A
• Besaran Fisis Kerja
• Gerak 1D & 2D
Energi Kinetik dan Teorema Kerja–Energi
• Hukum Gerak
Newton
Kerja dan Energi dengan Gaya tidak konstan
B • Aplikasi Hukum Daya
Newton
• Momentum
D • Gerak Rotasi
• Gravitasi
E • Gerak Periodik
• Mekanika
Fluida
F • Gelombang &
Bunyi
Tujuan Instruksional Khusus
A
• Besaran Fisis Menjelaskan arti gaya melakukan kerja pada benda
• Gerak 1D & 2D
dan menghitung jumlah kerja
• Hukum Gerak Mendefinisikan energi kinetik dan menjelaskannya
Newton
B • Aplikasi Hukum secara fisika
Newton
Menganalisa hubungan gaya yang bekerja pada
• Kerja & Energi
C • Kekekalan benda dengan perubahan energi kinetiknya
Energi
Menggunakan prinsip energi dalam memecahkan
• Momentum
masalah mekanika
D • Gerak Rotasi Menggunakan hubungan antara kerja total dan
perubahan energi kinetik saat gaya tidak konstan.
E
• Gravitasi
• Gerak Periodik
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan daya.
• Mekanika
Fluida
F • Gelombang &
Bunyi
Mana yang Lebih Mudah ?
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
4
Mengapa di Bidang Miring Lebih Ringan?
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
5
Pertanyaan
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan A) menggunakan energi lebih kecil
B) bidang miring mengerjakan suatu gaya pada kotak
E • Daya C) bidang miring memungkinkan menggunakan roda
6
Hukum Newton Ketiga
Untuk setiap gaya pada suatu benda karena benda
A • Kerja
kedua, akan ada gaya pada benda kedua yang sama
besar tetapi berlawanan arah dengan gaya pada
• Energi benda pertama tadi.
B Kinetik
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
7
Gaya pada Bidang Miring
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
8
Support Force (Fsupport)
Menjaga benda dari tekanan terhadap permukaan
A • Kerja
• Teorema
C Kerja–
Total gaya sepanjang
Energi
bidang miring
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
9
Gaya pada Bidang Miring
Kamu hanya perlu menggunakan gaya yang kecil
A • Kerja
ketika menggunakan bidang miring !
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
D
• Kerja Energi
- Gaya tidak
Total gaya sepanjang
konstan bidang miring
E • Daya
10
Kerja
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
11
Kerja
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
12
Kerja
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
13
Conceptual Checkpoint
Kerja Bergantung Lintasan
A • Kerja Anda mau meletakkan sebuah kotak di bak truk. Satu cara adalah
mengangkat kotak tersebut langsung ke ketinggian h, seperti pada
gambar, dengan melakukan kerja W1. Alternatif yang lain adalah anda
• Energi mendorong kotak ke bak truk melalui sebuah jembatan miring yang
B Kinetik panjangnya L, dengan melakukan kerja W2. Dengan menganggap kotak
meluncur di jembatan tanpa gesekan, pernyataan manakah yang benar
(a) W1 < W2, (b) W1 = W2, atau (c) W1 > W2?
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Conceptual Checkpoint
Alasan dan Pembahasan
Anda mungkin menduga bahwa W2 kurang dari W1, karena gaya yang
A • Kerja
diperlukan untuk meluncurkan kotak di atas jembatan miring, F2,
kurang dari gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat kotak secara
langsung ke atas. Pada bagian lain, jarak di jambatan, L, lebih besar
• Energi dari jarak vertikal, h, jadi mungkin W2 seharusnya lebih besar dari W1.
B Kinetik Kenyataanya, kedua efek ini saling meniadakan, menghasilkan W1=W2.
Untuk melihat hal ini, kita hitung terlebih dahulu W1. Gaya yang
dibutuhkan untuk mengangkat kotak ke ketinggian h dengan kelajuan
• Teorema konstan adalah F1=mg, karena itu W1=mgh.
C Kerja–
Energi Selanjutnya, kerja untuk meluncurkan kotak mendaki jembatan adalah
W2=F2L, dimana F2 adalah gaya yang diperlukan untuk mendorong
kotak melawan komponen tangensial gravitasi. Pada gambar kita lihat
• Kerja Energi
D - Gaya tidak bahwa F2=mgsinf. Gambar itu juga memperlihatkan bahwa sinf=h/L;
konstan dengan demikian W2=(mgsinf)L=mg(h/L)L=mgh=W1.
Jembatan miring merupakan alat yang sangat membantu, itu jelas.
Jembatan mengurangi gaya yang diperlukan untuk menggerakan kotak
E • Daya dari F1=mg menjadi F2=mg(h/L). Walaupun demikian, hal ini tidak
mengurangi jumlah kerja yang diperlukan. Seperti telah kita lihat,
pengurangan gaya di jembatan diimbangi dengan penambahan jarak.
Conceptual Checkpoint
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
Jawaban
(b) W1=W2.
E • Daya
Besaran Fisis
Energi
A • Kerja
Besaran yang kekal
Kemampuan melakukan kerja
• Energi
B Kinetik
Kerja
• Teorema Mempunyai makna transfer energi.
C Kerja–
Energi Kerja = gaya x jarak
(dengan gaya dan jarak mempunyai arah yang
• Kerja Energi sama)
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
17
Energi dan Kerja
: energi pada suatu gerakan
A • Kerja
(KE = ½ mv2)
C
• Teorema
Kerja–
: Kemampuan melakukan kerja
Energi : Perubahan energi
(W = Fll x d)
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
18
Conceptual Checkpoint
Membandingkan Kerja
A • Kerja
Untuk mempercepat sebuah mobil dari keadaan diam hingga kelajuan v
membutuhkan kerja W1. Kerja W2 dibutuhkan untuk mempercepat
• Energi mobil tersebut dari v menjadi 2v. Pernyataan manakah yang benar (a)
B Kinetik W2=W1, (b) W2=2W1, (c) W2=3W1, (d) W2=4W1?
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
19
Conceptual Checkpoint
Alasan dan Pembahasan
A • Kerja
Kesalahan yang umum adalah menggunakan alasan bahwa karena kita
menambah kelajuan dengan sama besar pada masing-masing kasus, kerja
• Energi yang diperlukan adalah sama. Padahal tidaklah demikian, alasannya
B Kinetik adalah kerja tergantung pada kuadrat kecepatan, bukan kecepatan itu
sendiri.
Untuk melihat bagaimana hal ini bekerja, marilah hitung W1, kerja yang
• Teorema diperlukan untuk mempercepat dari keadaan diam menjadi kecepatan v.
C Kerja–
Dari teorema kerja-energi, dengan vi=0, dan vf=v, kita memperoleh
Energi
W1=mvf2/2-mvi2/2=mv2/2. Dengan cara yang serupa, kerja yang diperlukan
untuk mempercepat dari keadaan diam, vi=0, ke kecepatan vf=2v,
• Kerja Energi hanyalah m(2v)2/2=4(mv2/2)=4W1. Karena itu, kerja yang diperlukan untuk
D - Gaya tidak
konstan mempercepat dari v menjadi 2v adalah selisih kedua kerja tadi:
W2=4W1-W1=3W1.
E • Daya
20
Conceptual Checkpoint
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
Jawaban
(c) W2=3W1
E • Daya
21
Energi Kinetik
Dua balok bermassa m1 dan m2, dengan m1 > m2.
A • Kerja
Kedua balok meluncur pada lantai licin dan
mempunyai energi kinetik yang sama. Kedua balok
• Energi masuk ke suatu lintasan kasar yang panjang
B Kinetik
sehingga suatu saat berhenti. Balok manakah yang
paling jauh menempuh lintasan kasar?
• Teorema
C Kerja–
Energi (a) m1 (b) m2 (c) kedua balok sama jauh
• Kerja Energi
D - Gaya tidak m1
konstan
E • Daya
m2
22
Energi Kinetik…
Teorema kerja energi menyatakan untuk suatu
A • Kerja
benda
Pada kasus ini hanya satu gaya yang berkerja yakni
• Energi gesekan (karena N dan mg tegak lurus terhadap
B Kinetik
gerak balok).
• Teorema
C Kerja– N
Energi
• Kerja Energi f m
D - Gaya tidak
konstan
mg
E • Daya
23
Energi Kinetik…
Teorema kerja energi menyatakan untuk suatu
A • Kerja
benda
Pada kasus ini hanya satu gaya yang berkerja yakni
• Energi gesekan (karena N dan mg tegak lurus terhadap
B Kinetik
gerak balok).
Total kerja memberhentikan balok adalah
• Teorema .
C Kerja–
Energi
Kerja ini “mengilangkan” energi kinetik yang
dimiliki balok:
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
m
E • Daya
D
24
Energi Kinetik…
Total kerja memberhentikan balok adalah
A • Kerja
- fD = -mmgD.
Kerja ini “mengilangkan” energi kinetik yang
B
• Energi dimiliki balok:
Kinetik
WNET = K2 - K1 = 0 - K1
Energi tersebut sama untuk kedua balok (awal
• Teorema
C Kerja– energi kinetiknya sama).
Energi
mm2gD2 = mm1gD1 m2D2 = m1D1
• Kerja Energi Karena m1 > m2 maka D2 > D1
D - Gaya tidak
konstan
m1 m2
E • Daya
D1 D2
25
Kerja Dilakukan Gaya yang
Bervariasi Terhadap Jarak: (1D)
Ketika gaya konstan, dapat ditulis W = F x
A • Kerja
Area dibawah kurva F vs. x : F
Wg
• Energi
B Kinetik x
x
Untuk variabel gaya, area didapatkan
• Teorema
C Kerja– dengan mengintegralkan:
Energi
dW = F(x) dx. F(x)
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan x2
W F ( x )dx
x1
E • Daya x1 x2
dx
26
Contoh Variabel Gaya 1D: Pegas
Untuk suatu pegas diketahui Fx = -kx.
A • Kerja
F(x) x1 x2
• Energi
B Kinetik x
F = - k x1
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
F = - k x2
E • Daya
27
Contoh Variabel Gaya 1D: Pegas
Kerja dilakukan oleh pegas Ws ketika berpindah dari
A • Kerja
x1 ke x2 adalah luas area di bawah kurva F(x) vs x
antara x1 dan x2.
• Energi
B Kinetik F(x) x1 x2
x
• Teorema
C Kerja–
Energi
Posisi bebas
-kx
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
F = - k x1
konstan
E • Daya
F = - k x2
28
Contoh Variabel Gaya 1D: Pegas
Kerja dilakukan oleh pegas Ws ketika berpindah dari
A • Kerja
x1 ke x2 adalah luas area di bawah kurva F(x) vs x
antara x1 dan x2. x 2
B
• Energi
Kinetik
Ws F ( x )dx
x1
F(x) x1 x2 x2
• Teorema
C Kerja– ( kx )dx
Energi x x1
x2
1 2
• Kerja Energi
-kx kx
D - Gaya tidak 2 x1
konstan
E • Daya
1
Ws k x 22 x 12
2
29
Contoh Aktif
Balok Menekan Pegas
A • Kerja
Anggaplah balok pada gambar mempunyai massa 1,5 kg dan bergerak
dengan kelajuan awal v0 = 2,2 m/s. Tentukan tekanan pegas, yang
mempunyai konstanta gaya 475 N/m, saat balok diam sebentar.
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Contoh Aktif
Solusi (Uji pemahaman anda dengan mengerjakan perhitungan seperti
A • Kerja yang diindikasikan pada setiap langkah.)
Bagian (a)
1. Hitunglah energi kinetik awal dan akhir balok: K i 3,6J, K f 0
• Energi
B Kinetik
2. Hitunglah perubahan energi kinetik balok: K 3,6J
E • Daya
Contoh Aktif
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Kerja pada Variabel Gaya 3-D
Kerja dWF pada suatu gaya F muncul sepanjang
A • Kerja
perpindahan r tak terbatas adalah:
F
• Energi dW = F.r
B Kinetik r
Kerja dari suatu perpindahan sepanjang variabel
C
• Teorema
Kerja–
gaya merupakan integrasi dari suatu set
Energi perindahaan tidak terbatas:
• Kerja Energi
D - Gaya tidak x2
konstan
WTOT F .dr
x1
E • Daya
34
Mana yang Lebih Cepat
Kedua mobil melakukan sejumlah kerja gravitasi
A • Kerja
yang sama, tetapi dalam rentang waktu yang
berbeda.
• Energi
B Kinetik
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
36
Daya Sesaat
Daya sesaat adalah daya rata pada saat t mendekati
A • Kerja
nol
dW ds
• Energi P F . F .v
B Kinetik dt dt
Satuan SI daya adalah joule per sekon (J/s), atau
C
• Teorema
Kerja–
disebut juga watt (W) (setelah James Watt, penemu
Energi mesin uap):
• Kerja Energi
1 W 1 J/s 1 kg.m 2/s3
D - Gaya tidak
konstan Satuan daya pada British engineering system adalah
horsepower (hp):
E • Daya
1 hp 746 W
37
Contoh Aktif
Tentukanlah Kelajuan Maksimum
A • Kerja
Gaya sebesar 1280 N diperlukan untuk mempertahankan kelajuan
sebuah mobil bermassa 1500 kg di jalanan mendaki dengan sudut
kemiringan 5,00o. Jika mesin memberikan daya 50,0 daya kuda (pk) ke
• Energi roda penggerak, berapakah kelajuan maksimum mobil?
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Contoh Aktif
A • Kerja
Solusi (Uji pemahaman anda dengan mengerjakan perhitungan seperti
yang diindikasikan pada setiap langkah.)
B
• Energi
Kinetik
1. Ubah daya 50,0 pk menjadi watt: P 3,73x104 W
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Contoh Aktif
A • Kerja
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
Insight
• Kerja Energi Jadi, kelajuan maksimum mobil di jalan miring ini mendekati 65 mil/jam.
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Contoh Aktif
Giliran Anda
A • Kerja Berapa besar daya yang diperlukan untuk kelajuan maksimum 32,0 m/s?
• Energi
B Kinetik
• Teorema
C Kerja–
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
Daya Motor Elevator
Sebuah elevator bermassa 1 000 kg dan membawa
A • Kerja penumpang dengan massa total 800 kg. Gaya gesek konstan 4
000 N menghambat gerakannya ke atas, seperti gambar
Berapakah daya minimum motor
B
• Energi untuk mengangkat elevator pada
Kinetik
kelajuan konstan 3,00 m/s?
Berapakah daya motor pada suatu
• Teorema kelajuan sesaat v jika dirancang
C Kerja– memberikan percepatan ke atas
Energi
1,00 m/s2?
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
E • Daya
42
Solusi…
Motor harus menyuplai gaya dengan besar T yang
A • Kerja
mengangkat elevator ke atas. Ingat bahwa kelajuan
konstan berarti a = 0, dan oleh karenanya Fy = 0.
• Energi Gambar diagram benda bebas
B Kinetik
T
C
• Teorema
Kerja–
+
Energi
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
konstan
f
E • Daya
Mg
43
Solusi…
Dari Hukum Newton kedua diperoleh
F
A • Kerja
y T f Mg 0
T f Mg
• Energi
B Kinetik
Dari gambar, T searah dengan v, didapatkan
• Teorema
P T .v
C Kerja–
Energi
P f Mg v 4,00.103 N 1,80.103 kg 9,80m/s2 3,00m/s
• Kerja Energi
D - Gaya tidak P 6,48 104 W
konstan
E • Daya
44
Solusi…
Ketika a > 0, motor harus melakukan tugas
A • Kerja
tambahan bila dibandingkan dengan kelajuan
konstan. Sehingga daya yang diberikan motor harus
• Energi lebih besar.
B Kinetik
Gunakan Hukum Newton kedua pada elevator
• Teorema F y T f Mg Ma
C Kerja–
Energi
T M( a g ) f
• Kerja Energi
D - Gaya tidak
Didapatkan daya yang diperlukan
konstan
P Tv M(a g) f v
E
• Daya
P Tv 2,34.104 v W
45