Anda di halaman 1dari 20

Proposal Penelitian

Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Perubahan Respon Cemas


Pada Pasien Jantung dengan Tindakan Angiografi

Oleh :
Meylindha Ekawati Biono Putri
13.1052.284.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2017
BAB 1 PENDAHULUAN
Jantung merupakan organ penting
pada manusia jika tidak berfungsi
dengan baik jantung akan mengalami
gangguan,

Indonesia menurut Data Dinas Kesehatan


WHO tahun 2015 total Balitbangkes thn 2014, Samarinda (2015) Angka
kematian akibat penyakit kematian berskala Kejadian penyakit jantung
di Samarinda sebanyak
jantung adalah 20 juta jiwa Nasional adlh penyakit 1.407 kasus.
jantung

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil


studi pendahuluan, pada tahun 2016 angka
kejadian angiografi koroner di salah satu Rumah
Sakit yang ada di Samarinda adalah 708 pasien
dengan kisaran umur 32-66 tahun,

Oleh sebab itu pasien secara fisiologis dan psikologis


merasakan perasaan tidak nyaman saat melakukan
tindakan operatif. salah satunya adlh perasaan
kecemasan.

Untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien dapat dilakukan


dengan tindakan farmakologi & non-farmakologi salah satu upaya
tindakan non-farmakologi adlh : relaksasi , refresing, aromaterapi,
meditasi, terapi pijat, terapi musik, dan dipandu citra visual

Relaksasi yang digunakan adalah efek relaksasi benson


Latar Belakang
Jantung merupakan organ penting pada manusia jika tidak berfungsi
dengan baik jantung akan mengalami gangguan, WHO tahun 2015 total
kematian akibat penyakit jantung adalah 20 juta jiwa. Indonesia menurut
Balitbangkes thn 2014, kematian berskala Nasional adlh penyakit jantung.
Data Dinas Kesehatan Samarinda (2015) Angka Kejadian penyakit jantung
di Samarinda sebanyak 1.407 kasus.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil studi pendahuluan, pada


tahun 2016 angka kejadian angiografi koroner di salah satu Rumah Sakit
yang ada di Samarinda adalah 708 pasien dengan kisaran umur 32-66
tahun, Oleh sebab itu pasien secara fisiologis dan psikologis merasakan
perasaan tidak nyaman saat melakukan tindakan operatif. salah satunya
adlh perasaan kecemasan.
Untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien dapat dilakukan
dengan tindakan farmakologi & non-farmakologi salah satu upaya tindakan
non-farmakologi adlh : relaksasi , refresing, aromaterapi, meditasi, terapi
pijat, terapi musik, dan dipandu citra visual

Relaksasi yang digunakan adalah efek relaksasi benson


Perumusan Masalah

Pertanyaan penelitian ini yaitu, apakah terdapat skor rata-rata


respon cemas antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi
relaksasi benson?

Tujuan Penelitian

Tujuan • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh


Relaksasi Benson Terhadap Perubahan Respon Cemas
Umum Pada Pasien Jantung dengan Tindakan Angiografi.

• Mengidentifikasi skor rata-rata respon cemas sebelum


dilakukan tindakan intervensi relaksasi benson pada pasien
Tujuan jantung dengan tindakan angiografi.
• Mengidentifikasi skor rata-rata respon cemas sesudah
Khusus dilakukan tindakan intervensi relaksasi benson pada pasien
jantung dengan tindakan angiografi.
• Mengidentifikasi perbedaan skor rata-rata respon cemas antara
sebelum dan sesudah diberikan intervensi relaksasi benson.
Manfaat Penelitian

Manfaat praktis

Manfaat Teoritis
Penelitian Terkait
 Effect of Benson’s relaxation technique on the anxiety of patients
undergoing coronary angiography: A randomized control trial.
(Homeyra Tahmasbi, Soghra Hasani., Journal of Nursing and
Midwifery Sciences, 2016).
 Implementing Benson’s Relaxation Training in Hemodialysis
Patients: Changes in Perceived Stress, Anxiety, and Depression.
(Mahdavi dkk,2016).
 Efektifitas Relaksasi Benson terhadap Intensitas Nyeri Luka Post
Sectio Sesaria (Dewi, dkk 2014).
 Pengaruh Relaksasi Benson terhadap Penurunan Skala Nyeri
Dada Kiri pada pasien Acute Myocardial Infarc di RS dr
Woewardi Surakarta (Sunaryo dan Lestari, 2014).
 State and trait anxiety in patient undergroing coronary
angiography (Moradi dan Hajbaghery, 2015).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Konsep
Konsep Konsep
Penyakit Relaksasi
Angiografi Kecemasan
Pantung Benson

Kerangka Kerangka
Hipotesa
Teori Konsep
Penelitian
Penelitian Penelitian
Kerangka Teori Penelitian
Penyakit jantung

Pelaksanaan Diagnostik pada penyakit jantung


(Black & Hawks, 2014) :
-Uji Non-Invasif
-Uji Invasif Uji Non-Invasif
-Pemeriksaan Elektrokardiografi
Uji jantung Invasif -Uji latihan fisik
-Ekokardiografi -Jantung radiologi
-Elektrofisologi
-Kateterisasi jantung
(Angiografi)

Kecemasan
Faktor yang mempengaruhi kecemasan
(Hawari,2011)
1. Internal :
-Tidak ada cemas
Pengetahuan,Pengalaman,kepercayaan
-Ringan
2. Eksternal :
-Sedang
Dukungan keluarga, lingkungan,fasilitas/biaya
-Berat

1. Relaksasi
2. Refresing
3. Aromaterapi
Farmakologi Non-Farmakologi 4. Meditasi
5. Terapi Pijat
6. Terapi Musik

Respon relaksasi yang ditimbulkan oleh


saraf parasimpatis bekerja dengan cara Efek
menstimulasi medula adrenal untuk Relaksasi
menurunkan pengeluaran epinephrine, Benson
norepinephrine, cortisol serta
meningkatkan nitric oxide. Keadaan
tersebut akan menyebabkan perubahan Karakteristik Relakasasi Benson (Benson & Proctor, 2000)
respon tubuh seperti penurunan denyut Kecemasan, Hiperventilasi, Stress, Sakit kepala, sakit punggung,
nadi, tekanan darah, konsumsi oksigen, sakit dada (angina pectoris), hipertensi, penyakit jantung, kanker,
kadar kolesterol, InsomniaPenggunaan selama berolahraga
metabolisme tubuh, produksi laktat dan
(jogging atau jalan kaki, berenang)
seseorang merasakan perasaan nyaman
(Benson, 2000)
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel
Input Independen Variabel Dependen
Respon cemas pasien Relaksasi diberikan Respon cemas pasien
sebelum dilakukan selama 15-20 menit dan setelah dilakukan
intervensi relaksi yang digunakan intervensi
adalah relaksasi benson
Hipotesa Penelitian

Dalam penelitian ini hipotesa yang didapat sementara adalah :

Ho : Terdapat perbedaan rata-rata respon cemas antara


sebelum dan sesudah diberikan intervensi terapi
Relaksasi Benson

Ha : Tidak terdapat perbedaan rata-rata respon cemas


antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi
terapi Relaksasi Benson
BAB 3
Metode Penelitian

Jenis dan Rancangan One-Group pretest -


Pre-Experimental
Penelitian posttest Design

• Penelitian akan direncanakan di Rumah Sakit Abdul


Lokasi dan Waktu Wahab Sjahranie Samarinda di ruang Cath Lab.
Penelitian • Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada
bulan februari 2017 sampai dengan april 2017.

Pasien jantung akan dilakukan tindakan


angiografi mengalami kecemasan di
ukur menggunakan kuesioner State-Trait
Anxiety Inventory (STAI) From Y
Populasi dan Sampel Spielberger,C. D dengan skor cemas
ringan skor (41-60), cemas sedang skor
(21-40) dan cemas Berat skor (0-20)
Teknik Pengambilan Sampel (Consecutive Sampling)

• Pasien jantung akan dilakukan tindakan angiografi mengalami


kecemasan di ukur menggunakan kuesioner State-Trait Anxiety

I
Inventory (STAI) From Y Spielberger,C. D dengan skor cemas
ringan skor (41-60), cemas sedang skor (21-40) dan cemas
Berat skor (0-20)
nklusi • Bersedia menjadi responden dengan menandatangi informed
consent
• Pasien dalam tingkat kesadaran yang optimal (sadar penuh) dan
pasien dapat diajak berkomunikasi sebelum tindakan angiografi

• Pasien jantung dengan keadaan sopor, sopora, coma.

E ksklusi



Pasien anak pada usia 6-12 tahun.
Pasien Ibu hamil kurang dari 3 bulan.
Gagal jantung yang tidak terkontrol dan alergi zat kontras.

Dalam menentukan rumus besar sampel dalam penelitian Analitik dengan skala
pengukuran Numerik berpasaangan adalah 119 Responden

Dan antisipasi drop out (sastroasmoro, 2011) adalah 10% adalah 118
Responden,
Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
Independent Teknik relaksasi yang Standar Operasional •Semua latihan relaksasi Ordinal
Relaksasi Benson menekankan pada Prosedur Intervensi dan dilakukan
aspek spiritual observasi dalam waktu •Tidak semua latihan
15-20 menit
relaksasi dilakukan

Dependent Perasaan takut atau Menggunakan 1 . Cemas ringan skor (41- Interval
60)
Kecemasan
tidak nyaman yang kuesioner State-
dirasakan pasien Trait Anxiety 2. Cemas sedang skor (21-
40)
terhadap sesuatu hal Inventory (STAI)
sebelum dan sesudah From Y 3. Cemas Berat skor (0-20)

dilakukan intervensi. Spielberger,C. D.


Sumber data dan Instrumen Penelitian

Sumber Data
• Primer : observasi dan intervensi

Intrumen Penelitian

• Menggunakan kuesioner State-Trait Anxiety Inventory (STAI) From Y


Spielberger,C. D.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah 0,89 dan digunakan
untuk mengetahui tingkat kecemasan sehingga kuesioner kecemasan
reliabel.
kuesioner State-Trait Anxiety Inventory (STAI) From Y
Spielberger,C. D ini di uji validitas lagi oleh peneliti pada
15 responden
 Pada pengukuran sebelum dilakukan intervensi
didapatkan pertanyaan nomor
11,14,15,16,17,18,19,20 tidak valid karena nilai
corrected item total correlationnya diantara 0,035 dan
0,295.
 Pada pengukuran sesudah dilakukan intervensi
pertanyaan nomor 1,3,7,13,18 tidak valid karena nilai
corrected item total correlationnya diantara 0,021 dan
0,219.
Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan Analisa
data Data
Editing Analisa Univariat
presentase :
Coding umur,jenis kelamin

Analisa Bivariat
Enconding menggunakan uji t
berpasangan, Uji ini
tabulating merupakan uji
parametrik dengan
syarat data yang diuji
merupakan variabel
numerik dan
berdistribusi normal,
berikut adalah rumus
uji t dependen:
Etika Penelitan

Justice
Non-
maleficience
Anonymity

Otonomy
Alur Penelitian Proposal Penelitian

Identifikasi Responden yang masuk ke


dalam kriteria

Informed Concent

 Bersedia  Tidak Bersedia

Penilaian lebih lanjut


 Tidak sesuai hasil
Sesuai kriteria

Consecutive Sampling

Pre test respon cemas

Post test respon cemas

Analisa data

Anda mungkin juga menyukai