Anda di halaman 1dari 40

Nama : dr.

Yudho Daruno, SpOG (K), MARS


TTL : Kediri, 07 April1957
Alamat : Jl. Kapuas IV, Lingkar Barat, Bengkulu
Agama : Islam
Status : Menikah, 3 Anak
Riwayat Pendidikan:
FK UNSRI
PPDS OBGIN FK UNSRI
PENDIDIKAN KONSULTAN UROGINEKOLOGI DAN BEDAH
REKONSTRUKSI UNIVERSITAS INDONESIA
S2 MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS
RESPATI INDONESIA
PKM PIR II KAB. BATANG HARI-
JAMBI, 1984-1987
RSMH PLG, 1987-1991
RSUD CURUP, 1991-1994
RSMY BKL, 1994-SEKARANG
Yudho Daruno
Robekan pada perineum akibat dari regangan
yg berlebihan atau terlalu cepat pada
perineum.
Lebih sering terjadi pada primigravida dari
pada multi gravida

Penyebab

Obstetrik
Non obstetrik
BBL > 4000 g
Posisi Oksiput Posterior persisten
Nullipara
Kala II lama
Distosia bahu
Ekstraksi forceps
Partus presipitatus
Ukuran kepala yang besar
Bahu lebar
Malpresentasi (presentasi muka, after
coming head pd presentasi bokong)
Arcus pubis yang sempit.
Perineum kaku (PG tua, edema vulva,
sikatrik pada perineum)
Robekan pada fourchette, kulit perineum,
mukosa vagina
Termasuk laserasi periurethral
Tk 1 + fasia dan otot2 perineum tetapi tdk
sampai sfingter ani. Kadang meluas ke depan
ke kanan dan atau kiri vagina
Robekan sampai ke sfingter ani.
3a : robekan pd sfingter ani eksterna < 50 %
3b : robekan pd sfingter ani eksterna > 50 %
3c : robekan pd sfingter ani eksterna dan
interna
Tk 3 + epitel/mukosa anus
1. Masase perineum :
mulai kehamilan 34-36 minggu
pada saat persalinan (terutama primipara)
2. Melahirkan kepala bayi secara perlahan
3. Menahan perineum
4. Menjaga kepala bayi tetap fleksi
5. Melahirkan bahu satu demi satu
Pencahayaan yang baik
Colok dubur untuk mengetahui luasnya robekan
(setelahnya ganti sarung tangan)
Tentukan derajat robekan
Bidan : RP tingkat 1 dan 2
SpOG : RP tingkat 1 sd 4

penguasaan anatomi
kompetensi
Tujuan :
Mengembalikan semua struktur ke anatomi
normal
Gunakan sisa hymen sebagai patokan
Benang yang digunakan :
Vicryl 2-0 atau monocryl (terbaik)
Chromic 2-0 juga dapat digunakan
Pencahayaan yang baik
Anestesia lokal (lidocain 1%)(hati-hati masuk
pembuluh darah aspirasi dulu)
Asisten
Robekan ditampakkan dengan jelas
Ujung robekan (apex) diidentifikasi
Hecting set (jarum rounded, benang)
Semua perdarahan diidentifikasi dan dijahit
Penjahitan dimulai dari + 1 cm proksimal ujung luka
(apex).
Jahitan jelujur atau terputus.
Otot dijahit dengan mengambil seluruh ketebalan otot
untuk hemostasis
Jangan ada dead space (rongga mati)
Sisa hymen sebagai patokan
Kulit dijahit dengan jahitan terputus/jelujur
Observasi tanda-tanda vital, perdarahan,
hematom
Antiseptik
Antibiotika, analgetika
Nasehat : kebersihan dan perawatan luka,
segera datang bila ada tanda-tanda infeksi
1. RP Tingkat 1 dan 2 :
luka biarkan terbuka.

2. RP Tingkat 3 dan 4 :
jahit situasi 2-3
jahitan,
biarkan selama + 6
hari, baru repair.

antibiotik, higiene,
perawatan luka
Pada ruptur perineum lama, kapan
dilakukan repair?
6 minggu setelah persalinan

Bagaimana cara persalinan berikutnya bila


ada riwayat trauma/operasi pada anus?
Disarankan SC
Meluas sehingga mengenai sfingter ani.
3a : robekan pada sfingter ani eksterna <
50 %
3b : robekan pada sfingter ani eksterna >
50 %
3c : robekan pada sfingter ani eksterna
dan interna
tidak rutin
Perlu penjahitan
Dapat mempengaruhi kapabilitas seksual
Dilakukan untuk mencegah pencegahan robekan
yang luas, mengurangi terjadinya inkontinensia
urin dan fekal

Anda mungkin juga menyukai