Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS JURNAL EVIDANCE BASED

PRACTICE
EUROPEAN CONSENSUS GUIDELINES ON THE
M A N A G E M E N T O F N E O N ATA L R E S P I R AT O R Y D I S T R E S S
S Y N D R O M E I N P R E T E R M I N F A N T S – 2 0 1 3 U P D AT E
N E O N AT O L O G Y 2 0 1 3 ; 1 0 3 : 3 5 3 – 3 6 8
DOI: 10.1159/000349928
PEDOMAN YANG DISEPAKATI BERSAMA DALAM MANAJEMEN NRDS PADA BAYI BARU LAHIR

Disusun oleh:
Kelompok I
Ners Stase GADAR KRITIS
BAB I PENDAHULUAN

• Neonatal Respiratory distress syndrome (NRDS) atau


Sindrom gawat nafas neonatus (SGNN) merupakan suatu
sindrom yang sering ditemukan pada neonatus dan
menjadi penyebab morbiditas utama pada bayi berat lahir
rendah (BBLR), sehingga SGNN disebut juga sebagai
penyakit membran hialin (PMH) atau hyaline membrane
disease (HMD, karena PMH merupakan bagian terbesar
dari sindrom gawat nafas pada masa neonatus. Penyakit
membran hialin umumnya terjadi pada bayi prematur
(Tobing, 2004).
PENDAHULUAN...

Penyakit membran
hialin pada bayi kurang
bulan (BKB) terjadi
karena pematangan
paru yang belum
sempurna akibat
kekurangan surfaktan.
Tanpa surfaktan,
alveoli menjadi kolaps
pada akhir ekspirasi,
sehingga menyebabkan
gagal nafas pada
neonatus.
PENDAHULUAN...

Pelbagai faktor ibu dan bayi ber peran


sebagai faktor risiko untuk ter jadinya
PMH pada BKB namun sebagian di
antaranya masih kontroversial. PMH yang
ter jadi pada bayi kurang bulan tersebut
ber variasi dari yang ringan sampai yang
berat. Pada PMH ringan tidak memerlukan
ventilasi mekanik sedangkan PMH berat
memerlukan ventilasi mekanik.

• Berdasarkan penjelasan di atas penulis bermaksud


melakukan analisa jurnal dengan menggunakan Evidance
Based Practice (EBP) mengenai jurnal terkait
penatalaksanaan atau managemen pada bayi dengan
Respiratory Distress Syndrome.
BAB II ANALISIS JURNAL
• Respiratory distress syndrome (RDS) adalah istilah yang
digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus.
Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan
dengan keterlambatan perkembangan maturitas paru.
Gangguan ini biasanya dikenal dengan nama hyaline
membrane disease (HMD) atau penyakit membrane
hialin, karena pada penyakit ini selalu ditemukan pada
membrane hialin yang melapisi alveoli. (Asrining Surasmi
dkk, 2003: 70)
ANALISIS JURNAL...

• Penyebab RDS adalah prematuritas dengan


paru-paru yang imatur (gestasi dibawah 32
minggu) dan tidak adanya, gangguan atau
defisiensi surfactant, bayi prematur yang lahir
dengan operasi Caesar dan penurunan suplay
oksigen saat janin atau saat kelahiran pada bayi
matur atau prematur.
ANALISIS JURNAL...

• Gejala RDS terlihat pada 6 sampai 8 jam pertama


kehidupan, seperti : pernafasan cepat (tachypneu), retraksi
(tarikan) dada (suprasternal, substernal, intercostal),
pernafasan terlihat paradox, pernafasan cuping hidung,
apnea (berhentinya pernafasan), murmur, sianosis sejalan
dengan peningkatan hipoksemia, menurunnya daya
complain paru, dengkur/ mengorok ekspirator, hipotensi
sistemik (pucat perifer, edema dan pengisian kapiler
tertunda lebih dari 3 sampai 4 detik
ANALISIS JURNAL...

Komplikasi yang mungkin terjadi pada bayi dengan RDS adalah :


1. Pneumothorax
2. pneumomediastinum
3. Pulmonary interstitial dysplasia
4. Bronchopulmunary dysplasia (BPD)
5. Patent ductus arteriosus (PDA)
6. Menurunnya pengeluaran urine
7. Asidosis
8. Hipokalemi
9. Hipoglikemi
10. Disseminated intravascular coagulation (DIC)
11. Kejang
12. Rethinopaty pada premature
13. Infeksi (pneumonia, septicemia)
ANALISIS JURNAL...

Penatalaksanaan RDS meliputi :

1.Perbaikan oksigenasi dan pertahankan volume paru optimal


2.Pertahankan kestabilan suhu.
3.Berikan asupan cairan elektrolit dan nutrisi yang seimbang.
4.Pantau nilai gas darah arteri, hemoglobin dan hematokrit
serta bilirubin.
5.Lakukan tranfusi darah seperlunya untuk mempertahankan
hematokrit
6.Pertahankan jalur arteri (arterial line) untuk memantau PaO2
dan pengambilan sampel darah.
7.Berikan obat yang diperlukan
ANALISIS JURNAL...
• Dari hasil pencarian jurnal terkait penatalaksanaan atau
managemen pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome,
ditemukan beberapa jurnal. Tetapi penulis tertarik melakukan
analisa terhadap jurnal dengan judul European Consensus
Guidelines On The Management Of Neonatal Respiratory
Distress Syndrome In Preterm Infants – 2013 Update, yang di
tulis oleh Sweet, et al (2013) karena penelitian ini
menggunakan teknik sistematik review yang disusun menjadi
sebuah guidelines.
BAB III PEMBAHASAN
• Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengkaji bukti
ilmiah baru untuk memperbarui pedoman dalam managemen
pada bayi dengan Respiratory Distress Syndrome
• Para ahli neonatologi di Eropa mengembangkan
Konsensus/Pedoman berdasarkan kajian terhadap penelitian-
penelitian yang paling terbaru antara tahun 2007 dan 2010. Pembaruan
kedua pedoman ini berdasarkan evidence yang dipublikasikan sampai
akhir tahun 2012.
PEMBAHASAN...

Perawat memiliki tanggung jawab terhadap prinsip


legal etik salah satunya adalah non-maleficence
yaitu tidak menambah cedera pada pasien atau
mencegah terjadinya hal-hal yang dapat
membahayakan pasien serta harus beneficence
yaitu memberikan yang terbaik bagi pasien.
ANALISIS JURNAL...

• Dalam penanganan dan perawatan pada bayi dengan


Respiratory distress syndrome berdasarkan fungsi
perawat sebagai kolabolator dengan tenaga kesehatan
lain dan advokator bagi pasien untuk melindungi pasien
dari tindakan yang akan membahayakan pasien baik
yang dilakukan oleh perawat maupun oleh tenaga
kesehatan lainnya. Sehingga perawat diharapkan memahami
penatalaksanaan dan manajemen pada bayi dengan
respiratory distress syndrome.
ANALISIS JURNAL...

• Penelitian Sweet, et al (2013) dilakukan untuk menemukan


pedoman/guideline tentang pengelolaan/management pada bayi
yang mengalami RDS yang bertujuan memberikan intervensi
yang akan memaksimalkan dan meningkatkan kelangsungan
hidup serta meminimalkan dampak buruk dari RDS. Metode
penelitian yang digunakan yaitu dengan teknik systematic reviews
dan meta-analyses terhadap penelitian-penelitian terbaru sampai
akhir 2012. Penelitian-penelitian tersebut kemudian di GRADE
berdasarkan tingkat evidence dan hasil rekomendasi.
ANALISIS JURNAL...

BERDASARKAN PENELITIAN SWEET, ET AL


(2013) DIHASILKAN BEBERAPA
REKOMENDASI YAITU :
1. Perawatan prenatal :
• Bayi prematur berisiko RDS harus lahir di pusat perawatan
yang tepat dan memiliki mechanical ventilation
• Jika memungkinkan, kelahiran harus ditunda dengan
menggunakan terapi kortikosteroid selama pre natal.
ANALISIS JURNAL...

2. Stabilisasi di kamar bersalin


• Bertujuan untuk menunda penjepitan tali pusat
saat lahir paling sedikit 60 detik
• Menstabilkan bayi di bawah radiant
warmer/penghangat untuk mencegah kehilangan
panas
• Untuk bayi yang sangat prematur,
pertimbangkan intubasi di tempat persalinan
untuk pemberian surfaktan profilaksis jika
steroid antenatal belum diberikan; Bagi
kebanyakan bayi, CPAP harus dimulai lebih awal
ANALISIS JURNAL...
3. Respiratory support and surfactant
• Surfaktan alami harus digunakan dan diberikan sedini
mungkin selama RDS
• Pengulangan dosis surfaktan mungkin diperlukan jika
ada bukti RDS yang sedang berlangsung
• Bayi yang lebih matang sering dapat diekstubasi ke
CPAP atau NIPPV segera setelah surfaktan dan
keputusan ektubasi perlu dikaji apakah bayi akan
mentoleransi atau tidak
• Bagi mereka yang membutuhkan ventilator mekanik,
bertujuan untuk membantu ventilasi sesingkat
mungkin, menghindari hipoksia, hypocarbia dan
volutrauma
• Terapi kafein harus digunakan untuk meminimalkan
kebutuhan dan durasi ventilasi
• Bayi yang terpasang CPAP atau NIPPV harus dilakukan
maintain/perawatan jika memungkinkan
ANALISIS JURNAL...

4. Perawatan supportive
• Antibiotik harus dimulai sampai sepsis telah
dikesampingkan atau jika risiko infeksi rendah,
misalnya setelah seksio sesar elektif
• Menjaga suhu tubuh dalam kisaran normal
• Keseimbangan cairan diperlukan dengan dukungan
nutrisi agresif awal dengan menggunakan nutrisi
parenteral pada saat pemberian makan enteral
sedang dilakukan
• Tekanan darah harus dipantau secara teratur,
bertujuan untuk mempertahankan perfusi jaringan
normal, jika perlu gunakan obat-obat inotropik
• Harus dipertimbangan apakah diperlukan
pemberian terapi farmakologi untuk penutupan
duktus arteriosus sesuai indikasi
KESIMPULAN
• Penatalaksanaan pada bayi dengan RDS sangat penting untuk
menurunkan angka mortalitas dan mordibitas bayi sehingga diperlukan
pedoman/guideline tentang pengelolaan/management pada bayi yang
mengalami RDS yang tepat.
KESIMPULAN...

Analisa jurnal tentang Management Of Neonatal


Respiratory Distress Syndrome In Preterm Infants
diharapkan dapat menambah referensi tenaga medis
khususnya perawat dalam pelaksanaan pemberian
asuhan keperawatan dalam tindakan kolaboratif pada
pasien anak.
Selain itu diharapkan tim interdisiplin dapat
mengimplementasikan rekomendasi pedoman serta
diharapkan dapat menjadi acuan dalam implementasi
tindakan pengobatan ditatanan klinis untuk
memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.
Terima Kasih

Disusun oleh:
Kelompok I

Agus Kusnadi
Asep Kosasih
Dedi
Fitri Munawaroh
Ika Hari Karti
Imas Suryatini
Ina Kurniasih
Kenangan Ovataro Zai
Rubby Rasyid
Sudarto

Anda mungkin juga menyukai