Anda di halaman 1dari 11

Dasar Pengelolaan Lingkungan

Masalah Lingkungan di Sekitar Kita


“Deforestasi”

Dosen Pengampu :
SUBARYONO, M.A., Ph.D, Ir

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta


Disusun Oleh :
1. Hillary Dayu Anjani (12/336784/SV/01785)
2. X
3. Y
4. X
5. C
6. C
Penyebab Deforestasi

Tentang Deforestasi

Dampak Deforestasi

Solusi Deforestasi
Deforestasi 01
WINTER
Apakah itu?
Template
02
Menurut data State of the World’s
Forests 2007 yang dikeluarkan The UN
Food & Agriculture
Organization (FAO), angka deforestasi
Indonesia pada periode 2000-2005 1,8
juta hektar/tahun. Laju deforestasi hutan
di Indonesia ini membuat Guiness Book
of The Record memberikan ‘gelar
kehormatan’ bagi Indonesia sebagai
negara dengan daya rusak hutan tercepat
di dunia.
03
Penelitian yang dipimpin oleh Matt Hansen dari
University of Maryland, menemukan bahwa Indonesia
kehilangan 15,8 juta hektar antara tahun 2000 dan 2012.

Deforestasi terjadi di wilayah hutan berkerapatan tinggi


yang ada di Sumatera dan Kalimantan, lokasi dimana
konversi akibat hutan tanaman industri dan perkebunan
sawit berkembang amat marak selama 20 tahun terakhir.

Propinsi Riau adalah yang tertinggi, seperti yang dirilis


oleh para peneliti dalam animasi sebagai berikut:
Penyebab Deforestasi
Laju deforestasi hutan di Indonesia paling
besar disumbang oleh kegiatan industri,
terutama industri kayu, yang telah
menyalahgunakan HPH (hak penguasaan hutan)
yang diberikan sehingga mengarah pada
pembalakan liar. Penebangan hutan di Indonesia
mencapai 40 juta meter kubik setahun.
Penyebab deforestasi terbesar kedua di
Indonesia, disumbang oleh pengalihan fungsi
hutan (konversi hutan) menjadi perkebunan dan
lahan tambang. Konversi hutan menjadi area
perkebunan (seperti kelapa sawit), telah merusak
lebih dari 7 juta ha hutan sampai akhir 1997.
Dampak Deforestasi
Deforestasi (kerusakan hutan) memberikan dampak yang signifikan bagi
masyarakat dan lingkungan alam di Indonesia. Kegiatan penebangan
mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang pada akhirnya meningkatkan
peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir.
Dampak buruk lain akibat kerusakan
hutan adalah terancamnya kelestarian satwa dan
flora di Indonesia utamanya flora dan fauna
endemik. Satwa-satwa endemik yang semakin
terancam kepunahan akibat deforestasi hutan
misalnya lutung jawa (Trachypithecus auratus),
dan merak (Pavo muticus), owa jawa (Hylobates
moloch), macan tutul (Panthera pardus), elang
jawa (Spizaetus bartelsi), merpati hutan
perak (Columba argentina), dan gajah
sumatera (Elephant maximus sumatranus).
SOLUSI
Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan
kerusakan hutan tersebut adalah:

1. Melakukan pendekatan emosional terhadap masyarakat setempat. Salah satu


contohnya adalah dengan mengadakan rubrik diskusi atau mengadakan seminar.
Dalam seminar atau diskusi tersebut dapat diadakan dialog ringan menyangkut
permasalahan-permasalahan tersebut. Dan dapat juga dijelaskan dampak yang akan
terjadi akibat adanya kerusakan hutan yang kerap terjadi.
2. Aktif melakukan penanaman pohon, agar tercipta lingkungan yang hijau, bebas
banjir dan dampak-dampak lainnya. Namun yang terpenting, setelah menanam harus
dijaga dan dirawat.

3. Meninjau kembali dan menambah pengawasan terhadap pihak-pihak pemegang


HPH (hak penguasaan hutan).

4. Menambah kesadaran masing-masing terhadap betapa pentingnya hutan bagi


kehidupan makhluk di bumi.

5. Menegaskan peraturan reklamasi untuk area bekas pertambangan


Sekian dan Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai