Exercise
Advanced Level
2
Percobaan 2 : Rangkaian hidraulik Katup 4/3 dobel solenoide dengan kontrol single cycle dan continous cycle
3
Percobaan 3 : Rangkaian hidraulik Katup 4/2 single solenoide dengan kontrol single cycle dan continous cycle
4
Percobaan 4
Diagram fungsi
6
Percobaan 5 : Rapid-traverse feed device for a drilling machine
2
3
7
Percobaan 5 : Rapid-traverse feed device for a drilling machine
S4 = Langkah Mundur
S7 = Manual/ S5 = Manual Maju
Otomatis S6 = Manual Mundur
9
Percobaan 6 ( lanjutan )
Deskripsi jawaban ( percobaan 6 )
Praktek perakitan , listrik
Pra-penyetelan
Setel komponen-komponen sebelum menghidupkan sumber
daya listrik dan hidraulik
1 7 Tutup katup kontrol aliran satu-jalan secara penuh,
lalu buka ¼ putaran
2 5 Bawa katup kontrol aliran dua-jalan ke posisi tengah
3 3.1 Tutup katup pembatas tekanan 2/3
4 3 Tutup katup pembatas tekanan 1/3
5 8 Buka saklar tekanan secara penuh
Komisioning
Jika tombol START S1 ditekan. Relai K1 diberi energi dan mengunci melalui kontak NO di jalur arus 2
Kontak NO K1 di jalur arus 6 yang lain memberi energi kumparan solenoide Y1 katup jalan-4/2 dan batang piston maju.
Katup jalan 2/2 masih membuka, dengan hasil bahwa katup pembatas tekanan , dengan penyetelan tekanan yang lebih rendah, menjadi
operatif.
Jika batang piston mencapai saklar batas S2, katup jalan-2/2 tidak diaktifkan, menghasilkan pemindahan ke setelan tekanan pada katup
pembatas tekanan kedua.
Jika batang piston mencapai posisi akhir maju, tekanan terus naik sampai tekanan pra-set dicapai
Saklar tekanan membuka penguncian K1 dan K2, K1 membalikkan katup jalan-4/2 ke awal langkah balik piston.
Relai K2 yang juga telah tidak berenergi, aktif melalui kontak NC di jalur arus 7 untuk mengaktifkan lagi sistem ke tekanan rendah.
Re- start sekarang bisa dilakukan. 10
Percobaan 7
Kemasan diimasukkan dengan menggunakan konveyor roller grafitasi X dan diangkat dengan silinder A.
Silinder B lalu mengeluarkan kemasan ke konveyor roller Y untuk transportasi seterusnya.
Setelah ini, silinder kerja ganda kembali keposisi awal
Lembar kerja
11
Percobaan 7 ( lanjutan )
Praktek perakitan, hidraulik
Jumlah Deskripsi
12
Praktek perakitan , listrik Percobaan 7 ( lanjutan )
S= Tombol START .
S1, S2, S3, S4= Limit switches
Jika tombol tekan Start ...... ditekan, relai ...... diberi energi dan mengunci.
Kontak NO ...... di jalur arus .... memberi energi kumparan solenoide ...... dari katup jalan 4/3. Ini menyebabkan batang piston
silinder ..... maju sampai mencapai limit switch .......
S2 memberi energi relai ...... sehingga silinder A maju.
Kontak NO ...... di jalur arus ..... memberi energi kumparan solenoide ...... katup jalan-4/2 dan batang piston silinder ..... maju sampai
mencapai limit switch ..... di posisi akhir.
S4 memberi energi relai ......., kontak NC ..... di jalur arus ...... dan ...... memutus energi relai ..... dan ...... S4 juga membuka kontak
pengunci .... untuk ..... dan ...... untuk ....., tapi memberi energi ....... menyebabkan katup jalan membalik dan batang piston silinder
.... mundur.
Karena kenyataannya bahwa Y3 telah tidak berenergi, katup jalan-4/2 balik oleh gaya pegas dan batang piston dari silinder ..... juga
mundur. Hanya setelah kedua batang piston telah mencapai posisi akhir mundur mereka maka Y2 tidak berenergi, dan katup jalan
4/3 dibawa ke posisi- tengah nya oleh gaya pegas. 13
Percobaan 8
Perangkat perakitan
Sebuah alat perakitan digunakan untuk press-pasang selongsong plastik ke benda kerja logam.
Sebuah sekrup kemudian dimasukkan untuk mengamankan sambungannya.
Ketika tombol tekan START S1 ditekan, silinder kerja ganda vertikal A menekan selongsong plastik ke dalam benda kerja logam.
Ketika tekanan dalam ruang piston dari silinder press mencapai 4,5 MPa (45 bar), motor hidraulik horisontal memutar sekrup
berulir kasar ke arah tangan kiri . Ketika tombol tekan S2 RETURN ditekan, silinder press A mundur dan motor M berhenti.
Parameter
Silinder tidak boleh meleset ketika power pack hidrolik dimatikan.Langkah harus diambil untuk memastikan bahwa motor tidak
dapat memutar searah jarum jam dalam keadaan apapun.Kecepatan gerak press-pasang dari silinder harus dapat diatur.Sebuah
indikator visual harus menunjukkan posisi tombol tekan S2 RETURN. Indikator visual tidak harus padam, yang memungkinkan
restart, sampai saklar telah tidak dikunci.
Diagram fungsi
S1 = Tombol START
S2 = Tombol RETURN
B1 = Saklar tekanan, p1 = 2.5 MPa = 25 bar 14
Percobaab 8: Perangkat perakitan
Daftar komponen , hidraulik
Praktek perakitan, hidraulik
Item no. Jumlah Deskripsi
1 1 Hydraulic power pack
2,2.1 2 Alat pengukur tekanan
3 1 Katup pembatas tekanan
4 1 Katup jalan 4/3 solenoid menutup di posisi tengah
5 1 Katup searah,terkendali
6 1 Saklar tekanan
7 1 Silinder
8 1 Motor hidraulik 8 l/min
9 1 Katup jalan 4/2 solenoide
10 1 Katup kontrol aliran satu jalan
11 1 Katup searah , 5 bar
-- 5 Konektor T (cabang T)
-- 12 Selang dengan kopling lepas-cepat, 600 dan 1000
S1 = tombol START .
S2 = tombol RETURN
B1 = Pressure switch
15
Percobaab 8: Perangkat perakitan
Deskripsi jawaban ( isi titik-titik berikut )
Jika tombol tekan Start S1 ditekan, relai .... diberi energi dan mengunci.
Kontak NO ..... di jalur arus ... memberi energi kumparan solenoide .... dari katup jalan 4/3. Ini menyebabkan
batang piston silinder .... maju sampai mencapai limit switch .......
S2 memberi energi relai .... sehingga silinder .... maju.
Kontak NO .... di jalur arus .... memberi energi kumparan solenoide .... katup jalan-4/2 dan batang piston silinder
.... maju sampai mencapai limit switch .... di posisi akhir.
S4 memberi energi ...., kontak NC ... di jalur arus ... dan ... memutus energi relai .... dan ...., S4 juga membuka
kontak pengunci .... untuk .... dan .... untuk .... tapi memberi energi ....., Y2 menyebabkan katup jalan membalik
dan batang piston silinder A mundur.
Karena kenyataannya bahwa Y3 telah tidak berenergi, katup jalan-4/2 balik oleh gaya pegas dan batang piston
dari silinder B juga mundur. Hanya setelah kedua batang piston telah mencapai posisi akhir mundur mereka
maka Y2 tidak berenergi, dan katup jalan 4/3 dibawa ke posisi- tengah nya oleh gaya pegas.
16
Percobaan 9
Machining Center
Kontrol urutan untuk clamping dan milling outlet port mesin dari mesin sepeda motor, diassembling menggunakan kerja solenoide
valve.
Batang piston dari silinder penjepit ( clamping cylinder ) maju jika tombol tekan “ strart “ ditekan dan mengaktifkan limit switch bila
telah mencapai posisi akhir maju.
Ini mengaktifkan relai-relai melalui kontak-kontak relainya, untuk menghidupkan silinder penyayat ( feed cylinder ).
Begitu batang piston mencapai posisi maju akhir, akan mengaktifkan limit switch lainnya. Dan mengawali mundurnya batang piston.
Jika feed cylinder mencapai posisi mundur akhir, limit switch kembali diaktifkan, dan ini mengawali mundurnya clamping cylinder.
Akhirnya, limit switch ketiga diaktifkan untuk memulai kondisi silklus kerja berikutnya..
Lengkapii
Equipment list , Hydraulic
0P1 1
0Z1,1Z1 2
1V1 1
2V1 1
2v2 1
2V3 1
2V4 1
1A,2A 1
17
Percobaan 9 Praktek perakitan, hidraulik
1A 2A
1Z1
2V4
2V3
2V2
1V1
2V1
0Z1
0P1
18
Percobaan 9 Praktek perakitan , listrik
19
Percobaan 9 ( lanjutan )
Dekripsi jawaban :
Pastikan bahwa limit switch ( S2 ) diaktifkan, Relai (K1) akan mengunci melalui jalur arus 2 jika Tombol “ Start “ ditekan.
Kontak-kontak relai dari K1 mengaktifkan katup jalan 4/3 solenoide untuk mengalirkan dari P ke A (Y1).
Batang piston dari clamping cylinder ( 1A ) maju ke posisi akhir depan, dimana mengaktifkan limit switch (S3) dan
mengaktifkan jalur arus 3. Relai (K2) bekerja dan mengunci melalui jalur arus 4.
Katup jalan 4/.2 solenide ( Y3 ). mendapat pressure dan feed cylinder maju yang dipengaruhi oleh flow control dan
counter-holding.
Langkah Mundur
Tombol tekan (S5) digunakan untuk mengaktifkan relai (K3), yang mengunci melalui jalur arus 5.
Kontak normally closed dari relai (K3) pada jalur arus 3 memutuskan penguncian dari relai (K2).
Katup jalan 4/.2 solenide ( Y2 ). Diasumsikan pada posisi normal dan feed cylinder mundur. Selanjutnya jika feed cylinder
telah mencapai posisi mundur akhir, relai (K4) diaktifkan oleh limit switch (S4) melalui jalur arus 2.
Solenoide (Y1) dari katup jalan 4/3 tidak diaktifkan, secara bersamaan solenoide (Y2) diaktifkan. Clamping cylinder
mundur. Selanjutnya setelah mencapai posisi akhir mundur. Limit switch (S2) diaktifkan. Ini akan melepaskan penguncian
relai (K3), dan mematikan relai (K4). Semua relai sekarang dalam posisi normal dan siklus kerja dapat di start.
Kesimpulan
Rangkaian instalasi dapat di-start dengan tombol tekan (S1) hanya jika limit switch (S2) diaktifkan (kondisi start) .
Tidak peduli apa tahap telah tercapai dalam siklus kerja, relai (K2) tidak aktif jika tombol tekan (S5) diaktifkan. Feed cylinde
kemudian segera mundur jika tidak pada posisi akhir mundur. Jika limit switch (S4) diaktifkan pada posisi ini. Ini
memenuhi syarat kedua untuk penarikan clamping cylinder. Tombol tekan (S5) mempunyai prioritas.
Selama ini diaktifkan, relai-relai untuk gerakan maju piston silinder tidak bisa diaktifkan. 20
Percobaan 10 : Shut-off valve
Deskripsi
Katup jalur pipa akan dikonversi dari operasi manual ke kontrol jarak jauh
Silinder kerja ganda digunakan untuk proyek ini.
Katup jalur pipa akan diaktifkan untuk awalnya kecepatan tinggi sampai setengah menutup. Gerakan selanjutnya harus
dilakukan pada kecepatan rendah yang dapat diatur. Dikarenakan tidak memungkinkan untuk memasang limit switch, posisi
sesaat dari tuas penutup akan disensor dengan proximity sensor.
Tombol tekan kedua digunakan untuk start gerakan katup ada arah yang berlawanan.
Salah satu apakah “ OPEN VALVE “ atau “ CLOSE VALVE “ telah di start, gerakan pada arah berlawanan hanya mungkin
dimulai jika tuas penutup telah mencapai posisi akhir.
Parameter
21
Praktek Perakitan, hidraulik Percobaan 10 : Shut-off valve
22
Percobaan 10 : Shut-off valve
Circuit diagram , electrical
Uraian jawaban :
Pertama hidupkan unit Power supply listrik dan hydraulic powerpack. Pada kondisi ini semua katup kontrol pengarah tanpa power.
Pompa pengirim tekanan dibuang pada kondisi mendekati nol ke tangki melalui katup jalan – 4/2.
Jika tombol tekan START ditekan, relai K1 diaktifkan dan mengunci. Kontak-kontak dari relai K1 memberi energi ke kumparan solenoide Y1
katup jalan – 4/3, item 5, dan kumparan Y3 katup jalan-4/2, item 4, dan Y4 katup jalan-4/2 , item 6, mengakibatkan katup-katup tersebut
membalik. Item 4 menutup pembuangan ke tangki, dan menghasilkan pompa mengirim aliran ke ruang piston silinder melalui katup jalan 4/3 dan
katup jalan 4/2, item 6 ( kuantitas aliran sedikit, juga mengalir melalui katup kontrol aliran, item 7).
Piston silinder maju pada kecepatan tinggi ke sensor B1.1. Setelah piston mencapai sensor B1.1, relai K5 diaktifkan.
Kontak K5 pada jalur arus 6 mengaktifkan relai K3, menyebabkan kontak K3 pada jalur arus 7 menutup dan kontak K3 pada jalur arus 3
membuka. Efek dari kontak di jalur arus 20 akan menon-aktifkan katup jalan-4/2, item 6.
Batang piston sekarang terus maju dengan kecepatan renda. Setelah batang piston melewati sensor B1.1, relai K5 tidak ada energi dan kontak
K5 pada jalur arus 6 membuka lagi.
Relai K3 bagaimanapun harus tetap diberi energi pada kondisi ini, untuk memastikan bahwa batang piston dapat tetap maju pada kecepan
rendah.
Disini kenapa kontak K3 pada jalur arus 7 merupakan hal yang penting untuk menjaga tegangan tetap ada.
Type rtangkaian ini, diimplementasikan pada jalur arus 6 dan 7, menghasilkan rangkaian penguncian untuk sensor B1.1.
Jika batang piston mencapai sensor B2 , penguncian K1 ditunda. Katup jalan -4/2 kembali ke posisi awal dan katup jala-4/2, item 4
mengembalikan ke tekanan by-pass. Langkah kembali batang piston silinder diawali dengan menekan tombol S2. 23
Percobaan 11 : Clamping unit
Benda kerja harus dipegang dengan cara dicekam (clamping) untuk periode yang lama sesuai pelaksanaan
pekejaan permesinan.
Untuk itu pompa hidraulik disambungkan ke tekanan tanpa bypass, suatu alat akumulator digunakan untuk
kompensasi kehilangan tekanan.
Qty. Description Item no Qty. Description
2 Relay unit 1 1 Hydraulic Power Pack
1 Push button switch set 2, 2.1 2 Pressure gauge
1 Pilot lamp & buzzer set 3 1 Pressure relief valve, pressure
sequence valve
1 Proximity sensor, inductive
5,5.1 2 4/2-way single-solenoide valve
1 Proximity sensor, capasitive
4 1 4/3-way double-solenoide valve,
1 Cabel set , universal
closed in mid- position
1 Power supply unit
6 1 One-way flow control valve
8 1 Cylinder
-- 6 T-connector ( Branch tee)
-- 11 Hose lines with quick-connection
coupling, 600 dan 1000 mm
7 1 Pressure switch
9 1 Diaphragm accumulator with safety
block
10 1 Non-return valve, 1bar
24
Percobaan 11 : Clamping unit
25
Percobaan 11 : Clamping unit Circuit diagram , electrical
27
Percobaan 12 : Milling Machine Daftar peralatan hidraulik
Deskripsi :
Langkah dari verneering press dilaksanakan, pada awalnya dengan gerakan cepat, diikuti dengan perubahan ke kecepatan rendah.
Setelah stop akhir tercapai (limit switch) dan tekanan yang di set pada pressure switch telah dilampaui, rangkaian berubah ke
tekanan bypass yang kurang. Lantas tekanan di pertahankan oleh akumulator.
Jika tekanan turun sewaktu operasi verneering, pompa kembali hidup.
Langkah mundur diawali dengan tombol tekan.
Press harus terbuka pada kecepatan tinggi jika tombol EMERGENCY STOP ditekan.
Daftar peralatan hidraulik
9 1 Cylinder
S2 = Limit switch
S1 = Limit switch S3 = START push button “ Open press” S5 = EMERGENCY STOP
B1 = Proximity sensor, capasitive S4 = START push button “ Close press” B2 = Pressure switch
Uraian jawaban :
32
Percobaan 14 : Bending press
Alat hydraulic bending press dengan panjang 3 meter dilengkapi dengan 2 silinder yang terpasang dengan bending press.
Dua silinder harus melaksanakan langkah kerja dengan kecepatan sama. Tekanan kerja harus dapat disetel sesuai material benda
kerja. Alat press harus mampu dioperasikan hanya dalam mode INCHING.
Alat press harus berhenti jika tombol EMERGENCY STOP ditekan.
7, 7.1 2 Cylinder
Component list, electric
8 1 4/3 – way double-solenoide valve, closed in
Qty. Description mid position
1 Relay unit -- 9 T-connector ( Branch tee)
1 Push button switch set -- 13 Hose lines with quick-connection coupling,
1 Pilot lamp & buzzer set 600 dan 1000 mm
1 EMERGENCY STOP, electrical
1 Cabel set , universal
1 Power supply unit
33
Percobaan 14 : Bending press
B1 = Pressure switch
H = “Excess pressure” indicator
Uraian jawaban :
S = START push button
S1 & S2 = Limit switches
Setelah rangkaian dipasang, pertama silinder harus maju pada mode “INCHING”
S3 = Pushbutton to advance
Jika magazine sudah diisi (tidak ditampilkan pada percobaan ini), gerakan kerja dapat di start dengan tombol S “ Start “.
cutter piston
Batang piston sekarang akan mundur sesuai setelan pada flow control valve. Jika setelan tekanan pada pressure switch B1
S4 = EMERGENCY STOP
tercapai atau melebihi sebelum mencapai limit switch S1 langkah kembali akan berhenti.
S5 = Selector switch for
Operasi kerja akan terpenuhi jika mencapai limit switch S1
INCHING mode
Jika selector switch S5 ditekan, ini memungkinkan menggerakkan piston silinder maju atau mundur hanya pada mode “
S6 = INCHING advance
INCHING “
S7 = INCHING return
Tombol “ EMERGENCY STOP “ dapat digunakan untuk mematikan instalasi. Setela tombol EMERGENCY STOP tidak
terkunci, setelah digunakan, pertama batang piston harus maju pada mode INCHING sampai mencapai limit switch S2.
Jika hanya satu silinder tanpa rem digunakan, one way flow control valve dapat dipasang pada jalur port B katup jalan-4/3.
36
Percobaan 15 : Broaching machine
37
Percobaan 16 : Continous – flow drying oven
Pengecatan benda kerja yang bermacam-macam di pindah dengan conveyaor rantai melalui ove pada kecepatan rendah yang dapat
disetel.
Suatu sensor optic digunakan untuk mendeteksi adanya benda kerja yang dicat pada belt. Jika benda kerja sudah ada dan tombol
tekan START ditekan, motor M hydraulic belt dihdupkan.
Motor dimatikan pada akhir periode dapat diatur ( setelah benda kerja telah kesebelah kiri oven ) dan silider kerja ganda A
mendorong benda kerja dari oven belt ke conveyor belt kedua . Jika tombol EMERGENCY STOP ditekan, hanya memungkinkan
untuk mengoperasikan oven belt dengan mode INCHING.
Itu harus mungkin untuk merestart instalasinya, hanya setelah tombol EMERGENCY STOP tidak terkunci.
Function diagram
38
Percobaan 16 : Continous – flow drying oven
9 1 Cylinder
-- 4 T-connector ( Branch tee)
-- 10 Hose lines with quick-connection coupling,
600 dan 1000 mm
S = START push button B1= Proximity sensor capasitive S1 = EMERGENCY STOP button
B2= Proximity sensor inductive B3 = Sensor untuk mendeteksi adanya benda kerja S2 = INCHING mode, motorized return
Uraian jawaban :
Function diagram
Item
Qty Description
no.
1 1 Hydraulic powerpack
Pressure relief valve, pressure sequence
2, 2.1 2
valve
3 1 3-way pressure reducing valve
4 1 Throttle valve
4/3-way double solenoid valve. closed in
5 1
mid position
6 1 One-way flow control valve
7 1 Non-return valve, 1 bar (Chek valve)
8 1 Presure gauge
9, 9.1 2 Cylinder
10,
2 4/2-way single solenoid valve
10.1
11 1 2-way flow control valve
12 1 Hydraulic motor
13 1 Non-return valve, 5 bar (Chek valve)
1. Kumparan solenoide Y4, tidak ada energi dan langkah batang piston kembali ke proximity sensor B1.
2. Kontak NC K3 di jalur arus 14 menutup lagi.
Jika batang piston silinder B mencapai poroximity sensor B1, relai K8 diberi energi
Ini akan mengunci dan memberi energi kumparan solenoide katup jalan-4/2 ( item 10.1 ).
Ini menyebabkan piston silinder B maju ke S4, S4 sekali lagi menunda penguncian K8 dan piston kembali lagi ke B1.
Limit switch S4 juga mengaktifkan kontak counter.
Jadi batang piston bergerak antara S4 dan B1 sampai jumlah setelan siklus pada pre select counter telah terpenuhi. Kontak dari pre
select counter kemudian membalik dan melalui K6 untuk memutus jalur arus 14, yaitu ketika batang piston silinder B bergerak
melewati proximity sensor B1, ini tidak dapat memberi energi relai K8 di jalur arus 14 lagi.
Switching cam dari silinder B sekarang bergerak ke limit switch S3.
Counter direset dan K5 mendapat energi.
Kontak NC K5 di jalur arus 2 menunda penguncian K2.
Kontak-kontaknya terbuka dan motor hidraulik stop.
Kontak NO K5 membalikkan katup jalan 4/3 solenoide ganda, menyebakan piston silinder A bergerak mundur pada posisi akhir
sampai mencapai S1. S1 memberi energi K9.
Kontak-kontak K9 menunda, beberapa penguncian yang tersisa di jalur arus 10 dan 17, kontak NO pada jalur arus 1 menutup lagi
untuk memenuhi kondisi start siklus kerja yang baru.
Jika hanya 3 modul relai tersedia, proximity sensor B1-K7 harus disambung langsung ke jalur arus 14.
44
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine
Deskripsi
45
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine
Uraian jawaban :
Jika tombol start S6 ditekan, motor hidraulik dihidupkan dan daya meberi energi timer relay dengan switch-on delay K4.n
Pada akhir dari preset time t = 5 detik. Motor hidraulik mati dan katup jalan-4/3 ( item 8 ) membalik.
Batang piston silinder A sekarang maju ke limit switch S2 pada setelan kecepatan one way-flow control valve dan dapat mencapai
tekanan maksimum seperti yang disetel pada pressure relief valve ( item 9 ).
Dampak dari limit switch S2 , adalah bahwa katup jalan-4/3 dengan relived mid-position ( item 11 ) membalik, memungkinkan
tekanan preset pada pressure squence valve ( item 9.1 ) dioperasikan.
Jika tekanan preset pada pressure swith B1 ( item 10 ) terpenuhi, ini menyebabkan batang piston silinder A kembali mundur ke posisi
akhir.
Disini , dia mengaktifkan limit switch S1, yang bekerja melalui kontak-kontak relai K8 untuk membalikkan katup jalan-42 ( item 4.1) ;
batang piston silinder B maju sampai mencapai limit switch S4.
S4 aktif , melalui relai K9 membalikkan katup jalan-4/2, dengan hasil bahwa batang piston silinder B kembali ke posisi mundur akhir.
Dengan switch S7 setelan “ Continous cycle “, instalasi bekerja secara kontinyu sampai tombol S8 ditekan.
46
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine
Circuit diagram, electrical ( 1 )
S2 = Limit switches
S7 = Selector switch for single/continous cicle S6 = START push button
S5 = EMERGENCY STOP B1 = Pressure switch
47
S8 = Continous cycle “OFF” H = Indicator “Continous cycle “
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine
48
Percobaan 18 : Plastic injection moulding machine
Benda kerja dimasukkan kedalam embossing machine dengan tangan. Jika hydraulic powerpack dihidupkan,
akumulator pertama kali harus diisi pada tekanan tinggi. Jika pengisisan telah dicapai, peralatan start two-hand
digunakan untuk menutup machine guard pada tekanan rendah.
Setelah guard ditutup, di switch over kembali ke tekanan tinggi dan operasi embossing diawali.
Pada kejadia emergency atau kegagalan hydraulic powerpack, harus dimungkinkan jika tombol EMERGENCY
STOP ditekan, untuk membuka guard dan embossing cylinder dengan bantuan akumulator. Selanjutnya, indikator
visual harus dilengkapi untuk menunjukkan bahwa tombol EMERGENCY STOP sudah ditekan.
50
Percobaan 19 : Embossing press
Uraian jawaban :
Apabila rangkaian listrik dan hidraulik telah dipasang dan di periksa , hidupkan sumber daya listrik dan sumber daya hidraulik. Pompa pengirim aliran sekarang akan mengisi
diaphragm accumulator.
Hanya jika akumulator telah diisi secara cukup untuk mencapai atau melebihi pressure preset pada pressure switch B1, ini memungkinkan untuk start operasi embossing dengan
menekan tombol tekan S5 dan S5.1 secara bersamaan.
Dua tombol tekan harus ditekan dengan setelan waktu pada K1.Jika salah satu tombol macet, ini tidak mungkin membangkitkan sinyal untuk START.
Dengan syarat bahwa kondisi start telah terpenuhi , kontak-kontak dari relai K2 dijalur arus 15 dan 20 diaktifkan dan batang piston silinder A maju dibawah tekanan preset pada
pressure relieve valve sampai mencapai limit switch 2.Batang piston silinder B sekarang mengeksekusi langkah kerjanya,
Jika limit switch S3 telah dicapai setelah langkah kembali silinder B, batang piston silinder A kembali ke posisi akhir mundur.
Jika, selama siklus kerja, hidraulic power pack mati adan tombol EMERGENCY STOP lalu ditekan, hydraulically-piloted non-return valve terbuka untuk memungkinkan volume
cairan hidraulik terjebak dibawah tekakan untuk mengalir langsung ke katup, yang juga diaktifkan, kedalam silinder yang relevan dan meggerakkan mereka kembali mundur ke
posisi akhir.
Catatan ;
Rangkaian EMERGENCY STOP pada bagian hidraulik diimplementasikan sedemikian rupa sehingga katup jalan-3/2 memungkinkan mengalirkan jika tanpa energi.
Ini untuk meyakinkan bahwa volume cairan yang terjebak dibawah tekakanndapat digunakan sebagai sumber energi. 51
Pilot-actuated non-return valve terbuka untuk tujuan ini.
Percobaan 19 : Embossing press
Qty Description
2 Relay
1 Timer Relay, 2 fold
1 Push button switch set
1 Pilot lamp & buzzer set
1 EMERGENCY STOP, electrical
2 Limit switch, electrical, actuated from left
2 Limit switch, electrical, actuated from right
1 Cable set, universal
1 Power supply unit
52
Terima kasih
semoga
bermanfaat
53