Anda di halaman 1dari 9

03/11/2016

Pentingnya diskusi multikultural


Benturan Budaya adalah hal yg pasti:
- Perbedaan antara peradaban tidak hanya riil, tetapi juga
mendasar.
- Dunia makin menyempit, interaksi beda peradaban makin
meningkat.
- Modernisasi ekonomi dan sosial dunia: Tercerabutnya identitas
lokal & memperlemah negara-negara sebagai sumber
identitas.
- Barat menjadi episentrum kekuatan budaya: (1) menjadi kiblat
budaya; tapi juga (2) kesadaran budaya, yaitu kembalinya
fenomena asal (Non-Barat).
MULTIKULTURALISME - Karakteristik dan perbedaan budaya kurang bisa menyatu dan
(TINJAUAN UMUM DARI BERBAGAI berkompromi dibanding karakteristik dan perbedaan politik dan
ekonomi.
LITERATUR)

Alasan stabilitas nasional: politik seragamisasi sentralistik.


Politik seragamisasi ini memang masih mengakui sifat
clash of civilization, pluralitas (kemajemukan) bangsa.
culture war,
Tetapi, kemajemukan ini mengacu pendapat John Rex
konflik etnis, (1997)- hanya terjadi pada ruang privat, yaitu ruang bagi
perlakuan dan kebijakan diskriminatif, setiap orang dan kelompok diberi kebebasan
mengekspresikan nilai-nilai maupun cara pandang mereka.
hubungan eksploitatif, POLITIK Sementara, kesetaraan dan kesempatan dalam berbagai
Bisamuncul bias (perlakuan tak adil yang takdisengaja),
BUDAYA bidang bagi elemen bangsa tidak disediakan oleh negara di
masalah: prasangka negatif, ruang publik.
kesalahpahaman, ORBA Katak dalam tempurung: individu/kelompok hanya
marjinalisasi, mengenal arti kebebasan di antara mereka sendiri tanpa
mengenal hak kebebasan dan perbedaan kelompok lain.
kekerasan fisik/simbolik,
ketimpangan dan kesenjangan yang tajam Muncul fragmentasi sosial: (1) orang Tionghoa tersekat
hanya di dunia bisnis seiring dengan nasionalisasi nama
yang berbau Tionghoa; (2) perbedaanperbedaan antara
pusat-daerah atau dalam pelayanan publik

Kesenjangan dalam ruang-ruang publik ini jadi


pemantik demokratisasi yang membuat runtuhnya
Orba.
Demokrasi: membuka kran kebebasan
Demokrasi: Belum siap seperangkat norma di ruang Samuel P. Huntington (1993):
publik seperti politik, hukum, ekonomi, dan
- bahwa sebenarnya konflik antar peradaban di masa depan tidak
pendidikan- yang menjamin kesetaraan dan lagi disebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik dan ideologi,
kesempatan yang sama. tetapi justru dipicu oleh masalah masalah suku, agama, ras dan
Masyarakat belum siap untuk menjadi masyarakat antargolongan (SARA).
multikultural (masyarakat yang menghargai - Konflik tersebut menjadi gejala terkuat yang menandai runtuhnya
kebebasan dan perbedaan kelompok lain) polarisasi ideologi dunia kedalam komunisme dan kapitalisme.
konflik-konflik sosial. - Di Amerika, multikultural muncul karena kegagalan pemimpin di
Dengan kata lain, demokrasi sebenarnya dalam mempersatukanorang Negro dengan orang Kulit Putih
mensyaratkan perspektif multikultural sebagai
pondasinya.

1
03/11/2016

TERBUKTI: PENGERTIAN
RUNTUHNYA STRUKTUR POLITIK NEGARA-NEGARA EROPA TIMUR (AKHIR
1980-AWAL 1990). Dari aspek Antropologi: multikultura & plural = sama,
masy yg memiliki keragaman budaya
DI ERA 1980-AN: TERJADINYA PERANG ETNIK DI KAWASAN BALKAN, DI
YUGOSLAVIA., PASCA PEMERINTAHAN JOSEP BROZ TITO: KERAGAMAN, YANG Multi = banyak; Kultur = budaya
DISATU SISI MERUPAKAN KEKAYAAN DAN KEKUATAN, BERBALIK MENJADI Plural = jamak
SUMBER PERPECAHAN KETIKA LEADERSHIP YANG MENGIKATNYA LENGSER.
Sufiks isme: membawa dampak psikologis terkait beda
ideologi

PENGERTIAN
Multikulturalisme: pandangan dunia yang kemudian dapat
diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang
menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan,
SIFAT MULTIKULTURAL
pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan *Sifat yang mengakui dan menghargai perbedaan dalam
masyarakat. Multikulturalisme dapat juga dipahami sebagai kesederajatan.
pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam
kesadaran politik (Azyumardi Azra,2007) *Sifat ini tumbuh dari paham multikulturalisme, yaitu cara
Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, pandang tentang keberagaman kehidupan yang
penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta menekankan penerimaan terhadap realitas perbedaan -
suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya agama, budaya, dan worldview- yang terdapat dalam
etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis,2006:174) masyarakat.
Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, *Jika sifat multikultural ini terinternalisasi pada diri
kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu individu, maka individu tersebut akan secara terbuka
negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama dan memahami, menghargai serta mengkaji budaya orang lain
sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk yang dilandasi oleh semangat menghormati dalam
mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan kebersamaan.
mempunyai kebanggan untuk mempertahankan
kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007)

Pluralisme dan multikulturalisme

Multikulturalisme (multiculturalisme)-meskipun berkaitan dan


Pluralisme dan multikulturalisme sering disamakan-adalah kecenderungan yang berbeda dengan
Pluralisme adalah pandangan yang menghargai pluralisme. Multikulturalisme adalah sebuah relasi pluralitas yang
kemajemukan, serta penghormatan terhadap sang lain yang di dalamnya terdapat problem minoritas (minority groups) vs
berbeda (the others), membuka diri terhadap warna-warni mayoritas (mayority group), yang di dalamnya ada perjuangan
keyakinan, kerelaan untuk berbagi (sharing), keterbukaan eksistensial bagi pengakuan, persamaan (equality), kesetaraan, dan
untuk saling-belajar (inklusivisme), serta keterlibatan diri keadilan (justice), seperti perjuangan yang dilakukan oleh
secara aktif di dalam dialog dalam rangka mencari kelompok minoritas Afrika, India, Pakistan, Cina, Turki di Amerika
persamaan-persamaan (common belief) dan menyelesaikan Serikat. Multikulturalisme jelas memperkaya pluralisme, meskipun
konflik-konflik. Oleh karena itu, tanpa ada keterlibatan aktif tidak bisa disamakan dengannya.
dalam pengembangan sikap dialogis ini, tidak ada pluralisme.

11 12

2
03/11/2016

MULTIKULTURALISME PLURALISME

ideologi yg mengakui dan ideologi yg memandang


PENYEBARAN PAHAM MULTIKULTURALISME
mengagungkan perbedaan keanekaragaman budaya yg di BERBAGAI NEGARA
dalam kesederajatan, baik lebih menekankan perbedaan
secara individu maupun antara satu masyarakat Runtuhnya Uni Soviet dan Eropa Timur yang menandai
komunal (Politic of dengan masyarakat lainnya. berakhirnya perang dingin, telah mempercepat dan
Recognition) meningkatkan intensitas globalisasi di berbagai bidang.
Kurang memerhatikan Sejak itu, AS seolah menjadi penguasa dunia. Sehingga,
Lebih menekankan pada interaksinya hampir semua yang berbau AS cepat dan mudah
interaksi antarbudaya sbg Lebih menonjolkan keunikan merambah ke berbagai dunia. Termasuk, pengalaman
entitas yg memiliki hak & dan entitas itu sendiri
sejarah multikulturalisme di AS.
kewajiban yg sama
Lebih cenderung sbg politik
kebudayaan seragam

1. MELTING-POT ASSIMILATION
PERJALANAN MULTIKULTURALISME DI AS
Dinamika perspektif keanekaragaman di AS dimulai dengan Menyatukan seluruh budaya dengan meleburkan
melting-pot assimilation menjadi salad bowl berkembang masing-masing budaya
lagi menjadi cultural pluralism dan akhirnya
multiculturalism. Konsep ini dipopulerkan melalui drama karya Zangwill.
Dinamika perspektif itu bermula dari gerakan warga kulit hitam Dalam perspektif melting-pot ditonjolkan perihal
yang menuntut kesetaraan hak sipil dan politik pada 1960-an. lahirnya manusia baru yang disebut Amerika, yaitu
Kemudian tahun 1970-an muncul gerakan civil society, yang merupakan idealisasi peleburan beraneka ragam
diikuti gerakan perempuan, lalu muncul gerakan pribumi
Amerika dan kelompok kulit berwarna. Pada tahun 1980-an budaya yang berasal dari Eropa dan Afrika.
hingga 1990-an muncul pemikiran kritis terhadap kurikulum Pemikiran kritis mengungkapkan bahwa melting-pot
sekolah dasar perihal sejarah, demografi, dan pendidikan
kewarganegaraan, yang menggugat perspektif melting-pot ternyata bersifat monokultur. Karena, dominasi dan
assimilation. hegemoni WASP (White Anglo-Saxon Protestant) amat
mengedepan.

2. SALAD BOWL 3. CULTURAL PLURALISM


Untuk mengakomodasi dan mengapresiasi kontribusi Horace Kallen (1970) memperkenalkan perspektif cultural
pluralism untuk menggantikan salad bowl.
non-WASP, dikembangkan perspektif pengganti yang
Perspektif ini membedakan antara ruang publik dan ruang privat.
disebut salad bowl.
Ruang publik: ruang terbuka tempat bertemunya orang dari
Budaya asal tidak dihilangkan tapi diakomodasi dan berbagai ikatan budaya.
memberikan kontribusi bagi budaya bangsa, tapi, Ruang privat: ruang yang disediakan untuk mewadahi dan merawat
interaksi kultural belum berkembang baik spesifikasi ikatan budaya di dalam masing-masing keluarga atau
komunitas yang berbeda-beda.
Unsur non-WASP memang diakomodasi, tapi ternyata
tak mengurangi unsur pokoknya yang dominan, yaitu Ternyata perspektif ini juga rapuh dan tak memuaskan, karena
mengandaikan dapat memisahkan sepenuhnya antara ruang publik
budaya WASP. dan ruang privat. Di samping itu mengandaikan wilayah non-budaya
terlepas dari wilayah budaya di dalam ruang publik.
Perspektif salad bowl masih tetap dirasakan
mengecewakan oleh non-WASP.

3
03/11/2016

4. MULTICULTURALISM Multikulturalisme:fokus pada relasi


antarkebudayaan; keberadaan kebudayaan yg
* Diperkenalkan tahun 1980-an, sebagai upaya memperoleh kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi di ruang publik, dan selanjutnya juga mengkritisi
satu hrs mempertimbangkan keberadaan
jalinan hubungan kekuasaan yang ada agar menjamin hak, keadilan dan kebudayaan lainnya.
kesempatan yang sama bagi semua WN yang dihormati latar belakang ikatan
budayanya. Muncul ide: toleransi, menghargai, kesetaraan
*Ikatan suku, ras, agama, daerah, bahasa, kebiasaan -- dapat hidup Politik multikultural: membangun ideologi yg
berdampingan secara damai, saling mendukung dlm posisi setara, dan
menikmati kehidupan yang makin adil (dlm suatu negara atau wilayah menempatkan kesetaraan dalam perbedaan sbg
pengorganisasian hidup bersama). sentralnya.
*Multikulturalisme tidak untuk menghilangkan kekhususan (specifity) dari ciri
budaya; tidak juga untuk meleburnya ke dalam keumuman (generality) budaya.
*Multikulturalisme menawarkan hadirnya realitas ganda/ragam : differences
similarities, diversity unity, identity integration, particularity universality,
nationality globality,etc.

MULTIKULTURALISME PRO-KONTRA MULTIKULTURALISME


Perbedaan budaya scr historis hrs dihargai pemerintah dalam menjamin
persamaan hak dlm masy bangsa
Kritik atas
pluralisme yg fokus pada keanekaragaman suku bangsa dan budaya Ada tiga: mendukung mengkritisi menolak.
shg budaya dianggap entitas yg distinktif
Setiap kelompok budaya ingin hidup dengan caranya sendiri; dan ini adalah hak Kelompok mayoritas dan atau yang diuntungkan
mereka. dengan statusquo, umumnya menolak perspektif
Tapi,jangan menjurus ke sikap dan tindakan yang eksklusif, egois, serta multikulturalisme.
arogan yang dapat mengancam kebersamaan kehidupan dalam
keanekaragaman budaya. Kelompok minoritas dan atau yang termarjinalkan,
Kecenderungan partikular-eksklusif harus dikontrol dan diimbangi dengan
semangat universal-inklusif.
umumnya mendambakan/ mendukung
Disebabkan:
multikulturalisme.
- Lahirnyanegara2 baru setelah PD II Kelompok intelektual sosial, umumnya mengambil
- Determinisme teknologi sikap kritis terhadap multikulturalisme.
- Meningkatnya kesadaranberbangsa
- Demokratisasi & human rights

Reformasi 1998:
- Isu-isu politik kebudayaan di Indonesia
- Isu-isu demokratisasi:
Multikultural mencakup tiga komponen: dari sentralistik-otoritarian ke desentralistik-otonomi daerah
- Kebudayaan
- Pluralitas kebudayaan
Muncul isu-isu multikultural sebagai penguat kesatuan bangsa:
- Cara merespon
BikhuParekh - Akibat desentralisasi thd Keanekaragaman: kontras-kontras atribut
(2002) - Minoritas vs mayoritas
- Dominan vs tidakdominan
Bukan abstrak tapi perlu Model yg - Putra daerah vs pendatang
aplikatif
Dulu kuat karena kekuatan sentralistik

4
03/11/2016

Pandangan J.S Furnival (1948) ttgmasy


ISU MULTIKULTURALISMEBELUM majemuk di Indonesia
SELESAI
APAKAH MODEL YANG PAS UNTUK INDONESIA?
APAKAH MODEL DARI NEGARA LAIN? Akibat policy kolonial di Indonesia & Burma:
M asyarakat beda rasial hanya bertemu di pasar
KEBANYAKAN KITA BICARA HASIL BUKAN PROSES -

- Kebudayaan dilihat sbg entitas otonom &


HASIL: PENTINGNYA TOLERANSI; SALING MENGHARGAI, MENJAGA KERUKUNAN; distinktif satu sama lainnya; Batas antarbudaya
MENGHORMATI PERBEDAAN; LEBIH KE FALSAFAH HUMANISTIK INDIVIDU tegas; Interaksi terbatas hanya di pasar atau alon-
DARIPADA SOSIAL KOLEKTIF alon

PROSES: BERISI PENJELASAN MODEL YG BERISI KONSEP2 & STRATEGI2 - M asy majemuk: mereka berkumpul, bergaul, tapi
tdk bercampur; msh memegang budaya sendiri;
MENCAPAI TUJUAN YG ABSTRAK DI ATAS
berdampingan tapi terpisah dalam satuan politik yg
sama.

Masy Majemuk di Indonesia disebabkan:


- Policy kolonial
Hanya cocok untuk konteks historis bukan sbg bentuk
- Letak geografis Indonesia yg terpisah laut struktural.
Sbg konstruksi kolonial mengatasnamakan integrasi
Lasleet (1982) membuat hipotesis: & stabilitas nasional:
sistem otoritarian adalah bentuk adaptif dari suatu Diskriminasi ras/etnis, sistem kategori, kodifikasi
pengaturan masy majemuk dg populasi besar dan hukum
terpisah pulau yg banyak dan luas. Segregasi & isolasi sosial bahkan menyingkirkan
etnis, misal apartheid
Mengabaikan ciri polietnik masy dunia ketiga
Untuk Integrasi bangsa

DI INDONESIA
TANTANGAN GLOBALISASI
Scr historis berbeda-beda
Tidak perlu pluralisme... Tapi Nasionalisme:
-Kesadaran identitas bersama Surutnya nasionalisme
-Ideologi ttg historis bersama & senasib Determinasi teknologi
sepenanggungan
komunikasi
-Adanya gerakan sosial bersama untuk mencapai satu
tujuan bersama

Akan kuat jika ada musuh dari luar

5
03/11/2016

REFERENCES
Kriyantono, R. (2012). Etika & filsafat ilmu komunikasi. Malang: UB
Press.
Mantik, M.J. (2012). Konsep multikulturalisme & pluralisme dalam
Lalita kaya ayu utami. Prosiding Seminar Internasional Multikultural &
Globalisasi.
Syaifuddin, A.F. (2006). Membumikan multikulturalisme di Indonesia.
Jurnal Etnovisi, 11 (1).

PECALANG ikut menjaga ketertiban Shalat Tarawih

Di Bali, Pecalang Ikut Jaga Ketertiban Shalat Tarawih


Sumber: http://nasional.news.viva.co.id, 9 Juli 2013

Pantauan di lapangan, pecalang di Masjid Suci melakukan pengaturan lalu lintas di


desa Pekambingan. Mereka juga berjaga selama umat muslim menjalankan ibadah.
Tujuannya, tentu saja agar kekhusyukan tarawih tak terganggu.

Nyoman Pilot Wirawan, pecalang asal Tri Jaga Mandala Pekambingan, menuturkan,
jalinan kebersamaan antarumat sudah terajut sejak lama di desanya. Pada malam
pertama tarawih itu, kata dia, Desa Pekambingan menerjunkan enam personil
TUGAS
KELOMPOK
pecalang untuk melakukan pengamanan.

Menurut dia, kepedulian antarumat beragama itu dalam bahasa Bali disebut menyama
braya (menjalin persaudaraan). "Menyama braya ini artinya kita saling pengertian satu
sama lain," terang Wirawan.

Penjagaan, sambung dia, dilakukan setiap umat Islam melakukan ibadah keagamaan.
Sebaliknya, setiap umat Hindu melakukan ritual keagamaan, umat Islam giliran terlibat
melakukan penjagaan.
Apa yang MENARIK
dari peristiwa itu?
"Kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam di Bali dan
Indonesia. Semoga kerukunan ini tetap terjaga," ucap Wirawan.

PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 33 PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 34

multikulturalisme? PENTINGNYA multikulturalisme


Setiap komunitas budaya
AJARAN bahwa beberapa budaya yang
cenderung ingin hidup dengan
berbeda (kesukuan, ras, agama, kedaerahan,
caranya sendiri hak hidup
bahasa, kelompok gender) dapat hidup
berdampingan secara damai, saling dan berkembang.
mendukung dalam posisi yang setara, Masyarakat modern-terbuka
dan menikmati kehidupan yang makin niscaya terjalin interaksi
adil (dalam suatu negara, wilayah (pertemuan, kerjasama,
pengorganisasian hidup bersama, termasuk di perselisihan) di antara manusia
universitas); yang berbeda latar belakang
PERSPEKTIF memuat semangat baru ikatan budaya-nya.
dlm meyakini, meneorikan, dan Indonesia modern-terbuka;
menyikapi keanekaragaman budaya; miniatur PBB
PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 35 PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 36

6
03/11/2016

PREMIS MULTIKULTURALISME PREMIS MULTIKULTURALISME


(lanjutan)
Premis 1: Keanekaragaman identitas Premis 3: Rasa memiliki dlm perspektif
budaya merupakan hal yang positif, multikulturalisme tak dpt didasarkan
dan dialog antar identitas budaya pada etnik, agama, jender, bahasa, dsb.
merupakan unsur penting dari Melainkan berdasar komitmen bersama
masyarakat yang plural.
Semua identitas budaya memiliki yang dibangun dgn pilar toleransi dan
sesuatu yang dapat disumbangkan dan solidaritas atas dasar kepercayaan aktif;
dipelajari dari budaya lain; Premis 4: Pilar toleransi dan solidaritas
Premis 2: Inti multikulturalisme sbg atas dasar kepercayaan aktif hanya bisa
praktik mencakup dua Hak, yaitu hak dimajukan melalui perbaikan distribusi
untuk berbeda dan hak untuk hadir material yang more or less adil,
memperoleh tempat di ruang publik sebagaimana penghargaan thd dimensi
(berpartisipasi secara setara dlm budaya;
urusan publik);

PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 37 PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 38

Masalah Multikulturalisme Tindakan pro-multikulturalisme


o Potensial maupun aktual, berupa: Menerima, toleran, simpati,
o benturan atau konflik budaya berempati, peduli terhadap
(clash of civilization, culture keanekaragaman kultural, bersedia
war), hidup bersama, saling percaya dan
o stigmatisasi atau prasangka saling mendukung (ko-eksistensi dan
etnis, perlakuan dan/atau pro-eksistensi);
kebijakan diskriminatif, Melakukan prakarsa memajukan
o hubungan eksploitatif, bias kehidupan multikultural yang lebih
(perlakuan tak fair), damai, merumuskan dan menegakkan
o ketakadilan ekonomi-politik, aturan yang fair-adil, mengurangi
o mental superior/inferior, kesenjangan, meningkatkan keadilan
o marjinalisasi, secara konsisten &
berkesinambungan.
o kekerasan fisik dan/atau
simbolis, dsb. PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 39
PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 40

HAKIKAT PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PENGERTIAN

PENGALAMAN YANG MEMBENTUK PERSEPSI UMUM TERHADAP USIA,


Diskusikan kembali dlm kelompok, dan GENDER, AGAMA, STATUS SOSIAL EKONOMI, JENIS IDENTITAS BUDAYA,
deskripsikan hasil refleksi Pecalang BAHASA, RAS DAN BERKEBUTUHAN KHUSUS.
menjaga Sholat Jumat dengan konteks Phonemics (emic) dan Phonetics (ethic) PIKE
Indonesia dlm perspektif
multikulturalisme, yaitu: Ethic adalah aspek kehidupan yang muncul konsisten pada semua budaya.
1. Adakah masalah dalam hubungan antar Emic adalah aspek kehidupan yang muncul dan benar hanya pada satu budaya
identitas budaya(agama, etnik, tertentu.
kedaerahan, dsb) di Indonesia sekarang?
2. Bagaimana mengatasinya?
3. Siapa yang bertanggungjawab
mengatasinya?

PENGENALAN MULTIKULTURALISME 2013 41 42

7
03/11/2016

WHAT IS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL


MULTI CULTURAL
Suatu rangkaian kepercayaan (set of beliefs) dan penjelasan yang mengakui dan
EDUC ATION? menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis dalam membentuk gaya hidup,
pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari individu,
Multicultural education is a process by which kelompok maupun negara (James A Blanks).
individuals and groups can learn to internalize the
facts of cultural pluralism to bring about a society that
recognizes cultural diversity (Boyer & Baptiste, 1996
p. 86).

Multicultural education is one response to the


increasing diversity of the school population as well
as to the growing demand for equality of all groups
(Woolfolk, 2002 p. 155)

44

DASAR PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DASAR PEMAHAMAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Kesadaran nilai penting keragaman budaya 1. Kesempatan yang sama bagi setiap siswa untuk mewujudkan potensi
sepenuhnya.
kesadaran bahwa setiap anak yang memiliki karakteristik berbeda memiliki
kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Sebuah perbedaan 2. Penyiapan pelajar untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat antar
adalah keniscayaan sehingga harus diterima secara wajar sehingga perlu budaya.
toleransi 3. Penyiapan pengajar agar memudahkan belajar bagi siswa tanpa
Gerakan pembaharuan pendidikan. memperhatikan perbedaan dan persamaan budaya

1. kesenjangan dalam kesempatan 4. Partisipasi aktif sekolah dalam menghilangkan penindasan dalam segala
bentuk
2. ketidakadilan dalam kesempatan sekolah
5. Pendidikan harus berpusat pada siswa dengan mendengarkan aspirasi
3. diskriminasi pada golongan tertentu dan pengalaman siswa.
Pendidikan multikultural muncul berbentuk bidang studi, program dan
praktek yang direncanakan lembaga pendidikan untu merespon tuntutan,
kebutuhan dan aspirasi kelompok. - seluruh aspek pendidikan.
Proses Pendidikan (an ongoing process) memperbaiki prestasi secara utuh
pendidikan untuk semua siswa educational equality for all students.

45 46

TUJUAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL


ARTI PENTING PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
1. Pengembangan literasi etnis dan budaya
Menjadi elemen yang kuat dalam kurikulum untuk
2. Perkembangan pribadi
mengembangkan kompetensi dan keterampilan hidup (life
skils), karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat 3. Klarifikasi nilai dan sikap
multikultur yang mencakup berbagai macam perspektif 4. Kompetensi multikultural
budaya yang berbeda. Jadi relevan untuk diterapkan,
karena pendidikan multikultural dapat melatih siswa untuk 5. Kemampuan keterampilan dasar
menghormati dan toleransi terhadap semua kebudayaan. 6. Persamaan dan keunggulan pendidikan
7. Memperkuat pribadi untuk reformasi sosial
8. Memiliki wawasan kebangsaan dan kenegaraan yang kokoh
9. Memiliki wawasan lintas budaya bangsa sebagai warga dunia
10. Hidup berdampingan secara damai

47 48

8
03/11/2016

Multicultural education is a process of comprehensive school FUNGSI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL


reform and basic education for all students. It challenges and
1. Memberi konsep diri yang jelas
rejects racism and other forms of discrimination in schools and
society and accepts and affirms the pluralism (ethnic, racial, 2. Membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan budaya ditinjau
linguistic, religious, economic, and gender, among others) that dari sejarahnya
students, their communities, and teachers represent. 3. Membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan realitas itu memang
ada di setiap masyarakat
4. Membantu mengembangkan pembuatan keputusan (decision making)
partisipasi sosial dan keterampilan kewarganegaraan

5. Mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.


MEMENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL Perubahan diri, perubahan
sekolah dan persekolahan, perubahan masyarakat

50

Anda mungkin juga menyukai