Anda di halaman 1dari 23

STRUKTUR & KONSTRUKSI BANGUNAN 1

ELEMEN STRUKTUR - PONDASI


Ir.Pudji Astutiek Fachruddin, MSi
Sutrati Melissa Malik, ST.,MT

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


UNIVERSITAS TADULAKO
REFERENSI

1. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 1. Kanisius.


2. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu 2. Kanisius.
3. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi
Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius.
4. Rumah Sederhana. 1984. Kanisius.
5. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius.
6. Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius. 1979.
7. Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural
Presentation)
DEFINISI
STRUKTUR & KONSTRUKSI

 Struktur adalah tiang bangunan yang menjadi kekuatan utama dari


bangunan. Sebuah bangunan tersusun dari elemen struktur dan
non struktur. Seluruh elemen struktur dan elemen non struktur
berpadu membentuk konstruksi (Taufik Priambodo, Struktur &
Konst Rumah Menengah, 2014)

 Contoh :
Pelat lantai merupakan salah satu elemen konstruksi bangunan
yang berasal dari elemen struktur, dan pintu merupakan salah satu
elemen konstruksi bangunan yang berasal dari elemen nonstruktur
ELEMEN – ELEMEN STRUKTUR

UPPER STRUCTURE
SUB STRUCTURE
ELEMEN – ELEMEN STRUKTUR

UPPER STRUCTURE
SUB STRUCTURE
ELEMEN – ELEMEN STRUKTUR

Upper Structure :
Sistem bangunan utama, yang membuat bangunan
tersebut berdiri, kokoh, dan bisa berfungsi.

Sub Structure :
Sistem penopang Upper Structure, agar supaya Upper
Structure bisa tetap stabil berdiri / pada posisi yang
dikehendaki
ELEMEN – ELEMEN STRUKTUR

Elemen struktur bangunan dibagi menjadi 2


bagian yaitu :
1. Upper structure, antara lain : 2. Sub structure, antara
 Konstruksi Atap lain :
 Ringbalk  Pondasi lajur (Batu
 Kolom Lt 2 (Beton bertulang) kali)
 Pelat Lt 2 (Beton bertulang)  Pondasi setempat
 Balok pelat Lt 2 (Beton bertulang) (Beton bertulang)
 Kolom Lt dasar (Beton bertulang)
 Sloof (Beton bertulang)
 Tangga (Beton bertulang)
Super Structure :
STRUKTURAL
 Sistem Struktur Atap
 Sistem Struktur Dinding (bearing wall, sloof, balok,
dan kolom)
 Sistem Struktur Lantai (untuk bangunan bertingkat)

NON STRUKTURAL
 Sistem penutup atap
 Sistem plafond
 Sistem pengisi dinding
 Sistem pintu dan jendela
 Sistem penutup lantai

Sub Structure :
STRUCTURAL
 Sistem pondasi
Umpak, cerucuk, anchor, raft, ponton, etc
pondasi batu kali, pondasi telapak beton, bor pile,
tiang pancang, sumuran, etc
(under surface / upper surface)
DEFINISI & FUNGSI
PONDASI

 Pondasi merupakan bagian bangunan yang menghubungkan


bangunan dengan tanah, yang menjamin kestabilan
bangunan terhadap berat sendiri, beban berguna, dan gaya-
gaya luar terhadap bangunan,
(Heinz F, Ilmu Konst Bangunan, 2007)

 Fungsi Pondasi :
1. Sebagai kaki bangunan
2. Sebagai penahan bangunan dan meneruskan beban dari
atas ke dasar tanah yang cukup kuat/keras
3. Sebagai penjaga agar kedudukan bangunan stabil (tetap)
JENIS - JENIS
PONDASI

Jenis Pondasi :
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal adalah struktur konstruksi paling bawah yang
berfungsi meneruskan (mendistribusikan) beban bangunan ke
lapisan tanah keras yang berada relatif dekat dengan
permukaan tanah.

2. Pondasi Dalam
Pondasi dalam merupakan struktur bawah suatu konstruksi
yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi ke lapisan
tanah keras yang berada jauh dari permukaan tanah.
PONDASI DANGKAL
Jenis Pondasi :
1. Pondasi Menerus, Pondasi menerus biasanya digunakan untuk
mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung
beban dinding atau kolom dengan jarak yang dekat dan fungsional
kolom tidak terlalu mendukung beban berat.
2. Pondasi Setempat, Pondasi ini dilaksanakan untuk mendukung beban
titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah sederhana atau pada
titik kolom struktural.
3. Pondasi Konstruksi Laba-laba, Pondasi ini merupakan pondasi
dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih
menerus dengan sistem perbaikan tanah. Pondasi ini memamfaatkan
tanah sebagai bagian dari struktur pondasi itu sendiri. Pondasi Sarang
Laba-Laba dapat dilaksanakan pada bangunan 2 hingga 8 lantai yang
didirikan diatas tanah dengan daya dukung rendah.
PONDASI DANGKAL

Pondasi Menerus Pondasi Setempat

Pondasi Konstruksi Laba - laba


PONDASI DALAM
Jenis Pondasi :
1. Pondasi Sumuran
2. Pondasi Bored Pile
3. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi Sumuran

Pondasi Tiang Pancang Pondasi Bored Pile


MATERIAL / BAHAN
PONDASI

1. Pondasi Batu Kali


MATERIAL / BAHAN
PONDASI

1. Pondasi Batu Kali


The world's highest
MATERIAL / BAHAN brick tower of St. Martin's
Church in Landshut,Germany,
PONDASI completed in 1500

2. Pondasi Batu Bata


 Dibuat hanya jika terdapat
batu bata yang bermutu
tinggi sehingga tidak akan
hancur dalam waktu singkat
di dalam tanah yang lembab

 Tinggi batu bata minimal


adalah lima lapisan batu
dengan siar melintang yang
teratur benar
MATERIAL / BAHAN
PONDASI

3. Pondasi Beton
 Pondasi beton yang tidak bertulang atau beton berbatu
kali (cyclopean concrete) pada umumnya digunakan
hanya untuk gedung bertingkat.

 Mutu beton sebagai bahan bangunan Pondasi minimal


kelas II K 125.
MATERIAL / BAHAN
PONDASI
4. Pondasi Beton Bertulang
 Pondasi beton
bertulang digunakan
pada bangunan yang
bertingkat banyak dan
kalau keadaan daya
dukung tanah kecil.
Perlu diperhatikan
bahwa tebal selimut
beton (antara tanah
dan baja tulangan)
sebaiknya dipilih
setebal 5 cm).
MATERIAL / BAHAN
PONDASI
5. Pondasi Kayu

Kayu dapat juga digunakan sebagai fondasi lajur maupun tiang


pancang di daerah rawa-rawa atau berair. Kayu sebagai bahan fondasi
memiliki daya tahan lama jika selalu terendam dalam air karena
kekurangan oksigen justru menghindarkan kebusukan
Tugas 1

Buatlah gambar perspektif sambungan untuk pondasi batu kali

Tugas dikerjakan perorangan, dikumpulkan dalam format A4 Landscape.


Tiap lembar gambar dicantumkan
Nama dan NIM dan diberi etiket. Menggunakan teknik pensil

Tugas dikerjakan dalam waktu SATU minggu. Tugas ini dikumpulkan


hari Rabu tanggal 08 maret 2017 pada saat kuliah

Anda mungkin juga menyukai