Penyelenggara Pelaksana
• Program • Instansi
kesehatan serta Kesehatan Pusat,
program lain Provinsi,
yang Kabupaten/Kota,
berdampak dan Instansi
terhadap Kesehatan di
kesehatan. pintu masuk
negara
Bentuk penyelenggaraan
0
2
4
6
8
2
ACEH
6
BALI
1
BANGKA BELITUNG
5
BANTEN
BENGKULU
1 1
DKI JAKARTA
4
GORONTALO
0
JAMBI
JAWA BARAT
14
5
JAWA TENGAH
2
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT 3
KALIMANTAN SELATAN
0
KALIMANTAN TENGAH
1 1
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA
KEPULAUAN RIAU
LAMPUNG
MALUKU
0 0 0 0 0
MALUKU UTARA
1
NTB
NTT
2 2
PAPUA
1
PAPUA BARAT
RIAU
Periode M1 – M18 Tahun 2016
0 0
SULAWESI BARAT
SULAWESI SELATAN
15
SULAWESI TENGAH
0
SULAWESI TENGGARA
1
SULAWESI UTARA
Distribusi KLB di Indonesia Berdasarkan Provinsi
SUMATERA BARAT
2
SUMATERA SELATAN
3
SUMATERA UTARA
2
YOGYAKARTA
1000
1200
1400
1600
1800
200
400
600
800
0
AI (H5N1)
Antraks
Campak
Chikungunya
0 0 18 80
DBD
1639
0
Demam Typhoid
Diare
Difteri
Disentri14534
Hepatitis A
HFMD
Influenza A…
0 4 0 0 0
Japanese…
Keracunan…
690
Kolera
Leptospirosis
Malaria
Meningitis
Berdasarkan Jenis Penyakit
Pertusis
Periode M1 – M18 Tahun 2016
Distribusi Kasus KLB di Indonesia
PES
Pneumonia
Polio
Rabies
TN
AFP
0 1 1 0 9 0 0 0 4 2 0 0
Yellow Fever
KEBIJAKAN SURVEILANS
LANDASAN HUKUM
• UUD 1945 dan Amandemennya
• UU No. 4/1984 ttg Wabah.
• UU No. 32/2004 ttg Pemerintah Daerah
• UU No. 36/2009 ttg Kesehatan.
• PP No. 40/1991 ttg Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.
• PP No. 38/2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
• Permenkes No 45/2014 ttg Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
• Permenkes No. 1479/2003 ttg Pedoman Penyelenggaraan STP.
• Kepmenkes No. 949/2004 ttg Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa
• Permenkes No. 741/2008 ttg Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
• Permenkes No. 1501 tahun 2010 ttg Jenis penyakit menular tertentu
yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan.
• Permenkes No 82 tahun 2014 ttg Pengendalian penyakit menular
Jenis & Kegiatan Surveilans Kesehatan
Sasaran Penyelenggaraan
•Surveilans PM
•Surveilans PTM
•Surveilans Lingkungan
•Surveilans Kesehatan Matra
•Surveilans Masalah Kesehatan
Lainnya
Bentuk penyelenggaraan
• untuk memperoleh
Surveilans
gambaran penyakit,
Faktor Risik dan masalah
kesehatan dan/atau
Berbasis
suatu penyakit, Faktor
Risiko, dan masalah
kesehatan dengan
Kejadian
menggunakan sumber
data selain data yang
terstruktur
Cara pengumpulan data
Aktif
• Dengan cara mendapatkan data secara langsung
dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, masyarakat
atau sumber data lainnya, melalui kegiatan
Penyelidikan Epidemiologi, surveilans
aktifpuskesmas/rumah sakit, survei khusus, dan
kegiatan lainnya
Pasif
• Dengan cara menerima data dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, masyarakat atau sumber
data lainnya, dalam bentuk rekam medis, buku
register pasien, laporan data kesakitan/kematian,
laporan kegiatan, laporan masyarakat dan bentuk
lainnya.
PENYELENGGARA
Kelengkapan
Laporan
Ketepatan Laporan
Jejaring kerja
•Suatu mekanisme koordinasi kerja antar unit penyelenggara Surveilans
Kesehatan, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan
penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan Surveilans
Kesehatan antar wilayah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat
Kemitraan
•Merupakan hubungan kerjasama antar berbagai pihak yang strategis,
bersifat sukarela, dan berdasar prinsip saling membutuhkan, saling
mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan
dan pengembangan secara timbal balik. Dalam hal kesehatan,
kemitraan diperlukan untuk melaksanakan program kesehatan hingga
mencapai tujuan yang diharapkan.
KONSEP SURVEILANS
INFORMASI
Pemberantasan
Respon
Kesiapsiagaan
Deteksi dini
Pengamatan
Pencegahan
PENCEGAHAN KELUAR MASUKNYA PENYAKIT
DI PINTU MASUK NEGARA
(Maximum protection, Minimum restriction)
• Orang Darat
Dari seluruh
• Barang Laut
dunia • Alat Angkut Udara Biologi
Kimia
Fisika
Pencegahan keluar
masuknya penyakit Kantor Deteksi
di Pintu Masuk Kesehatan Dini
Negara dilakukan Pelabuhan
oleh KKP di 354 (49)
Pelabuhan, 8
Bandara dan Kapasi
PLBDN tas
inti Wilker Pintu Masuk Negara :
(305) 1. Pelabuhan laut
2. Bandara udara
3. Pos batas lintas batas negara
Kementerian Verifikasi/Analis
Kesehatan is
Lap.Ruti
Laporan n
KLB <24 Dinas Kesehatan Kebijakan/
Jam Verifikasi/Analis
Provinsi is Tindakan/
Situasi Kes
KLB Penanggulangan
Wabah
Lap.Ruti
n Diseminasi
Dinas Kesehatan Informasi ke LS & Masy
Verifikasi/Analis
Kab/Kota is
Lap.Ruti
n Verifikasi/Analis Kebijakan/
is Tindakan
Puskesmas
Lap.Ruti
n
Poskesdes
KKP Posyandu
Sistem surveilans yang ada
Laporan/ menjamin deteksi dini & respon
cepat dalam menyikapi
Rumor
peningkatan kejadian penyakit
menular & keracunan pangan 23
Masyarakat
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN
Kesiapan Menghadapi KKM Potensial Wabah
RS RUJUKAN NASIONAL
(1)
Upaya
Pelayanan kesehatan Kesehatan
& sistem rujukan
komprehensif & RS PROVINSI (14) &
Perorangan
terjangkau telah RUJUKAN REGIONAL (110) (UKP)
tersedia untuk
menghadapi
penyakit JKN :
Pola INA
RS KAB/KOTA (561) CBG
PUSTU (1.450)
JKN :
Pola
Kapitasi
POLINDES/POSKESDES
(17.605)
24
SISTEM PELAYANAN LABORATORIUM
Konfirmasi
LAB. RUJUKAN NASIONAL (1) diagnosis utk
tindak lanjut
LAB. RS KAB/KOTA
Sistem rujukan
laboratorium
komprehensif &
terjangkau Langkah
Telah tersedia LAB. PUSKESMAS kesiapsiagaa
untuk menghadapi n
peningkatan
penyakit
MASYARAKAT
SISTEM DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN
UNTUK MENCEGAH MASALAH KESEHATAN
Deteks
i Dini
Faktor risiko
10 Regional : lingkungan
1.Sumatera Bag. Utara
2.Sumatera Bag. Selatan
Balai Besar/Balai
3.Sumatera Bag. Tengah
Teknik Kesehatan
4.Jawa Bag. Barat & Kalbar
Lingkungan &
5.Jateng& DIY
Pengendalian
6.Jatim & Nusa Tenggara
Penyakit (10)
7.Kalimantan
8.Sulawesi Bag. Selatan
9.Sulawesi Bag. Utara
10.Maluku & Papua Deteksi dini FR
lingkungan dapat
mencegah
masalah
kesehatan &
Pem. memperkuat
Pem. Pusat Kab/Kota sistem keamanan
Pem.
Provinsi nasional
Prinsip SKD-KLB
Kapasitas yg diperlukan:
• Kecepatan mendeteksi secara dini
• Kecepatan melakukan respon
• Kecepatan berbagi informasi/data
Kebijakan Operasional dan Strategi
Memberdayakan Meningkatkan teknologi
sumber daya di komunikasi informasi yang
semua tingkatan terintegrasi dan interaktif
Meningkatkan
Meningkatkan dukungan
profesionalisme
laboratorium
tenaga
epidemiologi
Meningkatkan
Meningkatkan kualitas jejaring surveilans
respon KLB epidemiologi
Kebijakan
1. Peningkatan
kemampuan surveilans
Mengembangkan
penyakit
Meningkatkan
sistem surveilans sesuai 2. Peningkatan mutu data dan
dengan era kemampuan deteksi informasi
desentralisasi epidemiologi
dini KLB dan respon KLB
Isu Strategis
Koordinasi
dan jejaring
Kemampuan kerja
deteksi dini
dan respon
Kemampuan
surveilans
(pengamatan)
penyakit
Kerangka Strategi
• Kemampuan Surveilans
• Kemampuan deteksi dini
dan respon
• Koordinasi dan Jejaring
Kerja
Tanggung jawab:
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kab/Kota
Masyarakat
Pengembangan sistem STATUS
KES.MAS
Penguatan Sumber Daya MENINGKAT
Sustainability
Penguatan Jejaring
Penguatan Peraturan
- KLB tidak terjadi
Respon sinyal - KLB cepat diketahui
kewaspadaan - Penanggulanangan
dalam SKDR efektif
FETP Surveilans Berbasis Indikator/Kasus
PJJ PAEL SKDR Puskesmas
SKDR Rumah Sakit
SO/DSO
SKDR di Pintu Masuk Negara
Tim Gerak Cepat Surveilans Terpadu Penyakit & Faktor Risiko
JAFUNG EPIDEMIOLOGI Surveilans Berbasis Kejadian
PEMBIAYAAN (APBN, APBD, HLN) SMS gateway & Rumor Verifikasi
SARANA & PRASARANA Surv Perubahan Iklim
Surveilans Kesehatan Matra
Pengembangan sistem
FETPN, TEPHINET
NSPK ASEAN PLUS3 on EID
JUKLAK/JUKNIS WHO CC
Jejaring laboratorium Nasional dan
PERMENKES
Daerah
PERDA (Gubernur, Lintas Program
Walikota/Bupati) Lintas Sektoral
Goal 2019:
1. Penurunan 40% kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
2. Persentase Sinyal kewaspadaan dini yang direspon sebesar 90%
3. Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai daerah penyelaman yang
melaksanakan upaya kesehatan matra 60%
IKK 15 -19
% Kab/ Kota yang merespon sinyal
kewaspadaan dalam SKDR DO
Jumlah sinyal SKDR Puskesmas yang direspon oleh
Dinas Kesehatan kabupaten/kota kurang dari 24 jam dibagi
Jumlah Sinyal Kewaspadaan SKDR Puskesmas yang
terjadi di kabupaten/kota dalam satu tahun yang sama
2015 65% 2016 70% 2017 75% 2018 80% 2019 90%
Indikator Surveilans
Terkait Renstra - Indikator Kinerja Kegiatan
IKK 15 -19
% Persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai
daerah penyelaman yang melaksanakan upaya
kesehatan matra DO
Jika kab/kota sudah melaksanakan lima kegiatan:
1. Penyuluhan kesehatan penyelaman
2. Surveilans kesehatan penyelaman
3. Penyediaaan alat P3K sederhana
4. Peningkatan kapasitas bagi petugas dan penyelam
5. Kesiapan jejaring dan sistem rujukan
2015 30% 2016 36% 2017 42% 2018 51% 2019 60%
Capaian Indikator
Renstra dan RPJMN 2015-2019
Kapasitas Inti Yang Disyaratkan IHR (2005)