Anda di halaman 1dari 38

STRUKTUR BAJA DAKTAIL

Perencanaan Struktur Baja Daktail


Untuk Daerah yang Rawan Gempa
(Highlights)

Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS


Surabaya
Outlines
1. Pendahuluan
2. Perencanaan Struktur Bangunan Baja Tahan Gempa
3. Sistem Perencanaan Struktur Baja
a. Sistem Rangka Pemikul Momen (Moment Resisting Frames)
b. Sistem Rangka Batang Pemikul Momen (Truss Moment Frames)
c. Sistem Rangka Bresing Konsentrik (Concentrically Braced Frames)
d. Sistem Rangka Bresing Eksentris (Eccentrically Braced Frames)
e. Sistem Rangka Bresing Anti Tekuk (Buckling Restrained Bracing)
4. Rekomendasi
1. Pendahuluan
 Perencanaan struktur baja didasarkan atas sifat material
baja yang dapat menahan tegangan tarik, tekan, geser,
lentur, torsi, dan kombinasinya
 Kekuatan dan daktilitas material baja relatif tinggi, sehingga
baja mampu menjalani deformasi inelastik yang besar tanpa
kehilangan kekuatannya
 Strukturnya ringan sehingga menguntungkan untuk struktur
jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, ataupun
struktur cangkang
 Waktu pengerjaan relatif singkat (tidak memerlukan set-up
time)
 Disain meliputi disain elemen dan sambungan
 Kelangsingan elemen harus diperhitungkan untuk
menghindari hilangnya kekuatan akibat tekuk
2. Perencanaan Struktur Bangunan
Baja Tahan Gempa
Dasar Perencanaan: SNI-03-1729-2002
Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan
Gedung
Pasal 15. Ketentuan Perencanaan Tahan Gempa Untuk
Struktur Bangunan Baja

Komponen struktur untuk bangunan baja tahan gempa harus


memenuhi:
Keterangan:
f = faktor reduksi beban
Rn = kuat nominal komponen struktur
Ru = pengaruh aksi terfaktor
Parameter beban gempa
Gaya geser dasar rencana total, V, pada suatu arah
ditetapkan sebagai berikut:

Gaya geser dasar rencana total, V, tidak perlu lebih besar


daripada nilai berikut ini,
Keterangan:
V = gaya geser dasar rencana total
Vmaks = gaya geser dasar rencana maks
R = faktor modifikasi respons
Ca dan Cv adalah T = waktu getar dasar struktur
koefisien percepatan Wt = adalah berat total struktur
gempa
Untuk bangunan yang melebihi
satu tingkat, bahan baja yang
digunakan harus memenuhi
persyaratan berikut:
1. Fy terhadap Fu < 0,85
2. Kurva s-e memperlihatkan
daerah yield plateau cukup
panjang,
3. Perpanjangan maksimum
tidak kurang daripada 20%
untuk daerah pengukuran
sepanjang 50 mm,
4. Mempunyai sifat relatif
mudah dilas Fy < 350 MPa
3. Sistem Perencanaan Struktur Baja
a. Moment-Resisting Frames
- MRF terdiri dari balok dan kolom
(tanpa bresing atau dinding geser)
dimana aksi lentur dari elemen
strukturnya dapat menahan
gaya lateral yang terjadi
- Ada tiga tipe utama dari MRF
yaitu Ordinary, Intermediate, dan Special MRF.
Untuk SMRF diharapkan dapat mengalami deformasi inelastis
yang besar apabila dibebani oleh gaya-gaya yang berasal dari
beban gempa dan harus menggunakan pendetailan khusus
untuk menjamin perilaku daktail dari beam-column joints dan
biasanya digunakan untuk daerah yang rawan gempa
Perbandingan momen kolom terhadap balok
Hubungan berikut ini harus dipenuhi pada sambungan balok
ke kolom:

Σ*Mpc adalah jumlah momen-momen kolom di bawah dan


di atas sambungan pada pertemuan antara as kolom
dan as balok
Σ*Mpb adalah jumlah momen-momen balok-balok pada
pertemuan as balok dan as kolom
Memenuhi konsep “Strong Column Weak Beam”
MRF dengan balok prismatis

MRF dengan balok Reduced Beam Section (RBS)


b. Truss Moment Frames
-TMF adalah suatu struktur rangka batang pemikul momen
yang dipasang secara horizontal.
- Pada TMF ada suatu segmen khusus yang terdiri dari
beberapa panel dengan batang-batangnya direncanakan
secara khusus berupa panel Vierendeel atau
panel bresing jenis X
- TMF direncanakan mengalami deformasi inelastis yang
cukup besar pada segmen khusus saat memikul gaya-gaya
akibat beban gempa rencana.
- Jarak antar kolom pada TMF dibatasi tidak lebih dari 20
meter dan tinggi keseluruhan tidak lebih dari 2 meter.
- Kolom-kolom dan segmen lainnya selain segmen khusus
harus direncanakan untuk tetap dalam keadaan elastis akibat
gaya-gaya yang dihasilkan oleh segmen khusus pada saat
mengalami pelelehan penuh.
TMF dengan menggunakan segmen khusus

Contoh TMF dan perhitungan Vp


c. Concentrically Braced Frames
- Pada CBF balok, kolom, dan bresing direncanakan untuk
membentuk aksi rangka batang vertikal yang berguna untuk
menahan gaya gempa (lateral) melalui truss action.
- Pengembangan daktilitas dilakukan melalui aksi yang
terjadi pada bresing dengan cara:
1. Bresing leleh pada bagian yang tertarik
2. Bresing mengalami tekuk pada bagian yang tertekan

Keuntungan :
- Mempunyai kekakuan elastis yang tinggi

Kelemahan :
- Mempunyai daktilitas yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan sistem yang lain (MRF, EBF, BRBF)
-Dapat mengurangi nilai arsitektural gedung
Tipe-tipe dan contoh gedung CBF
Perilaku bresing akibat beban
axial cyclic
d. Eccentrically Braced Frames
- EBF adalah sistem rangka dengan balok dan kolom
dengan pengaku dimana pada ujung dari setiap pengaku
terhubung untuk mengisolasi bagian dari balok yang
disebut link.
- EBF bisa disebut sebagai system hybrid antara sistem
rangka pemikul momen MRF dan CBF (concentriccaly
braced frames), karena EBF mampu memikul kombinasi
antara beban rangka dan truss.
- EBF memiliki daktilitas yang tinggi seperti halnya pada
sistem rangka pemikul momen, tetapi juga memiliki
kekakuan yang tinggi seperti CBF
Sifat sifat dari EBF
- Pada EBF link merupakan bagian terlemah dari EBF
jadi pada setiap kegagalan atau keruntuhan pada struktur
harus terjadi kerusakan dahulu pada link, link harus
memiliki tingkat daktilitas yang tinggi.
- Kelebihan pada EBF dibandingkan dengan CBF dan
MRF adalah lebih lengkap dalam struktur tahan gempa
yaitu kekakuan yang tinggi dengan daktilitas dan kapasitas
energi disipasi
e. Buckling Restrained Bracing Frames
• BRBF memiliki tipe sama dengan concentrically
braced frame (CBF).
• Pada CBF balok, kolom, dan bresing direncanakan
untuk membentuk aksi rangka batang vertikal yang
berguna untuk menahan gaya gempa (lateral) melalui
truss action.
• Menggunakan bresing dengan tipe khusus yaitu:
Buckling-Restrained Braces (BRB). BRB akan leleh
pada dua kondisi yaitu tarik dan tekan - no buckling !!
• Mengembangkan daktilitas melalui inelastic action
(cyclic tension and compression yielding) pada BRB.
• Kombinasi sistem dengan konsep high stiffness with
high ductility
Macam-macam bentuk Buckling-Restrained Brace (BRB)

Chen Iwata et al.


PIONIR,
1989

Imai et al. Watanabe et al.; Wada et al.;


Chen et al.; Aiken et al.;
Bagian Buckling-Restrained Brace (BRB) Buckling-
Restrained Brace:
Steel Core
+
Casing

Casing

Inti Bresing
Potongan Buckling-Restrained Brace (BRB) Buckling-
Restrained Brace:

A
Steel Core
+

A
Casing

Casing Steel Core


Steel jacket
Mortar
Debonding material

Section A-A
Bagian Inti Bresing (Load Carrying Element)

f Pysc = (0.9) Fysc Asc

Yielding Segment

Asc = area of steel core (yielding segment)


Fysc = specified minimum yield stress of core,
or actual yield stress from coupon test
Bagian Pengaku Lateral (Lateral Support Element)

- Bagian pengaku lateral akan mencegah inti bresing


menekuk (buckle) pada saat menerima beban tekan.
- Dalam perhitungan stabilitas, balok, kolom, dan pelat
simpul yang berhubungan dengan inti bresing akan
diperhitungkan sebagai bagian dalam sistem

Casing
Tension Brace: Yields Compression Brace:
Yields

Columns and beams: remain essentially elastic


Compression Brace: Tension Brace: Yields
Yields

Columns and beams: remain essentially elastic


Perilaku bresing akibat beban aksial
P
Py Conventional Brace:
• yields in tension (ductile)
• buckles in compression
 (nonductile)
• significantly different
strength in tension and
PCR compression


P
Perilaku bresing akibat beban aksial
P
Py Buckling-Restrained Brace:
• yields in tension (ductile)
• yields in compression
 (ductile)
• similar strength in tension
and compression (slightly
PCR stronger in compression)
Py


P
Konfigurasi dari BRBF

Single Diagonal Inverted V- Bracing V- Bracing

X- Bracing Two Story X- Bracing


4. Rekomendasi
Untuk mendesain struktur baja daktail tidak cukup hanya
mengandalkan sifat baja yang (inherent) daktail, tetapi
menggunakan desain yang mampu mendisipasi energi
secara histeretik, dengan cara menjalani deformasi inelastik
yang besar.
Supaya gedung struktur baja mencapai respon daktail:
Sambungan Las:
- Brittle fracture dari las
- Lamellar tearing dari base metal
- Joint design, testing, and inspection
Sambungan Baut:
- Fracture at net cross-section
- Excessive slip
Sambungan balok-kolom
- Shear in joint panel

Anda mungkin juga menyukai