Anda di halaman 1dari 100

REVALUASI ASET

AKUNTANSI DAN PAJAK

1
Agenda

1. Revaluasi Pajak

2. Revaluasi Akuntansi PSAK 16 & 13

3. Bultek Revaluasi Aset

2
2
Revaluasi

Pajak menilai kembali namun obyek pajak


hanya selisih lebih sedangkan penurunan nilai
bukan pengurang pajak.
PMK 191/2015; perubahan PMK 233/2015
PMK 79/2008 pelaksana PER 12/2009
Revaluasi
Akuntansi Penilaian kembali aset ke nilai wajar
dapat menghasilkan nilai lebih tinggi atau lebih
rendah (penurunan nilai)
PSAK 16 Aset Tetap
PSAK 13 Properti Investasi

3
3
Revaluasi Aset

Revaluasi Re-value menilai kembali aset perusahaan


nilai baru nilai terkini lebih relevan
Proses revaluasi akan menghasilkan nilai baru / nilai terkini
kenaikan atau penurunan aset bersifat netral.
Aset khususnya aset tetap atau properti investasi umumnya
menggunakan cost model : harga perolehan dikurang dengan
akumulasi depresiasi dan akumulasi penurunan nilai.
Entitas sebagian besar menggunakan cost model sering
diartikan bahwa revaluasi akan menghasilkan nilai yang lebih
tinggi padahal, revaluasi merupakan konsep netral dapat
menghasilkan nilai lebih tinggi atau lebih rendah.

4
Revaluasi Pajak

Undang-Undang Pajak Penghasilan


pasal 4 ayat (1) Obyek pajak:
m. selisih lebih atas penilaian kembali aktiva

Aturan pelaksana Peraturan Menteri Keuangan Nomor


79/PMK.03/2008 (PMK 79);

5
5
Revaluasi Pajak
Insentif untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.

Iinsentif Pajak Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap


perlu diberikan (Paket Kebijakan Stimulus Ekonomi Kelima);

PMK No.191/PMK.010/2015 diubah 233/PMK.03/2015,


mengenai Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk Tujuan
Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan Pada Tahun 2015
dan Tahun 2016 (PMK 191) bersifat sementara

Negara memperoleh penerimaan pajak lebih awal.

WP dapat melakukan perencanaan pajak atas Revaluasi aset

6
6
Revaluasi Pajak

PMK PMK
79 Pengaturan lebih lanjut 191 Pengaturan lanjutan
ketentuan UU PPh PMK 233/2015

Ketentuan Umum
Isentif Pajak
Revaluasi Aset

Peraturan pelaksana Diberlakukan hanya


PER 12 / PJ./2009 pada 2015-2016

7
7
Manfaat Revaluasi Pajak

Insentif perusahaan menerbitkan obligasi atau IPO ekuitas


meningkat, nilai perusahaan lebih tinggi, leverage lebih tinggi;

Laporan keuangan menyajikan nilai aset tetap dengan nilai wajar;

Memberikan flexibilitas bagi WP dalam penyusunan perencanaan


perpajakan (tax planning);
Revaluasi dapat menghemat pembayaran pajak di masa depan
beban depresiasi.
Kenaikan nilai aktiva tetap naiknya beban penyusutan dibebankan ke
dalam laba rugi, atau dibebankan ke harga pokok produksi mengurangi
pajak
Revaluasi aset ekuitas meningkat Debt to Equity Ratio (DER)
meningkat menarik dana baik melalui pinjaman dari pihak ketiga atau
melalui emisi saham pendanaan untuk ekspansi usaha

8
8
Insentif ??
Tarif normal revaluasi sesuai PMK-79/PMK.03/2008 sebesar 10%
sedangkan tariff insentif 3%, 4% atau 6%;

Manfaat pajak di masa yang akan datang karena penyusutan yang dapat
dibiayakan menjadi lebih besar yaitu menggunakan nilai setelah revaluasi.

Membayar di awal sebesar 3%;4%;6%, tapi kita mendapat manfaat pajak


melalui biaya penyusutan sebesar 25%, sehingga tax saving pembayaran
pajak sebesar 22%;21%;19% (apabila tarif normal Psl 17 UU PPh);

Pemegang saham juga dapat menikmati keuntungan, karena atas selisih


lebih revaluasi aktiva tetap yang dikonversikan menjadi saham bonus
(penambahan saham tanpa penyetoran) bukan obyek pajak bagi
pemegang saham. Saham bonus selain dalam rangka Revaluasi aktiva
tetap merupakan objek pajak yang wajib dibayar pemegang saham.

9
9
Manfaat Revaluasi Pajak - 191
Contoh:
Entitas memiliki bangunan yang menurut pajak nilainya 0 namun masih digunakan
untuk kegiatan operasi. Entitas merevaluasi gedung tersebut menghasilkan nilai baru
sebesar 100 milyar, berdasarkan hasil penilaian 25 Desember 2016.
Entitas akan membayar pajak sebesar 100 x 6% =6milyar.
Entitas akan mendepresiasikan gedung tersebut mulai tahun 2017 sebesar 100 milyar
/ 20 = 5milyar. Maka akan memunculkan beban depresiasi fiskal sebesar 5 juta
sehingga terjadi penghematan pajak sebesar 5milyar x 25% = 1.25milyar.
Penghematan ini akan diterima selama 20 tahun maka total akan diperoleh
penghematan 1.25 x 20 = 25milyar. Total penghematan arus kas sebesar 25milyar
biaya pajak 6 milyar = 19 milyar.
Bahkan jika menggunakan ketentuan lama tariff pajak 10% penghematan akan
diperoleh sebear 15% dari nilai revaluasi.
Penghematan tersebut harus mempertimbangkan biaya appraisal.
Jika memperhitungkan time value of money, misal bunga 10% maka penghematan
depresiasi adalah PVA (10%;20)5milyar = 42,56milyar x 25%=10.64miliar. Nilai
tersebut dikurangi dengan pajak final dan biaya appraisal.

10
10
REVALUASI PAJAK
PMK 191/2015
PENILAIAN AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN
PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN
PADA TAHUN 2015 DAN 2016

11
12
13
13
14
14
15
15
REVISI PMK 233

16
16
17
17
18
19
20
21
22
23
REVISI PMK 233

24
REVISI PMK 233

25
PERUBAHAN PMK 233/2015
Penilaian kembali aktiva tetap dilakukan terhadap sebagian atau
seluruh aktiva tetap yang berada atau terletak di Indonesia, dimiliki
dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan yang merupakan obyek pajak dan mempunyai manfaat
lebih dari 1 tahun
Pengenaan pajak final tambahan saat pengalihan:
Aktiva kelompok 1 sebelum lewat 3 tahun
Aktiva kelompok 3 dan 4 sebelum lewat 5 tahun
Aktiva tanah dan/ata bangunan sebelum lewat 1 tahun
Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap, harus dicatat dalam
laporan keuangan Wajib Pajak.
Penilaian kembali oleh BUMN/BUMD: penetapan nilai aktiva tetap
hasil penilaian kembali dapat dilakukan oleh penilai pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

26
26
REVALUASI PAJAK
PMK 79/2008
PENILAIAN AKTIVA TETAP PERUSAHAAN UNTUK
TUJUAN PERPAJAKAN
DAN PER 12 / PJ./2009

27
Persyaratan WP Melakukan Revaluasi

Memenuhi semua kewajiban pajak sampai dengan masa pajak


terakhir sebelum revaluasi

WP Badan dan BUT, kecuali yang menyelenggarakan


pembukan dalam Bahasa Inggris dan mata uang USD

Mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak

Direjan Pajak diberi wewenang menerbitkan surat keputusan


penilaian kembali aktiva tetap atas permohonan wajib pajak

28
Aktiva Direvaluasi

Penilaian kembali dilakukan terhadap:

Seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus


hak milik atau hak guna bangunan (TOTAL); atau
Seluruh aktiva tetap berwujud tidak termasuk tanah (PARSIAL),
yang terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang merupakan Objek Pajak.

Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan tidak dapat


dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5 (lima)
tahun sejak penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
terakhir sesuai PMK

29
Aktiva Direvaluasi
Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan
nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap tersebut yang berlaku pada saat
penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh perusahaan jasa
penilai atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah.

Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan
jasa penilai atau ahli penilai ternyata tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak menetapkan kembali nilai pasar
atau nilai wajar aktiva yang bersangkutan.

Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam jangka waktu


paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal laporan perusahaan jasa penilai
atau ahli penilai.

30
Besar Pajak dan Pembayaran

Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di


atas nilai sisa buku fiskal semula dikenakan Pajak Penghasilan
yang bersifat final sebesar 10% (sepuluh persen).

Perusahaan yang karena kondisi keuangannya tidak


memungkinkan untuk melunasi sekaligus dapat mengajukan
permohonan pembayaran secara angsuran paling lama 12
(dua belas) bulan (sesuai ketentuan UU KUP)

31
Ketentuan Revaluasi

Dasar penyusutan fiskal aktiva teta adalah nilai setelah penilaian


kembali

Masa manfaat fiskal disesuaikan kembali menjadi masa manfaat


penuh aktiva tersebut

Perhitungan penyusutan dimulai sejak bulan dilakuka penilaian


kembali.

Bagian tahun pajak sebelum revaluasi beban penyusutan


dihitung secara prorate

Jika tidak memperolah persetujuan penilaian kembali


menggunakan dasar penyusutan awal

32
Pengalihan aktiva tetap
Wajib pajak harus membayar pajak tambahan sebesar nilai tertinggi
dikurangi tarif pajak final dikalikan selisih lebih penilaian aktiva tetap
jika melakukan pengalihan aset:
Aktiva tetap kelompok 1 dan 2 sebelum berakhirnya masa manfaat yang
baru; atau
Aktiva tetap kelompok 3, 4, bangunan, dan tanah sebelum lewat jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun,

Ketentuan di atas tidak berlaku bagi pengalihan aktiva karena:

Bersifat force majeur keputusan atau kebijakan Pemerintah atau keputusan


Pengadilan;
Penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha yang mendapat
persetujuan; atau
Mengalami kerusakan berat yang tidak dapat diperbaiki lagi.

Selisih pengalihan dengan nilai buku fiskal merupakan keuntungan atau


kerugian berdasarkan UU PPh

33
Ketentuan Lain
Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan setelah
dikurangi dengan Pajak Penghasilan harus dibukukan dalam neraca
komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih Lebih Penilaian
Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Tanggal ........................".

Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal


saham tanpa penyetoran yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih
penilaian kembali aktiva tetap, sampai dengan sebesar selisih lebih
penilaian kembali secara fiskal, bukan merupakan Objek Pajak.

Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal lebih besar
daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial, pemberian
saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa
penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak, hanya sampai
dengan sebesar selisih penilaian kembali secara komersial.

34
PER 12 / PJ./2009
Peraturan Dirjen Pajak tentang Tata cara pengajuan permohonan
pengadministrasian penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
untuk tujuan perpajakan peraturan pelaksana PMK
79/PMK.03/2008.
Mendapat persetujuan Dirjen Pajak mengajukan permohonan
kepada KPP tempat terdaftar.
Surat ijin usaha perusahaan penilai atau ahli penilai yang
memperoleh ijin dari pemerintah
Laporan penilaian oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai
yang memperoleh ijin pemerintah.
Daftar aktiva tetap untuk tujuan perpajakan
Laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian yang
diaudit oleh KAP

35
35
Keputusan Permohonan Revaluasi Aktiva

Berdasarkan hasil penelitian permohonan telah memenuhi


persyaratan formal dan material Kanwil DJP atas nama DJP
menerbitkan keputusan persetujuan.
Jika tidak memenuhi persyaratan formal dan/atau material
material Kanwil DJP atas nama DJP menerbitkan keputusan
penolakan.
Persetujuan diberikan dalam jangka waktu 30 hari lewar
diterimanya permohonan
Jika lebih dari 30 hari wajib menerbitkan keputusan
persetujuan paling lama 3 hari kerja setelah tanggal berakhir,
berlaku dari tanggal akhir jangka waktu

36
36
Pembayaran Pajak

Perusahaan dalam kondisi keuangan tidak memungkinan, dapat


mengajukan permohonan angsuran paling lama 12 bulan kepada
Kanwil DJP, bersamaan dengan permohonan penilaian kembali
aktiva tetap.
Persetujuan permohonan angsuran diberikan bersamaan dengan
penerbitan keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap
PPh final terutang atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
sebesar 10%.
Disetorkan dengan menggunakan SSP paling lama 15 hari setelah
diterbitkan surat keputusan atau tanggal jatuh tempo angsuran
jika memperoleh persetujuan mengangsur.
Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda administrasi
sesuai dengan ketentuan KUP.

37
37
REVALUASI PAJAK
AKUNTANSI
PSAK 16 DAN PSAK 13

38
PSAK 16 - Pengertian Aset Tetap
Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

Ciri
Used in operations and not for resale.
Long-term in nature and usually
depreciated.
Possess physical substance.

Tidak berlaku untuk


Termasuk aset etap adalah Tanaman produktif Hak penambangan
(bearer plants) adalah tanaman hidup yang: Reservasi tambang
39
39
PSAK 16 Revisi 2015

Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup


yang:

digunakan dalam produksi atau penyediaan produk


agrikultur;
diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu
lebih dari satu periode; dan
memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual
sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang
insidental (incidental scrap).

Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan


aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam
lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan
sesuai dengan intensi manajemen.

40
Pengakuan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset


jika dan hanya jika : (par 7)
a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke entitas; dan
b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.

Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan


awal dan untuk biaya setelah perolehan awal.

41
41
Pengukuran Awal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai


aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya
perolehan. (par 15)

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat


diatribusikan secara
langsung
Biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset

42
42
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Entitas harus memilih antara:

Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap seluruh
aset tetap dalam kelompok
Revaluation Model
yang sama.

43
43
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat


Revaluation Model
sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi, dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi
penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
44
44
Definisi Nilai Wajar PSAK 68

harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau


harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.

...the price that would be received to sell an asset or transfer


a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.
IFRS 13 par 9

45
45
Hirarki Fair Value PSAK 68 46

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset
No
atau liabilitas yang identik
(Level 1)

Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain


pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Harus digunakan tanpa
penyesuaian No
Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
dan informasi publik lainnya
Input yang tidak dapat diobservasi
dapat diobservasi baik harga pasar yang
diantaranya data entitas (anggaran, secara langsung atau tidak dapat diobservasi.
proyeksi), harus disesuaikan jika langsung, pengukuan Level 3
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda Level 2
46
46
Revaluation Model

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara


reguler Untuk memastikan jumlah
tercatat tidak berbeda secara
material dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan metode:
proporsional, atau eliminasi.

47
47
Akumulasi Penyusutan Revalution Model

Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal


revaluasi diperlakukan dengan
metode:
proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga
perolehan dinaikkan secara
proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup
mengurangi nilai aset. Kemudian aset
dinaikkan menjadi nilai revaluasi

48
48
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


Entire class
seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
To Equity
bagian surplus revaluasi.
directly
Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan
akibat revaluasi terdahulu / impairment.
Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
Negative to
Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) sejumlah saldo P/L
kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo
laba.

49
49
Revaluation Model
Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba


pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.

50
50
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan

Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur
manfaatnya (useful life).

51
51
Pengungkapan Revaluasi

Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva


Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
Surplus penilaian kembali neraca

52
52
Ketentuan PSAK 16 (1994)

Aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut


dikurangi akumulasi penyusutan. (Par 28)

Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak


diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian
aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus
menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di
dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut
terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi
dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun
modal dengan nama "Selisih penilaian kembali aktiva tetap. (Par 29)

53
SAK ETAP BAB 15 Aset Tetap

Revaluasi aset tidak diperkenankan kecuali peraturan


pemerintah membolehkan.
Akan diakui sebagai surplus penilaian kembali aset
Surplus penilaian kembali aset sebagai bagian dari ekuitas.
Jika aset dilepaskan surplus dipindahkan ke saldo laba, tidak
melalui laba rugi.
Jika atau digunakan (proses depresiasi), surplus revaluasi
dipindahkan ke saldo laba sebesar selisih depresiasi lama dan
baru, tidak melalui laba rugi

54
54
Properti Investasi PSAK 13

Properti Investasi adalah:


properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunan
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

55
55
Pengukuran Awal

Sama dengan PSAK 16


Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa
minimum.

56
56
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut
pada seluruh properti investasinya (dengan pengecualian).

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value
model
Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban
yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung Pilih salah satu
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset model untuk semua
tertentu termasuk properti investasi properti

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak Tidak ada pilihan,


dapat ditentukan secara andal atas dasar hanya cost model
berkelanjutan

57
57
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

58
58
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajar

Perubahan nilai wajar diakui dalam Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode ekuitas (surplus); diakui laporan laba
terjadinya. rugi jika terjadi penurunan nilai.

Tidak ada penyusutan. Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar pada Tidak spesifik, hanya mengharuskan


tanggal neraca implikasinya setiap secara reguler.
pelaporan direvaluasi

59
59
Pengungkapan
Nilai Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada
awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari
akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan
yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam
kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki
untuk dijual dan pelepasan lain;
laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
perubahan lain.

60
60
BULTEK 11
REVALUASI ASET

61
BULTEK 11 REVALUASI ASET

Hubungan revaluasi aset tetap untuk tujuan akuntansi dan pajak.

Persetujuan otoritas perpajakan atas pengajuan revaluasi aset


tetap

Perlakuan akuntansi pajak penghasilan final yang dikenakan atas


revaluasi aset tetap.

Konsekuensi pajak kini dan tangguhan dari revaluasi aset tetap.

Tarif pajak yang digunakan dalam mengukur dampak pajak


tangguhan yang timbul akibat revaluasi aset tetap untuk tujuan
pajak atau untuk tujuan akuntansi dan pajak.

62
Revaluasi aset pajak dan akuntansi

Revaluasi aset tetap untuk tujuan pajak tunduk pada peraturan


perpajakan:
Revaluasi aset tetap tidak dapat dilakukan kembali sebelum lewat jangka
waktu lima tahun,
dapat dilakukan untuk sebagian atau seluruh aset tetap,
masa manfaat aset tetap setelah revaluasi disesuaikan kembali menjadi
manfaat penuh untuk kelompok aset tersebut, dan
dasar penyusutan aset tetap adalah nilai pada saat revaluasi aset tetap.
Revaluasi aset tetap untuk tujuan akuntansi mengikuti ketentuan dalam
PSAK 16: Aset Tetap.
PSAK 16 menyatakan bahwa revaluasi aset tetap dilakukan dengan keteraturan
yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda
secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai
wajar pada akhir periode pelaporan,
Suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelas yang sama
direvaluasi.

63
Revaluasi aset pajak dan akuntansi

Entitas dapat memilih melakukan revaluasi aset tetap untuk:

tujuan akuntansi;
tujuan pajak; atau
tujuan akuntansi dan pajak.

Entitas melakukan revaluasi aset tetap hanya untuk tujuan


pajak, maka entitas mengungkapkan informasi mengenai selisih
lebih revaluasi aset tetap tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan sesuai PMK 233/2015.

64
64
Persetujuan otoritas pajak

Revaluasi aset tetap untuk tujuan pajak harus mendapatkan persetujuan


dari otoritas perpajakan.
Jika entitas telah membayar pajak penghasilan final atas revaluasi aset
tetap untuk tujuan pajak, namun sampai akhir periode pelaporan belum
mendapatkan persetujuan dari otoritas perpajakan diakui sebagai pajak
dibayar dimuka.
Otoritas perpajakan mempunyai kewenangan untuk menerima atau
menolak, serta menentukan jumlah Persetujuan dari otoritas
perpajakan tersebut bersifat substantif.
Jika persetujuan diperoleh setelah akhir periode pelaporan dan sebelum
LK diotorisasi untuk terbit, peristiwa tersebut tidak memberikan bukti atas
persetujuan dari otoritas perpajakan pada akhir periode pelaporan
peristiwa nonpenyesuai (non-adjusting event) sesuai PSAK 8: Peristiwa
Setelah Periode Pelaporan.

65
65
Perlakuan akuntansi pajak final

Dalam kesimpulan PSAK 46 Pajak Penghasilan paragraf DK02 dan DK03


menyatakan bahwa pajak penghasilan dalam ruang lingkup PSAK 46
adalah pajak yang dikenakan atas laba kena pajak.
Hal ini didasarkan pada premis bahwa pajak penghasilan dihitung atas
selisih neto suatu dasar pengenaan pajak, dan bukan atas nilai brutonya.
Pajak penghasilan final sesuai ketentuan perpajakan di Indonesia
dikenakan atas nilai brutonya. Dengan demikian, entitas perlu
menganalisis apakah suatu pajak tertentu dikenakan atas dasar selisih
neto, untuk menentukan apakah jenis pajak tersebut masuk dalam ruang
lingkup PSAK 46.
PMK 191/2015 mengatur bahwa pajak penghasilan final dikenakan atas
selisih antara nilai aset tetap hasil penilaian kembali atau hasil perkiraan
penilaian kembali dengan nilai sisa buku fiskal semula.
Karena pajak tersebut dikenakan atas dasar selisih neto, maka pajak
penghasilan final atas revaluasi aset tetap masuk dalam ruang lingkup
PSAK 46.

66
66
Konsekuensi pajak kini dan tangguhan

PSAK 46 paragraf 12 jika jumlah pajak yang telah dibayar melebih jumlah
pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui
sebagai aset.
Jika entitas belum memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan pada
akhir periode pelaporan, maka pajak yang telah dibayarkan untuk keperluan
pengajuan permohonan revaluasi aset tetap diakui sebagai aset.
PSAK 46 paragraf 58 mensyaratkan bahwa konsekuensi pajak atas suatu
transaksi atau peristiwa diakui dalam unsur laporan keuangan yang sama
dengan pengakuan transaksi dan peristiwa tersebut.
Transaksi dan peristiwa yang diakui dalam laba rugi, dampak pajaknya juga
diakui dalam laba rugi. Sedangkan untuk transaksi dan peristiwa lain yang
diakui di luar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain atau
langsung di ekuitas), maka dampak pajak kini dan tangguhan dari transaksi
dan peristiwa tersebut juga diakui di luar laba rugi.
Pengakuan dampak pajak kini dan tangguhan bergantung pada revaluasi
aset tetap yang dilakukan entitas hanya untuk tujuan pajak, atau untuk
tujuan pajak dan akuntansi.

67
67
Revaluasi tujuan pajak
Konsekuensi pajak revaluasi diakui dalam laba rugi.
Pada periode entitas memperoleh persetujuan dari otoritas, maka:
jumlah pajak dibayar diakui sebagai beban pajak dalam laba rugi;
timbul perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, karena dasar
pengenaan pajak atas aset tetap menjadi lebih tinggi dari jumlah tercatat
secara akuntansi.
Perbedaan temporer tersebut menimbulkan aset pajak tangguhan
karena manfaat ekonomik akan mengalir ke entitas dalam bentuk
pengurangan laba kena pajak di masa depan ketika jumlah tercatat
aset tersebut dipulihkan.
Kenaikan dasar pengenaan pajak setelah revaluasi mengakibatkan
jumlah penyusutan secara pajak menjadi lebih besar dibandingkan
penyusutan secara akuntansi di masa depan.
Pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer ini diakui
dalam laba rugi.

68
68
Revaluasi tujuan akuntansi dan pajak

Pajak kini dan tangguhan diakui di penghasilan


komprehensif lain atau laba rugi, bergantung
pada peristiwa yang menyebabkan timbulnya
konsekuensi pajak kini dan tangguhan
tersebut.

Kenaikan nilai tercatat aset akibat revaluasi


diakui di penghasilan komprehensif lain.

69
69
Revaluasi tujuan akuntansi dan pajak

Pada periode entitas memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan, maka:


jumlah pajak yang telah dibayar diakui di penghasilan komprehensif lain dan
terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi;
jumlah tercatat suatu aset tetap yang direvaluasi secara pajak dan akuntansi akan
menjadi sama dengan dasar pengenaan pajaknya, sehingga tidak terdapat
perbedaan temporer atas aset yang direvaluasi tersebut.
Jika sebelum tanggal persetujuan otoritas perpajakan entitas memiliki aset atau
liabilitas pajak tangguhan, maka peristiwa ini mengakibatkan pembalikan perbedaan
temporer yang sebelumnya timbul.
Pembalikan perbedaan temporer tersebut diakui dalam laba rugi.
Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas menentukan perbedaan temporer yang
mungkin timbul atas nilai tercatat aset dan dasar pengenaan pajaknya.
Entitas mengakui pajak kini dan tangguhan atas aset tetap yang direvaluasi, termasuk
pembalikan perbedaan temporer, bergantung pada peristiwa yang menyebabkan
timbulnya konsekuensi pajak tersebut sesuai PSAK 46 paragraf 58.

70
70
Tarif Pajak yang digunakan

Aset atau liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif


pajak dan dasar pengenaan pajak yang konsisten dengan perkiraan entitas
dalam memulihkan aset atau menyelesaikan liabilitas tersebut.
Jumlah tercatat aset dipulihkan melalui penggunaan, penjualan, atau
keduanya.
Untuk aset yang dapat disusutkan, umumnya dipulihkan melalui
penggunaan aset. Entitas menghitung dampak pajaknya dengan
menggunakan tarif pajak penghasilan badan (corporate income tax rate)
yang berlaku.
Dampak pajak untuk aset yang akan dipulihkan melalui penjualan, yang
pajaknya dikenakan atas nilai penjualan bruto, tidak termasuk dalam
ruang lingkup PSAK 46.

71
71
Dwi Martani - 081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ 7272
BACK UP SLIDE
ILUSTRASI JURNAL REVALUASI ASET

73
Revaluation Model
Example

Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012
nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000


Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000


Akumulasi Penyusutan 2.500.000*
Surplus Revaluasi 10.000.000

*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000

74
74
Revaluation Model
Example

Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh tanggal 1


Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5
tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012
nilai wajar aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000


Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000


Aset Tetap 20.000.000
Aset Tetap 10.000,000
Surplus Revaluasi 10.000.000

75
75
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka


Entire class
seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus
direvaluasi
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi,
kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada
To Equity
bagian surplus revaluasi.
directly
Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan
akibat revaluasi terdahulu / impairment.
Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
Negative to
Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) sejumlah saldo P/L
kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo
laba.

76
76
Revaluation Model
Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba


pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)

Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan
Laba Rugi.

77
77
Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 3.900.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000

Dr Aset Tetap 1.200.000


Cr Surplus Revaluasi 1.200.000

78
78
Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp
3.900.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp
400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000
Dr Aset Tetap 1.200.000
Cr Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000

79
79
Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000

Dr Rugi Revaluasi 700.000


Cr Aset Tetap 700.000.

80
80
Revaluation Model
Example

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan akumulasi


penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan
nilai Rp 2.000.000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan
surplus Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000

Dr Rugi Revaluasi 300.000


Dr Surplus Revaluasi 400.000
Cr Aset Tetap 700.000
81
81
Revaluation Model
Contoh

Revaluation Model
1.1.2010
PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga 50.000 Cr Kas 50,000
pada 1 Jan 2010 dan 31.12.2010
menggunakan metode
revaluasi Dr Beban Penyusutan 10,000
Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Mesin tersebut disusutkan
dengan metode garis lurus Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
5thn.
Cr Aset tetap 2,000
Pada 31 Desember 2010
Cr Surplus Revaluasi 8,000
direvaluasi sebesar 48.000
Buat jurnal untuk tahun 31.12.2011
2010 dan 2011. Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Dr Surplus Revaluasi 2,000
Cr Saldo Laba 2,000
82
82
Penyusutan

Cost Model
Penyusutan

Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat


disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur
manfaatnya (useful life).

83
83
Pengungkapan Revaluasi

Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva


Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
Surplus penilaian kembali neraca

84
84
Ketentuan PSAK 16 (1994)

Aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut


dikurangi akumulasi penyusutan. (Par 28)

Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak


diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian
aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah. Dalam hal ini laporan keuangan harus
menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di
dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut
terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi
dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun
modal dengan nama "Selisih penilaian kembali aktiva tetap. (Par 29)

85
SAK ETAP BAB 15 Aset Tetap

Revaluasi aset tidak diperkenankan kecuali peraturan


pemerintah membolehkan.
Akan diakui sebagai surplus penilaian kembali aset
Surplus penilaian kembali aset sebagai bagian dari ekuitas.
Jika aset dilepaskan surplus dipindahkan ke saldo laba, tidak
melalui laba rugi.
Jika atau digunakan (proses depresiasi), surplus revaluasi
dipindahkan ke saldo laba sebesar selisih depresiasi lama dan
baru, tidak melalui laba rugi

86
86
Properti Investasi PSAK 13

Properti Investasi adalah:


properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunan
atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee
melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa atau untuk tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

87
87
Pengukuran Awal

Sama dengan PSAK 16


Biaya perolehan awal hak atas properti yang
dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai
properti investasi mengacu pada PSAK 30 Sewa,
dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih
rendah antara:
Nilai wajar properti, dan
Nilai kini dari pembayaran sewa
minimum.

88
88
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Entitas memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai
kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut
pada seluruh properti investasinya (dengan pengecualian).

Properti yang dikuasai dalam sewa operasi Tidak ada pilihan,


yang diklasifikasikan sebagai properti Investasi hanya fair value
model
Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban
yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung Pilih salah satu
dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari, aset model untuk semua
tertentu termasuk properti investasi properti

Properti investasi yang nilai wajarnya tidak Tidak ada pilihan,


dapat ditentukan secara andal atas dasar hanya cost model
berkelanjutan

89
89
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan
kondisi pasar pada tanggal neraca
Properti investasi tidak disusutkan.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi harus diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.

90
90
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Example
Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajar

Perubahan nilai wajar diakui dalam Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode laporan laba rugi (penurunan nilai)
terjadinya. atau ekuitas (surplus)
.
Tidak ada penyusutan. Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar pada Tidak spesifik, hanya mengharuskan


tanggal neraca. secara reguler.

91
91
Ilustrasi - Investasi Properti

PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000.
Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi
tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800

Properti Investasi 4.500


Kas 4.500
Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100

92
Pengungkapan
Nilai Wajar
Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada
awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut:
penambahan, pengungkapan terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari
akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari pengeluaran setelah perolehan
yang diakui dalam jumlah tercatat aset;
penambahan yang dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha;
aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau masuk dalam
kelompok aset yang akan dilepaskan yang diklasifikasikan sebagai dimlliki
untuk dijual dan pelepasan lain;
laba atau rugi neto dari penyesuaian terhadap nilai wajar;
perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada
penjabaran laporan keuangan dari mata uang fungsional
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
perubahan lain.

93
93
Ilustrasi Revaluasi pajak

Entitas pada 25 Desember membayar pajak Revaluasi sebesar


Rp 9.000.000 atas Revaluasi aset :
Tanah 3.000.000 100.000.000 naik 200.000.000
Bangunan 6.000.000 500.000.000 naik 700.000.000
(menurut akuntansi masa manfaat 20 tahun, saat ini tahun ke 25)
Persetujuan Revaluasi belum diterima sampai dengan 31
Desember 2015, maka entitas akan mengakui pembayaran
tersebut sebagau aset:
Pajak dibayar dimuka 9.000.000
Kas 9.000.000

94
94
Ilustrasi Revaluasi pajak

30 Juni diperoleh keputusan, semua Revaluasi diterima.


Atas Revaluasi aset tetap tanah akan diakui sebagai beban
Beban pajak 3.000.000
Pajak dibayar dimuka 3.000.000
Pajak tangguhan tidak diakui karena atas tanah pemajakannya final atas
harga jual tanah dan tidak didepresiasikan.

95
95
Ilustrasi Revaluasi pajak

Atas Revaluasi aset tetap bangunan diakui sebagai beban


Beban pajak 6.000.000
Pajak dibayar dimuka 6.000.000
Manfaat pajak yang muncul karena nilai aset menurut pajak menjadi lebih besar
sehingga dapat menjadi pengurang di masa depan akan diakui sebagai aset pajak
tangguhan.
Aset pajak tangguhan (200.000.000x25%) 50.000.000
pendapatan pajak tangguhan 50.000.000
Keuntungan neto perusahaan atas Revaluasi aset dapat dihitung dari
selisih pendapatan pajak tangguhan 50juta dikurangi pajak yang
dibayarkan sebesar 6juta, total sebesar 44% atau setara 22%

96
96
Ilustrasi Revaluasi pajak

Pada tahun 2016 akan dilakukan depresiasi fiskal sebesar 5%


x 200juta = 10juta. Akibat beban depresiasi ini maka
perbedaan antara nilai aset menurut fiskal dan menurut
akuntansi menjadi 200 10 = 190. maka akan dibuat jurnal
Beban pajak tangguhan (10.000.000x25%) 2.500.000
Aset pajak tangguhan 2.500.000
Setelah jurnal tersebut maka aset pajak tangguhan akan menjadi
50 jt 2,5 jt = 47,5 juta
Beban pajak tangguhan muncul karena laba menurut akuntansi lebih
besar karena laba menurut pajak terdapat unsur beban depresiasi
tersebut

97
97
Ilustrasi Revaluasi pajak dan akuntansi

Entitas pada 25 Desember membayar pajak Revaluasi sebesar


Rp 9.000.000 atas Revaluasi aset :
Tanah 15.000.000 100.000.000 naik 600.000.000
Bangunan 9.000.000 700.000.000 naik 1.000.000.000
(menurut akuntansi masa manfaat 20 tahun, saat ini tahun ke 25)
Persetujuan Revaluasi belum diterima sampai dengan 31
Desember 2015, maka entitas akan mengakui pembayaran
tersebut sebagai aset:
Pajak dibayar dimuka 24.000.000
Kas 24.000.000

98
98
Ilustrasi Revaluasi pajak & akuntansi

30 Juni diperoleh keputusan, semua Revaluasi diterima.


Atas Revaluasi aset tetap tanah akan diakui sebagai beban
Beban pajak - OCI 15.000.000
Pajak dibayar dimuka 15.000.000
Aset tetap 500.000.000
Surplus Revaluasi - OCI 500.000.000
Tanah tidak didepresiasi sehingga tidak akan menimbulkan pajak
tangguhan.
Surplus Revaluasi net of tax = 500 15 = 485

99
99
Ilustrasi Revaluasi pajak & akuntansi

Atas Revaluasi aset tetap bangunan diakui sebagai beban


Beban pajak - OCI 9.000.000
Pajak dibayar dimuka 9.000.000

Aset tetap bangunan 300.000.000


Suplus Revaluasi OCI 300.000.000
OCI net of tax 300jt 9 jt = 291 juta.
Diakui kenaikan nilai aset bangunan
Jika sebelumnya tidak terdapat perbedaan akuntansi dan pajak karena
aset sudah didepresiasikan semua, maka tidak akan timbul pajak
tangguhan pada pengakuan awal. Jika setelah Revaluasi aset
didepresiasikan dengan menggunakan masa manfaat sama

100
100

Anda mungkin juga menyukai