SKRIPSI
DESTY ADINDA
NIM. 131000667
Kebiasaan Makan
26%
47%
74% 53%
Hasil Survey Pendahuluan
40%
24%
60%
76%
Belum diketahuinya gambaran
kebiasaan makan, aktivitas fisik, body
image, dan status gizi remaja putri di
SMK Negeri 2 Sibolga Tahun 2017
Body Image
Status Gizi
Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian
Jenis penelitian
deskriptif dengan
desain cross SMK Negeri 2 Juni 2016 – Maret
sectional (hanya Sibolga 2017
satu kali selama
penelitian)
Populasi Seluruh siswi SMK Negeri 2 Sibolga
Berjumlah 449 siswi
Jumlah siswi
Jurusan
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Jasa Boga I 27 25 23
Jasa Boga II 32 20 30
Busana Butik I 36 35 32
Busana Butik II 35 29 34
Teknik Audio Video 3 5 5
Teknik Pembuatan
29 21 28
Kain
Total = 449 siswi 162 135 152
n= N
N (d)2 + 1
Sampel = 449
449(0,1) 2 + 1
= 82 orang
Teknik Pengambilan Sampel Proportional Stratified
Random Sampling
Besar Sampel
No. Kelas Populasi Siswi Perhitungan
Maksimal
1. X 162 162/449 x 82 30+2 = 32
2. XI 135 135/449 x 82 25+3 = 28
3. XII 152 152/449 x 82 27+3 = 30
Total 449 90
DATA PRIMER:
1. Data karakteristik individu diperoleh dengan wawancara alat bantu kuesioner
2. Data antropometri dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan
secara langsung
3. Data kebiasaan makan dengan alat bantu food frequency questionnaire
4. Data body image dengan wawancara langsung menggunakan alat bantu kuesioner
metode Figure Rating Scale
5. Data aktivitas fisik diperoleh melalui recall 1x24 jam dan dihitung dengan rumus
(total aktivitas fisik dalam jam/24 jam)
DATA SEKUNDER:
1. Data siswa
2. Lokasi sekolah Variabel dan Definisi Operasional
3. Fasilitas sekolah
1. Remaja putri adalah siswi SMK Negeri 2 Sibolga yang dipilih secara random dan
bersedia mengisi kuesioner
2. Body image adalah persepsi remaja putri mengenai bentuk tubuhnya sendiri; bentuk
dan ukuran tubuh aktualnya, bentuk tubuh yang ideal baginya, serta harapan bentuk
dan ukuran tubuh yg diinginkannya
3. Body image positif adalah suatu persepsi dimana penilaian terhadap bentuk tubuh
aktualnya sesuai dengan status gizinya.
4. Body image negatif adalah suatu persepsi dimana penilaian terhadap bentuk tubuh
aktualnya tidak sesuai dengan status gizinya.
5. Kebiasaan makan adalah perilaku yang berhubungan dengan frekuensi, jenis, dan
kecukupan gizi makanan keseharian remaja putri
6. Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan siswi selama 24 jam
7. Status gizi adalah keadaan gizi seorang remaja putri yang dikur berdasarkan indikator
IMT/U
Metode Pengukuran
1. Bentuk dan
ukuran tubuh
aktual
2. Bentuk dan
ukuran tubuh
yang ideal
3. Harapan
bentuk dan
ukuran tubuh
yang
diinginkan
Penilaian Bentuk tubuh:
1. Persepsi body image negatif
2. Persepsi body image positif
Status Gizi IMT/U 1. Kurus : -3 SD sampai dengan < -2SD
2. Normal: -2 SD sampai dengan 1 SD
3. Gemuk: >1 SD sampai dengan 2 SD
4. Obesitas: >2 SD
Pengolahan Data
Analisis Data
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada siswi SMK N 2 Sibolga
Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden tentang Frekuensi Makan Siswi SMK
Negeri 2 Sibolga Berdasarkan Makanan Pokok
Frekuensi Makan
Kelompok
Selalu (1-3 Jarang (1-
Makanan Sering (3-5 x /mg) Tidak Pernah Total
x/hr) 2x/bln)
Pokok
n % n % N % n % n %
Nasi 90 100 0 0 0 0 0 0 90 100
Mie 6 6,7 40 44,4 42 46,7 0 0 90 100
Singkong 11 12,2 28 30,4 47 52,2 4 4,3 90 100
Roti Putih 11 12,2 24 26,7 46 51,1 0 0 90 100
Jagung 2 2,2 14 15,6 61 67,8 13 14,4 90 100
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden tentang Frekuensi Makan Siswi SMK Negeri 2
Sibolga Berdasarkan Kelompok Makanan Lauk Pauk
Frekuensi Makan
Frekuensi Makan
Kelompok
Selalu (1- Jarang (1-
Sumber Buah- Sering (3-5 x/mg) Tidak Pernah Total
3x/hr) 2x/bln)
Buahan
n % n % n % n % n %
Jeruk 20 22,2 45 50,0 23 25,5 2 2,2 90 100
Pisang 40 44,4 35 38,9 13 14,1 2 2,2 90 100
Pepaya 19 21,1 42 46,7 23 25,6 6 6,7 90 100
Semangka 16 17,8 31 34,4 37 41,1 6 6,7 90 100
Apel 1 1,19 0 0 86 95,5 3 3,3 90 100
Anggur 0 0 0 0 77 85,5 13 14,4 90 100
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden tentang Frekuensi Makan Siswi SMK Negeri 2 Sibolga Berdasarkan
Sumber Sayur-Sayuran
Frekuensi Makan
Kelompok
Selalu (1-3 kali Sering (3-5 kali Jarang (1-2
Sumber Sayur- Tidak Pernah Total
sehari) seminggu) kali sebulan)
Sayuran
n % n % n % n % n %
Bayam 29 32,2 44 48,9 11 12,2 6 6,7 90 100
Kangkung 34 37,8 42 46,7 11 12,2 3 3,3 90 100
Daun Singkong 30 33,3 42 46,7 13 14,4 5 5,6 90 100
Sawi 26 28,9 34 37,8 24 26,7 6 6,7 90 100
Brokoli 8 8,9 22 24,4 51 56,6 9 10,0 90 100
Buncis 13 14,4 41 45,6 27 30,0 9 10,0 90 100
Kol 18 20,0 41 45,6 26 28,9 5 5,6 90 100
4.3.2 Jenis Makanan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jenis Makanan Siswi SMK Negeri 2 Sibolga
Konsumsi Energi
Jumlah p
Body Image Kurang Baik Lebih
n % n % n % n %
Positif 20 51,3 17 43,6 2 5,1 39 100 0,364
Negatif 19 37,3 27 52,9 5 9,8 51 100
4.7.3 Konsumsi Protein Berdasarkan Body Image
Tabel 4.18 Tabulasi Silang Antara Konsumsi Protein dengan Body Image Siswi SMK Negeri 2 Sibolga
Konsumsi Protein
Jumlah p
Body Image Kurang Baik Lebih
n % n % n % n %
Positif 3 7,7 8 20,5 28 71,8 39 100 0,726
Negatif 2 3,9 10 19,6 39 76,5 51 100
Status Gizi
Jumlah
Konsumsi Energi Kurus Normal Gemuk Obesitas p
n % n % n % n % n %
Kurang 4 10,3 33 84,6 2 5,1 0 0 39 100
Baik 1 2,3 32 72,7 9 20,5 2 4,5 44 100 0,000
Lebih 0 0 2 28,6 2 28,6 3 42,9 7 100
Status Gizi
Jumlah
Konsumsi Protein Kurus Normal Gemuk Obesitas p
n % n % n % n % n %
Kurang 2 40,0 3 60,0 0 0 0 0 5 100
Baik 0 0 17 94,4 1 5,6 0 0 18 100 0,009
Lebih 3 4,5 47 70,1 12 17,6 5 3,5 67 100
Status Gizi
Jumlah
Konsumsi Lemak Kurus Normal Gemuk Obesitas p
n % n % n % n % n %
Kurang 0 0 8 100 0 0 0 0 8 100
Baik 4 8,5 37 78,7 5 10,6 1 2,6 47 100 0,123
Status Gizi
Jumlah
Body Image Kurus Normal Gemuk Obesitas p
n % n % n % n % n %
Asupan karbohidrat
Asupan lemak siswi
siswi adalah baik
Konsumsi protein menunjukkan
Tingkat kecukupan sebesar 74,4%.
sebagian besar siswi separuh dari siswi
energi siswi asupan karbohidrat
berada pada kategori memiliki asupan
sebagian besar baik responden sebagian
lebih yaitu sebesar lemak sesuai
dengan persentase besar berasal dari
74,4% namun masih anjuran. Asupan
48,9%. Siswi yang konsumsi nasi.
ada siswi yang lemak responden
kekurangan energi Selain itu asupan
kekurangan protein. sebagian besar
sering karbohidrat
Menurut Dewi (2010) berasal dari
mengonsumsi responden juga
kekurangan protein makanan yang
makanan dalam diperoleh dari
dapat memengaruhi digoreng dengan
jumlah yang tidak konsumsi makanan
pertumbuhan dan lemak atau minyak,
seimbang karena olahan lainnya seperti
perkembangan otak yaitu goreng-
takut kegemukan mie, roti, dan
anak gorengan
sebagainya.
Lebih dari separuh siswi siswi memiliki aktivitas ringan
yaitu sebanyak 77,8%. kegiatan utama yang biasa
dilakukan dalam keseharian siswi kurang lebih
5.2 Aktivitas Fisik menghabiskan waktu 8 jam di sekolah. Menurut WHO
(2013) aktivitas fisik remaja atau usia sekolah pada
umumnya memiliki tingkatan aktivitas fisik sedang,
sebab kegiatan yang sering dilakukan adalah belajar
• Tidak ada hubungan bermakna antara body image dengan kebiasaan makan. Hal ini
sejalan dengan penelitian Lestari (2014) tidak terdapat hubungan signifikan antara
persepsi body image dan kebiasaan makan. Namun penelitian Diana (2011)
menyatakan terdapat hubungan antara body image dengan perilaku makan.
• tidak ada hubungan bermakna antara body image dengan jenis makanan. banyak
siswi yang memiliki persepsi tubuh positif tetapi memupunyai kebiasaan makan
dengan jenis makanan yang tidak beragam. Menurut penelitian Anggraeni (2015) ,
jenis makan dan frekuensi makan tidak berpengaruh secara langsung dengan body
image.
• siswi yang memiliki body image positif lebih banyak dialami pada siswi yang
mengonsumsi energi secara kurang . tidak ada hubungan bermakna antara body
image dengan konsumsi energi.
•siswi yang megonsumsi protein secara lebih, lebih banyak dialami oleh siswi yang
memiliki body image negatif. Hasil uji statistik tidak ada hubungan bermakna antara
body image dengan konsumsi protein.
Lanjutan…..
• lebih banyak siswi yang memiliki body image negatif namun memiliki konsumsi lemak
baik. tidak ada hubungan bermakna antara status body image dengan konsumsi lemak
•lebih banyak body image negatif dialami oleh siswi yang konsumsi karbohidrat secara
lebih. tidak ada hubungan bermakna antara body image dengan konsumsi karbohidrat .
•Penelitian Nurcahyani (2014) menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara body image dengan tingkat konsumsi yang meliputi tingkat konsumsi
energi, protein, lemak dan karbohidrat.
1. Kebiasaan makan remaja putri SMK Negeri 2 Sibolga pada umumnya sudah baik.
Frekuensi makan remaja putri SMK Negeri 2 Sibolga masih ada yang tidak
melakukan sarapan pagi, ada yang tidak pernah konsumsi camilan dan sangat
sedikit siswi yang mengonsumsi susu setiap harinya. Jenis makanan sebagian
besar belum beragam. Sebagian besar siswi memiliki asupan protein yang lebih.
Namun, mayoritas siswi memiliki asupan energi, lemak, dan karbohidrat yang
baik.
2. Aktivitas fisik remaja putri sebagian besar tergolong aktivitas ringan.
3. Body image remaja putri SMK Negeri 2 Sibolga sebagian besar memiliki body
image negatif.
4. Status gizi remaja putri SMK Negeri 2 Sibolga sebagian besar tergolong memiliki
status gizi normal
6.2 Saran