Anda di halaman 1dari 20

Bronkiolitis

Silvana Putri
Definisi
• Adalah inflamasi yang ditandai dengan adanya inflamasi pada
bronkiolus (Respirologi Anak, IDAI)

• Adalah inflamasi pada bronkus kecil dan bronkiolus


(Respirologi, Dr. R. Darmanto D, Sp.P, FCCP)
Epidemiologi
• 95% kasus terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun (biasanya
6bln)
• 75% kasus terjadi pada anak usia dibawah 1 tahun
• Sering pada bayi tetapi tidak jarang terjadi pada orang dewasa
Etiologi
• Infeksi virus
- RSV (Respiratory syncytial virus)  sering 95%
- Adenovirus
- Rhinovirus
- Virus Influenza
- Virus Parainfluenza tipe 1,2,3
- Mycoplasma pneumoniae
• Inhalasi gas toksik
• Idiopatik
Faktor Resiko
• Lahir prematur
• ASI yang tidak eksklusif
Manifestasi Klinis
• Sesak napas
• Pernapasan cuping hidung
• Pilek & batuk ringan
• Demam
• Rewel
• Sianosis
• Muntah
• Penurunan nafsu makan
Px Fisik
• Takipnea
• Takikardi
• Napas cuping hidung
• Retraksi intercostal
• Demam (T > 38,5 C)
• Faringitis
• Whezzing
• Rhonki
Px Penunjang
• Kultur virus
• Rapid antigen detection test  PCR (Polymerase chain reaction & ELISA)

Untuk menemukan RSV


Foto Thorax
• Hiperinflasi  Barrel Chest
• Infiltrat (patchy infiltrates)
Tetapi gambaran ini tidak spesifik karena dapat ditemukan
pada asma & pneumonia
• Atelektasis  akibat sekret & sel2 mati yg menyumbat
• Diafragma datar
• Peningkatan diameter antero-posterior
Penatalaksanaan
• Prinsip penanganan bronkiolitis adalah terapi suportif:
- Oksigenasi
- Cairan & Nutrisi  Mencegah dehidrasi
- Bronkodilator
- Steroid
Terapi Oksigen
• Oksigen diberikan melalui nasal prongs (2liter/menit), masker (minimum
4liter/menit), atau head box.
• Terapi oksigen dihentikan jika saturasi oksigen diatas 94%
Terapi Cairan
• Pemberian cairan dan kalori yang cukup dapat menggunakan infus.
• Jumlah cairan disesuaikan dengan berat badan, kenaikan suhu dan status
hidrasi.
• Bronkodilator
Salbutamol (0,1mg/kgBB/dosis 4-6x/hari)

 Mek Kerja: Bekerja pada reseptor ϐ2. Relaksasi otot polos sal
pernapasan, meningkatkan bersihan mukosilier, menurunkan
permeabilitas PD & modulasi pelepasan mediator dari sel mast.
 ESO: Minimal/Tidak Ada
 Cara pemberian: Inhalasi
• Kortikosteroid
Prednison 0,6 – 6,3 mg/kgBB

 Mek Kerja: Menghambat pembebasan asam arakhidonat melalui


penghambatan secara tidak langsung enzim fosfolipase A2
 ESO: Gg GIT, Otot melemah, lelah, letih, menstruasi tidak teratur
 Kontraindikasi: Infeksi jamur sistemik, hipersensitif obat ini
• Antiviral
Ribavirin (60mg/ml selama 2 jam, diberikan 3x sampai
total 6g/100ml tiap 24 jam selama 3 hr)

 Mek Kerja: menghambat translasi mRNA virus kedalam protein virus


dan menekan polymerase RNA.
 ESO: Lemas, sakit kepala, gejala seperti flu, mual, insomnia, menggigil,
anoreksia, mialgia.
 Indikasi: Hepatitis C kronis dalam kombinasi dengan interferon alfa 2b
& bronkiolitis berat karena respiratory synctial virus (RSV) pada bayi
dan anak-anak.
Komplikasi
• Apneu
• Pneumonia
• Sindrom respirasi
• Dehidrasi
• Atrial tachycardia
Prognosis
• Beberapa studi mengatakan bahwa penderita bronkiolitis
akan berkembang menjadi asma
Referensi
• Buku Ajar Respirologi Anak, Ed 1. IDAI
• Respirologi (Respiratory Medicine), Ed 2. Dr. R. Darmanto D, Sp.P, FCCP
• Jurnal FK UNAIR

Anda mungkin juga menyukai