Nim: 20201011031147
Kelas: G
1. Perhatikan pandangan G. Jellinek, Plato, Jean Bodin; Sebutan berbagain istilah yang
memiliki padanan dengan istilah “ilmu negara”?
George Jellinek: Ilmu Negara (Allgemeine staatslehre) adalah Ilmu yang
menyelidiki pengertian-pengertian pokok pokok (grond begrippen) dan sendi
pokok negara (grond begin selen) pada umumnya.
Plato: Negara itu adalah merupakan Lembaga atau organisasi yang
mementingkan kebajikan (pengetahuan) umum atau kebaikan Bersama, dan
berbuat adil.
Jean Bodin: Bahwa kedaulatan negara memang di personifikasikan dalam
pribadi raja, namun raja tetap harus menghormati hokum kodrat, hokum antar
bangsa, dan konstitusi, kerajaan (legesimperil). Negara adalah suatu
perkumpulan dari pada keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang
di pimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
Pengertian Abstrak: terlepas dari waktu dan tempat, bukan suatu negara tertentu
Secara Umum: menyelidiki asal mula sifat hakekat yang menitik beratkan
penyelidikan negara dari asal mula dan wujud negara pada umumnya (konsepnya
ilmu negara secara umum)
Universal: konsep ilmu negara berlaku secara menyeluruh tanpa terkecuali
Staatswissenschaft dalam arti sempit (ilmu kenegaraan dalam arti sempit), dibagi
menjadi 3:
1. Beschreibende Staatwissenchaft, artinya hanya mendeskripsikan yang terjadi
dalam berhubungan dengan negara
2. Theoretische staatwisens chaft, yaitu kajian terhadap bahan-bahan yang
dikumpulkan. Dengan mengadakan analisis dan memilah mana yang merupakan
ciri-ciri khusus.
Theoretische staatwisens chaft lehre terbagi menjadi 2:
Allgemeine Staatler (ilmu negara umum), dibagi menjadi 2:
a. Allgemeine soziale (segi social/sosiologis), dimana negara dilihat
sebagai gejala social dan dapat dipersamakan dengan perkumpulan-
perkumpulan social
b. Allgemeine Staatsrecht lehre (segi yuridis), dimana negara dalam
strukturnya atau negara sebagai suatu bangunan hukum
Aliran empiris-genetis
Melihat negara dari sudut pandang realita dalam pengalaman yang
dapat diamati oleh panca indra, aliran empiris-genetis dibagi
menjadi 4:
a. Metode historis perbandingan
Suatu metode gabungan secara historis, penyelidikan dilakukan dengan
analisis terhadap kenyataan-kenyataan sejarah yaitu dicermati
pertumbuhan dan perkembangan fenomena negara, terwujud dalam
sejarah. Digunakan oleh (mac iver)
b. Metode fungsional
Dalam penyelidikan meninjau fenomena negara di dunia tidak lepas
satu dengan lainnya sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan
interdependasi/timbal balik dan saling mempengaruhi antara negara
dan masyarakat, digunakan (herman heller)
c. Metode sinkretis
Menyelidiki fenomena negara dari dua sudut pandang yaitu dari aspek
social khususnya sosiologi dan aspek yuridis, digunakan oleh (George
jellinek)
d. Metode dialetika
Dengan tanya jawab atau dialogis sebagai suatu upaya untuk
mendapatkan pengetahuan kebenaran, digunakan filsof yunani
socrates dan metode dialetika dibagi menjadi 3:
a. These/tesis
Negara kekuasaan (dalil atau pendirian)
b. Anthiteses/anthisihetesis
Negara hukum formal dalam arti sempit/negara hukum
formil/negara undang-undang (kontra terhadap dalil pertama)
c. Syntheses atau sintesis negara
Hukum arti luas atau negara hukum materiel/negara kesejahteraan
(suatu pendirian atau pendapat yang lebih baik atau lebih maju)
Penugasan II: Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik, Hukum Tata Negara,
Hukum Internasional
2. Apa perbedaan antara Ilmu Negara, dan Hukum Tata Negara, atau Hukum
Administrasi Negara?
a. Ilmu Negara:
Ilmu yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari
negara dan hukum negara pada umumnya. Contoh: mengkaji asal mula negara,
hakekat negara, bentuk-bentuk negara dan pemerintahan
b. Hukum Tata Negara:
Kekuasaan suatu negara beserta aspek-aspek yang tertuang dan berkaitan dengan
organisasi negara membutuhkan suaru aturan yang mengatur organisasi
kekuasaan, contoh: mengkaji negara dalam pengertian yang kongkrit yang artinya
negara terikat pada tempat waktu dan keadaan, mengkaji mengenai susunannya
alat-alat perlengkapannya (lembaga negara), tugas dan wewenang serta kewajiban
dari lembaga-lembaga
c. Hukum Administrasi Negara:
Peraturan hukum yang mengatur administrasi, yaitu hubungan antara warga
negara dan pemerintahannya yang menjadi sebab hingga negara itu berfungsi,
Contoh: mengkaji kewenangan, organisasi public, prosedur dalam pemerintahan