Anda di halaman 1dari 28

Jaras

kortikospinal
& Jaras
kortikobulbar
Pembimbing : dr Julintari, SpS
Penyusun :
Mohd Irsan 030.05.135
Nur Atfina Sabri 030.06.331
Nurul Liyana Husain 030.06.340
PENDAHULUAN
Bagian sentral sistem motorik untuk gerakan
volunter terdiri:
Korteks motorik primer (area 4)
Area korteks sekitarnya (terutama korteks
premotor, area 6)

Area traktus kortikospinalis dan traktus


kortikobulbar berasal dari area kortikal tersebut
JARAS KORTIKOSPINAL
Jaras ini bermula dari akson sel-sel
piramidal yang terletak di lapis ke 5
korteks serebri, tertata di daerah gyrus
presentralis yang mengatur gerakan otot
tubuh tertentu berdasarkan Homonkulus
Motorik.

Sekitar dua pertiga total serabut yang


membentuk jaras kortikospinal berasal
dari girus presentral, sementara itu
sisanya berasal dari girus postsentral.
Homonkulus Motorik
jaras piramidal
Bergabung di
Meninggalkan kortek substansia alba Krus posterior
motorik serebri (korona kapsula interna
radiata )

Basal medula
bagian anterior, Memasuki sentral
membentuk Pons pedunkulus serebri
penonjolan kecil: (krus serebri)
traktus piramid

Kaudal medula:
Dekusasio
piramidum
Dekusasio
piramidum

85% -90% 10% - 5% tidak


bersilangan berdekusasi

Daerah lateral Daerah anterior


kortikospinal kortikospinal
medula spinalis medul spinalis

Berakhir di Berakhir di
dengan ketinggian
ketinggian servikal dan
servikal, lumbal, torakal
atau sakral
JARAS KORTIKOBULBAR
Jaras piramidal, seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya, merupakan jaras yang membawa
informasi motorik dari korteks bagian motorik,
melalui korona radiata, kapsula interna, dan
pada akhirnyamenuju ke medulla spinalis.

Namun demikian, informasi ini tidak hanya


dibawa menuju medulla spinalis,melainkan juga
dibawa menuju daerah-daerah nukleus yang
letaknya terkonsentrasi di batang otak
(brainstem), dan berfungsi sebagai nukleus-
nukleus bagi persarafan perifer kranial.
Bergabung di
Meninggalkan substansia alba Krus posterior
kortek motorik serebri (korona kapsula interna
radiata )

Memasuki sentral
pedunkulus Meninggalkan
Pons
serebri (krus traktus piramidalis
serebri)

Serabut ini berakhir di nuklei


berputar sehingga motor nervi
jaras kortikobulbar kranialis setinggi
berada di dorsal medula oblongata
NUKLEUS KRANIAL MOTORIK
Nukelus kranial motorik, atau nukelus
branchiomotor terdiri atas:
nukelus motorik saraf kranial III(okulomotor);
trokelar(IV);
trimgeinal (V);
abdusens (VI);
fasial (VII);
glosofaringeal (IX);
vagus (X);
aksesori (XI);
hipoglosus (XII)
Hampir semua nukleus kranial
motorik ini dipersarafi secara bilateral
(dari kedua korteks serebrum,dengan
kata lain dari kedua jaras
kortikonuklear),kecuali untuk motor
nukelus N. VII dan N. XII yang hanya
dipersarafi secara unilateral.
LESI-LESI PADA JARAS MOTORIK
SENTRAL

1.Lesi kortikal (tumor, hematoma, infark, dll) :

Mengakibatkan paresis flasid sebagian tubuh sisi


kontralateral.
Hemiparesis terlihat pada wajah dan tangan lebih sering,
dibandingkan di daerah lain karena bagian tubuh tersebut
memiliki area representasi kortikal yang luas.
Lesi kecil di korteks area 4 menghasilkan paresis flaksid dan
serangan epilepsi fokal yang agak sering (epilepsi jackson)
Refleks tetap ada atau meningkat, tonus otot normal atau
meningkat.
2. Lesi di kapsula interna (perdarahan, iskemik) :

terjadi hemiplegia spastik kontralateral


karena serat piramidalis dan
ekstrapiramidalis dekat satu sama lain
traktus kortikobulbaris juga terlibat,
hingga terjadi
paralisis fasial kontralateral
serta mungkin saraf hipoglosus tipe sentral
Tidak terlihat defisit nervus kranialis
yang lain karena nervus kranialis
motorik lain mendapat persarafan
bilateral.
Paresis sisi kontralateral awalnya
berbentuk flasid (pada fase syok) tapi
menjadi spastik dalam beberapa jam
atau hari akibat kerusakan pada serabut
saraf nonpiramidal terjadi bersamaan
3. Lesi pedunkel (proses vaskular, perdarahan, tumor):

hasil dari lesi adalah hemiplegi


spastik kontralateral pada serabut
kortikospinalis
Parese n VII dan n XII supranuklear
kontralateral
dapat disertai paralisis ipsilateral
saraf okulomotorius.
4. Lesi pons:

Hasil dari lesi ini adalah hemiparesis


kontralateral dan mungkin bilateral.
Sering tidak semua serat piramidalis
mengalami kerusakan karena serat tersebut
menyebar di daerah lebih luas.
Nukleus VII dan nukles XII terletak lebih
dorsal, jadi kelumpuhan saraf ini jarang
terjadi.
Sebaliknya mungkin ada paralis iplilateral
saraf abduscen dan trigeminus.
5. Lesi piramida (tumor):

Menyebabkan hemiparesis flasid


kontralateral.
Tidak ada hemiplegi karena yang rusak
adalah serat piramidalis.
Jaras ekstrapiramidalis terletak lebih
dorsaal dalam medula dan tetap utuh.
6. Lesi servikal:

keterlibatakan traktus piramidalis lateral


berasal dari penyakit seperti sklerosisi lateral
amiotrofik atau skresosis multiple,
mengakibatkan hemiplegi spastik ipsilateral,
karena traktus piramidalis sudah menyilang.
Paralisis bersifat spastik karena serat
ekstrapiramdalis yang bercampur dengan
serat piramidalis juga mengalami kerusakan.
7. Lesi torakalis:

interupsi pada traktus piramidalis lateral


yang disebabkan penyakit seperti
sklerosisi lateral amiotrofik/ sklerosisi
multiple mengakibatkan hemiplegi
spastik ipsilateral dari tungkai.
Kerusakan bilateral menyebabkan
paraplegi.
8. Lesi radiks anterior:

kelumpuhan akibat lesi ini adalah ipsilateral


dan flasid akibat kerusakan motor neuron
bawah atau perifer.

Anda mungkin juga menyukai