Anda di halaman 1dari 7

Nama: Muhammad Firzha Aulia Rahadi

Nim: 20201011031147

Kelas: G

Mata Kuliah: Ilmu Negara

Dosen: Cekli Setya Pratiwi, S.H., LLM., M.CL

Penugasan I: Ruang Lingkup Ilmu Negara

1. Perhatikan pandangan G. Jellinek, Plato, Jean Bodin; Sebutan berbagain istilah yang
memiliki padanan dengan istilah “ilmu negara”?
 George Jellinek: Ilmu Negara (Allgemeine staatslehre) adalah Ilmu yang
menyelidiki pengertian-pengertian pokok pokok (grond begrippen) dan sendi
pokok negara (grond begin selen) pada umumnya.
 Plato: Negara itu adalah merupakan Lembaga atau organisasi yang
mementingkan kebajikan (pengetahuan) umum atau kebaikan Bersama, dan
berbuat adil.
 Jean Bodin: Bahwa kedaulatan negara memang di personifikasikan dalam
pribadi raja, namun raja tetap harus menghormati hokum kodrat, hokum antar
bangsa, dan konstitusi, kerajaan (legesimperil). Negara adalah suatu
perkumpulan dari pada keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang
di pimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat.

2. Apa pengertian Ilmu Negara?


Ilmu yang mempelajari pengertian-pengertian pokok dan sendi pokok negara pada
umumnya, memenuhi kualifikasi keilmuan yaitu:
 Objek
 Metode
 Sistematika yang jelas
 Fungsional
3. Jelaskan obyek dan ruang lingkup Ilmu Negara!
a. Obyek ilmu negara adalah
Negara dalam pengertian yang abstrak, umum, dan universal
Jadi yang di pelajari adalah negara secara umun dan menyeluruh
b. Ruang lingkup Ilmu Negara:
Adalah negara dalam pengertian abstrak, umum, universal

Pengertian Abstrak: terlepas dari waktu dan tempat, bukan suatu negara tertentu
Secara Umum: menyelidiki asal mula sifat hakekat yang menitik beratkan
penyelidikan negara dari asal mula dan wujud negara pada umumnya (konsepnya
ilmu negara secara umum)
Universal: konsep ilmu negara berlaku secara menyeluruh tanpa terkecuali

Kesimpulan: Obyek Ilmu Negara mempelajari tentang ilmu negara bersifat


abstrak, umum, universal. Konsep ilmu negara memandang obyeknya yakni
negara berada dalam keadaan terlepas dari tempat dan waktu, konsepnya tidak di
peruntukkan untuk negara tertentu saja tapi umum.

4. Bagaimana sistematika dan metode ilmu negara?


Sistematika Ilmu Negara:
Ilmu Negara (Algemeine Statlehre) dibagi menjadi 2:
1. Dalam arti sempit (Staatswissenschaften)
Golongan ilmu pengetahuan negara sebagai obyek
2. Ilmu pengetahuan Hukum (Rechtswissenschaften)
Golongan ilmu pengetahuan negara yang menekankan pada segi hokum, yaitu
hukum tata negar, hukum administrasi negara, dan hukum antar negara

Staatswissenschaft dalam arti sempit (ilmu kenegaraan dalam arti sempit), dibagi
menjadi 3:
1. Beschreibende Staatwissenchaft, artinya hanya mendeskripsikan yang terjadi
dalam berhubungan dengan negara
2. Theoretische staatwisens chaft, yaitu kajian terhadap bahan-bahan yang
dikumpulkan. Dengan mengadakan analisis dan memilah mana yang merupakan
ciri-ciri khusus.
 Theoretische staatwisens chaft lehre terbagi menjadi 2:
Allgemeine Staatler (ilmu negara umum), dibagi menjadi 2:
a. Allgemeine soziale (segi social/sosiologis), dimana negara dilihat
sebagai gejala social dan dapat dipersamakan dengan perkumpulan-
perkumpulan social
b. Allgemeine Staatsrecht lehre (segi yuridis), dimana negara dalam
strukturnya atau negara sebagai suatu bangunan hukum

Besondere Staatler (ilmu negara khusus), dibagi menjadi 2:


a. Spezialle staatslehre (sosiologis), penyelidikan di tunjukan kepada
negara dalam pengertian umum, dan kemudian selanjutnya yang di
pelajari adalah suatu Lembaga kenegaraan khusus misalnya badan
perwakilan
b. Individuelle staatslehre, penyelidikan di tujukan kepada suatu negara
tertentu (khusus) yang kongkret, misalnya negara Indonesia, inggris,
dll.

Metode Ilmu Negara:


Ilmu negara di eropa continental melahirkan 2 aliran besar yaitu:
Aliran normative yuridis
Melihat fenomena negara dari sudut pandangan hukum, dibagi
menjadi 4:
a. Metode deduksi
Cara kerja aripori, beranjak dari pemikiran umum sampai pada
kesimpulan khusus dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dasar
dan kaidah-kaidah atau norma-norma umum. Metode deduksi di
gunakan oleh plato dalam menyusun suatu konsepsi mengenai negara
yang ideal
b. Metode filosofi
Dalam proses penyelidikan meninjau serta membahas negara secara
abstrak-ideal dan transcendental atau bersifat metafisika atau
melampaui dunia nyata
c. Metode sistematis
Penyelidikannya menggunakan bahan-bahan yang sudah di himpun
oleh ilmuan lain kemudian terhadap bahan tersebut dilakukan deskripsi
penguarian, evaluasi terhadap fenomena negara. Dilakukan klarifikasi
secara kelompok konstitusi absolut, relative positif dan ideal, menurut
(carl schmith)
d. Metode hukum
Suatu mode yang dalam penyelidikannya menggunakan pendekatan
yuridis atau semata-mata fenomena negara dari sudut pandang hukum,
factor-faktor non hukum di kesampingkan

Aliran empiris-genetis
Melihat negara dari sudut pandang realita dalam pengalaman yang
dapat diamati oleh panca indra, aliran empiris-genetis dibagi
menjadi 4:
a. Metode historis perbandingan
Suatu metode gabungan secara historis, penyelidikan dilakukan dengan
analisis terhadap kenyataan-kenyataan sejarah yaitu dicermati
pertumbuhan dan perkembangan fenomena negara, terwujud dalam
sejarah. Digunakan oleh (mac iver)
b. Metode fungsional
Dalam penyelidikan meninjau fenomena negara di dunia tidak lepas
satu dengan lainnya sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan
interdependasi/timbal balik dan saling mempengaruhi antara negara
dan masyarakat, digunakan (herman heller)
c. Metode sinkretis
Menyelidiki fenomena negara dari dua sudut pandang yaitu dari aspek
social khususnya sosiologi dan aspek yuridis, digunakan oleh (George
jellinek)
d. Metode dialetika
Dengan tanya jawab atau dialogis sebagai suatu upaya untuk
mendapatkan pengetahuan kebenaran, digunakan filsof yunani
socrates dan metode dialetika dibagi menjadi 3:
a. These/tesis
Negara kekuasaan (dalil atau pendirian)
b. Anthiteses/anthisihetesis
Negara hukum formal dalam arti sempit/negara hukum
formil/negara undang-undang (kontra terhadap dalil pertama)
c. Syntheses atau sintesis negara
Hukum arti luas atau negara hukum materiel/negara kesejahteraan
(suatu pendirian atau pendapat yang lebih baik atau lebih maju)

Penugasan II: Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik, Hukum Tata Negara,
Hukum Internasional

1. Apa perbedaan antara Ilmu Negara dan Ilmu Politik?


Ilmu Negara:
a. Pada materi kajian (focus of interest)
b. Memiliki tugas terbatas, hanya melukis lembaga-lembaga bersifat deskriptif
c. Pembahasan ilmu negara mengutamakan segi yuridis
d. Konstitusional
e. Ilmu negara memiliki pendekatan yang bersifat yuridis
f. Ilmu negara bersifat teoritis
g. Ilmu negara tekanannya pada susunan bentuk-bentuk dan sifat umum
Ilmu Politik:
a. Selective interest
b. Lapangan kerja meliputi menganalisa peristiwa-peristiwa politik dalam kehidupan
bernegara sehingga sifatnya dinamis
c. Ilmu politik lebih mencoba menemukan kajiannya, cenderung melalui empiris
d. Ilmu politik bersifat praktis
e. Ilmu politik tekanannya pada kehidupan kenegaraan dalam praktek

2. Apa perbedaan antara Ilmu Negara, dan Hukum Tata Negara, atau Hukum
Administrasi Negara?
a. Ilmu Negara:
Ilmu yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari
negara dan hukum negara pada umumnya. Contoh: mengkaji asal mula negara,
hakekat negara, bentuk-bentuk negara dan pemerintahan
b. Hukum Tata Negara:
Kekuasaan suatu negara beserta aspek-aspek yang tertuang dan berkaitan dengan
organisasi negara membutuhkan suaru aturan yang mengatur organisasi
kekuasaan, contoh: mengkaji negara dalam pengertian yang kongkrit yang artinya
negara terikat pada tempat waktu dan keadaan, mengkaji mengenai susunannya
alat-alat perlengkapannya (lembaga negara), tugas dan wewenang serta kewajiban
dari lembaga-lembaga
c. Hukum Administrasi Negara:
Peraturan hukum yang mengatur administrasi, yaitu hubungan antara warga
negara dan pemerintahannya yang menjadi sebab hingga negara itu berfungsi,
Contoh: mengkaji kewenangan, organisasi public, prosedur dalam pemerintahan

3. Apa Perbedaan Antara Ilmu Negara dan Hukum Internasional?


a. Ilmu Negara:
Ilmu yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari
negara dan hukum negara pada umumnya. Contoh: mengkaji asal mula negara,
hakekat negara, bentuk-bentuk negara dan pemerintahan, universal
b. Hukum Internasional:
Ialah keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang
melintasi batas negara antara: negara dengan negara, negara dengan subyek
hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain,
Mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu,
perusahaan multinasional dan individu. Contoh: negara dengan negara, mengurusi
struktur dan perilaku organisasi internasional juga mengurusi struktur dan perilaku
organisasi internasional dan, pada batas tertentu, perusahaan multi nasional dan
individu, mencakup hubungan diplomatic antar negara, hubungan konsuler
tentang perlindungan keselamatan pencegahan dan penghukuman terhadap tindak
kejahatan yang di tunjukan kepada para diplomat

Anda mungkin juga menyukai