Oleh:
Adina Puspita Dewi Korima
132011101097
Pembimbing:
dr. Bagas Kumoro, Sp.M
“
Pterygium jarang terjadi pada anak-anak. Tindakan bedah
merupakan pilihan untuk penderita pterygium yang tumbuh
mendekati central visual axis. Penulis memaparkan kasus
limphangektasia konjungtiva yang dapat menyerupai
pterygium pada anak.
Material and Metode
• Lesi mulai menginvasi kornea sekitar 3 bulan yang lalu, dan pasien
mengeluh gatal terus menerus sampai mengucek mata.
• Terapi yang telah diberikan yaitu air mata buatan, tetes mata anti
alergi, steroid, dan kombinasi antibiotik.
Material and Metode
Diagnosis kerja
• Pterygium.
Tindakan operasi
• Dibawah general anestesi, konjungtiva diinsisi dengan Wescott scissors pada
sklera yang tanpa lesi.
• Kepala lesi diangkat dari kornea. Bagian dari lesi pada sklera telah di ambil
dengan Wescott scissors.
• Defek pada sklera diukur 11mm x 11mm. Amniotic membrane (AM) di
tempatkan pada seluruh area defek dan difiksasi pada sklera menggunakan
fibrin glue.
• Pengerjaan konjungtival autograft rata-rata 12mm x 12mm secara hati-hati
dipotong jauh dari kapsul tenon dan di maintenance untuk orientasi flap-nya.
• Fiksasi dengan fibrin glue pada AM, dan untuk anak-anak diamankan dengan
jahitan 8-0 Vicryl sebanyak 5 jahitan interupted.
Result
Terapi post op :
Diagnosis patologis berupa
tobramycin dan
limphangektasia
dexamethasone ed 5 dd gtt I
konjungtiva
selama 1 bulan.