Anda di halaman 1dari 53

Electro-hydraulics

Exercise
Advanced Level

Training & Education Team


1
Percobaan 1 : Rangkaian kontrol hidraulik dengan On-delay timer dan Counter

Praktek perakitan, hidraulik

Praktek perakitan, listrik

2
Percobaan 2 : Rangkaian hidraulik Katup 4/3 dobel solenoide dengan kontrol single cycle dan continous cycle

Praktek perakitan, hidraulik


Praktek perakitan, listrik

3
Percobaan 3 : Rangkaian hidraulik Katup 4/2 single solenoide dengan kontrol single cycle dan continous cycle

Praktek perakitan, hidraulik Praktek perakitan, listrik

4
Percobaan 4

Pemakanan untuk mesin bor

Pemakanan dari mesin bor ini harus otomatis.


Ketika melakukan pengeboran dengan mata bor berdiameter besar, maka perlu untuk mencapai karakteristik pemakanan
konstan dan kecepatan kehalusan pemakanan dapat diatur.
Mesin ini karena itu harus dilengkapi dengan pemakanan hidrolik, yang harus memberikan gerak pemakanan laju-cepat dan
gerakan kerja pemakanan dapat diatur tak terbatas. Langkah kembali yang akan dimulai dengan menekan tombol kedua (S4) .
Selama fase ini, katup kontrol aliran adalah untuk dibypass menggunakan katup searah.

Diagram fungsi

S1, S2 = Limit switches


S3 = Tombol START
S4 = Tombol RETURN 5
Percobaan 4 lanjutan

Praktek perakitan, hidraulik


Praktek perakitan , listrik

S1, S2 = Limit switches


S3 = Tombol START
S4 = Tombol RETURN

6
Percobaan 5 : Rapid-traverse feed device for a drilling machine

Praktek perakitan, hidraulik Equipment list, hidraulik

7 Item no. Q’ty Description


1 1
2,2.1,2.2 3
2.1
3 1
2.2 4 1
5 1
6 1
5 6 7 1

2
3

7
Percobaan 5 : Rapid-traverse feed device for a drilling machine

S3 = Langkah Kerja = Langkah Maju Awal


S1 = Start Otomatis

S4 = Langkah Mundur
S7 = Manual/ S5 = Manual Maju
Otomatis S6 = Manual Mundur

Untuk K0 Praktek perakitan,


gunakan 2 bh Listrik
relai paralel
8
Percobaan 6
Praktek perakitan, hidraulik
Mesin Press

Sebuah hidrolik press digunakan untuk


membentuk benda kerja.
Tekanan awal p1 = 1,5 MPa (= 15 bar) digunakan
untuk membentuk material secara perlahan.
Setelah langkah pengepressan sekitar 100 mm,
harus dilakukan ke posisi tekanan yang lebih
tinggi yaitu p2 = 4 Mpa (= 40 bar).
Setelah operasi penekanan selesai, tekanan naik
ke nilai maksimum yang ditetapkan pada pressure
switch, p3= 5 Mpa (= 50 bar).
Ketika nilai ini tercapai, saklar tekanan memulai
kembali langkah pengepressan. Laju aliran akan
dapat diatur dengan menggunakan katup kontrol
aliran.

9
Percobaan 6 ( lanjutan )
Deskripsi jawaban ( percobaan 6 )
Praktek perakitan , listrik
Pra-penyetelan
Setel komponen-komponen sebelum menghidupkan sumber
daya listrik dan hidraulik
1 7 Tutup katup kontrol aliran satu-jalan secara penuh,
lalu buka ¼ putaran
2 5 Bawa katup kontrol aliran dua-jalan ke posisi tengah
3 3.1 Tutup katup pembatas tekanan 2/3
4 3 Tutup katup pembatas tekanan 1/3
5 8 Buka saklar tekanan secara penuh

Komisioning

Setelah menghidupkan sumber daya listrik dan hidraulik,


tekan tombol tekan START berualng kali untuk menyimpan
kembali rangkaian pada penyetelan awal.
Penyetelan berikut harus dilakukan :

1 1 Katup pengaman pompa pada 6MPa (60 bar)


2 5 Katup kontrol aliran dua-jalan ke posisi-tengah
3 3.1 Katup pembatas tekanan pada 1.5 MPa (15 bar)
4 3 Katup pembatas tekanan pada 4 MPa (40 bar)
5 8 Saklar tekanan sekitar 3.6 MPa (36 bar)

Jika tombol START S1 ditekan. Relai K1 diberi energi dan mengunci melalui kontak NO di jalur arus 2
Kontak NO K1 di jalur arus 6 yang lain memberi energi kumparan solenoide Y1 katup jalan-4/2 dan batang piston maju.
Katup jalan 2/2 masih membuka, dengan hasil bahwa katup pembatas tekanan , dengan penyetelan tekanan yang lebih rendah, menjadi
operatif.
Jika batang piston mencapai saklar batas S2, katup jalan-2/2 tidak diaktifkan, menghasilkan pemindahan ke setelan tekanan pada katup
pembatas tekanan kedua.
Jika batang piston mencapai posisi akhir maju, tekanan terus naik sampai tekanan pra-set dicapai
Saklar tekanan membuka penguncian K1 dan K2, K1 membalikkan katup jalan-4/2 ke awal langkah balik piston.
Relai K2 yang juga telah tidak berenergi, aktif melalui kontak NC di jalur arus 7 untuk mengaktifkan lagi sistem ke tekanan rendah.
Re- start sekarang bisa dilakukan. 10
Percobaan 7

Perangkat pengangkat untuk kemasan

Kemasan diimasukkan dengan menggunakan konveyor roller grafitasi X dan diangkat dengan silinder A.
Silinder B lalu mengeluarkan kemasan ke konveyor roller Y untuk transportasi seterusnya.
Setelah ini, silinder kerja ganda kembali keposisi awal
Lembar kerja

Lengkapi garis sinyal dalam diagram fungsi ???

11
Percobaan 7 ( lanjutan )
Praktek perakitan, hidraulik

S3 S4 Lengkapi Daftar komponen , hidraulik

Item no. Jumlah Deskripsi


1
2
3
4
5, 5.1
6, 6.1
7

Lengkapi Daftar komponen, listrik

Jumlah Deskripsi

12
Praktek perakitan , listrik Percobaan 7 ( lanjutan )

S= Tombol START .
S1, S2, S3, S4= Limit switches

Deskripsi jawaban ( isi titik yang kosong )

Jika tombol tekan Start ...... ditekan, relai ...... diberi energi dan mengunci.
Kontak NO ...... di jalur arus .... memberi energi kumparan solenoide ...... dari katup jalan 4/3. Ini menyebabkan batang piston
silinder ..... maju sampai mencapai limit switch .......
S2 memberi energi relai ...... sehingga silinder A maju.
Kontak NO ...... di jalur arus ..... memberi energi kumparan solenoide ...... katup jalan-4/2 dan batang piston silinder ..... maju sampai
mencapai limit switch ..... di posisi akhir.
S4 memberi energi relai ......., kontak NC ..... di jalur arus ...... dan ...... memutus energi relai ..... dan ...... S4 juga membuka kontak
pengunci .... untuk ..... dan ...... untuk ....., tapi memberi energi ....... menyebabkan katup jalan membalik dan batang piston silinder
.... mundur.
Karena kenyataannya bahwa Y3 telah tidak berenergi, katup jalan-4/2 balik oleh gaya pegas dan batang piston dari silinder ..... juga
mundur. Hanya setelah kedua batang piston telah mencapai posisi akhir mundur mereka maka Y2 tidak berenergi, dan katup jalan
4/3 dibawa ke posisi- tengah nya oleh gaya pegas. 13
Percobaan 8

Perangkat perakitan

Sebuah alat perakitan digunakan untuk press-pasang selongsong plastik ke benda kerja logam.
Sebuah sekrup kemudian dimasukkan untuk mengamankan sambungannya.
Ketika tombol tekan START S1 ditekan, silinder kerja ganda vertikal A menekan selongsong plastik ke dalam benda kerja logam.
Ketika tekanan dalam ruang piston dari silinder press mencapai 4,5 MPa (45 bar), motor hidraulik horisontal memutar sekrup
berulir kasar ke arah tangan kiri . Ketika tombol tekan S2 RETURN ditekan, silinder press A mundur dan motor M berhenti.

Parameter

Silinder tidak boleh meleset ketika power pack hidrolik dimatikan.Langkah harus diambil untuk memastikan bahwa motor tidak
dapat memutar searah jarum jam dalam keadaan apapun.Kecepatan gerak press-pasang dari silinder harus dapat diatur.Sebuah
indikator visual harus menunjukkan posisi tombol tekan S2 RETURN. Indikator visual tidak harus padam, yang memungkinkan
restart, sampai saklar telah tidak dikunci.

Diagram fungsi

S1 = Tombol START
S2 = Tombol RETURN
B1 = Saklar tekanan, p1 = 2.5 MPa = 25 bar 14
Percobaab 8: Perangkat perakitan
Daftar komponen , hidraulik
Praktek perakitan, hidraulik
Item no. Jumlah Deskripsi
1 1 Hydraulic power pack
2,2.1 2 Alat pengukur tekanan
3 1 Katup pembatas tekanan
4 1 Katup jalan 4/3 solenoid menutup di posisi tengah
5 1 Katup searah,terkendali
6 1 Saklar tekanan
7 1 Silinder
8 1 Motor hidraulik 8 l/min
9 1 Katup jalan 4/2 solenoide
10 1 Katup kontrol aliran satu jalan
11 1 Katup searah , 5 bar
-- 5 Konektor T (cabang T)
-- 12 Selang dengan kopling lepas-cepat, 600 dan 1000

Praktek perakitan , listrik

S1 = tombol START .
S2 = tombol RETURN
B1 = Pressure switch

15
Percobaab 8: Perangkat perakitan
Deskripsi jawaban ( isi titik-titik berikut )

Jika tombol tekan Start S1 ditekan, relai .... diberi energi dan mengunci.
Kontak NO ..... di jalur arus ... memberi energi kumparan solenoide .... dari katup jalan 4/3. Ini menyebabkan
batang piston silinder .... maju sampai mencapai limit switch .......
S2 memberi energi relai .... sehingga silinder .... maju.
Kontak NO .... di jalur arus .... memberi energi kumparan solenoide .... katup jalan-4/2 dan batang piston silinder
.... maju sampai mencapai limit switch .... di posisi akhir.
S4 memberi energi ...., kontak NC ... di jalur arus ... dan ... memutus energi relai .... dan ...., S4 juga membuka
kontak pengunci .... untuk .... dan .... untuk .... tapi memberi energi ....., Y2 menyebabkan katup jalan membalik
dan batang piston silinder A mundur.
Karena kenyataannya bahwa Y3 telah tidak berenergi, katup jalan-4/2 balik oleh gaya pegas dan batang piston
dari silinder B juga mundur. Hanya setelah kedua batang piston telah mencapai posisi akhir mundur mereka
maka Y2 tidak berenergi, dan katup jalan 4/3 dibawa ke posisi- tengah nya oleh gaya pegas.

16
Percobaan 9
Machining Center
Kontrol urutan untuk clamping dan milling outlet port mesin dari mesin sepeda motor, diassembling menggunakan kerja solenoide
valve.
Batang piston dari silinder penjepit ( clamping cylinder ) maju jika tombol tekan “ strart “ ditekan dan mengaktifkan limit switch bila
telah mencapai posisi akhir maju.
Ini mengaktifkan relai-relai melalui kontak-kontak relainya, untuk menghidupkan silinder penyayat ( feed cylinder ).
Begitu batang piston mencapai posisi maju akhir, akan mengaktifkan limit switch lainnya. Dan mengawali mundurnya batang piston.
Jika feed cylinder mencapai posisi mundur akhir, limit switch kembali diaktifkan, dan ini mengawali mundurnya clamping cylinder.
Akhirnya, limit switch ketiga diaktifkan untuk memulai kondisi silklus kerja berikutnya..

Lengkapii
Equipment list , Hydraulic

Item no. Q’ty Description

0P1 1

0Z1,1Z1 2

1V1 1

2V1 1

2v2 1

2V3 1

2V4 1

1A,2A 1

17
Percobaan 9 Praktek perakitan, hidraulik

1A 2A

1Z1
2V4
2V3

2V2

1V1
2V1

0Z1

0P1

18
Percobaan 9 Praktek perakitan , listrik

19
Percobaan 9 ( lanjutan )
Dekripsi jawaban :

Pasang rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian.


Periksa bahwa katup jalan 4/2 solenoide dalam posisi normal, feed cylinder pada posisi akhir mundur .
Hidupkan Power Pack hydraulic dan tutup system katup pengatur tekanan sampai pengukur tekanan menunjukkan 60
bar.
Katup-katup sekarang dapat dioperasikan dengan relay-relay 24 Volt untuk mengecek operasi dari hidrauliknya.
Langkah Maju

Pastikan bahwa limit switch ( S2 ) diaktifkan, Relai (K1) akan mengunci melalui jalur arus 2 jika Tombol “ Start “ ditekan.
Kontak-kontak relai dari K1 mengaktifkan katup jalan 4/3 solenoide untuk mengalirkan dari P ke A (Y1).
Batang piston dari clamping cylinder ( 1A ) maju ke posisi akhir depan, dimana mengaktifkan limit switch (S3) dan
mengaktifkan jalur arus 3. Relai (K2) bekerja dan mengunci melalui jalur arus 4.
Katup jalan 4/.2 solenide ( Y3 ). mendapat pressure dan feed cylinder maju yang dipengaruhi oleh flow control dan
counter-holding.
Langkah Mundur

Tombol tekan (S5) digunakan untuk mengaktifkan relai (K3), yang mengunci melalui jalur arus 5.
Kontak normally closed dari relai (K3) pada jalur arus 3 memutuskan penguncian dari relai (K2).
Katup jalan 4/.2 solenide ( Y2 ). Diasumsikan pada posisi normal dan feed cylinder mundur. Selanjutnya jika feed cylinder
telah mencapai posisi mundur akhir, relai (K4) diaktifkan oleh limit switch (S4) melalui jalur arus 2.
Solenoide (Y1) dari katup jalan 4/3 tidak diaktifkan, secara bersamaan solenoide (Y2) diaktifkan. Clamping cylinder
mundur. Selanjutnya setelah mencapai posisi akhir mundur. Limit switch (S2) diaktifkan. Ini akan melepaskan penguncian
relai (K3), dan mematikan relai (K4). Semua relai sekarang dalam posisi normal dan siklus kerja dapat di start.

Kesimpulan

Rangkaian instalasi dapat di-start dengan tombol tekan (S1) hanya jika limit switch (S2) diaktifkan (kondisi start) .
Tidak peduli apa tahap telah tercapai dalam siklus kerja, relai (K2) tidak aktif jika tombol tekan (S5) diaktifkan. Feed cylinde
kemudian segera mundur jika tidak pada posisi akhir mundur. Jika limit switch (S4) diaktifkan pada posisi ini. Ini
memenuhi syarat kedua untuk penarikan clamping cylinder. Tombol tekan (S5) mempunyai prioritas.
Selama ini diaktifkan, relai-relai untuk gerakan maju piston silinder tidak bisa diaktifkan. 20
Percobaan 10 : Shut-off valve
Deskripsi

Katup jalur pipa akan dikonversi dari operasi manual ke kontrol jarak jauh
Silinder kerja ganda digunakan untuk proyek ini.
Katup jalur pipa akan diaktifkan untuk awalnya kecepatan tinggi sampai setengah menutup. Gerakan selanjutnya harus
dilakukan pada kecepatan rendah yang dapat diatur. Dikarenakan tidak memungkinkan untuk memasang limit switch, posisi
sesaat dari tuas penutup akan disensor dengan proximity sensor.
Tombol tekan kedua digunakan untuk start gerakan katup ada arah yang berlawanan.
Salah satu apakah “ OPEN VALVE “ atau “ CLOSE VALVE “ telah di start, gerakan pada arah berlawanan hanya mungkin
dimulai jika tuas penutup telah mencapai posisi akhir.

Parameter

Rangkaian harus tersambung ke bypass pompa pada kedua posisi akhir.


Indikasi visual dari setiap posisi akhir harus ditampilkan.
Pengukur tekanan harus dipasang pada setiap bagian hulu dari elemen kontrol akhir dan sisi piston silinder.

Daftar komponnen, listrik


Qty. Description
3 Relay unit
1 Push button switch set
1 Pilot lamp & buzzer set
1 Proximity sensor, inductive
1 Proximity sensor, capasitive
1 Proximity sensor, opticeal
1 Cabel set , universal
1 Power supply unit

21
Praktek Perakitan, hidraulik Percobaan 10 : Shut-off valve

Daftar komponnen, hidraulik

Item Qty. Description


no

1 1 Hydraulic Power Pack


2, 2.1 2 Pressure gauge

3 1 Pressure relief valve, pressure


sequence valve
4,6 2 4/2-way single-solenoide
valve
5 1 4/3-way double-solenoide
Daftar komponnen, listrik valve, closed in mid- position
7 1 2-way flow control valve
8 1 Cylinder
-- 6 T-connector ( Branch tee)
-- 11 Hose lines with quick-
connection coupling, 600 dan
1000 mm

22
Percobaan 10 : Shut-off valve
Circuit diagram , electrical

Uraian jawaban :

Pertama hidupkan unit Power supply listrik dan hydraulic powerpack. Pada kondisi ini semua katup kontrol pengarah tanpa power.
Pompa pengirim tekanan dibuang pada kondisi mendekati nol ke tangki melalui katup jalan – 4/2.
Jika tombol tekan START ditekan, relai K1 diaktifkan dan mengunci. Kontak-kontak dari relai K1 memberi energi ke kumparan solenoide Y1
katup jalan – 4/3, item 5, dan kumparan Y3 katup jalan-4/2, item 4, dan Y4 katup jalan-4/2 , item 6, mengakibatkan katup-katup tersebut
membalik. Item 4 menutup pembuangan ke tangki, dan menghasilkan pompa mengirim aliran ke ruang piston silinder melalui katup jalan 4/3 dan
katup jalan 4/2, item 6 ( kuantitas aliran sedikit, juga mengalir melalui katup kontrol aliran, item 7).
Piston silinder maju pada kecepatan tinggi ke sensor B1.1. Setelah piston mencapai sensor B1.1, relai K5 diaktifkan.
Kontak K5 pada jalur arus 6 mengaktifkan relai K3, menyebabkan kontak K3 pada jalur arus 7 menutup dan kontak K3 pada jalur arus 3
membuka. Efek dari kontak di jalur arus 20 akan menon-aktifkan katup jalan-4/2, item 6.
Batang piston sekarang terus maju dengan kecepatan renda. Setelah batang piston melewati sensor B1.1, relai K5 tidak ada energi dan kontak
K5 pada jalur arus 6 membuka lagi.
Relai K3 bagaimanapun harus tetap diberi energi pada kondisi ini, untuk memastikan bahwa batang piston dapat tetap maju pada kecepan
rendah.
Disini kenapa kontak K3 pada jalur arus 7 merupakan hal yang penting untuk menjaga tegangan tetap ada.
Type rtangkaian ini, diimplementasikan pada jalur arus 6 dan 7, menghasilkan rangkaian penguncian untuk sensor B1.1.
Jika batang piston mencapai sensor B2 , penguncian K1 ditunda. Katup jalan -4/2 kembali ke posisi awal dan katup jala-4/2, item 4
mengembalikan ke tekanan by-pass. Langkah kembali batang piston silinder diawali dengan menekan tombol S2. 23
Percobaan 11 : Clamping unit
Benda kerja harus dipegang dengan cara dicekam (clamping) untuk periode yang lama sesuai pelaksanaan
pekejaan permesinan.
Untuk itu pompa hidraulik disambungkan ke tekanan tanpa bypass, suatu alat akumulator digunakan untuk
kompensasi kehilangan tekanan.
Qty. Description Item no Qty. Description
2 Relay unit 1 1 Hydraulic Power Pack
1 Push button switch set 2, 2.1 2 Pressure gauge
1 Pilot lamp & buzzer set 3 1 Pressure relief valve, pressure
sequence valve
1 Proximity sensor, inductive
5,5.1 2 4/2-way single-solenoide valve
1 Proximity sensor, capasitive
4 1 4/3-way double-solenoide valve,
1 Cabel set , universal
closed in mid- position
1 Power supply unit
6 1 One-way flow control valve
8 1 Cylinder
-- 6 T-connector ( Branch tee)
-- 11 Hose lines with quick-connection
coupling, 600 dan 1000 mm
7 1 Pressure switch
9 1 Diaphragm accumulator with safety
block
10 1 Non-return valve, 1bar

24
Percobaan 11 : Clamping unit

Praktek Perakitan, hidraulik

25
Percobaan 11 : Clamping unit Circuit diagram , electrical

S1 : Pushbutton “Clamp” B1 : Proximty sensor, capacitive


S2 : Pushbutton “Release” B2 : Proximty sensor, inductive
Uraian jawaban : B3 : Pressure switch
Pertama hidupkan unit Power supply listrik dan hydraulic powerpack.
Pompa pengirim tekanan dibuang pada kondisi mendekati nol ke tangki melalui katup jalan – 4/2. (item 5.1)
Jika tombol tekan S1 CLAMP ditekan, katup jalan – 4/2, item 5.1, katup jalan-4/3, item 4, dan katup jalan-4/2 , item 5, membalik. Pompa
mengirim aliran ke akumulator ,item 9, dan silinder , item 8. Batang piston maju dan menjepit benda kerja. Jika tekanan 40 bar tercapai dan
sensor B2 telah tercapai, katup jalan 4/3 dan katup jalan 4/2 (item5.1) kembali ke posisi awal, dengan hasil pompa pengirim sekali lagi dibuang
ke tangki pada tekanan nol. Tekanan clamping sekarang dijaga oleh akumulator.
Sensor B2 digunakan memonitor posisi batang piston, dalam arti merubah ke tekanan kurang bypass hanya bila mencapai sensor B2 dan
tekanan clamping 40 bar telah tercapai.
Jika tombol S2 ditekan, katup jalan-4/3 (item4), katup jalan-4/2 (item5.1) dan katup jalan -4/2 (item5) membalik, dalam arti katup jalan-4/2 (item
5) memisahkan akumulator dari rangkaian hidraulik selama langkah kembali piston silinder.
Ini menyebabkan batang piston silinder kembali mundur keposisi akhir, dimana akan mengaktifkan sensor B1. Ini memberi energi K3, Kontak K3
menunda penguncian di jalur arus 3 dan 4, yang hasilnya katup jalan 4/3 (item4) kembali ke posisi tengah , sementara katup jalan 4/2 (item 5.1)
kembali ke posisi awal. Ini sekali lagi menghasilkan berkurangnya tekanan pompa by-pass. Kontak K3 yang lain di jalur arus 1 menutup lagi
untuk memenuhi kondisi restart.
Percobaan 12 : Milling Machine
Deskripsi
Suatu mesin milling digunakan untuk machining benda kerja aluminium. Benda kerja harus dicekam secara
hidraulik
Silinder penyayatan (feed cylinder) tidak harus mengerjakan penyayatan sampai dengan tekanan pencekaman
telah dicapai dan limit switch telah diaktifkan.
Gerakan penyayatan harus beroperasi dua kali , dan kecepatan penyayatan harus dapat diatur.
Suatu lampu indikator harus digunakan untuk menunjukkan dimana motor mesin milling dihidupkan setelah benda
kerja telah dicekam.
Kelanjutan dari kedalamam pemotongan setelah gerakan penyayatan pertama harus juga ditunjukkan dengan
lampu indikator.
Function diagram

27
Percobaan 12 : Milling Machine Daftar peralatan hidraulik

Item no Qty Description

1 1 Hydraulic Power Pack


2, 2.1,2.2 3 Pressure gauge
3,3.1 2 Pressure relief valve, pressure sequence valve
4 1 4/3-way double-solenoide valve, closed in mid-
position
5 1 Pressure switch
6, 6.1 1 Cylinder
7 1 4/2-way single-solenoide valve.
8 1 2-way floe control valve
9 1 Pressure relief valve, pilot actuated
10 1 Non-return valve, 1bar
11 1 Non-return valve, 5bar
-- 7 T-connector ( Branch tee)
-- 13 Hose lines with quick-connection coupling, 600
dan 1000 mm

Daftar peralatan listrik


Qty. Description
3 Relay unit
1 Push button switch set
1 Pilot lamp & buzzer set
2 Limit switch, actuated from left
2 Limit switch, actuated from right
1 Cabel set , universal
1 Power supply unit
28
Percobaan 12 : Milling Machine

S = START pushbutton H1 = Visual indicator “ Milling motor on”


Uraian jawaban : S2, S3,S4 = Limit switch H2 = Visual indicator “ 1st feed motion”
B1 = Pressure switch
Jika tombol S “START” ditekan , batang piston dari clamping cylinder A maju.
Jika telah mencapai limit switch S2 dan setelan tekanan pada pressure switch B1 telah terpenuhi, katup jalan-4/2 (item 7) membalik dan batang
piston feed cylinder maju pada kecepatan penyayatan di setel dengan flow control valve (item 8).
Pada saat yang sama, lampu indikator H1 menyala untuk menunjukkan bahwa motor milling telah dihidupkan.
Jika batang piston mencapai limit switch S4, akann kembali ke posisi akhir mundur.
Jika ia mencapai limit switch S3, gerakan penyayatan komplet di tunjukkan oleh H2 dan penyayatannya direstart.
Jika mencapai limit switch S4, katup jalan-4/2 ( item 7 0 membalik dan batang piston feed cylinder kembali mundur ke posisi akhir, dimana
mengaktifkan limit switch S3 kedua kali.
Ini menandai akhir operasi milling komplet dengan benda kerja telah lewat lebih dari dua.
S3 sekarang mengaktifkan relai K6, relai K7 mengunci melalui kontak K6 di jalur arus 11.
Kontak-kontak K7 melepas semua penguncian yang masih bekerja dan menyebabkan katup jalan-4/3 membalik, sehingga pada gilirannya
clamping cylinder A kembali mundur pada posisi akhir, dimana ia mengaktifakan limit switch s1, menunda penguncian rangakaian dari K7 dan
pada saat yang sama menutup kontak normally-open dari relay di jalur arus 1 untuk memenuhi kondisi start operasi kerja yang baru. 29
Percobaan 13 : Veneering press

Deskripsi :
Langkah dari verneering press dilaksanakan, pada awalnya dengan gerakan cepat, diikuti dengan perubahan ke kecepatan rendah.
Setelah stop akhir tercapai (limit switch) dan tekanan yang di set pada pressure switch telah dilampaui, rangkaian berubah ke
tekanan bypass yang kurang. Lantas tekanan di pertahankan oleh akumulator.
Jika tekanan turun sewaktu operasi verneering, pompa kembali hidup.
Langkah mundur diawali dengan tombol tekan.
Press harus terbuka pada kecepatan tinggi jika tombol EMERGENCY STOP ditekan.
Daftar peralatan hidraulik

Item Qty. Description


no
1 1 Hydraulic Power Pack
2.1,2.2 2 4/2-way single-solenoide valve
3,3.1 2 Pressure relief valve, pressure sequence valve
4 1 Diaphragm accumulator with safety block.
5 1 4/3-way double-solenoide valve, closed in mid-
position
6 1 One-way flow control valve
7,7.1 2 Pressure gauge
8 1 Pressure switch

9 1 Cylinder

10 1 Non-return valve, 1bar (chek valve)

11 1 Non-return valve, 5bar ( chek valve)

-- 12 T-connector ( Branch tee)


-- 9 Hose lines with quick-connection coupling, 600 dan
1000 mm
30
Percobaan 13 : Veneering press Circuit diagram , electrical

S2 = Limit switch
S1 = Limit switch S3 = START push button “ Open press” S5 = EMERGENCY STOP
B1 = Proximity sensor, capasitive S4 = START push button “ Close press” B2 = Pressure switch
Uraian jawaban :

Pertama hidupkan unit Power supply listrik dan hydraulic powerpack.


Pompa pengirim tekanan dibuang pada kondisi mendekati nol ke tangki melalui katup jalan – 4/2. (item 2)
Jika tombol tekan S4 “Closee press” ditekan, katup jalan – 4/3, item 5, katup jalan-4/2, item 2.1, dan katup jalan-4/2 , item 2,
membalik.. Batang piston maju ke sensor B1, yang akan menon-aktifkan katup jalan-4/2 (item 2.1).
Sekarang batang piston maju dengan kecepatan lambat, disetel dengan flow control valve ( item 6 ) sampai mencapai limit switch
S2,Jika S2 telah tercapai, dan tekanan yag diset pada pressure switch (item 8) telah terpenuhi, katup jalan 4/2 (item 2) kembali ke
posisi awal, dengan hasil pompa pengirim sekali lagi dibuang ke tangki pada tekanan nol.
Tekanan sekarang dijaga oleh akumulator.
Jika tombol EMERGENCY STOP ditekan pada waktu batang piston sedang maju atau mundur, langkah batang piston akan dengan
segera kembali keposisi awal dengam kecepatan tinggi.
Jika tombol “Start” / ”Open press” S3 ditekan, batang piston mundur dengan kecepatan tinggi. 31
Percobaan 13 : Veneering press

32
Percobaan 14 : Bending press

Alat hydraulic bending press dengan panjang 3 meter dilengkapi dengan 2 silinder yang terpasang dengan bending press.
Dua silinder harus melaksanakan langkah kerja dengan kecepatan sama. Tekanan kerja harus dapat disetel sesuai material benda
kerja. Alat press harus mampu dioperasikan hanya dalam mode INCHING.
Alat press harus berhenti jika tombol EMERGENCY STOP ditekan.

Component list, hydraulic

Item Qty. Description


no
1 1 Hydraulic Power Pack
2, 2.1 2 Pressure relief valve, pressure sequence
valve
3 1 Pressure gauge
4 1 Flow dividing valve
5, 5.1 2 Non-return valve, 1bar (chek valve)

6 1 Non-return valve, 5bar ( chek valve)

7, 7.1 2 Cylinder
Component list, electric
8 1 4/3 – way double-solenoide valve, closed in
Qty. Description mid position
1 Relay unit -- 9 T-connector ( Branch tee)
1 Push button switch set -- 13 Hose lines with quick-connection coupling,
1 Pilot lamp & buzzer set 600 dan 1000 mm
1 EMERGENCY STOP, electrical
1 Cabel set , universal
1 Power supply unit
33
Percobaan 14 : Bending press

S1 = INCHING pushbutton “ Close “


S2 = INCHING pushbutton “ Open “
S3 = EMERGENCY STOP
Uraian jawaban :
Untuk alasan keselamatan, tombol S1 “ Close press “ dan S2 “ Open Press “ secara mekanikal dan
melalui kontak-kontak relai di interlock.
Interlock secara mekanikal meyakinkan bahwa, jika tombol S1 dan S2 ditekan secara bersamaan ,
tidak ada arus yang mengalir, karena secara kenyataan tombol-tombol normally closed selalu terbuka
sebelum tombol-tombol normally open tertutup
Ini berarti tidak ada gerakan jika kedua tombol ditekan pada saat yang sama.
Jika tombol “ EMERGENCY STOP “ ditekan, semua sistem kontrol tidak ada energinya, akibatnya
katup jalan-4/3 kembalai ke posisi tengahnya dan tidak ada gerkan berikutnya yang berpindah.
Setelah tombol “ EMERGENCY STOP “ tidak terkunci, mesin press dapat dioperasikan lagi pada arah
yang diinginkan.
Jika non-return valve berbeda type untuk item 5 dan 5.1 silinder akan mundur satu setelah yang lain. 34
Percobaan 15 : Broaching machine

Broaching machine digunakan untuk memotong key ways pada roda


gigi.
Operasi pemoyongan dilaksanakan pad langkah mundur, dan batang
piston oleh karenanya harus dengan cepat saat langkah maju (
rangkaian diffrensial ).
Operasi kerja di start ketika magazine telah diisi ( magazine tidak
dimonitor ). Kecepatan kerja harus dapoat disetel.
Untuk alasan keselamatan, mesin harus mati pada langkah mundur jika
tekanan pre-set telah tercapai.
Ketika tekanan pre-set telah tercapai, harus dimungkinkan untuk
mengoperasikan tekanan hanya pada mode INCHING. Ini harus
memungkinkan untuk mengawali siklus kerja baru hanya setelah limit
switch S2 diaktifkan.
Instalasi harus stop jika tombol EMERGENCY STOP ditekan.
Setelah tombol EMERGENCY STOP sudah tidak terkunci, ini harus
secara bersamaan dimungkinkan untuk restart mesin hanya setelah
batang piston telah mencapai limit switch S2.
Component list, hydraulic

Component list, electric Item no Qty. Description


1 1 Hydraulic Power Pack
Qty. Description 2 1 Pressure relief valve, pressure sequence valve
3 Relay unit 3 1 4/3 – way double-solenoide valve, closed in mid position
1 Push button switch set 4 1 2 – way flow control valve
1 Pilot lamp & buzzer set 5 1 Pressure switch
1 EMERGENCY STOP, electrical 6 1 Pressure gauge
1 Limit switch, actuated from left 7 1 4/2 – way single-solenoide valve
1 Limit switch, actuated from right 8 2 Cylinder
1 Cabel set , universal -- 3 T-connector ( Branch tee)
1 Power supply unit -- 9 Hose lines with quick-connection coupling, 600 dan 1000 mm 35
Percobaan 15 : Broaching machine

Circuit diagram , electrical

B1 = Pressure switch
H = “Excess pressure” indicator
Uraian jawaban :
S = START push button
S1 & S2 = Limit switches
Setelah rangkaian dipasang, pertama silinder harus maju pada mode “INCHING”
S3 = Pushbutton to advance
Jika magazine sudah diisi (tidak ditampilkan pada percobaan ini), gerakan kerja dapat di start dengan tombol S “ Start “.
cutter piston
Batang piston sekarang akan mundur sesuai setelan pada flow control valve. Jika setelan tekanan pada pressure switch B1
S4 = EMERGENCY STOP
tercapai atau melebihi sebelum mencapai limit switch S1 langkah kembali akan berhenti.
S5 = Selector switch for
Operasi kerja akan terpenuhi jika mencapai limit switch S1
INCHING mode
Jika selector switch S5 ditekan, ini memungkinkan menggerakkan piston silinder maju atau mundur hanya pada mode “
S6 = INCHING advance
INCHING “
S7 = INCHING return
Tombol “ EMERGENCY STOP “ dapat digunakan untuk mematikan instalasi. Setela tombol EMERGENCY STOP tidak
terkunci, setelah digunakan, pertama batang piston harus maju pada mode INCHING sampai mencapai limit switch S2.
Jika hanya satu silinder tanpa rem digunakan, one way flow control valve dapat dipasang pada jalur port B katup jalan-4/3.
36
Percobaan 15 : Broaching machine

Practical assembly , hydraulics

37
Percobaan 16 : Continous – flow drying oven

Pengecatan benda kerja yang bermacam-macam di pindah dengan conveyaor rantai melalui ove pada kecepatan rendah yang dapat
disetel.
Suatu sensor optic digunakan untuk mendeteksi adanya benda kerja yang dicat pada belt. Jika benda kerja sudah ada dan tombol
tekan START ditekan, motor M hydraulic belt dihdupkan.
Motor dimatikan pada akhir periode dapat diatur ( setelah benda kerja telah kesebelah kiri oven ) dan silider kerja ganda A
mendorong benda kerja dari oven belt ke conveyor belt kedua . Jika tombol EMERGENCY STOP ditekan, hanya memungkinkan
untuk mengoperasikan oven belt dengan mode INCHING.
Itu harus mungkin untuk merestart instalasinya, hanya setelah tombol EMERGENCY STOP tidak terkunci.

Function diagram

38
Percobaan 16 : Continous – flow drying oven

Daftar peralatan hidraulik

Item Qty Description


no
1 1 Hydraulic Power Pack
2 1 Pressure gauge
3 1 Pressure relief valve, pressure sequence valve
4 1 4/3-way double-solenoide valve, closed in
mid- position
5 1 One-way flow control valve
6 1 Hydraulic motor , 8 l/min
7 1 Non-return valve, 1bar
8 1 4/2-way single-solenoide valve.

9 1 Cylinder
-- 4 T-connector ( Branch tee)
-- 10 Hose lines with quick-connection coupling,
600 dan 1000 mm

Daftar peralatan listrik


Qty Description Qty Description
3 Relay unit 1 Proximity sensor, inductive
1 Push button switch set 1 Proximity sensor, capasitive
1 Timer relay, 2-fold 1 Proximity sensor, opticeal
1 Pilot lamp & buzzer set 1 Cabel set , universal
1 EMERGENCY STOP, electrical 1 Power supply unit 39
Circuit diagram, electrical Percobaan 16 : Continous – flow drying oven

S = START push button B1= Proximity sensor capasitive S1 = EMERGENCY STOP button
B2= Proximity sensor inductive B3 = Sensor untuk mendeteksi adanya benda kerja S2 = INCHING mode, motorized return

Uraian jawaban :

Hidupkan sumber daya listrik dan sumber dya hidraulik


Untuk mensimulasi pendeteksian keberadaan benda kerja, tutup sensor optik dengan tangan anda secara bersamaan tekan tombol START.
Sensor optik B3 harus dipasang pada plate profil sehingga tidak berada pada jalur langkah silinder.
Motor mulai berputar, dan secara bersamaan setelan waktu pada relai timer dengan switch-on delay K2 mulai berjalan.
Pada akhir waktu, kontak dari timer relay K2 diaktifkan. Kontak NO K2 pada jalur atus 4 mengaktifkan relay K3, Kontak NC relay K3 pada jalur
arus 1mematikan (switch-off ) motor dan kontak NO di jalur arus 17 membalikkan katup jalan-4/2. Ini menyebabkan batang piston silinder maju
ke proximity sensor B2, yang akan mengaktifkan relay K5.
Ini menunda penguncian K3 dan menyebabkan batang piston kembali mundur pada ujung akhir, dimana dia mencapai B1.
Pengaktifan B1 , kondisi start untuk siklus kerja selanjutnya.
Jika tombol EMERGENCY STOP ditekan, rangkaian kontrol tanpa energi dan motor conveyor dapat berputar pada arah yang berlawanan 40
hanya pada mode INCHING.
Percobaan 17 : Polishing machine

Polishing spindle digunakan untuk mempoles penutup (cover).


Cover-cover dimasukkan dan dijepit menggunakan tangan. Jika
tombol START ditekan, motor hidraulik start dan silinder penurun
A membawa polishing spindle ke posisi stasiun kerja.
Feed cylinder B lalu melaksanakan 15 langkah ganda antara 2
sensor. 15 langkah dicatat dengan pre-select counter. Setelah
15 langkah telah terpenuhi, batang piston feed cylinder “B”
kembali keposisi mundur akhir.
Motor sekarang mati dan polishing spindle naik lagi. Feed
cylinder diaktifkan melalui rangkaian diffrensial.

Function diagram

Componen list, hydraulic


Item Q Description
no. ty
1 1 Hydraulic powerpack
2, 2.1 2 Pressure relief valve, pressure sequence valve
3 1 3-way pressure reducing valve
4 1 Throttle valve
5 1 4/3-way double solenoid valve. closed in mid
position
6 1 One-way flow control valve
7 1 Non-return valve, 1 bar (Chek valve)
8 1 Presure gauge
9, 9.1 2 Cylinder
10, 2 4/2-way single solenoid valve
10.1
11 1 2-way flow control valve
12 1 Hydraulic motor
13 1 Non-return valve, 5 bar (Chek valve)
- 1 T-connectors ( Brach tee)
0
- 1 Hose lines with quick-connection coupling,600
41
7 and 1000 mm
Percobaan 17 : Polishing machine

Circuit diagram , electrical

Componen list , electrical


S = START oushbutton
S2,S3,S4 = Limit switch Qty Description
P1 = Pre select counter 4 Relay
1 Push button switch set
1 Pilot lamp & buzzer set
1 Pre select counter, electrical, incremental
1 Proximity sensor, inductive
2 Limit switch, electrical, actuated from left
2 Limit switch, electrical, actuated from right
1 Cable set universal
1 Power supply unit
42
Percobaan 17 : Polishing machine

Item
Qty Description
no.
1 1 Hydraulic powerpack
Pressure relief valve, pressure sequence
2, 2.1 2
valve
3 1 3-way pressure reducing valve
4 1 Throttle valve
4/3-way double solenoid valve. closed in
5 1
mid position
6 1 One-way flow control valve
7 1 Non-return valve, 1 bar (Chek valve)
8 1 Presure gauge
9, 9.1 2 Cylinder
10,
2 4/2-way single solenoid valve
10.1
11 1 2-way flow control valve
12 1 Hydraulic motor
13 1 Non-return valve, 5 bar (Chek valve)

- 10 T-connectors ( Brach tee)

Hose lines with quick-connection


- 17
coupling,600 and 1000 mm
43
Percobaan 17 : Polishing machine
Jika tombol START ditekan, katup kalan-4/3 solenide ganda membalik dan saat yangscama motor hidraulik dihidupkan (switch-on).
Batang piston silinder A bergerak menuju limit switch S2.
S2 mengaktifkan relai K3 dan mengunci.
Kontak NC, K3 di jalur arus 14 terbuka, dengan hasil bahwa tidak ada sinyal yang dihasilkan saat langkah piston melewati
nproximity sensor B1.
Kontak NO K3 memberi energi ke kumparan solenoide Y4, dengan hasil bahwa langkah batang piston silinder B ke limit switch S4.
S4 memberi energi relai K4.
Kontak NO K4 di jalur arus 17 memberi energi relai K10, sementara kontak NC K10 di jalur arus 4 menunda penguncian K3.
Kontak – kontak K3 terbuka.

Dampak dari ini adalah :

1. Kumparan solenoide Y4, tidak ada energi dan langkah batang piston kembali ke proximity sensor B1.
2. Kontak NC K3 di jalur arus 14 menutup lagi.

Jika batang piston silinder B mencapai poroximity sensor B1, relai K8 diberi energi
Ini akan mengunci dan memberi energi kumparan solenoide katup jalan-4/2 ( item 10.1 ).
Ini menyebabkan piston silinder B maju ke S4, S4 sekali lagi menunda penguncian K8 dan piston kembali lagi ke B1.
Limit switch S4 juga mengaktifkan kontak counter.
Jadi batang piston bergerak antara S4 dan B1 sampai jumlah setelan siklus pada pre select counter telah terpenuhi. Kontak dari pre
select counter kemudian membalik dan melalui K6 untuk memutus jalur arus 14, yaitu ketika batang piston silinder B bergerak
melewati proximity sensor B1, ini tidak dapat memberi energi relai K8 di jalur arus 14 lagi.
Switching cam dari silinder B sekarang bergerak ke limit switch S3.
Counter direset dan K5 mendapat energi.
Kontak NC K5 di jalur arus 2 menunda penguncian K2.
Kontak-kontaknya terbuka dan motor hidraulik stop.
Kontak NO K5 membalikkan katup jalan 4/3 solenoide ganda, menyebakan piston silinder A bergerak mundur pada posisi akhir
sampai mencapai S1. S1 memberi energi K9.
Kontak-kontak K9 menunda, beberapa penguncian yang tersisa di jalur arus 10 dan 17, kontak NO pada jalur arus 1 menutup lagi
untuk memenuhi kondisi start siklus kerja yang baru.
Jika hanya 3 modul relai tersedia, proximity sensor B1-K7 harus disambung langsung ke jalur arus 14.

44
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine

Deskripsi

Butiran plastik dimasukkan dengan worm


conveyor kedalam preheated plasticizing
cylinder. Worm conveyor digerakkan oleh
motor hidraulik M.
Setelah mould ditutup (tidak ditampilkan
pada percobaan ini), tombol tekan START
ditekan untuk menghidupkan motor hidraulik
guna menggerakkan worm conveyor.
Pada akhir waktu t ( 5 detik ), motor mati
dan injection moulding cylinder A bekerja
pada tekanan rendah.
Jika telah mencapai limit switch S2 , dirubah
ke tekanan tinggi.
Apabila, dengan limit switch S2 masih
diaktifkan, tekanan preset pada pressure
switch telah dicapai, batang piston silinder A
harus kembali mundur, seterusnya mould
akan terbuka ( tidak ditampilkan pada
percobaan ini ).
Benda kerja sekarang dikeluarkan dengan
ejector cylinder B.
Rangkaian harus dapat bekerja pada siklus
tunggal dan kontinyu.
Jika tombol EMERGENCY STOP ditekan,
kedua silinder harus kembali ke posisi awal
dan motor berhenti.

45
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine

Componen list, hydraulic Componen list , electrical


Item no. Qty Description Qty Description
1 1 Hydraulic powerpack 4 Relay
2 1 Pressure relief valve, pilot actuated 1 Push button switch set
3,3.1,3.2,3.3 4 Pressure gauge 1 Pilot lamp & buzzer set
4, 4.1 2 4/2-way single solenoide valve 1 EMERGENCY STOP, electrical
5 1 2-way flow control valve 2 Limit switch, electrical, actuated from left
2 Limit switch, electrical, actuated from right
6 1 Hydraulic motor
1 Cable set, universal
7 1 Non-return valve, 5 bar (Chek valve)
1 Power supply unit
8 1 4/3-way double solenoid valve. closed in mid position
9, 9.1 2 Pressure relief valve,pressure squence valve
10 1 Pressure switch
11 1 Presure gauge
12 1 4/3-way double solenoid valve. relieved in mid position
13, 13.1 2 Cylinder
14 1 3-way pressure reducing valve
- 12 T-connectors ( Brach tee)
- 22 Hose lines with quick-connection coupling,600 and 1000 mm

Uraian jawaban :

Jika tombol start S6 ditekan, motor hidraulik dihidupkan dan daya meberi energi timer relay dengan switch-on delay K4.n
Pada akhir dari preset time t = 5 detik. Motor hidraulik mati dan katup jalan-4/3 ( item 8 ) membalik.
Batang piston silinder A sekarang maju ke limit switch S2 pada setelan kecepatan one way-flow control valve dan dapat mencapai
tekanan maksimum seperti yang disetel pada pressure relief valve ( item 9 ).
Dampak dari limit switch S2 , adalah bahwa katup jalan-4/3 dengan relived mid-position ( item 11 ) membalik, memungkinkan
tekanan preset pada pressure squence valve ( item 9.1 ) dioperasikan.
Jika tekanan preset pada pressure swith B1 ( item 10 ) terpenuhi, ini menyebabkan batang piston silinder A kembali mundur ke posisi
akhir.
Disini , dia mengaktifkan limit switch S1, yang bekerja melalui kontak-kontak relai K8 untuk membalikkan katup jalan-42 ( item 4.1) ;
batang piston silinder B maju sampai mencapai limit switch S4.
S4 aktif , melalui relai K9 membalikkan katup jalan-4/2, dengan hasil bahwa batang piston silinder B kembali ke posisi mundur akhir.
Dengan switch S7 setelan “ Continous cycle “, instalasi bekerja secara kontinyu sampai tombol S8 ditekan.
46
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine
Circuit diagram, electrical ( 1 )

S2 = Limit switches
S7 = Selector switch for single/continous cicle S6 = START push button
S5 = EMERGENCY STOP B1 = Pressure switch
47
S8 = Continous cycle “OFF” H = Indicator “Continous cycle “
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine

Circuit diagram, electrical ( 2 )

48
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine

Disisni tidak ada koneksi listrik ke


solenoide Y6 katup jalan-4/3 (item 11),
karena katup ini difungsikan sebagai
katup jalan-3/2, tertutup pada posisi
normal ( normally closed)
49
Percobaan 19 : Embossing press
Deskripsi

Benda kerja dimasukkan kedalam embossing machine dengan tangan. Jika hydraulic powerpack dihidupkan,
akumulator pertama kali harus diisi pada tekanan tinggi. Jika pengisisan telah dicapai, peralatan start two-hand
digunakan untuk menutup machine guard pada tekanan rendah.
Setelah guard ditutup, di switch over kembali ke tekanan tinggi dan operasi embossing diawali.
Pada kejadia emergency atau kegagalan hydraulic powerpack, harus dimungkinkan jika tombol EMERGENCY
STOP ditekan, untuk membuka guard dan embossing cylinder dengan bantuan akumulator. Selanjutnya, indikator
visual harus dilengkapi untuk menunjukkan bahwa tombol EMERGENCY STOP sudah ditekan.

50
Percobaan 19 : Embossing press

Circuit diagram, electrical

Uraian jawaban :

Apabila rangkaian listrik dan hidraulik telah dipasang dan di periksa , hidupkan sumber daya listrik dan sumber daya hidraulik. Pompa pengirim aliran sekarang akan mengisi
diaphragm accumulator.
Hanya jika akumulator telah diisi secara cukup untuk mencapai atau melebihi pressure preset pada pressure switch B1, ini memungkinkan untuk start operasi embossing dengan
menekan tombol tekan S5 dan S5.1 secara bersamaan.
Dua tombol tekan harus ditekan dengan setelan waktu pada K1.Jika salah satu tombol macet, ini tidak mungkin membangkitkan sinyal untuk START.
Dengan syarat bahwa kondisi start telah terpenuhi , kontak-kontak dari relai K2 dijalur arus 15 dan 20 diaktifkan dan batang piston silinder A maju dibawah tekanan preset pada
pressure relieve valve sampai mencapai limit switch 2.Batang piston silinder B sekarang mengeksekusi langkah kerjanya,
Jika limit switch S3 telah dicapai setelah langkah kembali silinder B, batang piston silinder A kembali ke posisi akhir mundur.
Jika, selama siklus kerja, hidraulic power pack mati adan tombol EMERGENCY STOP lalu ditekan, hydraulically-piloted non-return valve terbuka untuk memungkinkan volume
cairan hidraulik terjebak dibawah tekakan untuk mengalir langsung ke katup, yang juga diaktifkan, kedalam silinder yang relevan dan meggerakkan mereka kembali mundur ke
posisi akhir.

Catatan ;
Rangkaian EMERGENCY STOP pada bagian hidraulik diimplementasikan sedemikian rupa sehingga katup jalan-3/2 memungkinkan mengalirkan jika tanpa energi.
Ini untuk meyakinkan bahwa volume cairan yang terjebak dibawah tekakanndapat digunakan sebagai sumber energi. 51
Pilot-actuated non-return valve terbuka untuk tujuan ini.
Percobaan 19 : Embossing press

Componen list, hydraulic


Item no. Qty Description
1 1 Hydraulic powerpack
2 1 Non-return valve,1 bar (Chek valve)
3,3.1,3.2 4 Pressure relief valve,
,3.3 pressure squence valve
4, 4.1 2 4/3-way double solenoid valve.
closed in mid position
5, 5.1 2 Presure gauge
6, 6.1 2 One-way flow control valve
7 1 Pressure switch
8 1 Non-return valve, pilot actuted
9, 9.1 2 4/2-way single solenoid valve.
10, 10.1 2 Cylinder
11 1 Diaphragm accumulator
- 10 T-connectors ( Brach tee)
- 23 Hose lines with quick-connection
coupling,600 and 1000 mm

Componen list , electrical

Qty Description
2 Relay
1 Timer Relay, 2 fold
1 Push button switch set
1 Pilot lamp & buzzer set
1 EMERGENCY STOP, electrical
2 Limit switch, electrical, actuated from left
2 Limit switch, electrical, actuated from right
1 Cable set, universal
1 Power supply unit

52
Terima kasih
semoga
bermanfaat

53

Anda mungkin juga menyukai