Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH ALKOHOL TERHADAP

KESEHATAN

IOM Mohammad Jaelani, DCN, M.Kes


Sub pokok bahasan
 Pengaruh alkohol terhadap obat
 Pengaruh alkohol terhadap metabolisme zat gizi
 Pengaruh alkohol terhadap SSP
 Pengaruh alkohol terhadap aluran cerna, hati,
pankreas, otot, darah
 Pengaruh alkohol terhadap infeksi
 Pengaruh otot terhadap kehamilan
Alcohol dengan obat antidepresan

 Etanol dikombinasikan dengan obat tertentu


dapat menghasilkan toksisitas aditif.
 Etanol dikombinasikan dengan obat SSP-
depresan seperti benzodiazepin (misalnya,
diazepam) atau barbiturat (misalnya,
fenobarbital) dapat menghasilkan rasa kantuk
berlebihan, inkoordinasi, dan tanda-tanda
depresi SSP, termasuk kematian.
Alcohol dengan NSAID

 Dalam etanol saluran pencernaan bertindak


sebagai iritan mukosa lambung.
 Menggabungkan etanol dengan iritasi mukosa lain
seperti aspirin atau NSAID lainnya (ibuprofen)
dapat meningkatkan risiko ulserasi GI dan
pendarahan.
 Karena etanol potensi hepatotoksik, maka hindari
dengan obat hepatotoksik lain seperti
acetaminophen, amiodarone , atau methotrexate.
Alcohol dengan OHO

 Etanol dapat menghambat


glukoneogenesis, terutama bila dikonsumsi
dalam keadaan puasa.
 Penghambatan glukoneogenesis
memperpanjang episode hipoglikemik
disebabkan oleh insulin atau agen
hipoglikemik oral seperti glyburide
(Diabeta) atau glibenclamid.
Alkohol dengan obat disulfiram
 Disulfiram (Antabuse) adalah obat yang diberikan
agar pasien berhenti minum alcohol.
 Kombinasi disulfiram dan etanol menghasilkan
reaksi yang berpotensi mengancam jiwa ditandai
dengan kemerahan, denyut jantung yang cepat,
jantung berdebar, dan peningkatan tekanan darah.
 Disulfiram menghambat aldehida dehidrogenase,
enzim yang diperlukan untuk katabolisme normal
etanol oleh hati.
Alkohol dengan disulfiram
 Obat lain, ketika dicerna bersamaan dengan
etanol, dapat menghasilkan reaksi seperti
disulfiram, termasuk:
• agen antibiotik : metronidazole
• agen oral hipoglikemik : klorpropamid
• agen antineoplastik : prokarbazin
• agen antikoagulan : warfarin, dikumarol,
fenindoin, fenprokumon, anisindion
Alkohol dengan morfin sulfat

 Etanol juga dapat mempengaruhi


karakteristik fisik obat.
 Jika dikonsumsi berbarengan dengan
kapsul morfin sulfat (Avinza) dapat
melarutkan morfin dengan cepat
sehingga dapat peningkatan risiko efek
samping dan kematian.
Alkohol terhadap metabolisme

 Perubahan reaksi redoks dari piruvat menjadi


laktat  hiperlaktasidemia  menekan
ekskresi asam urat dalam urine 
hiperurisemia  resiko batu ginjal dan artritis
gout
 Oksidasi alkohol dalam hepar menyebabkan
berkurangnya oksidasi lemak dan
meningkatnya lipogenesis dalam hepar 
fatty lever
Lanjutan terhadap metabolisme….

 Perubahan MEOS (microsomal ethanol oxidizing


system) dapat :
- menginduksi metabolisme obat,
- meningkatkan lipoprotein dan hiperlipidemia
- berkurangnya deposit vitamin A
- meningkatnya senyawa hepatoksis (obat dan
zat karsinogen)
Lanjutan terhadap metabolisme ……..

 Alkoholik  gangg. absorbi B1  def. B1 


sindrom Wernicke-Korsakoff1 (hilang
keseimbangan, mental confution, kehilanagn
memori)  kerusakan otak permanen, nekrosis
 psikosis korsakoff ( ggn memori dan
belajar)
 Defisiensi asam folat  anemia
Lanjutan terhadap metabolisme ……..

• Alkoholik  ekskresi Zn >> dan gang


fungsi hati  deposit Zn <<  def. Zn
 anemia dan resiko delirium tremens
(halusinasi, ilusi, gelisah)
• Alkoholik  gangg. absorbsi Mg dan
kebocoran ginjal  hipomagnesemia
(tremor, tetani, delirium dan kejang mirip
putus alkohol)
Lanjutan metabolisme …..
 Def.Mg  gangg. Metab. B6  anemia
sideroblastik (sel darah merah imatur)
 Alkoholik  pankreatitis  gang
absorbsi. lemak  def vit D 
hipocalsemia.
Def. Ca tidak dpt diperbaiki dengan
memberikan vit D atau Ca, tetapi akan
membaik bila def. Mg diperbaiki.
Lanjutan metabolisme …..

 Alkoholik  Def. Ca  hipoparatiroidism


 reabsorbsi fospat o/. ginjal << 
hipopospatemia (paralisi dan nyeri otot,
disfungsi eritrosit, leukosit, trombosit,
osteolisis)
 Alkoholik  ekskresi K >> 
hipokalemia (paralisis otot, aritmia )
Penanganan diet alkoholisme

 Pada kondisi hiperventilasi, pemberian


KH dibatasi untuk cegah hipopospatemia
 Meskipun secara klinik terlihat bergizi
baik, para pengguna alkohol perlu
suplemen : Mg dan vitamin E
Lanjutan Penanganan diet….

- Suplemen Mg untuk mencegah eksresi


calsium dan fospat yang berlebiahan
- Suplemen vitamin E untuk mencegah
kelainan otak, bila sindrom telah terjadi
 beri vit B1 intravena
Alkohol terhadap SSP

 Menyebabkan intoksifikasi dgn gejala :


- gangguan koordinasi motorik,
- jalan tak setabil, nistagmus,
- perubahan alam perasaan,
- mudah tersinggung,
- gangguan pemusatan perhatian
Alkohol terhadap pankreas

 Perubahan struktur/ fungsi pankreas, yaitu


perubahan pada membran sel,
meningkatkan fluiditas dan fermeabilitas
terhadap ion, asam amino dan senyawa
lain yang penting untuk metabolisme sel.
 dampaknya : nekrosis akut, edema akut,

pankreatitis akut, kronik maupun


asimtomatis.
Alkohol terhadap saluran cerna
 Alkohol menyebabakan iritasi dan
degradasi struktur organ saluran cerna
 gastritis, perdarahan lambung
 Muntah yang masif  esofagitis,
aspirasi (pnemonia)
 Merubah morfologi dan struktur

intraseluler makanan  diare


Alkohol terhadap hati

 Alkohol menyebabkan nekrosis dan merangsang


faktor imun (sitokin)  inflamasi dan cedera
jaringan hati  pengerasan jaringan hati (sirosis)

 Gangguan metabolisme lemak  perlemakan hati


 pelebaran sel-sel lemak  peningkatan aliran
darah ke vena esovagus / vena lambung 
varises lambung  resiko melena
Alkohol terhadap otot
 Alkohol dapat menyebabkan defisiensi
Mg, K, dan P, yang dapat beresiko
timbulnya miopatika alkoholika, dengan
tanda :
- nyeri otot
- mioglobinuria
- meningkatnya serum kreatin kinase
Alkohol terhadap darah

 Alkohol akan merusak sumsum tulang


(terutama prekursor eritrosit dan leukosit)
 anemia dan leukopenia
 Pemakaian kronis  kerusakan hepar 
def vitamin K dan fungsi koagulasi
terganggu  anemia
 Menghambat pembentukan trombosit 
memperpanjang perdarahan
Alkohol terhadap kel. endokrin

 Alkoholic  hipogonadisme  produksi


testosteron << feminisme pada pria.
Alkohol bagi penederita DM
 Alkohol akan menghambat
glukoneogenesis pada penderita dengan
terapi insulin  hipoglikemia
Alkohol terhadap infeksi

 Alkohol merusak daya tahan tubuh sistem


pernapasan dan berkurangya gerakan
pernafasan karena sirosis hepatis 
pnemonia
 Menggangu produksi imunoglobulin dan

sintesis komplemen C
Lanjutan terhadap infeksi
 Menurunnya imunitas humoral maupun
seluler dan menghambat kerja makrofag
alveolar  pulmonary clearance
terganggu  pnemonia
 Alkohol merusak sistem imun melawan
bakteri  pnemonia
Lanjutan terhadap infeksi

 Alkohol secara akut mempengaruhi


motilitas esofagus dan refluk esofagus 
resiko aspirasi  resiko pnemonia.
Pengaruh Alkohol pada kehamilan
 Alkohol  kerusakan plasenta (saluran
utama nutrisi bagi janin)
 defisiensi gizi selektif (asam amino
dan folat) (Tarter and Davis, 1985)
Lanjutan Alkohol pada kehamilan

 Konsumsi selama hamil  FAS (BBLR,


retardasi tumbang, gangguan mental,
resiko leukimia) (Hall, 1986)
 Pada mencit pemberian 1ml/100gr BB

mencit  gagal hamil


Efek alkohol terhadap perkembangan janin
Terima Kasih
Referency :
 Bertram G.K., Basic & Clinical Pharmacology, Departement of
Pharmacology University of California, San Fansisco, 1992
 Linder, M.C., Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian
Secara Klinik, UI-Press, Jakarta, 1992
 Moor M.C., Terapi Diet dan Nutrisi, Hipocrates, Jakarta, 1997
 Mahan, L. K. [2017], Krause’s food & the nutrition care, Fourteenth
edition,St. Louis, Missouri : Elsevier.
 Ruth A. Roth, MS, RD (2011), Nutrition & Diet Therapy, 10th
Edition, USA.
 Roch, M (2004), Alcohol and Other Drugs: A Handbook for Health
Professional, National Centre for Education and Training on
Addiction (NCETA) Flinders University
 dll

Anda mungkin juga menyukai