Anda di halaman 1dari 22

Sindrom Cushing

OLEH:
1. RUSMINI NOVI ARIYANI
2. SITI NORHASANNAH
3. SITI QAMARIYAH
4. SITI RAHMAH
5. SUBLIYANNUR
6. BUDIYA RAHMAN
DEFINISI

 Sindrom cushing merupakan sekelompok kelainan fisik yang terjadi bilamana


kelenjar adrenal menghasilkan glukokortikoid dalam jumlah yang berlebihan.
(Lyndon S, 2014).
INSIDENSI

▪ Penyakit sindrom cushing (kelebihan kortikotropin yang diproduksi oleh kelenjar


hipofisis) menempati sekitar 80% kasus endogen sindrom cushing. Penyakit
cushing paling sering terjadi pada usia antara 20 dan 40 tahun, dan tiga hingga 8
kali lipat lebih sering terjadi pada wanita (Robbins & Cotran, 2009)
ETIOLOGI

1. Kelebihan hormon hipofisis anterior (kortikotropin).


2. Hyperplasia kelenjar adrenal
3. Stimulasi kelenjar hipofisis oleh hipotalamus
4. Adenoma atau karsinoma pada kelenjar hipofisis
5. Sekresi eksogenus kortikotropin oleh neoplasma malignan yang ada di dalam paru atau kandung
empedu
6. Pemberian glukokortikoid atau kortikotropin dengan dosis yang berlebihan atau dalam waktu
yang lama.
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan penunjang

▪ Tes supresi deksametason: tidak terjadi penurunan kadar kortisol plasma


▪ Ct scan, MRI (Magnetic resonance imaging), USG : tumor hipofisis atau adrenal
▪ Kimia urine: kenaikan kadar kortisol bebas; penurunan berat jenis; glikosuria
▪ Kimia darah: peningkatan kadar kortisol, aldosterone, natrium, kortikotropin dan
glukosa, aldosterone, natrium, kortikotropin dan glukosa; penurunan kada kalium dan
kalsium
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Menurut M. Black Joyce (2009)


Penatalaksanaan Medis
▪ Diet; rendah natrium, rendah kalori, tinggi kalium, tinggi protein.
▪ Aktivitas; sesuai dengan toleransi pasien
▪ Monitoring; tanda vital, asupan/keluaran cairan dan hasil labolatorium (natrium,kalium,kortisol,BUN dan glukosa)
▪ Terapi radiasi
▪ Glukokortikoid (pasca bedah dan bersama dengan pengunaan preparat supresan adrenal)
▪ Suplemen kalium; kalium klorida, kalium glukonat
▪ Supresa adrenal; metirapon (Metopirone), amino glutetimid (cytadren), ketokonazol (;nizoral)
▪ Preparat hipoglikemik; kerja-cepat; kerja singkat/ short acting (regular insulin); kerja sedang/intermediate-acting(NPH); kerja-
panjang/ long acting (lente, lantus); gliburid (DiaBeta, Micronase, Amaryl); glipizid (Glucotrol, Glucotrol xl)
▪ Penatalaksanaan Keperawatan
• Menurunkan resiko cidera dengan menciptakan lingkungan yang protektif untuk meminimalkan resiko jatuh atau cidera yang lain.
• Menurunkan resiko infeksi
• Mempersiapkan klien untuk menjalankan pembedahan dan setelah operasi.
• Mengajarkan tentang perawatan diri.
• Memberikan Health Education tentang pemberian obat kortikosteroid.
Penatalaksanaan

▪ Menurut (Silvia A. Price; Patofisiologi Edisi 4 hal 1093), pengobatan


sindrom cushing tergantung ACTH tidak seragam, bergantung apakah
sumber ACTH adalah hipofisis/ektopik.
▪ Jika dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan reseksi tumor
tranfenoida.
▪ Jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat
ditemukan maka sebagai gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada
kelenjar hipofisis.
▪ Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenolektomi total
dan diikuti pemberian kortisol dosis fisiologik.
▪ Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma disusul kemoterapi
pada penderita dengan karsinoma/terapi pembedahan.
▪ Digunakan obat dengan jenis metyropone, amino gluthemide yang bisa
mensekresikan kortisol.
Komplikasi

▪ Menurut Lyndon S, (2014) komplikasi yang berkaitan dengan sindrom


cushing disebabkan oleh efek kortisol yang utama yaitu glukokortikoid.
Komplikasi utama ini mencakup;

▪ Osteoporosis dan fraktur patologik, disebabkan ileh peningkatan resorpsi


kalsium dari tulang.
▪ Ulkus peptik, disebabkan oleh peningkatan sekresi lambung, produksi pepsin
dan penurunan mukus lambung.
▪ Lipidosis (suatu kelainan metabolisme lemak).
▪ Gangguan toleransi glukosa, disebabkan oleh peningkatan glukoneogenesis
hati dan resistensi insulin.
▪ Infeksi yang berulang atau penyembuhan luka yang lambat sebagai akibat
penurunan produksi linfosit dan suspensi pembentukan antibodi dapat terjadi.
▪ Penyakit jantung iskemik dan gagal jantung akibat hipertensi sebagai retensi
natrium dan air
▪ Gangguan menstruasi dan disfungsi seksual
Prognosis

▪ Sindrom Cushing yang tidak diobati akan fatal dalam beberapa


tahun oleh karena gangguan kardiovaskular dan sepsis. Setelah
pengobatan radikal kelihatan membaik, bergantung kepada
apakah gangguan kerusakan kardiovaskular irreversible.
Pengobatan substitusi permanent memberikan resiko pada waktu
pasien mengalami stress dan diperlukan perawatan khusus.
Karsinoma adrenal atau yang lainnya cepat menjadi fatal oleh
karena kakeksia dan/atau metastasis.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Pengumpulan riwayat dan pemeriksaan kesehatan difokuskan pada efek


tubuh dari hormone korteks adrenal yang konsentrasinya tinggi dan pada kemampuan
korteks adrenal untuk berespons terhadap perubahan kadar kortisol dan aldosteron.
Detailnya pengkajian keperawatan untuk klien dengan sindrom cushing mencakup:

• Riwayat kesehatan klien dan keluarga.

• Kebiasaan hidup sehari-hari (pola makan, pola tidur, dan pola aktivitas).

• Keluhan utama klien,mencakup gangguan pada berbagai system tubuh (B1-B6).

• Pemeriksaan fisik (Penampilan secara umum, kaji kulit klien terhadap trauma,
infeksi, lecet-lecet, memar dan edema, lakukan pengkajian fungsi mental klien,
Penipisan rambut kepala disertai jerawat dan hirsutisme (pertumbuhan rambut
berlebihan pada wajah dan tubuh seperti layaknya pria) kelebihan hormone
androgen pada wanita mengakibatkan timbulnya cirri-ciri klitoris membesar, antrofi
payudara, tumbuh bulu-bulu wajah belebihan).
DIAGNOSA KEPERAWATAN

▪ Nyeri berhubungan dengan perlukaan pada mukosa lambung.


▪ Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, gangguan pemulihan, dan kulit yang
tipis dan rapuh.
▪ Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik, gangguan fungsi
seksual, dan penurunan tingkat aktivitas.
▪ Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan suasana hati, mudah tersinggung dan
depresi.
▪ Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kelemahan dan perubahan metabolisme
protein.
▪ Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake in adekuat.
▪ Potensial komplikasi: Hiperglikemia.
Nyeri berhubungan dengan terjadinya perlukaan pada mukosa lambung.

NOC NIC

1. Nyeri hilang/berkurang dan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara


terkontrol konprehensif (lokasi, karakteristik,
2. Menunjukkan postur tubuh rileks durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
dan mampu tidur dengan tepat presipitasi)
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Ajarkan teknik distraksi dan
relaksasi
4. Kolaborasi dalam pemberian
analgesik
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema, gangguan pemulihan, dan kulit
yang tipis dan rapuh.

NOC NIC

1. Tidak terjadinya kerusakan integritas 1. Tingkatkan kenyamanan dan keamanan


jaringan: kulit dan membran mukosa. serta cegah komplikasi pada pasien
yang tidak dapat turun dari tempat tidur.
2. Minimalkan penekanan pada bagian-
bagian tubuh.
3. Cegah ulkus dikubitus pada pasien yang
beresiko tinggi mengalaminya.
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik, gangguan
fungsi seksual, dan penurunan tingkat aktivitas.

NIC NOC

1. Klien akan mengungkapkan perasaan 1. Jelaskan bahwa perubahan fisik terjadi


tentang perubahan penampilan, fungsi sebagai akibat kelebihan kortikosteroid.
seksual, dan tingkat aktivitas. Minimalkan penekanan pada bagian-
bagian tubuh.
2. Jelaskan penyebeb sindrom cushing
dapat diatasi dengan baik, perubahan
fisik utama akan hilang pada waktunya.
Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan suasana hati,
mudah tersinggung dan depresi.

NIC NOC

1. Klien menunjukan kemampuan untuk 1. Meminimalkan ketakutan, kekhawatiran, firasat,


melaksanakan proses mental yang kompleks. atau ketidaknyamanan terkait perkiraan sumber
2. Klien menunjukan kemampuan untuk menahan bahaya yang tidak jelas.
diri dari gangguan persepsi, proses fikir, dan isi 2. Meningkatkan keamanan, kenyamanan dan
fikir. orientasi realitas klien yang mengalami halusinasi.
3. Menunjukan proses fikir yang logis, terorganisasi. 3. Membantu dan memodifikasi lingkungan fisik
untuk meningkatkan keamanan.
4. Meningkatkan kesadaran klien terhadap identitas,
personal, waktu dan lingkungan.
5. Membantu klien menggali dan memahami
gagasan, perasaan, motivasi, dan perilaku mereka.
6. Membantu klien meningkatkan penilaian pribadi
tentang harga diri.
Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kelemahan dan
perubahan metabolisme protein.

NIC NOC
1. Meminimalkan resiko cidera 1. Memantau dan memanipulasi lingkungan fisik untuk
memfasilitasi keamanan.
2. Mengientifikasi risiko yang meningkatkan kerentanan
terhadap cidera.
3. Anjurkan keluarga dan klien untuk menghindari cidera fisik.
4. Sediakan alat bantu bejalan seperti : tongkat dan kursi roda.
5. Bila diperlukan gunakan restrain fisik untuk membatasi
resiko jatuh.
6. Tempelkan bel atau lampu panggil pada tempat yang mudah
dijangkau klien agar klien mudah meminta bantuan.
7. Berikan pencahayaan yang adekuat.
8. Berikan materi edukasi yang berhubungan dengan strategi
dan tindakan untuk mencegah cidera.
Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake in adekuat.

NIC NOC

1. Mempertahankan berat badan stabil, 1. Kaji riwayat nutrisi


bebas dari tanda malnutrisi. 2. Catat berat badan
3. Diskusikan makanan yang disukai oleh
pasien dan masukan dalam diet murni
4. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering
5. Rujuk ke ahli gizi.
Potensial komplikasi: Hiperglikemia.

NIC NOC

1. Tidak terjadi hiperglikemiTidak terjadi 1. Observasi tanda-tanda hipeglikemi


hiperglikemi 2. Berikan suntik insulin menurut sleding
scale
3. Awasi pemeriksaan laboratorium
terutama GDS
Evaluasi

▪ Evaluasi dilaksanakan setiap saat setelah rencana keperawatan


dilakukan sedangkan cara melakukan evaluasi sesuai dengan
criteria keberhasilan pada tujuan rencana keparawatan. Hasil
akhir yang diharapkan untuk klien:
▪ Nyeri berkurang/hilang.
▪ Mencapai atau mempertahankan integritas kulit.
▪ Mencapai peningkatan citra tubuh.
▪ Memperlihatkan perbaikan fungsi mental.
▪ Mengalami penurunan risiko cedera.
▪ Mempertahankan berat badan stabil.
▪ Tidak terjadi komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai