirinya terlebih dulu agar dapat bergegas memperbaiki diri.

Urgensi Muraqabah dan Muhasabah

Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu
dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. ( Al-Hajj : 77 )

www.tarbiyah-online.com
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar). ( Ar-Rum : 41 )

Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran)


sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka
mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang
demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu
berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah
(orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa
urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka. ( Muhammad : 25-26 )
www.tarbiyah-online.com
Tahapan-tahapannya
1. Muahadah. mengingat dan mengokohkan kembali perjanjian kita
dengan Allah SWT di alam ruh.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak


Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan). ( Al- Araf : 172 )

www.tarbiyah-online.com
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. ( Ar-Rum : 30 )

2. Muraqabah
Muraqabah atau perasaan diawasi adalah upaya menghadirkan
kesadaran adanya muraqabatullah (pengawasan Allah). Bila hal tersebut
tertanam secara baik dalam diri seorang Muslim maka dalam dirinya
terdapat waskat (pengawasan melekat atau built in control) yakni
sebuah mekanisme yang sudah inheren, dalam dirinya. Artinya ia akan
aktif mengawasi dan mengontrol dirinya sendiri karena ia sadar
senantiasa berada di bawah pengawasan Allah seperti dalam untaian
ayat-ayat Allah berikut ini:

www.tarbiyah-online.com
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian
Dia bersemayam di atas arsy[1453] Dia mengetahui apa yang masuk ke
dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari
langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. Dan Dia bersama kamu di
mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. ( Al-Hadid : 4 )

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui


apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya, ( Qaf : 16 )
www.tarbiyah-online.com
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan
Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan
bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Al-Anam : 59)

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu


perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di
dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya).
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (Luqman : 16)
www.tarbiyah-online.com
HR. Ahmad, Nabi SAW bersabda,
Jangan engkau mengatakan engkau sendiri,
sesungguhnya Allah bersamamu. Dan jangan pula
mengatakan tak ada yang mengetahui isi hatimu,
sesungguhnya Allah mengetahui.

3. Muhasabah
Muhasabah atau menghisab, menghitung atau
mengkalkulasi diri adalah satu upaya bersiap-siaga
menghadapi dan mengantisipasi yaumal hisab (hari
perhitungan) yang sangat dahsyat di akhirat kelak.

Umar r.a pernah mengucapkan kata-katanya yang


sangat terkenal: Haasibu anfusakum qabla
antuhasabu (Hisablah dirimu sebelum kelak engkau
dihisab).
www.tarbiyah-online.com
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Hasyr : 18)

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada


surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa. (Ali Imran : 133)

www.tarbiyah-online.com
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu
ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir. ( Qaf : 17-18 )

Al-Zalzalah : 7-8

Abbasa : 34-37

www.tarbiyah-online.com
Rasulullah SAW. bersabda bahwa ada 7 golongan yang akan mendapat
naungan/perlindungan Allah di mana di hari tidak ada naungan/
perlindungan selain naungan/perlindungan Allah (Yaumul Qiyamah atau
Yaumul Hisab). Ketujuh golongan itu adalah Imam yang adil, pemuda
yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah SWT, pemuda yang lekat
hatinya dengan masjid, orang yang saling mencintai karena Allah;
bertemu dan berpisah karena Allah, orang yang digoda wanita cantik
lagi bangsawan dia berkata, Sesungguhnya aku takut kepada Allah,
orang yang bersedekah dengan tangan kanannya sementara tangan
kirinya tidak mengetahuinya (secara senbunyi-sembunyi) dan orang
yang berkhalwat dengan Allah di tengah malam dan meneteskan
airmata karena takut kepada Allah.

Sabda Rasulullah SAW di hadits lainnya: Ada 70.000 orang akan


segera masuk surga tanpa dihisab. Doakan aku termasuk di
dalamnya, ya Rasulullah!, mohon Ukasyah bersegera. Ya, Engkau
kudoakan termasuk di antaranya, sahut Nabi SAW. Ketika
sahabat-sahabat yang lain meminta yang serupa, jawab Nabi SAW
singkat, Kalian telah didahului oleh Ukasyah. Siapa mereka itu ya
Rasulullah?, tanya sahabat. Mereka adalah orang yang rajin
menghisab dirinya di dunia sebelum dihisab di akhirat.
Subhanallah.
www.tarbiyah-online.com
4. Muaqabah atau mengiqab (menghukum/menjatuhi sanksi
atas diri mereka sendiri)
Umar r.a terkenal dengan ucapan: Hisablah dirimu sebelum kelak
engkau dihisab, maka tak ada salahnya kita menganalogikan
muaqabah dengan ucapan tersebut yakni Iqablah dirimu sebelum
kelak engkau diiqab.
Umar Ibnul Khathab pernah terlalaikan dari menunaikan shalat dzuhur
berjamaah di masjid karena sibuk mengawasi kebunnya. Lalu karena
ia merasa ketertambatan hatinya kepada kebun melalaikannya dari
bersegera mengingat Allah, maka ia pun cepat-cepat menghibahkan
kebun beserta isinya tersebut untuk keperluan fakir miskin.
Hal serupa itu pula yang dilakukan Abu Thalhah ketika beliau
terlupakan berapa jumlah rakaatnya saat shalat karena melihat burung
terbang. Ia pun segera menghibahkan kebunnya beserta seluruh
isinya, subhanallah.

5. Mujahadah
Mujahadah adalah upaya keras untuk bersungguh-sungguh melaksanakan
ibadah kepada Allah, menjauhi segala yang dilarang Allah dan
mengerjakan apa saja yang diperintahkan-Nya.
www.tarbiyah-online.com
Kelalaian sahabat Nabi SAW yakni Kaab bin Malik sehingga tertinggal
rombongan saat perang Tabuk adalah karena ia sempat kurang
bermujahadah untuk mempersiapkan kuda perang dan sebagainya. Kaab
bin Malik mengakui dengan jujur kelalaian dan kurangnya mujahadah pada
dirinya. Ternyata Kaab harus membayar dengan sangat mahal berupa
pengasingan/pengisoliran selama kurang lebih 50 hari sebelum akhirnya
turun ayat Allah yang memberikan pengampunan padanya.
Rasulullah Muhammad SAW terkenal dengan mujahadahnya yang luar
biasa dalam ibadah seperti dalam shalat tahajjudnya. Kaki beliau sampai
bengkak karena terlalu lama berdiri. Namun ketika isteri beliau Ummul
Mukminin Aisyah r.a bertanya, Kenapa engkau menyiksa dirimu seperti
itu, bukankah sudah diampuni, seluruh dosamu yang lalu dan yang akan
datang. Beliau menjawab. Salahkah aku bila menjadi abdan syakuran?.

6. Mutabaah
Terakhir kita perlu memonitoring, mengontrol dan mengevaluasi
sejauh mana proses-proses tersebut seperti muahadah dan
seterusnya berjalan dengan baik.

www.tarbiyah-online.com
Hasil Muraqabah dan Muhasabah
Paling tidak, ada 3 hasil yang akan diraih orang yang rajin
melakukan muraqabah dan muhasabah :
1. Mengetahui aib, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-
kelemahan dirinya serta berupaya sekuat tenaga meminimalisir
atau bahkan menghilangkannya.
2. Istiqamah di atas syariat Allah. Karena ia mengetahui dan
sadar akan konsekuensi-konsekuensi keimanan dan
pertanggungjawabannya di akhirat kelak, maka cobaan
sebesar apapun tidak akan memalingkannya dari jalan Allah
seperti misalnya tokoh Bilal dan Masyitah. Walaupun
keistiqamahan adalah hal yang sangat berat sehingga
Rasulullah SAW sampai mengatakan, Surat Hud membuatku
beruban (Karena di dalamnya ada ayat 112 berisi perintah
untuk istiqamah).
3. Insya Allah akan aman dari berat dan sulitnya penghisaban di
hari kiamat nanti (QS. 3:30)
www.tarbiyah-online.com

Anda mungkin juga menyukai