Anda di halaman 1dari 37

KULIAH

01
Habib Adjie 2011 1
1. Pengertian Ilmu Negara
Ilmu Negara adalah ilmu yang mempelajari pengertian-
pengertian pokok dan sendi pokok negara pada
umumnya. Kajiannya mencakup hal-hal yang sama atau
serupa dalam negara-negara yang ada atau pernah ada,
misalnya tentang terjadinya negara, lenyapnya negara,
tujuan dan fungsi negara, perkembangan negara, bentuk
negara dan sebagainya. Ilmu Negara menekankan hal-
hal yang bersifat umum dengan menganggap negara
sebagai genus (bentuk umum) dan mengesampingkan
sifat-sifat khusus dari negara-negara. Ilmu Negara tidak
membahas bagaimana pelaksanaan hal-hal umum itu
dalam suatu negara tertentu.
Maka Ilmu Negara bernilai teoritis.

Habib Adjie 2011 2


Kelahiran dan keberadaan Ilmu Negara tidak
dapat lepas dari jasa George Jellinek, seorang
pakar hukum dari Jerman yang kemudian
dikenal sebagai bapak Ilmu Negara, pada tahun
1882 ia telah menerbitkan buku dengan judul
Allgemeine Staatslehre (Ilmu Negara
Umum), buku ini kemudian menjadi cikal bakal
lahirnya Ilmu Negara. Istilah Ilmu Negara
dikenal dengan beberapa istilah,
antara lain:

Habib Adjie 2011 3


1. di Belanda dikenal dengan istilah
Staatsleer,
2. di Jerman dikenal dengan istilah
Staatslehre,
3. di Perancis dikenal dengan istilah
Theorie d' etat, sedangkan
4. di Inggris dikenal dengan istilah
Theory of State, The General Theory
of State, Political Science, atau
Politics.

Habib Adjie 2011 4


Dalam menyusun bukunya Allgeimeine
Staaslehre George Jellinek menggunakan
METHODE VAN SYSTEMATESERING
(METODE SISTEMATIKA), dengan cara
mengumpulkan semua bahan tentang ilmu
negara yang ada mulai zaman kebudayaan
Yunani sampai pada masanya sendiri
(sesudah akhir abad ke-19 atau awal abad
ke-20) dan bahan-bahan itu kemudian
disusunnya dalam suatu sistem.

Habib Adjie 2011 5


Ajaran G. Jellinek merupakan
penutup untuk masa lampau
sekaligus juga merupakan dasar
untuk mempelajari Ilmu Negara
lebih lanjut.

Habib Adjie 2011 6


Habib Adjie 2011
Ilmu Negara oleh G. Jellinek
dimasukkan dalam kelompok
STAATSWISSENSCHAFT (ILMU
KENEGARAAN) dibagi dalam 2
(dua) golongan, yaitu :
1. Staatswissenschaft dalam arti
sempit (yang memberi tekanan pada
segi objeknya, yaitu Negara).
2. Rechtswissenschaft (yang
ditekankan pada segi hukumnya).

Habib Adjie 2011 8


Staatswissenschaft
dalam arti sempit, dibagi 3 (tiga) kelompok :

1. Beschreibende Staatswissenschaft
atau Staatskunde.
2. Theoretische Staatswissenschaft atau
Staatslehre.
3. Praktische Staatswissenschaft atau
Angewandte Staatswissenschaft..

Habib Adjie 2011 9


ILMU NEGARA termasuk Theoretische
Staatswissenschaft atau Staatslehre
(ajaran tentang negara).
Asal muasal Staatslehre adalah
Beschreibende Staatswissenschaft atau
Staatskunde yang merupakan himpunan
ilmu yang membahas bahan-bahan mentah
tentang negara yang belum disusun
secara teoritis dalam bentuk ajaran-ajaran
tentang negara.

Habib Adjie 2011 10


Ilmu Negara merupakan ajaran-ajaran tentang
negara yang mengambil bahan-bahannya dari
Staatskunde.

Apabila Staatskunde yang telah disistematisir dalam


Staatslehre hendak diterapkan, maka penerapannya
lewat Praktische Staatswissenschaft (ilmu praktis
tentang kenegaraan).

Ilmu Politik yang sekarang ini merupakan bentuk


penerapan dari Praktische Staatswissenschaft .

Habib Adjie 2011 11


Theoretische Staatswissenschaft atau
Staatslehre dibagi 2 (dua) golongan
berdasarkan perspektif :
1. Sosiologis.
2. Yuridis.

Pembagian tersebut disebut dengan


ZWEISEITEN THEORI.

Habib Adjie 2011 12


SOSIOLOGIS melihat negara
sebagai suatu bangunan
masyarakat atau negara sebagai
suatu kebulatan (Ganzheit).

Habib Adjie 2011 13


YURIDIS melihat
negara dalam
strukturnya atau
negara sebagai suatu
bangunan hukum.

Habib Adjie 2011 14


Teori Ilmu Negara secara
Sosiologis terbagai dalam 5 (lima)
pokok bahasan :
1. Sifat Hakikat Negara.
2. Pembenaran Negara.
3. Terjadinya Negara.
4. Tipe-tipe Negara Utama.
5. Tujuan Negara
(Tinjuauan ini seolah melihat negara
secara utuh dari tampilan luarnya).
Habib Adjie 2011 15
Teori Ilmu Negara secara
Yuridis Juridis Struktur /
Subtansi / Isi.
(Tinjauan substansi atau isi,
yang melihat negara dari
tampilan dalamnya)

Mempersoalkan :

Habib Adjie 2011 16


Bagaimana bentuknya ?
Bagaimana pula susunannya ?

Apa saja unsur-unsur negara ?

Dimanakah letak kedaulatannya ?

Bagaimana keberadaan konstitusinya ?

Apa saja alat-alat perlengkapan negara itu ?

Bagaman sistem dan lembaga perwakilannya ?

Bagaimana fungsi negara itu diatur ?

Apa pula sendi-sendi pemerintahan yang dipakai


untuk menjalankan organisasi negara tersebut ?

Habib Adjie 2011 17


Berdasarkan pembagian tersebut,
ada 2 (dua) sudut pandang, yaitu :

1. Ajaran-ajaran umum tentang


negara (Allgemeine Staatslehre).
2. Ajaran-ajaran khusus mengenai
negara tertentu (Besondere Staatslehre).

Habib Adjie 2011 18


Allgemeine Staatslehre
bersifat umum dalam arti berlaku
untuk semua negara

Habib Adjie 2011 19


BEZONDERE STAATSLEHRE
Teori bernegara yang
diberlakukan untuk satu negara
tertentu saja.

Habib Adjie 2011 20


Besondere Staatslehre dikenal 2
(dua) sudut pandang, yaitu :
1. Individuelle Staatslehre
ajaran yang memandang negara
dari sudut sosial.
2. Spezielle Staatslehre ajaran
yang memandang negara dari
sudut hukum.

Habib Adjie 2011 21


G. Jellinek menekankan perihal
Ilmu Kenegaraan pada segi
hukumnya (rechtswissenschaft),
dibagi menjadi :
1. Hukum Tata Negara.
2. Hukum Administrasi
Negara/Hukum Tata Usaha
Negara/Hukum Tata Pemerintahan.
3. Hukum Antar Negara.
Habib Adjie 2011 22
Status/letak mata kuliah Ilmu
Negara sebagai mata kuliah
pengantar untuk mempelajari ilmu
hukum lainnya yang objeknya
negara, yaitu Hukum Tata Negara
(HTN), Hukum Administrasi Negara
(HAN).

Habib Adjie 2011 23


Status Ilmu Negara Umum
sebagai mata kuliah pengantar.
Ilmu Negara Khusus merupakan
komplementer (pelengkap) bagi
ilmu negara umum, dari tataran
yang umum teoritis menuju
tatanan yang lebih lokal,
spesifik dan praktikal.
Habib Adjie 2011 24
ILMU NEGARA Ilmu
Pengetahuan yang membahas :
a. pengertian-pengertian.
b. sendi-sendi dasar tentang
negara.

Habib Adjie 2011 25


Ilmu Negara memandang
objeknya itu, yaitu Negara, dari
sifat atau pengertiannya yang
abstrak, artinya objeknya itu
dalam keadaan terlepas dari
tempat, keadaan dan waktu,
belum mempunyai objek
tertentu, bersifat abstrak-umum-
universal
Habib Adjie 2011 26
ILMU NEGARA bersifat Teoritis,
Abstrak dan Universal (TAU).
Dalam Ilmu Negara mengandaikan
kesamaan keadaan setiap negara
(in general) sehingga tidak dapat
langsung diterapkan dalam praktek
kenegaraan secara khusus.

Habib Adjie 2011 27


Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara pertama-tama menentukan
apa/mana saja masyarakat hukum atasan dan
bawahan dengan jenjang tingkatannya, kemudian
merumuskan lingkup peranan terhadap wilayah
serta warganya selanjutnya
menentukan kekuasaan macam apa yang diserahkan
kepada aneka lembaga dalam tiap masyarakat
hukum
(hukum tentang pendistribusian kekuasaan (fungsi-
fungsi negara kepada lembaga-lembaga negara)

Habib Adjie 2011 28


Objek pembahasan
Hukum Tata Negara
(HTN) dan Hukum
Administrasi Negara
(HAN) bersifat konkret
(specific), yaitu negara
yang terikat pada waktu
dan tempat tertentu.
Habib Adjie 2011 29
Berkaitan dengan perbedaan penyelidikan objek
antara Ilmu Negara dengan Ilmu Lain yang
pembahasan sama, yaitu Negara, bahwa Hukum
Tata Negara RI dan Ilmu Politik Kenegaraan
memandang objeknya, yaitu negara dari sifatnya
atau pengertiannya yang konkret, artinya
objeknya itu sudah terikat pada tempat, keadaan
dan waktu, jadi telah mempunyai objek yang
pasti, misalnya negara Republik Indonesia,
negara Inggris, negara Jepang dan seterusnya.
Kemudian, dari negara dalam pengertiannya
yang konkret itu diselidiki atau dibicarakan lebih
lanjut susunannya, alat-alat perlengkapannya.
Wewenang serta kewajiban daripada alat-alat
perlengkapan tersebut dan seterusnya.
Habib Adjie 2011 30
Hukum Adminitrasi Negara
Administrasi Negara adalah kumpulan
ketentuan yang wajib ditaati oleh lembaga
kekuasaan/pejabat atasan maupun
bawahan, setiap kali melasanakan
karya/peranan berdasarkan Hukum Tata
Negara
(hukum yang mengatur cara bekerjanya
lembaga-lembaga tersebut dalam
menggunakan fungsi-fungsi yang diberikat
dalam HTN)

Habib Adjie 2011 31


KONSEP NEGARA
1. SUDUT PANDANG POLITIS.
Titik tolak pandangan ini adalah kekuasaan.
Artinya negara dilihat sebagai organisasi
kekuasaan.
Operasional konsep kekuasaan adalah
kemungkinan untuk melaksanakan
kehendak sendiri dalam kerangka suatu
hubungan sosial.
Habib Adjie 2011 32
2. Sudut pandang Sosiologis.
Titik tolak pandangan ini adalah masyarakat
(society). Di sini, negara dipahami sebagai
organisasi tertinggi yang dipengaruhi kuat
oleh keberadaan masyarakat. Artinya,
negara dinyatakan sebagai kenyataan
masyarakat.
Operasional konsep masyarakat adalah
sejumlah manusia dalam arti seluas-
luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama.

Habib Adjie 2011 33


3. Sudut pandang Yuridis.
Titik tolak pandangan ini adalah
hukum. Di sini negara diartikan
sebagai bagian dari tata hukum
dan organisasi besar yang
harus tunduk pada hukum.
Operasional konsep hukum
adalah segala peraturan yang
dibuat untuk mengatur tata tertib
kehidupan manusia.
Habib Adjie 2011 34
4. Sudut pandang Religis.
Titik Tolak pandangan ini adalah agama
atau Tuhan. Artinya, negara dinyatakan
sebagai fasilitas atau tempat bersemayam
Tuhan di bumi.
Dalam konsep operasional agama
dimaksudkan sebagai kepercayaan yang
dianut oleh umat manusia untuk
menemukan hakikat hidup dan
hubungannya dengan Tuhan.

Habib Adjie 2011 35


PERTANYAAN :
1. Jelaskan METHODE VAN SYSTEMATESERING (METODE
SISTEMATIKA) dari George Jellinek.
2. Ajaran G. Jellinek disebutkan sebagai merupakan
penutup untuk masa lampau sekaligus juga merupakan
dasar untuk mempelajari Ilmu Negara lebih lanjut.
Uraikanlah pendapat saudara mengenai hal tersebut.
3. Uraikanlah Sistematika Ilmu Negara menurut pendapat
George Jellinek.
4. Jelaskan mengenai ZWEISEITEN THEORI.
5. Bagaimanakah hubungan antara Ilmu Negara, Hukum
Tata Negara, Hukum Administrasi Negara dan Ilmu
Politik ?
6. Uraikanlah Konsep Negara dari sudut pandang religi,
politik dan sosiologis.

Habib Adjie 2011 36


7. Jelaskan yang dimaksud dengan :
a. Ilmu Negara.
b. Ilmu Kenegaraan.
c. Allgemeine Staatslehre.
d. BEZONDERE STAATSLEHRE.
e. Staatsleer.
f. Staatslehre.
g. Theorie d' etat.
h. Theory of State, The General Theory of State,
Political Science, atau Politics.

----------------

Habib Adjie 2011 37

Anda mungkin juga menyukai