Anda di halaman 1dari 23

Layanan Informasi

Obat di RS
Informasi Obat
merupakan pekerjaan kefarmasian dan
HAK KONSUMEN
• UU Perlindungan Konsumen (UU no 8 / 1999)
 Informasi lengkap mengenai produk
 Konsumen berhak menuntut

• UU Kesehatan (UU no 23 / 1992)


• Ketentuan dan Tatacara Pendirian Apotik
(Permenkes 1993, revisi 2002)
Alasan Utama Perlu
adanya Pelayanan PIO
1. Jumlah dan jenis obat yang
semakin banyak
2. Pustaka yang semakin banyak
dan memerlukan pengalaman
dalam memilih pustaka yang
baik
PHARMACEUTICAL CARE
Filosofi dari penggunaan obat untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia
Praktek kefarmasian yang mengharuskan profesi farmasis
bertanggung jawab langsung terhadap penggunaan obat
pasien dan dilakukan dengan komitmen penuh

• Menyembuhkan penyakit
• Mengurangi gejala penyakit
• Menahan penyebaran/
memperlambat proses penyakit
• Mencegah penyakit/gejala
• penyakit

PERAN MENDASAR PROFESI FARMASI


• Identifikasi Drug Related Problem (DRP)
• Mencegah Drug Related Problem
• Memecahkan Drug Related Problem
Prosedur Penggunaan Obat
Sistem Melingkar
Mengidentifikasi Memecahkan Masalah
Masalah Pasien Pasien
“Diagnosa”

Merencanakan Pengobatan
“Penulisan Resep”

Menilai Pelaksanaan Pengobatan


Perkembangan “Peracikan &
Pasien Informasi/konseling obat”

Pelaksanaan
Monitor Pengobatan
Perkembangan “Penggunaan
Pasien obat”
Patient care
memerlukan integrasi pengetahuan dan
keahlian
Pengetahuan
terapi obat
Pengetahuan Pengetahuan
penyakit terapi non
obat

Pengetahuan
Pengetahuan Patient interpretasi uji
Teknologi
Farmasi care lab
&diagnostik

Ketrampilan Ketrampilan
Informasi & penentuan DRP &
Konsultasi Ketrampilan penyelesaiannya
Obat Memonitor
pasien
PENGGUNAAN OBAT
DOKTER YANG RASIONAL APOTEKER

KEPATUHAN PASIEN

TERCAPAI TUJUAN TERAPI

Kualitas hidup meningkat


LAPORAN KETIDAKPATUHAN PASIEN

 Stewart & Cluff, 29 – 59% penderita


 Blackwell, 25 – 50% penderita
 Davis, 30 – 35% penderita
 Stimson, 19 – 72% penderita
 Stewart & Caranasos; Peck & King, 4 – 35 %
penderita
 McKenney & Harison, 10,5% penderita dirawat
 Blackbourn & Galvin a & b, 24% penderita dirawat
LAPORAN PENYEBAB PENGHENTIAN
PENGOBATAN PADA PENDERITA YANG
MEMBUTUHKAN PENGOBATAN MENAHUN
( ASMA, DIABETES MELLITUS, PENYAKIT
KARDIOVASKULER)

 Merasa sudah sembuh (14,8%)


 Mengalami efek samping obat (7,1%)
 Menurunkan dosis karena merasa lebih baik (20,4%)
 Mengalami kelebihan dosis yang menimbulkan
dampak yang serius (5,6%)
 Menambah (membeli sendiri) dengan obat – obat
herbal / tradisional (19,9%)
LAPORAN BEBERAPA AKIBAT
DARI KETIDAKPATUHAN
PASIEN

 75% Penderita lanjut usia harus dirawat di IGD


 70 – 80% penderita hipertensi tidak dapat
mengendalikan tekanan darahnya
 12% penderita harus dirawat kembali di rumah
sakit
RESIKO ATAS KETIDAKPATUHAN PASIEN
DALAM PENGGUNAAN OBAT

1. Kegagalan terapi
2. Meningkatkan biaya perawatan
3. Memerlukan perawatan tambahan
4. Resiko terhadap toksisitas obat
5. Berjangkitnya kembali penyakit
Pelayanan Informasi Obat

Pemberian informasi obat oleh farmasis dalam rangka


penggunaan obat yang tepat :
• proses penggalian latar belakang pertanyaan,
• mengembangkan strategi penelusuran sumber
informasi yang tepat,
• mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan,
• merumuskan jawaban
Pusat Informasi Obat :

Tempat farmasis melakukan pelayanan informasi


obat, dengan aktivitas utama meliputi :

• Penerbitan produk informasi seperti buletin,


newsletter, informasi obat baru
• Aktivitas yang berkaitan dengan penyusunan
formularium
• Evaluasi penggunaan obat
• Monitoring efek samping obat
• Riset
• Pelatihan
Mekanisme
Layanan Informasi
1 2 2
PERTANYAAN INFORMASI KLASIFIKASI
LATAR BELAKANG
• Langsung • Surat • Penanya
• Telp. • E-mail
PERTANYAAN • Pertanyaan
• Fax

3
5

Searching Literatures
4 (PENELUSURAN PUSTAKA
KATALOG JAWABAN SECARA SISTEMATIS)
6
1st, 2nd, 3rd
7
Menggali Informasi
• Identifikasi Penanya
• Identifikasi permasalahan
• Identifikasi derajat urgensi
• Perlukah merujuk ?
• Follow up

• Diperlukan wawancara
• Diperlukan ketrampilan
Jenis-jenis Pustaka
1. Pustaka Primer (artikel original
yang dipublikasikan langsung oleh
penulisnya
2. Sekunder (memuat kumpulan
abstrak saja dari berbagai artikel
original dan berbagai pustaka
primer)
3. Tersie (buku ajar yang merupakan
kumpulan artikel dan tidak up to
date)
KONSELING OBAT
Proses yang sistematik untuk
mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah pasien
yang berkaitan dengan
penggunaan obat

 Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat


 Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien
 Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif
dalam regimen terapetik
 Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap
penggunaan obat
 Memberikan perhatian dan dukungan pada pasien mengenai
terapinya
PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN
KONSELING
1. PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER
2. PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU (KRONIS)
Misalnya :
• penyakit jantung
• penyakit darah tinggi
• penyakit kencing manis
• penyakit epilepsi
• penyakit – penyakit kronik lainnya
3. PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU
Misalnya :
• Obat dengan pengawasan tertentu
Contoh : warfarin
• Obat berindeks terapetik sempit
Contoh : digoksin
• Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu
Contoh : inhaler, insulin
4. PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT
OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG
MENGELIRUKAN
PERSIAPAN KONSELING
KEBUTUHAN DASAR
 PENGETAHUAN FARMASI
 KEMAHIRAN BERKOMUNIKASI
 NILAI – NILAI PRIBADI SEPERTI SABAR, YAKIN, BERSIKAP TERBUKA,
IKHLAS DAN RELA MEMBANTU
 BAHAN BANTUAN PENDIDIKAN (sebagai tambahan saja)

KEBUTUHAN SUASANA

 ATASI HAMBATAN LINGKUNGAN


• Tempat terbuka banyak halangan
• Jarak antara konselor dengan pasien
• Gangguan lain (bunyi telpon, kehadiran orang lain, dll)

 HAMBATAN SIKAP DAN EMOSI KONSELOR


• Sabar, Empati
• Penekanan suara

 HAMBATAN DARI PASIEN


• Hambatan fisik (sakit, cacat)
• Masalah kepahaman (bahasa, apriori)
TAHAPAN PROSES KONSELING
1. PENGENALAN
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling

2. PENILAIAN
Tujuan : Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan (jika perlu
hubungannya dengan penyakit yang diderita)
Teknik : - Prime Question (masalah utama) dg open ended question
- Show and tell (perlihatkan dan terangkan)
3. PELAKSANAAN KONSELING
Tujuan : Untuk mendidik pasien, agar mengerti ttg obatnya dan mengubah
sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik
Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell

4. PENGUJIAN (VERIFIKASI)
Tujuan : Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang
sudah kita terangkan (ad 3)
Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada
pertanyaan dari pasien

5. KESIMPULAN DAN PENUTUP


Tawarkan bantuan jika ada masalah
Pusat Informasi Obat Nasional
(PIO Nas)
• PIO Nas Badan POM merupakan
rujukan dalam layanan informasi dan
konsultasi obat dalam segala aspek
penggunaannya.
• PIO Nas menyediakan akses informasi
obat standar (Approval labelling) dari
semua obat yang diregulasi oleh Badan
POM serta approval labelling dari NRA
negara-negara terkemuka di dunia.
Penasehat Ahli
• DR. Dra. Sri Suryawati,
Apt
• Dr. Pratiwi P.
Sudharmono, PhD
• Prof. DR. Rianto
Setiabudy
• Dra. Arini Setiawati,
JEJARING PIO NAS
YANG SUDAH TERBANGUN
• Pusat Informasi Obat dan Layanan
Kefarmasian (PIOLK) – Universitas Surabaya
• PIO – Farmasi RS Cipto Mangun kusumo
• PIO - Farmasi RS Hasan Sadikin
• PIO - Farmasi RS Fatmawati
• PIO - Universitas Pancasila
• PIO - Medicine Shoppe
• Poison and Drug Information Center,
Univesity Science of Malaysia

Anda mungkin juga menyukai