Anda di halaman 1dari 9

SUBINVOLUSI UTERUS

PENDAHULUAN
o Subinvolusi uteri terjadi karena kegagalan suatu bagian
untuk kembali pada ukuran dan keadaan normalnya
setelah membesar karena aktivitas fungsional.

o Menurut penelitian Andrew dkk tahun 1989,


Subinvolusi pada pembuluh darah plasenta dapat
mennjukkan interaksi yang menyimpang antara sel
uterus dan trofoblash.
DEFINISI

Subinvolusi Uteri
 Subinvolusi merupakan suatu keadaan retardasi
atau terhentinya proses involusi.

 Halini diikuti oleh memanjangnya pengeluaran


lokia dan perdarahan uterus yang ireguler atau
berlebihan, yang terkadang sangat banyak
jumlahnya.
INVOLUSI UTERI
 Setelah plasenta lahir, uterus merupakan organ
yang keras karena kontraksi dan retraksi otot-
ototnya, dan tinggi fundus uterus ± 3 jari di
bawah pusat.
 2 hari pertama, besar uterus tidak seberapa
berkurang. Selanjutnya uterus mengecil dengan
cepat dan tidak teraba lagi pada hari ke-10 dan
normal setelah 6 minggu.
LOCHIA
• Merupakan sekret luka yang berasal dari luka dalam
rahim, terutama luka pada bekas implantasi.

• Lochia dibedakan menjadi 3 yaitu:


- Lochia rubra  berupa darah (2 hari pertama)
- Lochia serosa  berupa darah encer (3-4 hari)
- Lochia alba  berupa cairan putih/kekuningan
(hari ke 10)

• Umumnya berbau anyir. Pada infeksi  busuk


ETIOLOGI
• Yang dapat menyebabkan subinvolusi
uterus yakni:
- Retensi sisa plasenta
- Infeksi pelvis
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan bimanual, uterus menjadi
lebih besar dan lebih lunak daripada seharusnya.
TERAPI
 Terapi yang direkomendasikan untuk subinvolusi
uterus sebebagi berikut:
• Ergonovine atau methylergonovine
(Methergine) dengan dosis 0,2 mg setiap 3-4
jam selama 24-48 jam.
• Azythromycin atau doxycycline.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai