Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PENGGUNAAN PLASTIK HDPE

PADA LASTON AC-WC TERHADAP KARAKTERISTIK


MARSHALL

OLEH:
Muhammad Zaky Elhamy
14 643 019
LATAR BELAKANG

Meningkatnya kebutuhan terhadap plastik membuat polutan dari sampah plastik


baik di darat maupun di laut semakin meningkat
HIPOTESA

Plastik HDPE dapat digunakan sebagai


bahan tambah pada campuran aspal
untuk meningkatkan Karakteristik Marshall
RUMUSAN MASALAH

Apakah Plastik HDPE dapat meningkatkan


Karakteristik Marshall dari campuran aspal ?
BATASAN MASALAH

A.Penelitian ini hanya menguji dengan menggunakan aspal pen 60/70

B.Penelitian aspal keras terdiri dari berat jenis, penetrasi ,titik lembek , dan daktilitas

C.Penelitian ini di tinjau dengan menggunakan perkerasan Laston AC-WC

D.Penelitian ini hanya mencari pengaruh plastik HDPE terhadap campuran aspal ,dengan kadar 0%,0,5%,1,0%,1,5% dan 2%

E.Tidak menganalisa reaksi kimia yang terjadi di campuran aspal.

F.Tidak meneliti sifat-sifat plastik HDPE.

G.Penelitian ini mengacu spesifikasi umum yang dikeluarkan Direktorat Jendral Bina Marga 2010 Revisi 3.

H.Penelitian ini hanya meneliti Stabilitas,Vim ,Vma , MQ dan flow pada uji marshall test
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


membuktikan dapat atau tidak plastik HDPE
meningkatkan Karakteristik Marshall
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perkerasan Jalan

Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras


dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan,
dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan
beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman.
Suatu lapis
perkerasan Durabilitas
dikatakan (daya
baik jika tahan) yang
memiliki : tinggi Workabilitas yang
baik

Stabilitas Kelenturan Skid


yang tinggi atau resistance
flexibilitas (kekesatan/ta
han geser)
yang tinggi
Lapis Aspal Beton

Lapisan aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan


yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat, dicampur
dan dihampar dalam keadaan panas serta dipadatkan pada
suhu tertentu (Sukirman, S.1992).

Sumber :Silvia Sukirman,1992


Ketentuan Laston AC-WC

Sumber :Spesifikasi Umum Dirjen Bina Marga Divisi 6 Revisi III,2010


Penyusun Campuran
Aspal

Aspal adalah material Sifat yang ada pada aspal :


perekat yang berwarna 1.Durabilitas
hiitam dengan unsur 2.Adhesi & Kohesi
utama bitumen yang 3.Kepekaan terhadap
berfungsi sebagai pengikat temperatur
pada perkerasan jalan

ASPAL
Fungsi daripada aspal pada
campuran antara lain:
1.Bahan Pengisi
2.Bahan Pengikat
Penyusun Campuran
Aspal

Agregat merupakan butir-butir Sifat Agregat:


batu pecah ,kerikil ,pasir atau 1.Gradasi 6.Tekstur Permukaan
mineral lain,baik berasal dari 2.Kebersihan 7.Porositas
alam maupun buatan yang 3.Kekerasan 8.Berat Jenis
berbentuk mineral padat 4.Ketahanan Agregat 9.Menyerap air
berupa fragmen-fragmen 5.Bentuk Butir 10.Kelekatan dengan Aspal
AGREGAT
Berdasarkan proses Berdasarkan ukuran butir
pengolahan: agregat dibedakan menjadi :
1.Agregat Alam 1.Agregat Kasar
2.Agregat Buatan 2.Agregat Halus
3.Bahan Pengisi
Ketentuan SNI untuk Aspal ,
Agregat dan FILLER
Plastik HDPE

Polimer atau dalam perdagangan Klasifikasi Plastik :


dikenal dengan nama plastik adalah 1.Berdasarkan Jenis Monomernya
gugusan molekul yang terdiri dari 2.Berdasarkan Asalnya
banyak monomer. 3.Berdasarkan Sifat Thermalnya

PLASTIK
HDPE
Plastik yang digunakan dalam Sifat dari plastik HDPE:
penelitian ini adalah HDPE.HDPE 1.High Density
adalah biji plastik yang termasuk 2.High Temperature Resistance
Thermoplastik,yaitu reaksi kimia 3.Chemical Resistance
massa molekul terbentuk dari 4.Excellent Dimension Stability
monomer 5.High Gloss 0r Matte
Hasil Referensi Pengujian
TJITJIK WASIAH SURUSO Anita Rahmawati

JENIS PENGUJIAN A.PEN60 PMA-DP PMA-WP SYARAT JENIS PENGUJIAN 0 2 4 6 SYARAT


KAO 5.75 5.8 5.7 - KAO 7.5 7.5 7.5 - -
BERAT JENIS 2.323 2.323 3.36 - VMA 19.31 19.05 18.6 18.35 MIN 15
VMA 17.17 17.11 16.6 MIN 15
VIM 4 4.8 4.6 4.3 3-6
VIM 4.9 4.67 4.45 3.9-4.9
VFA 74.3 73.2 76.8 80.2 MIN 68
VBF 71.31 72.86 73.36 MIN 68
STABILITAS MARSHALL 1879 2543 2599 2644 MIN 1000
STABILITAS MARSHALL 1007.03 1275.05 1290.9 MIN 1000
Kelelehan 3.3 3.3 3.4 3.5 MIN 3
Kelelehan 4.01 4.16 4.11 MIN 2
MQ 251.13 300.6 314.089 MIN 300 MQ 569.39 770.45 764.34 755.36 MIN 250

achmad abdul aziz

JENIS PENGUJIAN 0 2 4 6 SYARAT


KAO 6.75 6.75 6.75 6.75 -
VMA 19..667 19.821 19.948 19.946 MIN 15
VIM 4.934 5.03 5.43 5.88 3-6
VFA 74.956 74.237 73.699 73.66 MIN 68
STABILITAS
1759.136 1785.994 1705.779 1701.645 MIN 1000
MARSHALL
Kelelehan 3.467 3.467 3.3 3.283 MIN 3
MQ 504.349 516.771 518.048 518.669 MIN 250
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bahan Politeknik


Negeri Samarinda
Alat-Alat

Pengujian Agregat: Pengujian Aspal: Pengujian Filler: Pengujian Campuran:


1.Labu Chatelier 1.Penetrometer 1.Saringan 1.Alat Tekan Marshall
2.Saringan 2.Ring & Bell 2.Labu Chatelier 2.Marshall Automatic
3.Timbangan 3.Picnometer Compactor
4.Pan 4.Timbangan 3.Waterbath
5.Picnometer 5.Cawan 4.Ejector
6.Mesin Los Angeles 6.Termometer
7.Oven 7.Waterbath
8.Kerucut Terpancung 8.Kompor
9.Ketel
Bahan

Bahan yang digunakan:


1.Agregat yang berasal dari PT.Bumi Sinar Kencana yang berlokasi di Jalan
Ciptomangunkusumo

2.Aspal menggunakan Jenis Aspal Keras Esso Singapura Penetrasi 60/70

3.Filler menggunakan semen tipe pcc (Portland Composite Cement)

4.Tas Plastik HDPE


Pengujian Bahan &
Campuran

Agregat: Aspal: Filler: Campuran:


1.Berat Jenis & 1.Penetrasi 1.Berat Jenis 1.Uji Marshall Test
Penyerapan
2.Titik Lembek 2.Analisa Saringan
2.Abrasi
3.Daktilitas
3.Analisa Saringan
4. Berat Jenis
Tahapan Penelitian

Tahapan Penelitian adalah Proses


dari awal hingga akhir dari suatu
penelitian .Tahapan yang
dilaksanakan pada proyek
penelitian ini dapat dilihat dari
flow chart berikut.
Time Schedule

Agar penelitian dapat berjalan terarah


diperlukan pengaturan penjadwalan
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai