Anda di halaman 1dari 7

EFEK ZEEMAN

Rian Pratama (11160163000053)


Izzatut Taqiyyah (11160163000048)
EFEK ZEEMAN
Efek zeeman merupakan peristiwa terpecahnya
satu garis spektrum menjadi beberapa garis
spektrum karena adanya pengaruh medan magnet
eksternal. Efek ini terprediksi oleh H. A. Lorentz
pada tahun 1895 dalam teori klasik dari elektron dan
penelitian selanjutnya oleh P. Zeeman yang
menyebutkan adanya tiga buah garis spektral akibat
adanya medan magnet eksternal. (Schwarz dan
Trappe, 2006).Pada tahun 1896 P. Zeeman mulai
mempelajari efek dari medan magnet eksternal pada
sebuah sumber cahaya.(Horrocks dan Myles, 2005)
Percobaan efek zeeman merupakan suatu
percobaan yang menunjukkan bahwa spektrum atom
akan terpecah ketika diberikan medan magnet.
Dalam percobaan ini dilakukan pengamatan
mengenai spektrum yang terbentuk ketika sebuah
atom diberi pengaruh medan magnet tersebut.
EFEK ZEEMAN
ALAT DAN BAHAN
Percobaan efek zeeman dilakukan untuk memahami prinsip terjadinya
pemecahan spektrum atomik yang diakibatkan oleh pengaruh medan
magnet dan menentukan magneton bohr elektron. Alat dan bahannya
sebagai berikut:
1. Lampu Cd sebagai sumber cahaya untuk pengamatan efek
zeeman.
2. Sistem Optik sebagai sistem untuk melihat efek zeeman
3. Elektromagnet
4. Sumberdaya 2 V/20 A, dan 0 – 12 V/20A
5. Amperemeter 20 A dc
6. Kapasitor
7. Teslameter
LANGKAH PERCOBAAN

1. Letakkan sekrup yang ada di atas logam.


2. Hidupkan lampu dengan menghubungkannya ke sumber
tegangan AC lewat power supply nya.
3. Arahkan teropong ke lampu dan atur posisi dari teropong
dengan menaik dan menurunkan atau memaju dan
memundurkan okuler sehingga nampak anda silang (x).
Jika tandanya masih (x) maka putar teropong yang dekat
okuler ke kiri dan ke kanan, sehingga tampak menjadi
tanda tambah.(+).
4. Letakkan tanda tambah (+) tadi pada salah satu
spektrum lampu dan catat itu sebagai titik nol (0).
5. Pindahkan tanda silang itu ke spektrum yang berada di
atasnya/di bawahnya dengan cara memutar skrup yang
ada pada tiang penopang teropong dan catatlah besar
yang ditukjukkannya.
6. Catat selisih skala awal dan skala akhir yang mana
merupakan jarak spektrum yaitu ∆a.
v Hubungan Seri
1. Hubungkan songket 1 ke 4 ke sumber tegangan DC dan
hubungkan songket 2 ke 3.
2. Hidupkan sumber tegangan DC dimana sebelumnya telah
dihubungkan ke sumber tegangan AC.
3. Atur amperemeter sehingga diperoleh besar arus dan
tegangan yang diinginkan dan catatlah besarnya.
4. Atur lagi teropong dan letakkan tanda silang (x) pada salah
satu spektrum dan catat sebagai posisi awal.
5. Pindahkan tanda silang itu ke spektrum yang berada di
atasnya/di bawahnya dan catat sebagai posisi akhir. Selisih
posisi akhir dan awal merupakan jarak spektrum yang
dinyatakan dengan :
( d = 2Sa ) → Sa = ½ d
6. Hubungkan probe ke teslameter lalu yang probenya letakkan
di atas logam (di dekat lampu), lalu hubungkan teslameter ke
sumber tegangan AC.
7. Lalu tutup kontaknya (saklar), kemudian catat besar medan
magnet yang ditunjukkan teslameter tersebut.
v Hubungan Paralel
1. Hubungkan songket 1 ke 3 dan songket 2 ke 4.
Hubungkan songket 1 dan 2 atau 3 dan 4 ke
sumber tegangan.
2. Lakukan seperti pada hubungan seri, mulai dari
percobaan nomor 2-7.
3. Ulangi cara-cara di atas untuk orang yang
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai