AMAR HUSNI Y
PROFESI NERS UB
RUANG 12 HCU
DEFINISI CHOLANGITIS
Disfungsi Organ
Tidak Tidak Ya
Respon terhadap
terapi Ya Tidak Tidak
ETIOLOGI
Pemeriksaan Laboratorium
Sebagian besar penderita mengalami hiperbilirubinemia sedang.
Peningkatan bilirubin yang tertinggi terjadi pada obstruksi maligna.
Tes fungsi hati termasuk alkali fosfatase (GGT) dan transaminase
serum (SGOT/SGPT) juga sedikit meningkat yang menggambarkan
proses kolestatik (Cameron, 1997).
Foto Polos Abdomen
Pada pemeriksaan ini diharapkan dapat melihat batu opak
dikandung empedu atau di duktus koledokus. Kadang-kadang
pemeriksaan ini dipakai untuk skrening, melihat keadaan secara
keseluruhan dalam rongga abdomen (Soetikno, 2007).
Ultrasonografi (USG)
Pada pemeriksaan USG sangat mudah melihat
pelebaran duktus biliaris intra/ekstra hepatal sehingga
dengan mudah dapat mendiagnosis apakah ada
ikterus onstruksi atau ikterus non obstruksi.
PENATALAKSANAAN
Kolangitis grade I
Pemberian terapi medikamentosa direspon dengan baik oleh
pasien. Setelah itu, dapat dipertimbangkan untuk melakukan
drainase bilier dengan menggunakan endoskopi, perkuatneus,
ataupun drainase terbuka.
Kolangitis grade II
Pada pasien ini tidak berespon baik dengan medikamentosa.
Selain itu, muncul tanda-tanda gagal organ. Pada pasien ini,
dilakukan drainase bilier awal dengan menggunakan endoskopi
atau perkutaneus drainase. Terapi definitif dengan
menghilangkan sumber sumbatan dilakukan setelah kondisi klien
stabil.
Kolangitis grade III
Pada pasien ini memerlukan terapi suportif seperti
ventilator, obat-obatan inotropik,, terapi
medikamentosa. Drainase bilier dilakukan secepatnya
segera setelah kondisi pasien stabil.
KOMPLIKASI