PENGEMBANGAN
PARIWISATA MARITIM
BAHTERAMAS
Mewujudkan SULTRA sebagai unggulan destinasi
pariwisata kemaritiman nasional
Kendari, 2015
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Sasaran
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu penggerak pembangunan ekonomi nasional ;
peringkat keempat setelah migas, minyak kelapa sawit dan karet;
Sasaran pembangunan pariwisata secara nasional :
Latar Belakang
Dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional (RIPPARNAS) 2010 – 2025,
SULAWESI TENGGARA adl salah satu destinasi dari 50 DTW : Wakatobi dsk – Kendari
dsk
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Latar Belakang
Potensi sumberdaya alam sebagai DTW membentang dari Konawe Utara sampai
Konawe Selatan; Wisata alam, wisata bahari, wisata budaya, wisata pendidikan
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Latar Belakang
Tujuan
Memberikan Membangun
Mewujudkan visi arahan yang desain kebijakan
bersama secara terstruktur dan skala provinsi
regional terhadap kontekstual dalam
pengelolaan terhadap mengembangkan
sumberdaya wisata pengembangan keunggulan
maritim kawasan destinasi
bahteramas pariwisata maritim pariwisata maritim
bahteramas bahteramas
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
destinasi pariwisata maritim
bahteramas
Sasaran
Terwudunya
pembangunan
infrastruktur pariwisata
maritim bahteramas
POTENSI SUMBERDAYA
DAN INFRASTRUKTUR
WILAYAH PESISIR DAN
PPK
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Ekosistem Mangrove
Kawasan Kabupaten Konawe Selatan dan
Kota Kendari yang merupakan kawasan
konservasi memiliki ekosistem pesisir yang
lengkap, salah satunya adalah ekosistem
mangrove seperti yang terdapat di
kecamatan Moramo, Laonti dan Abeli;
Jenis-jenis mangrove yang umum
ditemukan di kawasan ini yaitu, Rhizophora
sp., Sonneratia sp., avicenia sp., Bruguera
sp. dan Nypa fruticans, dengan kerapatan
berkisar 1.000 – 2.000 individu/ha dengan
ukuran diameter yang bervariasi.
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Ekosistem Lamun
Secara keseluruhan ekosistem padang lamun di
kawasan yang dicadangkan sebagai kawasan
konservasi yakni perairan Kabupaten Konawe
dan perairan Kabupaten Konawe Selatan
memiliki luas penutupan berkisar antara 20-80
% dengan kondisi buruk hingga baik. Jenis ikan
dan krustasea yang dominan ditemukan pada
eosistem lamun adalah ikan baronang (Siganus
sp.) dan rajungan (Portunus pelagicus) serta
bulu babi, sedangkan jenis rumput laut yang
dominan adalah Eucheuma cottonii. Tipe
substrat permukaan yang didominasi pasir
halus memungkinkan untuk tumbuhnya lamun
Thalasssia hemprichii dan Enhalus acoroides.
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Kondisi Infrastruktur
Infrastruktur dasar pada kawasan ini secara regional umumnya lebih baik dibandingkan
dengan kawasan wisata lainnya di Sulawesi Tenggara. Kondisi infrastruktur jalan utama di
sepanjang pesisir adalah baik dan sebagian besar merupakan ruas jalan nasional yang ke
arah utara menghubungkan Sulawesi Tenggara dengan provinsi Sulawesi Tengah.
Bandara, Hotel bintang 4, dermaga/pelabuhan, jaringan telekomunikasi
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
P. Labengki: Dayung, mancing, selam, pasir putih, riset P. Bahulu: selam, pasir putih
Kab. Konawe
Potensi Wisata Pulau2 Kecil: Pulau Potensi Wisata Pantai dan Desa
Saponda Laut, Saponda Darat, Pulau Pesisir: Batu gong, toronipa,
Bokori penangkaran kima toli2, Bintang
Samudera - Pantai Sawapudo,
Kampung Bajo
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
P. Saponda: selam, snorkeling, riset P. Bokori: selam, snorkeling, wisata pantai, reef
marine park
Sawapudo: selam, snorkeling, riset, wisata ilmiah P. Toronipa: wisata pantai, outbond
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Kota Kendari
Potensi Wisata Pantai dan Desa
Pesisir: Mayaria, Tracking Mangrove
Bungkutoko, Pantai Nambo, Kuliner,
Infrastruktur, Pusat Jasa
Potensi Wisata Pulau2 Kecil: Pulau Potensi Wisata Pantai dan Desa
Hari, Pulau Lara, Pulau Cimpedak, Pesisir: Pantai Baho, Desa Labuan
Kapal Tenggelam Teluk Staring, Beropa, Desa Tanjung Tiram, Pantai
Underwater Volcano di Teluk Kolono Senja, Site Wawosunggu, Air terjun
moramo, Tg. Labuan Teluk Staring,
P. Hari: selam, snorkeling, riset, pantai, mancing Lalowaru Marine Park
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
P. Lara: selam, snorkeling, riset, pantai, mancing Pantai Senja: selam, snorkeling, pantai, mancing
Pantai Baho: wisata pantai, selam, outbond, Tg. Labuan Tl Staring: wisata pantai, selam,
desa wisata snorkeling
1. Pengembangan sektor pariwisata maritim sebagai andalan ekonomi 1. Peningkatan aksesibilitas, sarana dan prasarana wisata disetiap
daerah untuk Menjadikan provinsi terdepan dalam mengembangkan ODTW melalui koordinasi antar sector dan wilayah dalam
pariwisata maritim (S1, O1.O2 .6. 7) kawasan strategis wisata maritim bahteramas (W2.3.4, O13)
2. Meningkatkan daya tarik kawasan segitiga sebagai center point 2. mengidentifikasi lokasi dan sebaran potensi sumberdaya
melalui pengembangan dan penataan infrastruktur kawasan strategis ekosistem pesisir dan laut sebagai andalan ekonomi daerah
wisata maritim bahteramas (S2, O13) (W5.6. O2.3.9)
3. Peningkatan kondisi sarana utama pariwisata maritim untuk menunjang 3. mengembangkan pola kemitraan antara masyarakat, operator
kawasan strategis wisata maritim bahteramas (S3.4.5, O1.10.13) wisata dan stakeholder lainnya (W7.10, O8.9)
4. Memanfaatkan posisi geografis, keanekaragaman, bentang alam dan 4. pemanfaatan potensi keragaman budaya dan kearifan lokal
karatekter sosial budaya sebagai unggulan komparatif kawasan melalui revitalisasi dan transfer nilai budaya positif yang
strategis wisata maritim bahteramas (S6.7.8.9.10.12.13, O1.2.3.4.11) terintegrasi dalam kawasan strategis wisata maritim
5. Pengembangan industri kreatif melalui peningkatan investasi, bahteramas(W8.9, O11)
kerjasama stakeholder dan political will pemerintah daerah untuk 5. mengembangkan sistem informasi ODTW berbasis web sebagai
peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat kawasan strategis wisata bagian promosi pemasaran dan investasi, dengan dukungan data
maritim bahteramas (S11. O5.6.7.8.9) dari perguruan tinggi, NGO, badan riset dan operator wisata
6. Peningkatkan riset untuk keberlanjutan sumberdaya dan konservasi (W12.13, O14)
melalui kerjasama perguruan tinggi, NGO dan badan riset lainnya
dalam kawasan strategis wisata maritim bahteramas (S14, O12.14)
7. Memperkuat posisi ODTW yang memiliki keunikan dan kekhasan
dengan melengkapi fasilitas dan aksesibilitas serta mengikutsertakan
masyarakat dalam pengembangan kawasan strategis wisata maritim
bahteramas (S7, O13)
8. Pembenahan manajemen ODTW dalam kawasan strategis wisata
maritim bahteramas melalui koordinasi antar sektor (S4 5, O13)
9. Pengembangan produk wisata yang berdaya saing tinggi berciri khas
lokal (S9 10, O9)
10. Menjaga keanekaragaman hayati dengan pengelolaan yang
berkelanjutan dalam kawasan strategis wisata maritim bahteramas (S8,
O12)
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
PELUANG ANCAMAN
1. Menjadi provinsi terdepan di Indonesia yang 1. Tumpang tindih kebijakan antar sektor
mengimplementasikan pengembangan pariwisata 2. Maraknya perubahan tata guna lahan pesisir
maritim dalam kawasan wisata
2. Terbukanya peluang menjadikan sektor pariwisata 3. Izin pengelolaan dan kepemilikan lahan di
sebagai andalan ekonomi daerah wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang
3. Optimalisasi keragaman potensi kawasan bagi tidak terkoordinir
peningkatan keunggulan dan daya saing 4. Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan pulau-
4. Tingginya minat dan kemampuan masyarakat pulau kecil yang ekstraktif dan destruktif
nusantara dan mancanegara untuk melakukan 5. Terdegradasinya budaya lokal
kegiatan wisata 6. Kesiapan pemerintah daerah yang masih
5. Tersedianya peluang investasi bagi pengusaha rendah untuk menghadapi pemberlakuan MEA
lokal, nasional dan internasional 7. Meningkatnya fenomena bencana pesisir dan
6. Adanya keinginan kuat pemerintah daerah dalam pulau-pulau kecil sebagai dampak dari
pengembangan pariwisata maritim pemanasan global
7. Tumbuh dan berkembangnya industri kreatif dalam 8. Persaingan dalam industri wisata pantai /
menunjang pariwisata bahari yang semakin ketat dengan kawasan
8. Terbukanya kerjasama antara stakeholder di lain dalam provinsi dan luar provinsi.
kawasan wisata 9. Kesiapan investor lokal yang rendah.
9. Meningkatnya kapasitas ekonomi dan ksejahteraan
masyarakat lokal
10. Tingginya mobilitas dan kegiatan ekonomi
khususnya industri pertambangan skala besar
11. Revitalisasi dan transfer nilai budaya positif
12. Menjamin keberlanjutan pengelolaan ekosistem
pesisir dan pulau-pulau kecil dalam kawasan
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Rekomendasi Program
(1)Infrastruktur
(2)Identifikasi sumberdaya, Konservasi ekologi dan budaya
(3)Inovasi dan Keunggulan
(4)Pengadaan Barang
(5)Sarana & Prasarana Wisata
(6)Promosi dan Pemasaran Wisata
(7)Sumberdaya Manusia Pariwisata Maritim
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Infrastruktur
No. Tahun Anggaran
Kegiatan Jumlah Harga SUMBER Instansi
2015 2016 2017 2018 2019 2020
INFRASTRUKTUR
1 Peningkatan Jalan/Aspal (2 jalur) Gerbang Masuk dan di dalam Kawasan Wisata Tanjung Taipa 20,800,000,000 APBN PU KAB. KONAWE √
2 Pemb. Jembatan Beton Ruas Pudaria - Sumber Sari Kawasan Wisata Air Terjun Moramo 11,825,000,000 APBN PU KAB. KONSEL √
3 Peningkatan Jalan/Aspal Ruas Pudaria - Sumber Sari Kawasan Wisata Air Terjun Moramo 15,680,000,000 APBN PU KAB. KONSEL √
4 Rehabilitasi Jalan Setapak ke lokasi Air Terjun Kawasan Wisata Air Terjun Moramo 600,000,000 APBD PU KAB. KONSEL √
Pembangunan Dermaga Penyeberangan Kawasan Wisata Pulau Bokori, Saponda, Pulau Labengki
5 2,000,000,000 APBD PU SULTRA √
dan Pulau Hari
Pembangunan Pos Jaga (6 m x 6 m) Kawasan Wisata Pantai Batu Gong, Air Pnas Wawolasea, Air
6 1,200,000,000 APBD PU SULTRA √
Terjun Moramo, Pantai Toronipa dan Pantai Toronipa
Pembangunan Saluran Drainase Kawasan Wisata Pantai Batu Gong, Air Panas Wawolasea, Panai
7 10,350,000,000 APBN PU SULTRA √
Toronipa da Tanjung Taipa
Pembangunan Sarana Air Bersih Perpipaan Kawasan Wisata Pantai Batu Gong, Pantai Toronipa dan
8 4,500,000,000 APBD PU SULTRA √
Tanjung Taipa
Pembuatan Median Jalan Kawasan Wisata Air Panas Wawolesea, Pantai Watu Gong, Pntai Toronipa
9 1,750,000,000 APBD PU SULTRA √
dan Pntai Taipa
Pembuatan Tanggul Penahan Ombak, Keliling Pulau Kawasan Wisata Pulau Bokori, Saponda, Pulau
10 12,500,000,000 APBN PU SULTRA √
Labengki dan Pulau Hari
Penataan Lapangan Parkir (100 m' x 50 m') Kawasan Wisata Pantai Batu Gong, Panai Toronipa, P.
11 Bokori, P. Saponda, P. Labengki, P. Hari, Tanjung Taipa, Air Panas Wawolasea dan Air Terjun 12,000,000,000 APBN PU SULTRA √
Moramo
Peningkatan Jalan/Aspal (2 jalur) Gerbang Masuk Kawasan Wisata Air Panas Wawolesea, Pantai
12 5,600,000,000 APBD PU SULTRA √
Batu Gong dan Pantai Toronipa
Peningkatan Jalan/Aspal dalam kawasan wisata Air Panas Wawolesea,Pantai Batu Gong dan Pantai
13 11,200,000,000 APBN PU SULTRA √
Toronipa
Penyediaan Motor Angkutan Sampah Kawasan Wisata Pantai Batu Gong, Air Panas Wawolasea,
14 140,000,000 APBD PU SULTRA √
Patai Toronipa dan Tanjung Taipa
Penyiapan Bin Sampah Kawasan Wisata Pantai Batu Gong, Air Panas Wawolasea, Air Terjun
15 437,500,000 APBD PU SULTRA √
Moramo, Pantai Toronipa, P.Bokori, P.Saponda, P. Saponda,P. Hari, Tanjung Taipa
TOTAL 110,582,500,000
Identifikasi sumberdaya, Konservasi ekologi dan budaya
Identifikasi sumberdaya, Konservasi ekologi dan budaya
Kajian pengendalian pencemaran wilayah pesisir dalam Kawasan Strategis Pariwisata Maritim
17 404,000,000 APBD BLH √
Bahteramas (KSPMB)
18 Rencana Aksi pengembangan destinasi wisata tradisi dan seni budaya 200,000,000 APBD Dikmudora √
19 Rencana Aksi pengembangan destinasi wisata sejarah dan wisata religi 200,000,000 APBD Dikmudora √
22 Percontohan pengembangan desa wisata pesisir di Desa Labuan Beropa 715,000,000 APBD Dispar √
24 Identifikasi ODTW baru di Kawasan Strategis Pariwisata Maritim Bahteramas (KSPMB) 179,000,000 APBD Dispar √
Penyusunan data base situs selam di Kawasan Strategis Pariwisata Maritim Bahteramas
25 620,000,000 APBN Dispar √
(KSPMB)
Penyusunan data base situs wisata hobby (mancing ) di Kawasan Strategis Pariwisata Maritim
26 200,000,000 APBD Dispar √
Bahteramas (KSPMB)
27 Pengembangan Desa Wisata Binaan Perguran Tinggi di Desa Lalowaru dan Tanjung Tiram 1,600,000,000 APBD Dispar √
28 Identifikasi dan penerapan kearifan lokal dalam pengelolaan SDA untuk mendukung pariwisata 300,000,000 APBD Dispar √
Identifikasi potensi wisata pulau-pulau kecil di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
29 300,000,000 APBDP DKP √
Kendari dan Sekitarnya
30 Penyusunan Pedoman Wisata di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) 380,000,000 APBD DKP √
31 Strategi pengembangan pemanfaatan wisata bahari terintegrasi di KKPD 781,000,000 APBN DKP √
36 Pengembangan artificial reef garden sebagai Marine Technopark di Pulau Bokori 1,200,000,000 APBDP Bappeda √
37 Riset pengelolaan habitat lobster sebagai obyek wisata bahari di teluk staring 525,000,000 APBD Barisda √
46 Percontohan transplantasi lamun dan penangkaran Kuda Laut di Tanjung Tiram 780,000,000 APBD DKP Prov, Sultra √
TOTAL 6,627,000,000
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
Pengadaan
PENGADAAN
47 Pengadaan kapal dive boat di kawasan strategis Pariwisata maritim bahteramas 1,000,000,000 APBD Dispar √
48 Pengadaan baju pelampung di kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas 334,000,000 APBD Dispar √
Pengadaan mobeleur sarana prasarana wisata di kawasan strategis pariwisata maritim
49 1,750,000,000 APBD Dispar √
bahteramas
Pengadaan pakaian seragam pemandu wisata di kawasan strategis pariwisata maritim
50 190,000,000 APBD Dispar √
bahteramas
Pengadaan kapal wisata (bottom glass fiber) pesisir dan pulau-pulau kecil di kawasan
51 2,572,000,000 APBN Kemenpar √
strategis Pariwisata maritim bahteramas
Pengadaan kapal pemantau wisata (rescue boat) pesisir dan pulau-pulau kecil di kawasan
52 1,044,000,000 APBN Kemenpar √
strategis Pariwisata maritim bahteramas
Pengadaan peralatan penujang budaya tradisional di kawasan strategis pariwisata maritim
53 1,203,000,000 APBN Kemenpar √
bahteramas
54 Pengadaan computer unit di kawasan strategis Pariwisata maritim bahteramas 335,000,000 APBN Kemenpar √
55 Pengadaan listrik nelayan (solar cell) 500 unit di kawasan pariwisata maritim bahteramas 2,765,000,000 APBN Kementrian PU √
Pengadaan fasilitas kesahatan (posko dan alat-alat kesehatan) di kawasan pariwisata maritim
56 2,540,000,000 APBN Kesehatan √
bahteramas
57 Pengadaan kapal perintis antar pulau di kawasan strategis Pariwisata maritim bahteramas 1,107,000,000 APBN Perhubungan √
Pengadaan kapal pengangkut air bersih pulau-pulau kecil di kawasan strategis Pariwisata
58 1,030,000,000 APBN Perhubungan √
maritim bahteramas
59 Pengadaan bus wisata (5 unit) di kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas 3,220,000,000 APBN Perhubungan √
60 Pengadaan peralatan komunikasi di kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas 350,000,000 APBD Perhubungan √
61 Pengadaan teropong di kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas 100,000,000 APBD Perhubungan √
Pengadaan kendaraan operasional pengelola wisata di kawasan strategis pariwisata maritim
62 3,000,000,000 APBN Perhubungan √
bahteramas
Pengadaan fasilitas internet dan echosounder disetiap kapal wisata, home stay dan cottage Perhubungan
63 433,000,000 APBD √
di kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas Komininfo
Pengadaan penampung air (tower) di dalam kawasan strategis pariwsata maritim
64 212,000,000 APBD PU Sultra √
bahteramas
TOTAL 23,185,000,000
Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia
Sulawesi Tenggara
66 Pengadaan peralatan selam pada kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas 500,000,000 APBD Dispar √
71 Pembangunan sarana ibadah pada kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas 3,500,000,000 APBN Kemenpar √
Pembangunan sistem penerangan jalan berbasis solar cell dan bayu dalam kawasan
72 8,000,000,000 APBN Kemenpar √
wisata maritim.
Pembangunan sistem keran air siap minum (KASM) dengan proses desalinasi dan Kementrian
73 1,200,000,000 APBN √
reverse osmosis (RO) pada kawasan strategis pariwisata maritim bahteramas ESDM
Pembangunan percontohan desa wisata mandiri energi pada kawasan strategis Kementrian
74 900,000,000 APBN √
pariwisata maritim bahteramas ESDM
Pembangunan sistem pengamanan berbasis cctv pada kawasan strategis pariwisata Kementrian
85 300,000,000 APBN √
maritim bahteramas Perhubungan
Kementrian
76 Pembangunan pos pusat informasi 150,000,000 APBD Perhubungan √
dan Dispar
Pembangunan dan pengembangan home stay kawasan strategis pariwisata maritim Kementrian PU
77 1,600,000,000 APBN √
bahteramas dan Kemenpar
79 Pameran promosi pariwisata (Sultra Tourism Expo) dan Forum Investor 2,450,000,000 APBD Dispar √ √ √ √ √
Promosi Kawasan Wisata Maritim Strategis Bahteramas di DEEP Indonesia, dan Asia
80 1,430,000,000 APBD Dispar √ √ √ √ √
Dive Expo (ADEX) Singapura
81 Pembuatan buku panduan perjalanan dan profil ODTW wisata maritim bagi wisatawan 570,000,000 APBD Dispar √ √
82 Fasilitasi pembentukan forum / gabungan pengusaha wisata bahari di Sultra 540,000,000 APBD Dispar √
83 Pameran Promosi paket wisata maritim Bahteramas di Bali dan Jakarta 1,340,000,000 APBD Dispar √ √ √ √ √
93 Dukungan acara festival wisata di setiap ODTW (Kalender Tahunan) 1,570,000,000 APBN Kemenpar √ √ √ √ √
95 Film dokumenter profil wisata bahari bahteramas setiap ODTW/Kawasan 925,000,000 APBN Kemenpar √
98 Kampanye dan Sosialisasi gerakan sadar wisata dan sapta pesona 735,000,000 APBD Dispar √ √ √ √ √