Anda di halaman 1dari 11

Stase Pediatri

Bronkiolitis

Pembimbing: dr. Adrina R. Waleleng, Sp. A


Bronkiolitis

• Bronkiolitis adalah infeksi paru-paru yang umum terjadi pada


individu muda yang melibatkan saluran pernapasan bagian
bawah dan dapat menimbulkan tanda-tanda gangguan
pernapasan ringan yang dapat sembuh sendiri pada sebagian
besar anak-anak, tetapi terkadang dapat berkembang menjadi
gagal napas pada bayi.

• Etiologi: Respiratory Syncytial Virus (RSV), Rhinovirus,


Adenovirus, Parainfluenzae virus, Enterovirus dan invluenzae
virus.

• Tersering pada anak berusia <2 tahun (90%), insiden tertinggi


di Indonesia pada usia 3-6 bulan.
Faktor Risiko
1 BBLR (bayi prematur)
2 Usia kurang dari 5 bulan
3 Populasi sosioekonomi rendah
4 Anomali saluran napas
5 Defisiensi imun bawaan
6 Orang tua yang merokok
7 Lingkungan tempat tinggal yang
padat
8 Penyakit paru-paru kronis (displasia
bronkopulmoner)
9 Congenital heart disease
10 Gizi buruk
Diagnosis
Diagnosis bronkiolitis ditegakkan secara klinis

Anamesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

• Usia anak • Keadaan umum • Pengukuran saturasi


• Riwayat demam • Status gizi oksigen: < 92%
• Rhinorrhea sering timbul sebelum • Pengukuran tanda-tanda vital (perawatan ICU)
gejala lain • Pemeriksaan thorax • Darah rutin
• Batuk kering disertai mengi ditemukan retraksi dinding • Elektrolit
• Riwayat sesak napas dada, bentuk dada tampak • Antigen RSV
• Bayi dengan bronkiolitis pada kasus hiperinflasi, inspiratory • Analisis gas darah
yang jarang dengan tampilan toksik crackles, weeze • Foto thorax (hiperinflasi,
seperti mengantuk, letargis, gelisah, • Napas cuping hidung infiltrat, atelektasis)
pucat, dan takikardi membutuhkan • Apnea • Pemeriksaan virologi
penanganan segera
• Riwayat nutrisi
• Riwayat keluarga dan lingkungan
> 15 : Kategori berat
Indikasi Rawat Inap Diagnosis Banding
• Gagal mempertahankan saturasi
oksigen normal (<92%) • Pertusis
• Perburukan status pernapasan • Pneumonia bakterial
dengan peningkatan distress • Asma
napas • Aspirasi benda asing
• Apnea
Tatalaksana
• Pemberian Oksigen 1-2 lpm
Tatalaksana
• IFVD NaCl 0,9%
Suportif
• Nebulasi nasal Saline
• Pemberian ASI dan makanan yang adekuat
• Jauhkan dari asap rokok

• Bronkodilator : Alfa adrenergik (epinefrin), B adrenergik (albuterol)


• Kortikosteroid : Prednison 0,6-6,3 mg/kgBB
Tatalaksana
• Antibiotik : Ampicillin 100 mg/kgBB/4 hari pemberian (sesuai hasil
Farmakologik
biakkan/terdapat infeksi sekunder
PENCEGAHAN
Imunoglobulin (palivizumab) 15 mg/kgBB 1 dosis
setiap bulan selama 5 bulan

EDUKASI

• Pencegahan untuk menghindari paparan asap


rokok
• Menjaga nutrisi
• Menjaga kebersihan anak
Prognosis
• Bronkiolitis adalah proses infeksi yang dapat
sembuh sendiri, umumnya ditangani dengan
perawatan suportif, hidrasi, pengendalian demam,
dan oksigenasi. Ketika gangguan diobati,
prognosisnya sangat baik, mayoritas anak sembuh
tanpa efek samping

• Sekitar 3% bayi akan memerlukan perawatan di


rumah sakit, dan angka kematian bervariasi dari
0,5% hingga 7%.

• Justice NA, Le JK. Bronchiolitis. NCBI 2023. Available from: Bronchiolitis - StatPearls - NCBI Bookshelf (nih.gov)
• Ikatan Dokter Indonesia. Pedoman pelayanan medis. 2009
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai