DEFINISI STRES • Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan)(WHO, 2003) • Menurut Hans Selye: Stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban • Respon atau tindakan termasuk respon fisiologis dan psikologis Proses Stres, koping dan adaptasi
Internal Eksternal Stressor
Stress Masalah
Indv,Klg Koping
Adaptasi Hasil akhir
Faktor” yang mempengaruhi Respons thd stressor 1. Sifat stressor 2. Jumlah stressor 3. Lama stressor 4. Pengalaman masa lalu 5. Tingkat perkembangan Reaksi Psikologis terhadap stress • Kecemasan • Kemarahan dan agresi • Depresi TAHAPAN STRES • Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari • Perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bila tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya Stres tahap I • Merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan- perasaan sebagai berikut: Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis Stres tahap II • Dampak stres yg semula “menyenangkan” pada tahap I mulai menghilang dan timbul keluhan2 yg disebabkan krn cadangan energi yg tdk lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Keluhan2: Merasa letih sewaktu bangun pagi Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort) Berdebar-debar Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang Tidak bisa santai. Stres tahap III • Menunjukkan keluhan2 yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu: Gangguan lambung dan usus semakin nyata Ketegangan otot-otot semakin terasa; Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat Gangguan pola tidur (insomnia) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pingsan). Stres tahap IV • Gejala stres tahap IV: Kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan kegairahan Daya konsentrasi daya ingat menurun Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya. Stres tahap V • Stres tahap V ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik Stres tahap VI • Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Gambaran stres tahap VI ini adalah: Debaran jantung teramat keras Susah bernapas (sesak dan megap-megap) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan Pingsan atau kolaps (collapse) DEFINISI ADAPTASI • Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress. DEFINISI ADAPTASI lnjt.... • Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal • Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping dan idealnya dapat mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi Tujuan Adaptasi • Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar, realistik,objektif, rasional Cara yang ditempuh dapat bersifat terbuka maupun tertutup : a. Menghadapi tuntutan secara frontal (terang- terangan) b. Regresi (Menarik diri) c. Kompromi (kesepakatan) Jenis-Jenis Adaptasi • Adaptasi Fisiologis (LAS dan GAS) • Adaptasi Psikologis yang bisa terjadi secara : a. Sadar (Individu mencoba memecahkan/menyesuaikan diri dengan masalah) b. Tidak Sadar (Menggunakan mekanisme pertahanan diri) c. Menggunakan gejala fisik (Konversi) atau psikofisiologik/psikosomatik. Diskusi : • Dua orang mahasiswa gagal dalam mengikuti ujian skripsi, Si Jabrik dan Si Koplar,, mereka berdua sangat sedih karena tidak lulus ujian sehingga harus mengulang satu Semester lagi untuk bisa menyandang gelar sarjana. Si jabrik akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi, hal ini terjadi karena teman-temannya yang tidak kuliah mengajaknya untuk bekerja, minum-minuman keras, merokok dan menikmati hidup karena hidup hanya sekali. Sedangkan Si koplar dia mendapat tekanan dari temannya, diejek dan tertawai karena kuliah 4 tahun sia-sia karena tidak lulus ujian skripsi, namun Si Koplar mempunyai keyakinan diri yang kuat dia akhirnya melanjutkan mengulang membuat skripsi dan berusaha keras untuk belajar, dia meminta bantuan teman-temannya yang sudah lulus untuk mengajarinya cara membuat skripsi , hingga akhirnya dia Lulus Skripsi dan memperoleh gelar Sarjana walaupun harus molor 1 tahun Wisuda.... Diskusikanlah : • Jenis adaptasi apakah yang dilakukan oleh Jabrik dan koplar? • Cara Adapatasi apa yang ditempuh oleh Jabrik dan Koplar dalam menghadapi stres? • Bagaimana mana cara Jabrik dan Koplar dalam mengatasi stres dari lingkungan luar yang menambah beban stres akibat tidak lulus Skripsi? PERTAHANAN EGO • Apa itu Id? • Apa itu Ego? • Apa itu Superego? Teori Psikodinamika • Teori kepribadian yang bersifat psikodinamika berasal dari para ahli yang sangat dipengaruhi oleh Sigmund Freud (1856-1939), Bapak Psikoanalisis yang amat terkenal. • Teori Psikologi Freud didasarkan atas keyakinannya bahwa dalam diri manusia terdapat suatu energi psikis yang sangat dinamik. Freud juga beranggapan bahwa energi psikis bersifat kekal, tidak bisa dihilangkan hanya bisa dirubah,, Lanjutan.... • Energi Psikis inilah yang mendorong individu untuk bertingkah laku. Menurut psikoanalisis energi psikis itu bersumber pada fungsi psikis yang berbeda Yaitu : Id, Ego, dan Superego Apa itu Id? • Id merupakan bagian yang paling primitif dalam kepribadian. • Id merupakan sumber energi utama yang memungkinkan manusia untuk bertahan hidup • Dorongan-dorongan biologis dasar seperti untuk makan, minum dan seksual adalah bagian dari Id. Apa itu Ego?? • Ego adalah bagian “eksekutif” dari kepribadian, yang berfungsi secara logis/rasional berdasarkan prinsip kenyataan (Reality Principle). • Ego merupakan proses logis untuk melihat pada kenyataan dalam usahanya menemukan cara pemuasan dorongan Id secara realistis. Fungsi Ego ini beguna untuk menyaring dorongan2 yg ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan. Apa itu Superego? • Superego adalah sumber energi kepribadian yang didapat dari proses pendidikan oleh orang tua, maupun masyarakat yang memberikan batasan baik dan buruk dalam memenuhi dorongan Id. • Superego selalu berorientasi pada kesempurnaan. • Nilai-nilai yang ada dalam Superego mewakili nilai-nilai ideal. Lanjutan.... • Cita-cita dirinya pun diarahkan pada nilai2 ideal itu sehingga setiap orang memiliki suatu gambaran tentang dirinya yang paling ideal (Ego Ideal). • Hadiah atau hukuman yang diterima sehubungan dengan nilai2 ideal itu akan membentuk dalam dirinya suara hati (Concience) inilah yang menyebabkan seseorang bila melanggar nilai2 tersebut akan timbul rasa bersalah. PERTAHANAN EGO • Mekanisme pembelaan ego adalah salah satu dari mekanisme koping stress yang merupakan perilaku tak sadar yang memberikan perlindungan psikologis terhadap peristiwa yang menegangkan. • Menurut Wolf, mekanisme pertahanan ego adalah proses tidak sadar yang dipakai untuk melindungi diri dari kecemasan (ansietas). • Menurut Maramis (1999) Mekanisme pertahanan ego adalah reaksi individu terhadap stres yang mengancam perasaan, kemampuan, dan harga diri individu. • Menurut Soeharto Heerdjan Mekanisme Pertahanan Ego adalah mekanisme khusus yang bertujuan melenyapkan penghayatan ansietas yang tidak enak. Jenis-jenis Mekanisme EGO Secara garis besar dibagi tiga : 1. Mekanisme Pengingkaran (Negasi) 2. Mekanisme Pelarian (Escape mechanism) 3. Mekanisme Substitusi (Substitution Mechanism) Jenis-Jenis Pertahanan Ego • IDENTIFIKASI perilaku yang dilakukan oleh orang lain dan menerima kualitas, karakteristik, dan tindakan orang tersebut.(ex: meniru idola) • INTROJEKSI dimana nilai-nilai, norma-norma dari luar diikuti atau ditaati, sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar (ex: kematian org tercinta dialihkan menyalahkan diri sndr) • PROJEKSI berlawanan dg introjeksi/menyalahkan org lain (ex: tdk mengaku salah & menuduh org lain) • REPRESI Penyingkiran unsur psikis (sesuatu afek, pemikiran, motif, konflik) sehingga menjadi nirsadar (dilupakan/tidak dapat diingat lagi). Represi membantu individu mengontrol impuls-impuls berbahaya (ex: pengalaman trauma mjd terlupakan • REGRESIKoping terhadap stressor melalui tindakan dan perilaku yang berkaitan dengan periode perkembangan sebelumnya (ex: ketika seseorang 4th punya adik & ia kembali seperti bayi) • REACTION FORMATION Bertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan, perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena sifatnya ekstrim dan sukar diterima. (ex: memperlakukan org yg disukai dg kasar) • UNDOING Menghilangkan pikiran-pikiran, impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan (ex: ibu yg awalnya marah kpd anak, akan segera memperlakukan anaknya dg kasi sayang) • DISPLACEMENT memindahkan emosi, ide, atau keinginan dari situasi yang menegangkan kepada penggantinya yang lebih sedikit mengakibatkan ansietas (ex: melampiaskan kemarahan kpd org lain) • SUBLIMASI Mengganti keinginan yang negatis ke perilaku yg positif (ex: marah disalurkan ke olah raga, usaha-usaha yang bermanfaat ) • ACTING OUT Langsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang (ex: suka bertengkar) • DENIAL menolak secara sadar konflik emosional dengan menolak untuk secara sadar (ex: tidk mw membicarakan org yg menyakiti). • KOMPENSASI penutupan suatu defisiensi dalam satu aspek citra diri dengan secara kuat menekankan suatu gambaran yang dianggap suatu aset (ex:Sadam yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi pendidikannya)
• RASIONALISASI Memberi keterangan bahwa
sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya (ex: menyalahkan cara mengajar dosennya ketika ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai semesternya buruk.) • FIKSASIBerhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya terhambat (ex:tdk bs mandiri, & selalu kekanak-kanakan) • SIMBOLISASIMenggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal yang sebenarnya (ex: seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah ditelusuri, ternyata ia pernah melakukan “onani” sehingga perasaan berdosa/cemas dan merasa kotor ) • DISOSIASI Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran/identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri seorang individu.(ex: seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali) • KONVERSI secara tidak sadar menekan suatu konflik emosional yang menghasilkan ansietas dan memindahkannya menjadi gejala non-organik (ex: seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya tiba-tiba merasa sakit sehingga tidak masuk kuliah)
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita