Anda di halaman 1dari 14

Deskripsi Pembuatan Semen Di

PT.Holcim Indonesia ,TBK


0 Proses Pembuatan Semen secara garis besar :
1. Penghancuran bahan baku
2. Penyimpanan dan pengumpanan bahan baku
3. Penggilingan dan pengeringan bahan baku
4. Blending
5. Pre Heating
6. Firring
7. Cooling
8. Penggilingan terakhir
A. Electrostatic Presipitator
0 ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah
satu alternatif penangkap debu dengan
effisiensi tinggi (diatas 90%) dan rentang
partikel yang didapat cukup besar.
0 Dengan menggunakan electrostatic
precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang
keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar
0,16% (dimana efektifitas penangkapan debu
mencapai 99,84%).
0 Pada industri PT. Holcim , ESP Berada
pada proses Penggilingan dam Pengeringan.
0 Alat ini berada setelah proses Proses
pemisahan partikel yang halus dan terlalu
halus, yaitu setelah Cyclone.
0 Dimana partikel halus ditransferkan ke
Blending silo yang kemudian di proses, dan
partikel terlalu halus (debu) terbawa oleh
udara panas ke ESP.
1. Mekanisme Kerja

0 (1) Melewatkan gas buang (flue gas) melalui


suatu medan listrik yang terbentuk
antara discharge electrode dengancollector
plate, flue gas yang mengandung butiran debu
pada awalnya bermuatan netral dan pada saat
melewati medan listrik, partikel debu tersebut
akan terionisasi sehingga partikel debu
tersebut menjadi bermuatan negatif (-).
0 (2) Partikel debu yang bermuatan
negatif (-) selanjutnya menempel pada
pelat-pelat pengumpul (collector plate).
Debu yang dikumpulkan di collector
plate dipindahkan kembali secara
periodik dari collector plate melalui
suatu getaran (rapping). Debu ini
kemudian jatuh ke bak penampung.
2. Proses Pembentukan Medan
Listrik

0 (1) Terdapat dua jenis electrode, yaitu discharge


electrode yang bermuatan negatif (-) dan collector
plate electrodebermuatan positif (+).
0 (2) Discharge electrode diletakkan
diantara collector plate pada jarak tertentu (jarak
antara discharge electrode dengancollector plate).
0 (3) Discharge electrode diberi listrik arus
searah (DC) dengan muatan minus , pada level
tegangan antara 55 75 kV DC (sumber
listrik awalnya adalah 380 volt AC, kemudian
dinaikkan oleh transformer menjadi sekitar
55 75 kV dan dirubah menjadi listrik DC
oleh rectifier, diambil hanya potensial
negatifnya saja).
0 (4) Collector plate ditanahkan (di-
grounding) agar bermuatan positif.
0 (5) Dengan demikian, pada saat discharge
electrode diberi arus DC, maka medan
listrik terbentuk pada ruang yang berisi
tirai-tirai electrode tersebut dan partikel-
partikel debu akan tertarik pada pelat-
pelat tersebut, Gas bersih kemudian
bergerak ke cerobong asap.

Anda mungkin juga menyukai