1
Agenda
1. Revaluasi Pajak
2
2
Revaluasi
3
3
Revaluasi Aset
4
Revaluasi Pajak
5
5
Revaluasi Pajak
Insentif untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
6
6
Revaluasi Pajak
PMK PMK
79 Pengaturan lebih lanjut 191 Pengaturan lanjutan
ketentuan UU PPh PMK 233/2015
Ketentuan Umum
Isentif Pajak
Revaluasi Aset
7
7
Manfaat Revaluasi Pajak
8
8
Insentif ??
Tarif normal revaluasi sesuai PMK-79/PMK.03/2008 sebesar 10%
sedangkan tariff insentif 3%, 4% atau 6%;
Manfaat pajak di masa yang akan datang karena penyusutan yang dapat
dibiayakan menjadi lebih besar yaitu menggunakan nilai setelah revaluasi.
9
9
Manfaat Revaluasi Pajak - 191
Contoh:
Entitas memiliki bangunan yang menurut pajak nilainya 0 namun masih digunakan
untuk kegiatan operasi. Entitas merevaluasi gedung tersebut menghasilkan nilai baru
sebesar 100 milyar, berdasarkan hasil penilaian 25 Desember 2016.
Entitas akan membayar pajak sebesar 100 x 6% =6milyar.
Entitas akan mendepresiasikan gedung tersebut mulai tahun 2017 sebesar 100 milyar
/ 20 = 5milyar. Maka akan memunculkan beban depresiasi fiskal sebesar 5 juta
sehingga terjadi penghematan pajak sebesar 5milyar x 25% = 1.25milyar.
Penghematan ini akan diterima selama 20 tahun maka total akan diperoleh
penghematan 1.25 x 20 = 25milyar. Total penghematan arus kas sebesar 25milyar
biaya pajak 6 milyar = 19 milyar.
Bahkan jika menggunakan ketentuan lama tariff pajak 10% penghematan akan
diperoleh sebear 15% dari nilai revaluasi.
Penghematan tersebut harus mempertimbangkan biaya appraisal.
Jika memperhitungkan time value of money, misal bunga 10% maka penghematan
depresiasi adalah PVA (10%;20)5milyar = 42,56milyar x 25%=10.64miliar. Nilai
tersebut dikurangi dengan pajak final dan biaya appraisal.
10
10
REVALUASI PAJAK
PMK 191/2015
PENILAIAN AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN
PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN
PADA TAHUN 2015 DAN 2016
11
12
13
13
14
14
15
15
REVISI PMK 233
16
16
17
17
18
19
20
21
22
23
REVISI PMK 233
24
REVISI PMK 233
25
PERUBAHAN PMK 233/2015
Penilaian kembali aktiva tetap dilakukan terhadap sebagian atau
seluruh aktiva tetap yang berada atau terletak di Indonesia, dimiliki
dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang merupakan obyek pajak dan mempunyai manfaat
lebih dari 1 tahun
Pengenaan pajak final tambahan saat pengalihan:
Aktiva kelompok 1 sebelum lewat 3 tahun
Aktiva kelompok 3 dan 4 sebelum lewat 5 tahun
Aktiva tanah dan/ata bangunan sebelum lewat 1 tahun
Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, harus dicatat dalam
laporan keuangan Wajib Pajak.
Penilaian kembali oleh BUMN/BUMD: penetapan nilai aktiva tetap
hasil penilaian kembali dapat dilakukan oleh penilai pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
26
26
REVALUASI PAJAK
PMK 79/2008
PENILAIAN AKTIVA TETAP PERUSAHAAN UNTUK
TUJUAN PERPAJAKAN
DAN PER 12 / PJ./2009
27
Persyaratan WP Melakukan Revaluasi
28
Aktiva Direvaluasi
29
Aktiva Direvaluasi
Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan
nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap tersebut yang berlaku pada saat
penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh perusahaan jasa
penilai atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah.
Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan
jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak menetapkan kembali nilai pasar
atau nilai wajar aktiva yang bersangkutan.
30
Besar Pajak dan Pembayaran
31
Ketentuan Revaluasi
32
Pengalihan aktiva tetap
Wajib pajak harus membayar pajak tambahan sebesar nilai tertinggi
dikurangi tarif pajak final dikalikan selisih lebih penilaian aktiva tetap
jika melakukan pengalihan aset:
Aktiva tetap kelompok 1 dan 2 sebelum berakhirnya masa manfaat yang
baru; atau
Aktiva tetap kelompok 3, 4, bangunan, dan tanah sebelum lewat jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun,
33
Ketentuan Lain
Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan setelah
dikurangi dengan Pajak Penghasilan harus dibukukan dalam neraca
komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih Lebih Penilaian
Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Tanggal ........................".
Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal lebih besar
daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial, pemberian
saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa
penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak, hanya sampai
dengan sebesar selisih penilaian kembali secara komersial.
34
PER 12 / PJ./2009
Peraturan Dirjen Pajak tentang Tata cara pengajuan permohonan
pengadministrasian penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
untuk tujuan perpajakan peraturan pelaksana PMK
79/PMK.03/2008.
Mendapat persetujuan Dirjen Pajak mengajukan permohonan
kepada KPP tempat terdaftar.
Surat ijin usaha perusahaan penilai atau ahli penilai yang
memperoleh ijin dari pemerintah
Laporan penilaian oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai
yang memperoleh ijin pemerintah.
Daftar aktiva tetap untuk tujuan perpajakan
Laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian yang
diaudit oleh KAP
35
35
Keputusan Permohonan Revaluasi Aktiva
36
36
Pembayaran Pajak
37
37
REVALUASI PAJAK
AKUNTANSI
PSAK 16 DAN PSAK 13
38
PSAK 16 - Pengertian Aset Tetap
Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
Ciri
Used in operations and not for resale.
Long-term in nature and usually
depreciated.
Possess physical substance.
40
Pengakuan Aset Tetap
41
41
Pengukuran Awal
Biaya Perolehan
42
42
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.
43
43
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
45
45
Hirarki Fair Value PSAK 68 46
47
47
Akumulasi Penyusutan Revalution Model
48
48
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
49
49
Revaluation Model
Revaluation Model
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.
50
50
Penyusutan
Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model
51
51
Pengungkapan Revaluasi
52
52
Ketentuan PSAK 16 (1994)
53
SAK ETAP BAB 15 Aset Tetap
54
54
Properti Investasi PSAK 13
55
55
Pengukuran Awal
56
56
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut
pada seluruh properti investasinya (dengan pengecualian).
57
57
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.
58
58
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Perubahan nilai wajar diakui dalam Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode ekuitas (surplus); diakui laporan laba
terjadinya. rugi jika terjadi penurunan nilai.
59
59
Pengungkapan
Nilai Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada
awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari
akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan
yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam
kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki
untuk dijual dan pelepasan lain;
laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
perubahan lain.
60
60
BULTEK 11
REVALUASI ASET
61
BULTEK 11 REVALUASI ASET
62
Revaluasi aset pajak dan akuntansi
63
Revaluasi aset pajak dan akuntansi
tujuan akuntansi;
tujuan pajak; atau
tujuan akuntansi dan pajak.
64
64
Persetujuan otoritas pajak
65
65
Perlakuan akuntansi pajak final
66
66
Konsekuensi pajak kini dan tangguhan
PSAK 46 paragraf 12 jika jumlah pajak yang telah dibayar melebih jumlah
pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui
sebagai aset.
Jika entitas belum memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan pada
akhir periode pelaporan, maka pajak yang telah dibayarkan untuk keperluan
pengajuan permohonan revaluasi aset tetap diakui sebagai aset.
PSAK 46 paragraf 58 mensyaratkan bahwa konsekuensi pajak atas suatu
transaksi atau peristiwa diakui dalam unsur laporan keuangan yang sama
dengan pengakuan transaksi dan peristiwa tersebut.
Transaksi dan peristiwa yang diakui dalam laba rugi, dampak pajaknya juga
diakui dalam laba rugi. Sedangkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang
diakui di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain atau
langsung di ekuitas), maka dampak pajak kini dan tangguhan dari transaksi
dan peristiwa tersebut juga diakui di luar laba rugi.
Pengakuan dampak pajak kini dan tangguhan bergantung pada revaluasi
aset tetap yang dilakukan entitas hanya untuk tujuan pajak, atau untuk
tujuan pajak dan akuntansi.
67
67
Revaluasi tujuan pajak
Konsekuensi pajak revaluasi diakui dalam laba rugi.
Pada periode entitas memperoleh persetujuan dari otoritas, maka:
jumlah pajak dibayar diakui sebagai beban pajak dalam laba rugi;
timbul perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, karena dasar
pengenaan pajak atas aset tetap menjadi lebih tinggi dari jumlah tercatat
secara akuntansi.
Perbedaan temporer tersebut menimbulkan aset pajak tangguhan
karena manfaat ekonomik akan mengalir ke entitas dalam bentuk
pengurangan laba kena pajak di masa depan ketika jumlah tercatat
aset tersebut dipulihkan.
Kenaikan dasar pengenaan pajak setelah revaluasi mengakibatkan
jumlah penyusutan secara pajak menjadi lebih besar dibandingkan
penyusutan secara akuntansi di masa depan.
Pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer ini diakui
dalam laba rugi.
68
68
Revaluasi tujuan akuntansi dan pajak
69
69
Revaluasi tujuan akuntansi dan pajak
70
70
Tarif Pajak yang digunakan
71
71
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 7272
BACK UP SLIDE
ILUSTRASI JURNAL REVALUASI ASET
73
Revaluation Model
Example
74
74
Revaluation Model
Example
75
75
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model
76
76
Revaluation Model
Revaluation Model
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.
77
77
Revaluation Model
Example
78
78
Revaluation Model
Example
79
79
Revaluation Model
Example
80
80
Revaluation Model
Example
Revaluation Model
1.1.2010
PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga 50.000 Cr Kas 50,000
pada 1 Jan 2010 dan 31.12.2010
menggunakan metode
revaluasi Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
5thn.
Cr Aset tetap 2,000
Pada 31 Desember 2010
Cr Surplus Revaluasi 8,000
direvaluasi sebesar 48.000
Buat jurnal untuk tahun 31.12.2011
2010 dan 2011. Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
82
82
Penyusutan
Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model
83
83
Pengungkapan Revaluasi
84
84
Ketentuan PSAK 16 (1994)
85
SAK ETAP BAB 15 Aset Tetap
86
86
Properti Investasi PSAK 13
87
87
Pengukuran Awal
88
88
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut
pada seluruh properti investasinya (dengan pengecualian).
89
89
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.
90
90
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)
Perubahan nilai wajar diakui dalam Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi (penurunan nilai)
terjadinya. atau ekuitas (surplus)
.
Tidak ada penyusutan. Penyusutan.
91
91
Ilustrasi - Investasi Properti
PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000.
Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi
tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
92
Pengungkapan
Nilai Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada
awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari
akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan
yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam
kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki
untuk dijual dan pelepasan lain;
laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
perubahan lain.
93
93
Ilustrasi Revaluasi pajak
94
94
Ilustrasi Revaluasi pajak
95
95
Ilustrasi Revaluasi pajak
96
96
Ilustrasi Revaluasi pajak
97
97
Ilustrasi Revaluasi pajak dan akuntansi
98
98
Ilustrasi Revaluasi pajak & akuntansi
99
99
Ilustrasi Revaluasi pajak & akuntansi
100
100