Pembimbing:
dr. Hesti Anggriani, Sp.KJ,MM
Disusun Oleh:
Rowiyatun
H2A012002
Setiap pasien ECT bilateral sejak pukul 8.30 a.m - 9.30 a.m. Resisten
statis sebesar 300-3000. Per status denyut jantung, diberikan dosis
atropin intravena sebesar 0,25 sampai 1 mg. Dosis intravena
propofol (anestesi) dan suksinilkolin (relaksan otot) dari 1 sampai 2
mg/kg. Setelah fasikulasi hilang dan otot mengalami relaksasi,
pasien diberikan Putamen oral, dan intensitas rangsangan
disesuaikan dengan persentase energi sesuai usia pasien.
Dilakukan juga pemeriksaan EKG, EEG, EMG, serta pemantauan
tekanan darah dan saturasi oksigen pada pasien.
ECT diberikan sebanyak empat kali selama minggu pertama dan
empat kali selama minggu kedua. Selama dilakukan ECT, pasien
menerima antidepresan dosis tetap.
Pengambilan Gambar
Demografi
Hasil efikasi klinis