Anda di halaman 1dari 30

Appendicitis

ZULQAIDANDY RAHMAN
20120310133
Pendahuluan
• Apendisitis menyerang 10 juta penduduk
Indonesia.
• Morbiditas 95/1000 di Indonesia (tertinggi di
ASEAN).
• Apendisitis akut mampu berkembang
menjadi perforasi appendiks  67%
penyebab kematian pada kasus.
Kasus
I. Identitas
Nama : An. BY
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 16 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
Tanggal Masuk : 17 Mei 2017
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri perut kanan bawah
Keluhan Tambahan : Mual (+) Muntah (+)

RPS : os datang ke Poli Bedah RSPS dengan rujukan


dari Puskesmas Kasihan 1 dgn keluhan nyeri perut
sebelah kanan 6 hari smrs disertai mual muntah,
awalnya nyeri dirasakan pasien di daerah ulu hati lalu
berpindah ke kanan bawah. Nyeri muncul secara
tiba-tiba, terus menerus, nyeri semakin berat saat
berdiri dan duduk. Nyeri dirasakan tajam pada perut
pasien. Muntah sebanyak ±3x/hari berupa cairan dan
makanan. Gangguan BAK dan BAB tidak dikeluhkan.
Anamnesis
RPD:
- Riwayat penyakit maag (-)
- Riwayat penyakit DM (-)
- Riwayat penyakit HT (-)
- Riwayat penyakit asma (-)
RPK:
- Riwayat penyakit maag (-)
- Riwayat penyakit DM (-)
- Riwayat penyakit HT (-)
- Riwayat penyakit asma (-)
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
Tanda Vital : TD 120/80 mmHg, RR 26x/m
N 100x/m, Suhu 37, 6◦c.
• Kepala : normocephal
Mata : Sklera ikterik (-), Konjungtiva anemis (-),
Pupil isokor, Refleks Cahaya lgsg (+) tdk lgsg +,
Katarak (-)
• Telinga : Bentuk (N), Mukosa hiperemis(-), Serumen
tdk memenuhi liang telinga, Memb. Tympani tdk
tampak
Pemeriksaan Fisik
• Hidung : Bentuk (N), Deviasi Septum (-), Sekret (-)
Concha edema (-) hiperemis (-)
• Mulut : Bibir mukosa basah, Sianosis (-), Tonsil T1-T1, Mukosa
Faring hiperemis (-)
• Leher : (-) KGB, (-) Kel.Thyroid, JVP (-)
• Paru & jantung: dalam batas normal
• Abdomen :
- Inspeksi: kelainan kulit (-), sianosis (-), turgor cukup;
- Palpasi: nyeri tekan (+) shifting dullnes (-), hepatomegali (-),
spleenomegali (-)
- Perkusi: timpani
- Auskultasi: bising usus (+) normal
• Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), edema (-)
Pemeriksaan Fisik
• Status Lokalis
- Nyeri tekan abdomen kanan bawah
- Regio abdomen :
Inspeksi kanan bawah
Palpasi nyeri tekan dan lepas pada titik mc burney(+)
rovsing sign (+), psoas sign (-), obturator sign (+),
perkusi nyeri ketok (-)
Auskultasi bising usus (+) normal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
• USG : appendix menebal diameter 0,9 cm,
tak tampak peristaltik, tampak lesi
hypoechoic di medial appendix bentuk
oval dgn ukuran 4,05 cm x 1,7 cm. Kesan:
Appendicitis dengan periappendicular
infiltrate.
Diagnosa dan Terapi
• Diagnosa Kerja : Appendisitis Infiltrat
Diagnosis Banding :-
Terapi :
- Inf RL 20 tpm
- Inj Metronidazole 500mg/8jam
- Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj Ranitidin 1A/12 jam
- Paracetamol 500mg/8 jam
- Plan: Laparotomi
Appendisitis
• Adalah peradangan yang terjadi pada
apendiks vermiformis
• Merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering
Anatomi Apendiks
Anatomi Apendiks
• Terletak di puncak sekum
• Bentuk tabung p: 7-10cm, d: 0,7cm
• Dipangkal terdapat valvula apendikularis
• Lumen menyempit dibagian proksimal dan
melebar di distal. Pada bayi: kerucut
• Vaskularisasi : a. apendikularis; cabang dari
a.iliocaecalis; cabang dari a. mesenterica
superior.
Etiologi
• Sumbatan yang terus menerus. o/ krn
adanya fekalit, hipertrofi jaringan limfoid,
sisa barium dari pemeriksaan rontgen, diet
rendah serat, cacing usus (ascaris)
• Erosi mukosa apendiks: infeksi e.histolitica
Patofisiologi
Gejala Klinis
Diagnosis
• Anamnesa: nyeri perut kanan bawah, anorexia,
mual muntah, obstipasi
• Pemeriksaan fisik:
- status generalis: tampak kesakitan, membungkuk,
memegang perut kanan bawah, demam
- status lokalis:
abdomen kuadran kanan bawah:
- McBurney nyeri tekan, - Psoas sign (+)
lepas, ketok (rangsang - Obturator sign (+)
peritoneum)
- Defans muskuler
- Rovsing sign (+)
Alvarado Score
Titik Mc Burney
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium : darah dan urin
• Foto polos abdomen
• Appendicogram
• USG
Diagnosis Banding
1. Gastroenteritis : rasa sakit (lebih ringan)
yang
didahului dengan mual muntah, leukositosis
<
2. Demam dengue : sakit perut mirip
peritonitis,
rumpel leede (+), trombositopeni, ht
meningkat
3. Limfadenitis mesenterika
4. Kelainan ovulasi
5. Infeksi panggul/salpingitis
Diagnosis Banding
6. Kehamilan diluar kandungan
7. Kista ovarium terpuntir
8. Endometriosis eksterna
9. Urolitiasis pielum
10.Penyakit GIT
Tatalaksana
• Sebelum operasi
- Observasi
- Antibiotik
• Operasi apendiktomi
Komplikasi
• Gangren
• Perforasi dinding apendiks
• Sepsis
• Appendisitis kronis
Prognosis
• Dengan diagnosis yang akurat dan
pembedahan, tingkat mortalitas dan
morbiditas sangat kecil.
• Keterlambatan diagnosis akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas jika
terjadi komplikasi.
• Serangan berulang dapat terjadi bila
apendiks tidak diangkat.
Daftar Pustaka
• Sjamsuhidajat R, De Jong Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.2004.
• Grace, Borley, At a Glance ILMU BEDAH. Edisi Ketiga.
Jakarta : Penerbit Erlangga. 2006
• Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta :
Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2014
• Schwartz. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
2000.

Anda mungkin juga menyukai