1. Pengertian.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada umur 36 minggu sampai 42 minggu dengan
berat badan lahir 2500 – 4000 gram.
1. Biodata.
1) Identitas bayi.
2) Identitas orang tua.
3. Genogram.
Keterangan:
= Laki-laki.
= Perempuan.
= Klien.
11) Ekstrimitas.
Ekstrimitas atas dan bawah tampak simetris, refleks moro ( + ), rooting ( + ), graffs ( + ),
tonus leher ( + ), sucking ( + ), staffing ( + ), babinski ( + ), tidak ada fraktur, gerak aktif.
ANALISA DATA
2. DS : Resiko Peningkatan
- infeksi tali kerentanan bayi
DO: pusat sekunder
♦ Kesadaran compos mentis. terhadap luka
♦ TTV: TD: - S: 36,8 ‘C. terbuka
HR: 154 x/m. R: 45 x/m. (umbilikus)
♦ Antropometri:
BB: 4100 gram
PB: 52 cm.
Lingkar dada: 35 cm.
Lingkar kepala: OB: 41, OS: 37, OK: 31
♦ Pada tali pusat tidak ada kemerahan,
bengkak, nyeri, demam dan gangguan fungsi
lokal.
♦ Warna kulit kemerahan.
♦ Apgar score 5 – 6 – 8.
♦ Refleks moro (+), hisap (+), rooting (+)
♦ Keadaan tali pusat tampak basah dan
berwarna putih segar.
♦ Tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali pusat
( bau, pus, panas, kemerahan ).
♦ Tidak ada pendarahan
♦ Tali pusat terbungkus kasa
PROSES KEPERAWATAN
Perencanaan
No Dx
Tujuan Intervensi Rasional
1. I Resiko 1) Ukur suhu tubuh bayi baru 1) Mendeteksi penyimpangan
tinggi lahir. suhu tubuh dari rentang
hipotermi 2) Observasi tanda-tanda normal dan suhu tubuh bayi
tidak terjadi hipotermi ( stress, dingin ) baru lahir biasanya
dalam 3 hari seperti pucat, tremor, kulit berfluktuasi dengan cepat
perawatan. dingin, letargi dll. sesuai perubahan suhu
Kriteria 3) Berikan cairan oral dini pada lingkungan.
evaluasi: bayi ASI on demand dan 2) Hipotermi mengakibatkan
1) Suhu tubuh susu. peningkatan laju penggunaan
bayi dalam 4) Pertahankan suhu tubuh bayi O2 dan distres pernafasan.
batas dari pernafasan lingkungan. Pendinginan juga
normal ♦ Mandikan bayi setelah 6 jam mengakibatkan
( 36,5 ‘C – pertama dengan air hangat vasokonstriksi perifer ini
37,5 ‘C ) dan tidak terlalu lama, terlihat kulit menjadi pucat.
2) Tidak keringkan segera. 3) Setiap peningkatan 1 ‘C suhu
terdapat ♦ Olesi badan bayi dengan tubuh metabolisme dan
tanda-tanda minyak telon. kebutuhan cairan meningkat
hipotermi ♦ Beri pakaian hangat ( bahu – kira-kira 10 %, kegagalan
(stress, popok ). menggantikan kehilangan
dingin) ♦ Selimuti (bedong) bayi cairan selanjutnya
seperti dengan selimut hangat dan memperberat status hidrasi.
pucat, pasang kelambu pada
4) Membantu mengurangi
tremor, kulit ranjang. kehilangan panas melalui
dingin, ♦ Letakkan keranjang bayi evaporasi dan konveksi serta
letargi dll dilingkungan yang hangat membatasi stress, akibat
tidak ber AC. perpindahan lingkungan dari
5) Menjaga lingkungan sekitar intrauterus ke ekstruterus.
dan tubuh bayi agar tetap 5) Mencegah kehilangan panas
kering. melalui konduksi, dimana
♦ Mengganti kain popok yang panas tubuh dipindahkan dari
basah oleh urin dan kulit bayi baru lahir keobjek/
mekonium sesegera mungkin. benda/permukaan yang lebih
Membersihkan pantat, dingin dari pada kulit bayi
genetalia, lipatan paha dan
Resiko mengeringkan nya kemudian
tinggi ditaburi b 1) Mencuci tangan yang benar
infeksi tidak adalah faktor tunggal yang
terjadi paling penting dalam
dalam 3 hari No Dx Implementasi melindungi bayi dari infeksi
perawatan dan meminimalkan introduksi
Kriteria 1. I Kamis, 05 februari 2004.bakteri(Pukul
dan11.00penyebaran
evaluasi: WITA) infeksi.
2. II 1) Suhu tubuh 1) Mengukur TTV: 2) Memelihara dan
bayi dalam R: 45 x/m. mempertahankan kebersihan
batas N: 154 x/m. area luka serta mencegah
normal S: 36,8 ‘C. terjadinya infeksi.
( 36,5 ‘C – 3) Mempertahankan balutan
2) Mengukur Antropometri.
37,5 ‘C ). BB: 4100 gram. baru
OB: 41yang
cm. bersih guna
2) Tidak PB: 52 cm. menyerap
OS: 37 cm. cairan yang
terdapat LD: 35 cm. dikeluarkan
OK: 31 cm.oleh tali pusat
tanda-tanda 3) Membedong bayi. dan mencegah masuknya
infeksi pada mikroorganisme kedalam tali
tali pusat pusat.
( eksudat, 4) Mengetahui secara dini
bau, adanya kemungkinan
pendarahan, terjadinya infeksi pada tali
basah, pus pusat.
dll ) 2. II 5) 2004. (Pukul 11.00 Membuat
Kamis, 05 februari
WITA) suasana/lingkungan tidak
cocok
1) Mencuci tangan sebelum melakukan dengan daur hidup
tindakan dan memegang bakteri.
bayi.
2) Mengobservasi tanda-tanda infeksidan
6) Kolostrom ASI
pada tali pusat bayi.mengandung sekretorius IgA
dalam jumlah tinggi yang
memberikan imunitas bentuk
pasif serta makrofag dan
limfosit yang membantu
mengembangkan respons
inflamasi lokal.
7) Membantu mencegah
kontaminasi silang terhadap
bayi melalui kontak langsung
atau infeksi.
8) Karena neonatus lebih rentan
bila dipajankan pada
♦ edak beberapa infeksi