Anda di halaman 1dari 11

BUERGER

DISEASE
Kelompok 12 B17:

1. Putri Esa Mardiana 17-082

2. Risa Idamanira P. L. 17-095

3. Ricky Ahmad Fahrezi 17-097

4. Vivi Dwi Nofita Sari 17-105


DEFINISI
Buerger disease atau thromboangiitis obliterans adalah
penyakit inflamasi oklusif pada pembuluh darah arteri dan vena
yang sering mengenai bagian ekstremitas yang sebagian besar
diderita oleh perokok berat.
Pada awalnya dengan adanya peradangan serta
pembengkakan pembuluh darah hingga pada akhirnya
pembuluh darah menjadi tersumbat oleh bekuan-bekuan darah.
Sumbatan ini menyebabkan aliran darah ke tangan dan kaki
menjadi berkurang hingga akan menimbulkan rasa sakit,
merusak jaringan-jaringan di kulit yang akan menyebabkan
kematian jaringan (gangren).
MANIFESTASI KLINIS
– Gambaran klinis dari penyakit
ini yang menimbulkan gejala
paling sering yaitu nyeri. Pada
awalnya terjadi klaudikasi
(nyeri pada saat berjalan)
karena terjadi penyempitan di
otot kaki sehingga
menyebabkan kekurangan
darah di sekitarnya.
– Pada mulanya kulit hanya tampak
memucat ringan terutama di ujung
jari. Pada fase lebih lanjut tampak
vasokontriksi yang ditandai dengan
campuran pucat, sianosis dan
kemerahan bila mendapat
rangsangan dingin.
– Nyeri pada penyakit buerger disease ini terjadi
pada saat istirahat. Nyeri akan bertambah
terasa pada saat malam hari dan dalam
keadaan cuaca yang dingin. Tidak hanya
mengenai jari kaki tetapi juga jari tangan. Jari
yang terasa nyeri tersebut ditandai dengan
adanya sianosis atau rubor. Sering terjadi
radang pada lipatan kuku dan dapat berakibat
Paronikia (infeksi kulit) yang bisa berlanjut
menjadi Gangren.
– Perjalanan penyakit ini berkembang
secara intermiten, tahap demi tahap
bertambah. Datangnya serangan baru
dan jari mana yang akan terserang
tidak dapat diprediksi. Penderita
biasanya kelelahan dan payah sekali
karena tidurnya sering terganggu
karena nyeri yang mendadak timbul
saat malam hari dan disaat telah
terjadi gangren akan terasa nyeri yang
hebat dan dimana suatu saat
dibutuhkan amputasi pada daerah
yang tersebut.
PENGKAJIAN FISIK PADA
PASIEN
IDENTITAS KLIEN RIWAYAT KEPERAWATAN
– Nama: Ricky Ahmad Fahrezi – P : Klien tidak tahu mengapa nyeri tersebut
– Umur: 40 tahun muncul namun klien mengaku seorang
perokok berat
– Jenis Kelamin: Laki-laki
– Q : Nyerinya seperti tertusuk-tusuk
– Berat Badan: 58 kg
– R : Rasa nyerinya terdapat pada tungkai kaki
– Diagnosa Medis: Buerger Disease sebelah kanan
– Tanggal Pengkajian: 14 Maret 2018 – S : Jika skala nyeri 1-10, klien mengatakan
– Keluhan Utama: Nyeri pada tungkai kaki skala nyerinya 7
sebelah kanan – T : Nyeri tersebut muncul pertama kali kira-
kira 3 bulan yang lalu. Kemudian saat berjalan
terlalu lama rasa nyerinya juga timbul
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala 3. Mata
Inspeksi: Inspeksi:
- bentuk simetris kanan dan kiri - tidak terdapat edema pada palpebra
- keadaan rambut bersih, tidak beruban dan
penyebarannya merata. - tidak ada ikterus pada sklera
Palpasi: - posisi simetris pada kanan dan kiri
- tidak ada benjolan - konjungtiva tampak anemis
-tidak mudah rontok
- penglihatan baik
2. Muka
4. Hidung
Inspeksi:
Inspeksi:
- bentuk muka simetris kanan dan kiri - tidak terdapat cairan/secret hidung
- ekspresi wajah meringis karena menahan - fungsi penciuman baik
rasa nyeri
- struktur hidung simetris
Palpasi:
- tidak ada nyeri tekan pada muka
- tidak ada benjolan
5. Telinga
Inspeksi: 8. Thorax dan Pernapasan
- struktur telinga simetris kanan dan kiri
- tidak terdapat serumen pada lubang telinga Inspeksi:
- pendengaran baik - bentuk dada simetris kanan dan kiri
Palpasi:
- tidak ada nyeri tekan - irama pernapasa mengikuti gerakan dada
- tidak ada benjolan - frekuensi pernapasan 22x/menit
6. Mulut
Inspeksi: Palpasi:
-keadaan gigi lengkap -tidak ada nyeri tekan
- warna gigi agak kehitam-hitaman
- tidak memakai gigi palsu Auskultasi:
- tidak terdapat peradangan pada gusi -suara napas vesikuler
- warna bibir hitam
7. Leher -tidak ada suara tambahan
Inspeksi: Perkusi: sonor
- tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan
kelenjar getah bening
- tidak ada distensi vena jugularis
Palpasi:
- tidak teraba adanya pembesaran kelenjar thyroid
11. Ekstremitas
a. Atas
9. Abdomen
Inspeksi: Inspeksi:
- tidak ada pembesaran pada abdomen - jari-jari lengkap
- tidak ada bekas luka pada abdomen
- keadaan jari-jari bersih
Palpasi
- tidak ada benjolan yang teraba - keadaan motorik aktif
- tidak ada nyeri tekan - peka terhadap rangsangan
Auskultasi: bising usus normal
Perkusi: tympani -refleksi normal
b. Bawah
10. Genitalia Inspeksi:
Klien tidak mengizin untuk dikaji.
- terdapat luka kering pada ekstremitas sebelah
kanan
- warna ekstremitas kanan tampak membiru
Palpasi:
- adanya nyeri tekan pada ekstremitas sebelah kanan
- skala nyeri 7

Anda mungkin juga menyukai