Anda di halaman 1dari 39

NEW EMERGING

DISEASE

Dr. M. Tumewu-W, DAP, SpParK


NEW EMERGING DISEASE

Infeksi parasit protozoa yang akhir-akhir


ini meningkat diseluruh dunia dan
merupakan masalah kesehatan
masyarakat.
Parasit – parasit tersebut adalah :
Cryptosporidium
Cyclospora cayatanensis
Blastocystis hominis
Pneumocystis carinii
cryptosporidium
Sejarah :
Diare pada manusia dan hewan ( pada
manusia dilaporkan pertama tahun 1970 ).
1976 , ditemukan 10 kasus cryptosporidiasis

Penyebab diare pd hewan dan manusia


(protozoa usus)
HOSPES & NAMA PENYAKIT
 Hospes:
mamalia, burung, reptil.

 Nama Penyakit:
Kriptosporoidiosis.

 Distribusi Geografik:
Kosmopolit.
Penyebab: Crypstosporidium Parvum.

Penderita cryptosporidiasis biasanya bersama


penyakit imunokompromais (AIDS)  diare
berat disertai tinja berair
Morfologi dan daur hidup :
Termasuk golongan coccidia
Infeksi terjadi bila ookista matang yang keluar
dengan tinja penderita tertelan manusia.
Ekskitasi  usus ( gastro intestinal )  sporozoid
keluar dari ookista  epitel usus pada bagian apex
dalam membran sel hospes ( Enterocyt ) , tetapi
tidak di dalam sitoplasma  meronts.
Berkembang secara aseksual ( merogoni ) 
merozoit  sel – sel lain  sesudah beberapa kali
gametocyt ♂ & ♀  mikrogamet (♂) dan
makrogamet (♀)  zygot  Ookista  mangandung
4 sporozoit
Ada 2 macam ookista
1. Berdinding tipis  keluarkan sporozoit
kedalam usus  autoinfeksi.
2. Berdinding tebal dikeluarkan dengan
feces (tinja).

Ookista ukuran 4 – 5 mikron.


Masa prepaten 5 – 21 hari
Siklus hidup Cryptosporidium parvum
Patologi dan gejala klinis :
Pada manusia parasit ini terdapat pada :
Pharing, esofagus, lambung, duodenum,
jejunum, appendiks, kolon, rektum,
kandung empedu, pankreas
Terbanyak infeksi pada jejunum
Patologi dan gejala klinis
Pemeriksaan histologis ditemukan :
- atrofi vilus
- ukuran kripte membesar
- infiltrasi sel mononuklear di lamina propia
- cryptosporidium hanya ditemukan pada
permukaan sel epitel ( enterosit ).
Penyakit ini pada hewan menyebabkan :
Diare tinja cair , anoreksia , berat badan
menurun
Patologi dan gejala klinis
Pada manusia penyakit ini gejala-gejala
tergantung status imunnya.
a. Immunokompeten  asymptomatis
 sembuh sendiri
b. Immunokopromais  diare menahun
 meninggal (  3 tahun
Patologi dan gejala klinis
Diare cair tanpa darah
Dehidrasi ( hilang 3 – 17 ltr
Nyeri ulu hati
Mual , muntah , anoreksia
Demam ringan
Malnutrisi.
Diagnosa
1. Menemukan Ookista dalam feces ( tinja)
dengan pengecatan : Eosin / jod & Ziehl
nielsen
2. Teknik flotasi : memakai gula atau
formalin eter atau formalin etil asetat.
3. Test serologis : ELISA atau IFA 
deteksi antibodi IgG dan IgM
Pengobatan
a. Imunokompeten self limiting, perhatikan
diare persisten
b. Imunokompromais
- D.O.C : Paramomisin 4x500-750mg/hari
- Azitromisin 900-1200 mg/hari selama 2 mgg
- Spiramisin 3x1 gr selama 2 mgg
b. Simptomatis dan roborantia, makanan, cairan
oralit
Epidemiologi
Idaho (USA)  248 anak sapi
 110 (+) 44,4 %
Australia  4,1 %
Jakarta  1,3 %

Cara pencegahan:
Memasak Air yg tercemar ookista suhu 65C
selama 20-30 menit + 5% sodium hipoklorit,
5-10% amoniak.
Cyclospora cayetanensis
Penyakitnya disebut Cyclosporiasis
Kasus pertama dilaporkan tahun 1979
dengan gejala utama BAB dengan tinja
cair
Hospes: manusia, hewan belum diketahui
bisa terinfeksi atau tidak
Distribusi : kosmopolit tapi lebih sering di
negara yang sedang berkembang dan
beriklim tropis
Morfologi
Ookista ukuran 8-10 mikron
Ookista imatur keluar dengan tinja dan akan
terjadi sporulasi dalam waktu 1 minggu sampai
beberapa minggu pada suhu tinggi dan lembab
(negara beriklim tropis)ookista matang
Ookista bentuk bulat lonjong dan 1 ookista
matang berisi 2 sporokista dan masing-masing
sporokista berisi 2 sporozoit.
Pada manusia parasit terdapat
intrasitoplasmik dan perkembangan terjadi
dalam vakuol enterosit jejunum.
Infeksi terjadi dengan menelan ookista
matang
Siklus hidup

Ookista keluar bersama tinja


sporulasi  ookista matang
berisi 2 sporokista  masing-
masing mengandung 2 sporozoid
Infeksi dengan menelan ookista
matang
Gejala klinis
Sesudah masa inkubasi 1 minggu, timbul gejala-
gejala sbb:
diarhea dengan tinja cair
anoreksia
BB turun
kembung
flatus-flatus
nyeri lambung
mual, muntah
nyeri otot
demam ringan
rasa cape / kelemahan umum
Tidak diobati penyakit jadi kronis dan
sering kambuh. Kadang-kadang
cyclosporiasis tanpa gejala. Sering
bersama-sama penderita AIDS
Diagnosis
Pemeriksaan tinja dengan pewarnaan lugol 
ookista warna agak coklat kuning.
Pemeriksaan tinja dengan cara konsentrasi
dengan teknik formalin ethyl asetat
Pemeriksaan dengan pulasan tahan asam 
ookista warna merah muda atau tidak berwarna
Pemeriksaan tinja dengan teknik safranin yang
dimodifikasi  ookista warna merah jingga
terang.
Pengobatan
kombinasi Trimetoprim 160 mg +
sulfametoksazol 800 mg 2 x sehari selama
7 hari
Pada anak dosis disesuaikan berat badan
(tri 5 mg/kgbb + sul 25 mg/kgbb)
Bersamaan dengan AIDS dosis obat lebih
tinggi.
Epidemiologi
Cyclosporiasis adalah penyebab diare
pada wisatawan dan dapat terjadi semua
umur pada imunokompeten maupun yang
imunokompromais.
1996-1997 terjadi wabah pada penduduk
California, Florida, New York, Texas,
Nevada karena memakan strawberry dan
rasbery yang tercemar tinja.
Pencegahan
masak makanan dan minuman dengan
baik
buah-buah segar dicuci dengan antiseptik
khusus sebelum dimakan (mama lime
dsb)
Hindari makanan dan minuman tercemar
dengan tinja.
Blastocystis Hominis
Sejarah:
- 1911 (Alexeieff)pertama kali melaporkan
- 1912 (Brumpt) parasit adl sel ragi
(yeast) apotogen pd tinja org sehat atau
sakit
- 1991 (Zierdt)suatu protozoa
gol.sporozoa,mybbkan penyakit pd
manusia
Hospes dan Nama Penyakit
 Hospes: Manusia, monyet, kera, babi, marmut,
reptil, kecoa, tikus.

 Penyakit: Blastokistosis.

 Geografik: daerah tropis dan subtropis

 Morfologi: ada 4 bentuk:


1. Vakuolar
2. Granular
3. Ameboid
4. Kista
- B.H. berkembang biak scr aseksual.
- 4 macam pmblahan:
belah pasang, plasmotomi, skizogoni,
endodiogeni.
- Pd manusia  biasanya BELAH PASANG.
 GK:
- diare, flatus, kembung, anoreksia, BB
turun, muntah, nausea, obstipasi, kolitis
ulserosa, ileitis terminal, enteritis, diare cair,
demam.
 Dx:
- Menemukan B.H. di dlm tinja (pemeriksaan
langsung).
 Obat: Metronidazol, Iodoquinol,
Furazolidon.
 Epidemologi:
1. Sanitasi lingkungan/perorangan.
2. Mencegah pencemaran makanan o/ tinja
3. selalu memasak air minum sampai
matang.
Pneumocystis Carinii
 Hospes: mamalia, burung.
 Penyakit: Pneumosistosis.
 Geografik: kosmopolitan.
 Morfologi:
- Lebih mendekati jamur (dr pemeriksaan RNA
ribosomal)
- Btk Uniseluler Pleomorfik diameter 1-2 mikron-
5 mikron (trofozoit) dipulas dgn Giemsa.
- Btk khas : kista (spt telur, bola pingpong),
diameter 5-7 mikron, pulas dgn GMS.
- Kista isi 8 trofozoit.
- Cara berkembang biak: belum jelas.
- Ditemukan banyak di eksudat paru.
- Infeksi: inhalasa/percikan ludah.
- Transmisi Transplasental: bisa.
 Patologi: paru2 kenyal, biola dipotong
warna abu2 tidak ada udara.
 GK: bayi sianosis+pernafasan cepat.
dewasa demam, pernafasan cepat, batuk
nonproduktif, sesak nafas, dan sianosis,
- Pd pemeriksaan dada tak ada ronki
- foto thorax: infiltrat difus bilateral.

 Dx:
- Menemukan P.C pd cairan bilas bronkoalveolar.
- Pulasan GMS.
 Obat: Trimetroprim-Sulfametoksazol,
pentamidin isetionat, Dapsone, Klindamisin,
Primakuin, Atovaquone, Prednison.
 Epidemologi:
1. pemberian obat kpd pasien yg pernah
menderita penyakit ini/CD4 <250.
Cryptosporidium Cyclospora Blastocysis Pneumocystic
Infektik: ookista matang Infektif: ookista matang Infektif: kista Infektif : kista isi 8
tropozoit
Uk + 4-5 mikron Uk + 8-10 mikron Uk + 15-25 mikron Uk kista +3,5-12 mikron

1 ookista mengandung 1 ookista berisi 2 Punya 4 btk morfologi: Punya 4 bentuk


4 sporozoit sporokista@ 2 vakuolar, granular, morfologi: Tropozoit,
sporozoit ameboid, kista prakista, kista
Terdapat di epitel usus Terdapat di enterosit Terdapat di sekum, Terdapat di paru
tr.GIT atas jejenum kolon, rektum
Dx : ookista (+) dlm Dx; ookista (+) dlm tinja Dx: kista (+) dlm tinja Dx; spesimen bahan
tinja dari paru

Anda mungkin juga menyukai