Anda di halaman 1dari 151

SEJARAH DAN PENGERTIAN UANG

MASYARAKAT BANK

PENAWARAN
UANG BANK
PERMINTAAN
UANG UMUM

BANK
BANK
PERKREDITAN
CENTRAL
RAKYAT
JUMLAH UANG
BEREDAR

KEBIJAKAN
MONETER
Masa lampau masyarakat tidak
mengenal uang, barang dan jasa
yang dibutuhkan dihasilkan
sendiri.
Semakin maju peradaban
masyarakat, dimana orang tidak
mampu lagi memproduksi seluruh
barang dan jasa maka
dilakukanlah barter (cara tukar-
menukar)
Kelemahan barter :
 kesulitan menemukan kebutuhan
yang sesuai (double coincidence
of wants)
kesulitan menyimpan barang yang
akan ditukarkan
Kesulitan menentukan nilai
tukar barang
uang adalah semua
benda yang dapat
digunakan atau diterima
masyarakat untuk
melakukan tukar-
menukar barang, jasa
atau faktor produksi
J.M Keynes (ahli
ekonomi) menyatakan
bahwa uang merupakan
salah satu bentuk
kekayaan yang dipegang
masyarakat selain dalam
bentuk tabungan di
bank, saham atau surat
berharga lainnya
Motif yang mendorong
masyarakat memegang
(meminta) uang :
Motif Transaksi (Transaction Motive) :
merupakan kebutuhan masyarakat akan uang
Motif Berjaga- jaga (Precautionary Motive)
: merupakan kebutuhan masyarakat akan uang untuk
mengantisipasi kejadian yang tidak bisa diramalkan
sebelumnya
Motif Spekulasi (Speculative Motive)
motif ini muncul setelah permintaan uang
untuk transaksi dan berjaga-jaga terpenuhi
terpenuhi
UANG
BARANG
(COMODITY
MONEY)

UANG LOGAM
(METALIC MONEY)
Adalah commodity money yaitu
uang dengan nilai dan nominal
yang sama dengan nilai barang-
barang yang ditetapkan sebagai
standar nilai dan dapat ditukarkan
dengan barang-barang standar
tersebut atas dasar perbandingan
tertentu.
SYARAT BENDA YANG
DIJADIKAN
UANG BARANG :

 benda disenangi oleh masyarakat


 benda memiliki kekuatan gaib
 benda yang menjadi kebutuhan pokok
sehari-hari
CONTOH UANG BARANG YANG
BERLAKU

Kuda (uang barang


Kerang (uang barang yang berlaku di rusia
yang berlaku di india) Garam (uang barang
yang dipakai di
romawi)

Teh kering (uang


barang yang berlaku di
Tibet)
Kelemahan Uang Barang
 Banyak jenis uang yang beredar dan hanya
berlaku di daerah masing-masing

 Belum memiliki pecahan sehingga sulit


menentukan nilai uang

 Sulit disimpan dan diangkut

 Mudah hancur dan tidak tahan lama


Kulit kerang hanya
berlaku di India tidak di Tidak mungkin membeli ayam
daerah lain dan sapi dengan harga yang
sama

Uang barang berupa kuda untuk


menyimpannya dibutuhkan
• Dipilih karena uang barang dianggap tidak
efektif
•AlaLsogaanmydanipgildihipilhebmerauspaedmaansdapneprearakk
karena: Disukai Banyak Orang
 Tahan Lama Dan Tidak Cepat Rusak
 Nilainya Tinggi
 Mudah Di Pindah
 Mudah Dipecah-pecah
 Tidak Mudah Dipalsukan
Uang Logam yang pernah berlaku di
dunia
Kelemahan Uang Logam
Jumlah logam di alam
terbatas
Berat sehingga sulit
diangkat dan di angkut jika
dalam jumlah banyak
Tidak aman
Awalnya uang kertas yg beredar hanya surat bukti
kepemilikan emas atau perak tetapi selanjutnya
uang kertas dikeluarkan pemerintah melalui bank
central
Kelebihan uang kertas
 ringan
 mudah dibawa dan disimpan
 biaya pembuatan murah

Kelemahan uang kertas


 mudah rusak , kotor dan robek
 tidak tahan lama
 mudah dipalsukan
Kriteria Uang
• Acceptability & Cognizability
• Stability of Value
• Elasticity of Supply
• Portability
• Durability
• Divisibility
Kriteria Uang
• Acceptability & Cognizability
– Diterima dan diketahui secara umum
• Stability of Value
– Nilainya stabil/fluktuasi secara kecil
• Elasticity of Supply
– Cukup memenuhi kebutuhan usaha (tidak
terlalu banyak/kurang)
• Portability
– Mudah dibawa
Kriteria Uang
• Durability
– Tidak mudah rusak
• Divisibility
– Dapat dibagi tanpa mengurangi nilai
• Tidak mudah dipalsukan
• Memiliki hanya satu kualitas
FUNGSI UANG
Sbg alat tukar menukar
Fungsi Asli
Sbg Satuan Hitungan

Fungsi Turunan
 Sbg penunjuk harga
 sbg alat pembayaran
 sbg alat menyimpan / menabung
 sbg pendorong kegiatan ekonomi
 sbg pembentuk dan pemindah kekayaan
 sbg standar pembayaran utang
 sbg alat pencipta kesempatan kerja
Nilai bahan pembuat Nilai yang tertulis
NILAI
mata uang pada mata uang itu
NOMINAL
sendiri

NILAI NILAI NILAI


INTRINSIK UANG EKSTERNAL

Nilai suatu mata uang


Nilai yg diukur dari
yang diukur dg mata
jumlah barang yang
NILAI uang negara lain
dapat ditukar oleh
INTERNAL
suatu mata uang
1. Berdasarkan Nilai

a. Uang Penuh (full bodied money)


Nilai Nominal
Nilai yang tertera atau tertulis pada
Setiap mata uang bersangkutan.

Nilai Intristik
Nilai bahan yang digunakan untuk membuat mata
uang tersebut (kertas atau logam).
2. Bahan pembuatannya

Logam

Kertas
Pihak yang mengeluarkannya

Kartal

Giral
Uang Giral yaitu merupakan surat
berharga yang dikeluarkan oleh bank/
instansi tertentu.
Uang Giral dapat berupa :

 Cek
 Giro
 Kartu kredit
 perangko dll
Catatan :
 Cek, Perintah membayar, Telegraphic transfer merupakan
alat untuk memindahkan dan mengubah uang giral menjadi
uang kartal
 Giro merupakan alat untuk memindahkan uang giral

Proses Terjadinya Uang Giral


Macam – Macam uang giral

Cek Credit card

Perangko
giro
Wilayah Berlakunya
a. Uang Domestik
uang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu
negara tertentu saja
Wilayah Berlakunya
b. Uang Regional
uang yang hanya berlaku di kawasan tertentu

Berlaku
dikawasan eropa
Wilayah Berlakunya
c. Uang Internasional
uang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah
suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di
berbagai wilayah negara di dunia (internasional)
Berapa nilai uang kertas Rp. 5.000,- ?
Sama dengan harga kertas yg digunakan ! Berapa ?
Tidak ada harganya. (nilainya nol)
Meskipun uang kertas tidak mempunyai nilai intrinsik;
nasyarakat mau menerima uang kertas, hal ini disebabkan
 masyarakat percaya bahwa pemerintah mau menerima
uang kertas.
 masyarakat percaya bahwa pemerintah mengeluarkan
uang kertas dengan jaminan emas di bank sirkulasi.
 masyarakat percaya bahwa uang kertas mempunyai
daya beli.

Uang kertas Uang kepercayaan/ fiduciary


Contoh mata uang beberapa negara :
1. Amerika Serikat : Dollar AS ( US $ )
2. Arab Saudi : Riyal Saudi ( R/SR )
3. Australia : Dollar Australia ( $A )
4. Brunai Darussalam : Dollar Brunei ( Br$ )
5. Negara-negara Eropa : Euro ( Zone Euro )
6. Denmark : Krona ( Dkr )
7. Swedia : Krona ( Skr )
8. Hongkong : Dollar Hongkong(HK$)
9. Cina : Renminbi/ Yuan ( Y )
10. Iran : Rial ( RI )
11. Jepang : Yen ( ¥ )
12. Korea Selatan : Won ( W )
13. Federasi Rusia : Rubel
14. Mesir : Paun mesir ( E )
15. Portugal : Escudo ( Esc )
Sejarah Uang di
Indonesia
Masa Pra Penjajahan
1. Uang masa Kerajaan Mataram Kuno 850 M
 Kerajaan ini menggunakan
koin-koin emas dan perak
berbentuk kotak sebagai
alat tukarnya.
 Koin-koin Kerajaan
Mataram memiliki tiga
satuan berbeda, yang
nominalnya paling besar
yakni Masa atau Ma dengan
berat 2,4 gram; satu
langkah di bawah Ma
adalah Atak dengan berat
1,2 gram, 1 Atak setara
dengan ½ Ma; dan Kupang
atau Ku dengan berat 0,6
gram, 1 Ku setara dengan
½ Atak.
Masa Pra Penjajahan
2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)

 koin-koin emas dan perak


tetap digunakan meski
terdapat perubahan pada
desain dan bentuk.
 Selain koin-koin emas dan
perak, kerajaan ini juga
menggunakan uang kepeng
dari Cina sebagai alat
pembayaran resmi (bahkan
lebih sering digunakan
daripada koin emas dan
perak). Ini adalah bukti
pengaruh hubungan dagang
dengan bangsa Cina
Masa Pra Penjajahan
3. Uang “Ma” Kerajaan Majapahit (Abad ke-12 (1293 –
1500M))  Kerajaan Majapahit kembali
menggunakan mata uang Ma,
seperti Kerajaan Mataram Kuno.
Tidak hanya Ma, kerajaan ini juga
memiliki satuan mata uang Tahil,
yang juga berupa koin emas.
 Selain itu, Kerajaan Majapahit juga
menggunakan uang-uang dari emas
dan perak dalam berbagai bentuk:
segiempat, setengah atau
seperempat lingkaran, segitiga,
trapesium, bahkan bentuk yang
tidak jelas.
 Ini menunjukkan bahwa rupa uang
tersebut tidak penting. Selama ada
cap bergambar teratai atau
jambangan di permukaannya, uang
tersebut bisa digunakan.
 Ada juga Gobog Wayang, sebuah
keping uang dengan lubang di
tengahnya. Gobog Wayang
merupakan bentuk satuan mata
uang yang ada dalam pengaruh
budaya Cina
Masa Pra Penjajahan
 4. Uang Dirham, Kerajaan Samudera Pasai (1297 M)
 Uang Dirham di Samudra Pasai
dikeluarkan oleh Sultan Malik Al
Zahir tahun 1297 hingga 1326 dan
didominasi oleh tulisan arab dengan
nama Malik al Zahir dan Sultan al
Adul di sisi yang lain.
 Malik al Zahir adalah petinggi
teladan. Uang yang dikeluarkan
setiap periode selalu
mencantumkan nama Malik Al Zahir.
 Nilai 16 Dirham sama nilainya
dengan 1 Real Spanyol atau nilai 5
Dirham sama dengan 1 Silling
Inggris.
 Dirham Samudra Pasai berkadar
emas 70% dan 22 karat. Kemudian
dalam perkembangannya
kandungan emas terus diturunkan.
Nilai mata uang Dirham dibuat
dengan nilai 1 Dirham dan 1/2
Dirham.
Masa Pra Penjajahan
5. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14)
 Berbeda dengan kerajaan-
kerajaan lain di nusantara
yang menggunakan koin
emas dan perak sebagai
alat tukar, Kerajaan Buton
memberi warna sendiri
pada sejarah Indonesia.
 Mereka menggunakan uang
berbahan kain tenun
sebagai alat tukar. Uang
Kerajaan Buton ini disebut
Kampua, terbuat dari
sehelai tenunan persegi
panjang yang ditenun oleh
puteri-puteri istana. Corak
dan desain Kampua dibuat
berbeda setiap tahun untuk
mengantisipasi pemalsuan
Masa Pra Penjajahan
6. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)

 Dalam sejarah uang


Indonesia sebelum era
penjajahan, uang Kasha
adalah mata uang
Kesultanan Banten. Dibuat
pada 1550 – 1596 M, koin
emas ini juga
mencerminkan pengaruh
Cina pada desainnya dan
pengaruh Arab pada
ukirannya. Selain itu
terdapat pula koin-koin
tembaga dan timah.
Masa Pra Penjajahan
7. Uang Jinggara, Kesultanan Gowa (Abad ke-16)

 Kerajaan yang terkenal


dengan kisah patriotik
Sultan Hasanuddin ini
mengukir sejarah uang
Indonesia dengan
mengeluarkan mata uang
Jingara.
 Jingara menggunakan
campuran timah dan
tembaga sebagai bahannya.
Masa Pra Penjajahan
8. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)

 Sejarah uang Indonesia


pada masa Kesultanan
Cirebon juga tidak terlepas
dari pengaruh Cina.
 Kesultanan Cirebon
membuat mata uang
dengan bantuan seorang
Cina, mata uang tersebut
disebut Picis. Picis terbuat
dari timah tipis dan mudah
pecah.
Masa Pra Penjajahan
9. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)

 Sejarah uang Indonesia di


Kesultanan Sumenep
terkait dengan masuknya
Spanyol ke Indonesia.
 Kesultanan Sumenep
menggunakan uang Spanyol
sebagai alat tukar. Selain
itu, kerajaan ini juga
memanfaatkan uang gulden
Belanda dan uang thaler
Austria.
Masa Penjajahan
Tahun 1595 untuk pertama kalinya kapal-kapal Belanda menginjak
daratan Indonesia. Ekspedisi ini dikepalai oleh dua bersaudara,
Cornelis dan Frederick de Houtman, dan mendarat di pelabuhan
Banten. Mereka membawa koin-koin perak untuk dipakai membeli
rempah-rempah, baik yang dinamakan Real Batu ataupun Real Bundar.

Kemudian mereka juga mencetak


mata uangnya sendiri guna
dipakai sebagai alat pembayaran,
dengan tahun 1601/1602. Sampai
akhirnya, pada bulan Maret 1602
didirikan sebua h perusahaan
dagang baru ya ng dinamakan VOC
(Vereenigde O ost-Indische
Compagnie). Pada tahun 1799 VOC akhirnya
dinyatakan bangkrut. Semua harta
dan kekuasaannya diambil alih
oleh pemerintahan Belanda, yang
dimulailah babak baru masa
penjajahan Belanda yang
sesungguhnya.
Masa Penjajahan
Uang De Javasche Bank
 Zaman berganti menjadi penguasaan Belanda sepenuhnya. De
Javasche Bank adalah instansi yang berperan aktif dalam hal
moneter di Hindia Belanda setelah kejatuhan VOC. Mereka mulai
ambil bagian pada tahun 1828 dengan mengedarkan satu seri biljet
Javasche Bank yang masih berupa uang "sebelah", tapi sudah
semakin maju, dan setiap mata uang yang dikeluarkan sudah
memiliki nomer seri dengan tulisan tangan.
Masa Penjajahan
Uang De Javasche Bank
 Lalu pada tahun 1832 dikeluarkan seri Tembaga, di mana uang
kertas ini mirip dengan kwitansi yang kita kenal sekarang. Pada
tahun 1846 diedarkan uang seri "Recipes", kemudian tahun 1851
diedarkan uang seri "biljet Javasche Bank".

 De Javasche Bank (DJB) tetap mengeluarkan uang kertas dengan


pecahan 5 Gulden ke atas. Untuk uang kertas yang dicetak DJB di
antaranya seri Bingkai, seri Coen Mercurius
Masa Penjajahan
Uang De Javasche Bank
 seri “Gedung Javasche Bank“ 1919 -  Seri ‘Coen 1‘ 1901 -
1920 1924

 Uang Seri Munbiljet 1 ,1919-


1920
 Uang Seri Munbiljet 2, 1920
Masa Penjajahan
 Seri “Coen 2” 1925 - 1931

 Seri “Wayang” 1933 - 1939


Masa Penjajahan
 Pada tahun 1940 keluar lagi uang kertas Hindia Belanda seri
Munbiljet 3, dimana yang menarik dari seri ini adalah pada
pecahan 1 guldennya di bagian belakangnya menggunakan
gambar "Stupa candi Borobudur"
Masa Penjajahan
JEPANG
 Gulden berjaya di Indonesia untuk waktu yang relatif lama. Bahkan
pada masa pemerintahan kolonial Jepang pun mata uang Belanda
ini masih digunakan.
 Hanya saja, pada gulden di masa penjajahan Jepang tertera tulisan
“De Japansche Regering” (“pemerintah Jepang”). Selain itu,
pemerintah kolonial Jepang juga mengedarkan mata uangnya
sendiri, yaitu Dai Nippon Teikoku Seihu (1943)
Pemerintah Dai Nippon 1944
Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah
oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands
East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6
Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang
NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki
oleh pasukan AFNEI.
Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI,
karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing
pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama
belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras
ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI
untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia
dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional,
sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat
terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi
Uang Seri NICA (Nederlands Indies Civil
Administration)1943
Masa Kemerdekaan
Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang
pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah
merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk
mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya
berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga
sebagOaiRlaIm1bTanaghuutnam1a9n4e5garamerdeka.
ORI resmi diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946. ORI
tampil dalam bentuk uang kertas dengan 8 pecahan,
yaitu bernominal 1 sen, 5 sen, 10 sen, 1/2 rupiah, 1
rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah, 100 rupiah. ORI
ditandatangani Menteri Keuangan saaat itu A.A
Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang
Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.
Masa Kemerdekaan
 ORI 2 Tahun 1947
ORI II hanya mempunyai 4 pecahan, yaitu 5, 10, 25 dan 100 rupiah. Tiga
diantaranya yaitu pecahan 5, 10 dan 100 rupiah mempunyai bentuk yang sama
dengan ORI I. Hanya pecahan 25 rupiah saja yang berbeda. Semua pecahan
bertanggal Djokjakarta 1 Djanuari 1947 dan ditandatangani oleh Mr. Sjafruddin
Prawiranegara
Masa Kemerdekaan
 ORI 3 Tahun 1947
Seri ORI III terdiri dari 7 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu 1/2 rupiah
sampai dengan yang terbesar yaitu 250 rupiah. Bertanggal Djokjakarta 26
Djuli 1947 dan ditandatangani oleh Mr. A.A. Maramis.
Masa Kemerdekaan
 ORI 4 Tahun 1948
Seri ORI IV ini terdiri dari pecahan-pecahan 40 rupiah, 75 rupiah, 100
rupiah Hatta, 400 rupiah dan 600 rupiah. Semua ORI IV bertanggal
Jogjakarta 23 Agustus 1948 dan ditandatangani oleh Drs. Mohammad
Hatta. .
Masa Kemerdekaan
 ORI Baru Tahun 1949
Seri ini terdiri dari pecahan bernilai kecil, dimulai dari 10 sen, 1/2
rupiah, 1 rupiah, 10 rupiah dan 100 rupiah. Semuanya bertanggal
Djokjakarta 17 Agustus 1949 dan ditandatangani oleh Mr. Loekman
Hakim.
Masa Kemerdekaan
 ORIDA Banten (1947)

 ORIDA Sumatra (1948)


Masa Kemerdekaan
 ORIDA Jawa Tengah (1948)

 BON Campur(1947)
Masa Kemerdekaan
 REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949 – 1950)
Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada bulan Agustus
1949 antara pihak Belanda, menghasilkan terbentuknya Republik
Indonesia Serikat.
Pemerintah RIS mengeluarkan uang kertasnya yang pertama dan
sekaligus yang terakhir dengan pecahan 5 dan 10 Rupiah dengan
tanggal emisi 1 Januari 1950. Uang ini dicetak di Thomas de la Rue
& Co. Ltd, London, dan demi pertimbangan penyehatan keuangan,
pa da sekitar Februari 1950, ua ng O RI ditarik dari peredaran dan
dig anti dengan De Javasche B ank
Masa Kemerdekaan
 REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Pada dua dasawarsa awal (1950-1970) ditandai


dengan usaha pemerintah RI untuk memiliki
percetakan uang kertas dan uang logam sendiri
yang dapat memenuhi persyaratan mata uang
modern. Dan langkah itu dimulai pada tanggal
17 April 1952, pemerintah RI dan Johan
Enschede en Zonen Grafische Inrichting NV dari
Haarlem Belanda membentuk Perseroan
Terbatas "Percetakan Kebayoran“ (PERKEBA)
Masa Kemerdekaan
 REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Pada tanggal 18 September 1954 berdasarkan Surat


Keputusan No. 261156 / UMI diputuskan didirikan
"Perusahaan Negara Artha Yasa" yang bertugas
mencetak mata uang logam Indonesia dan baru
mulai berproduksi pada tanggal 1 Januari 1957.
Masa Kemerdekaan
 REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Kemudian berdasarkan UU No. 19 Prp / 1960,


maka Peraturan Pemerintah No. 34 / 1960
tertanggal 3 Juni 1969 mengubah status
perusahaan Perkeba menjadi "Perusahaan
Negara Perkeba", dan PN Artha Yasa dilebur
menjadi satu, berstatus Perum dengan nama
Perusahaan Umum Percetakan Uang
Republik Indonesia atau disingkat "Peruri".
Sedangkan di sisi lain pada tanggal 1 Juli 1953
didirikan Bank Indonesia dan berakhirlah De
Javasche Bank di Indonesia.
Masa Kemerdekaan
 REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)
Seri "Pemandangan Seri "Pemandangan Alam II“
Alam I“ 1951 1953
Masa Kemerdekaan
Seri “Kebudayaan“ 1952
Masa Kemerdekaan
Seri “Suku Bangsa“ 1954 dan 1956
Seri “Hewan“ 1957
Seri “Pekerja Tangan“ 1958
Seri “Bunga & Burung“
1959
Seri “Sukarno“ 1960 & 1964
Seri “Sandang Pangan“ 1961
Seri “Sukarelawan“ 1964
Seri “Sudirman“ 1968
Seri “Diponegoro“ 1971
Pada tahun 1975, BI mengeluarkan uang kertas pecahan :
 1.000 rupiah bergambar Pangeran Diponegoro
 5.000 rupiah bergambar Nelayan,
 10.000 rupiah bergambar relief Candi Borobudur
tahun 1977, BI mengeluarkan uang
kertas pecahan :
 100 rupiah bergambar badak Jawa
 500 rupiah bergambar wanita dan
bunga anggrek
Pada tahun 1979 diedarkan lagi uang
kertas pecahan 10.000 rupiah
bergambar orang menabuh gambang
(gamelan-alat musik Jawa)

Tahun 1980, pecahan 1.000 rupiah bergambar Dr.Soetomo dan


pecahan 5.000 rupiah bergambar Pengasah Intan;
Tahun 1982, pecahan 500 rupiah
bergambar bunga Bangkai raksasa;

Tahun 1985, pecahan 10.000


rupiah bergambar RA. Kartini

Tahun 1984, pecahan 100


rupiah bergambar burung Dara
Mahkota;
Tahun 1986, pecahan 5.000
rupiah bergambar Teuku Umar

Tahun 1988, pecahan 500


rupiah bergambar Rusa Timor.

Tahun 1987, pecahan 1.000 rupiah


bergambar Sisingamangaraja XII;
tahun 1992 dan terdiri dari pecahan
 100 rupiah bergambar perahu Phinisi,
 500 rupiah bergambar Orang Utan,
 1.000 rupiah bergambar Danau Toba,
 5.000 rupiah bergambar alat musik Sasando dan tenunan
Rote,
 10.000 rupiah bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono
IX,dan
 20.000 rupiah bergambar Cendrawasih merah.
Pada tahun 1993 dikeluarkan lagi pecahan 50.000
rupiah yang bergambar Presiden Suharto
Bank Indonesia kemudian mengeluarkan uang-
uang baru sebagai pengganti emisi 1992:
 Tahun 1998, pecahan 10.000 rupiah bergambar
Tjut Nyak Dhien dan 20.000 rupiah bergambar
Ki Hadjar Dewantoro

Tahun 1999, pecahan 50.000


rupiah bergambar Wage Rudolf
Soepratan
100.000 rupiah beremisi tahun 1999
bergambar Dr.Ir. Soekarno, Dr.Muh.
Hatta dan teks proklamasi, dimana
pecahan ini merupakan uang plastik
(Polymer) dan dicetak di Australia dan
Thailand.
Tahun 2000, pecahan 1.000 rupiah
bergambar Kapitan Pattimura

Tahun 2001, pecahan 5.000 rupiah


bergambar Tuanku Imam Bondjol

Tahun 2004, pecahan 20.000


rupiah bergambar Otto
Iskandar Dinata dan 100.000
rupiah bergambar Soekarno,
Hatta dan teks proklamasi
Tahun 2005,
• 10.000 rupiah bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II
• 50.000 rupiah bergambar I Gusti Ngurah Rai.
UANG LOGAM
Sejak kemerdekaan kita, Indonesia telah mengeluarkan berbagai
bentuk pecahan uang logam, ada yang terbuat dari nickel,
kuningan, alumunium bahkan yang terbaru berbahan bimetal.
Secara keseluruhan Indonesia memiliki 15 jenis pecahan dari yang
terkecil yaitu 1 sen s/d yang terbesar 1000 rupiah.
Pecahan-pecahan tersebut adalah:
UANG LOGAM
UANG LOGAM
UANG LOGAM
UANG LOGAM
UANG LOGAM
UANG LOGAM
UANG LOGAM
Uang Logam Peringatan
(Commemorative Coins)
Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)

Terbuat Dari Perak


Uang Logam Peringatan
(Commemorative Coins)
Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)

Terbuat dari emas


Uang Logam Peringatan
(Commemorative Coins)
SERI WWF 1974

Terbuat dari Perak

Terbuat dari emas


Uang Logam Peringatan
(Commemorative Coins)
SERI WWF 1987

Terbuat dari Perak


Terbuat dari emas
SERI SAVE THE CHILDREN 1990

Terbuat dari Perak Terbuat dari emas


Uang Logam Peringatan
(Commemorative Coins)
SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990

Terbuat dari emas

SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995

Terbuat dari emas


Uang Logam Peringatan
(Commemorative Coins)
SERI 50 TAHUN UNICEF 1999

Terbuat dari Perak


Rp 10.000

Terbuat dari emas


Rp 150.000
• Berasal dari bahasa Mongolia ‘rupia’
yang artinya perak
• Memiliki arti sama dengan mata uang
India (Rupee)
• Penambahan konsonan ‘h’ sesuai
dengan pelafalan asli orang Indonesia
• Dimulai dari jasa penukaran uang
• Selanjutnya menjadi tempat penitipan /
penyimpanan uang
• Diawali di benua Eropa di Italia, Babylonia,
Yunani kuno
• Bank Venesia merupakan bank pertama di
Eropa pada tahun 1171 M
• Disusul Bank of Genoa dan Bank of
Barcelona pada 1320 M
• Dimulai dari jasa penukaran uang
• Selanjutnya menjadi tempat penitipan /
penyimpanan uang
• Diawali di benua Eropa di Italia, Babylonia,
Yunani kuno
• Bank Venesia merupakan bank pertama di
Eropa pada tahun 1171 M
• Disusul Bank of Genoa dan Bank of
Barcelona pada 1320 M
PENGERTIAN BANK
UU RI NO.10 Tahun 1998:
Bank  Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

Dari definisi di atas terdapat 3 tugas bank:


1. Menghimpun Dana Masyarakat
2. Menyalurkan Dana kepada Masyarakat
3. Memberikan Jasa Lalulintas Pembayaran dan Peredaran Uang
JENIS-JENIS BANK
UU RI NO.10 Tahun 1998:
1. Bank Sentral
2. Bank Umum
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BANK SENTRAL
Pengertian:
Bank Sentral adalah bank yang bertugas
memelihara agar sistem moneter berjalan atau
bekerja secara efisien sehingga dapat menjamin
tercapainya tingkat pertumbuhan kredit/ uang
yang beredar sesuai dengan yang diperlukan
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa
mengakibatkan inflasi
BANK SENTRAL
Fungsi utama BANK SENTRAL
adalah mengatur masalah yang
terkait dengan keuangan suatu
negara, baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Peran bank
sentral di Indonesia dijalankan oleh
Merupakan lembaga negara yang
independen atau mandiri, bebas dari
campur tangan pemerintah dan
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang
secara tegas diatur dalam Undang-
Undang
Tugas utama

1. Menetapkan dan
Melaksanakan Kebijakan
Moneter
Pengertian Kebijakan
Moneter
merupakan tindakan yang dilakukan
petugas moneter biasanya bank
sentral untuk mempengaruhi jumlah
uang yang beredar dan kredit.
Tujuan Kebijakan Moneter
untuk mencapai kestabilan ekonomi,
dimana kestabilan ekonomi dapat
diukur dengan kesempatan kerja,
kestabilan harga dan keseimbangan
neraca pembayaran internasional
Bentuk Kebijakan Moneter
Operasi pasar terbuka di pasar uang,
baik mata uang rupiah maupun valuta
asing dengan cara menjual sertifikat
bank Indonesia (SBI)
Penetapan tingkat diskonto, yaitu
menentukan tingkat suku bunga kredit
pada bank umum
Penetapan cadangan wajib minimum
Pengaturan kredit atau pembiayaan
Tugas utama

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem


Pembayaran
 Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan
izin atas jasa sistem pembayaran
 Mewajibkan penyelenggara sistem pembayaran
untuk menyampaikan laporan kegiatannya
 Menetapkan penggunaan alat pembayaran
 Mengatur sistem kliring antarbank, baik dalam
mata uang rupiah maupun valuta asing
 Menyelenggarakan penyelesaian akhir
transaksi pembayaran antarbank
 Menetapkan macam, harga, ciri uang yang
akan dikeluarkan, bahan yang digunakan
dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat
pembayaran yang sah
 Mengeluarkan dan mengedarkan uang
rupiah serta mencabut, menarik dan
memusnahkan uang dari peredaran,
termasuk mamberikan penggantian nilai
yang sama
3. Mengatur dan Mengawasi Bank
Menetapkan ketentuan perbankan
yang memuat prinsip kehati-hatian
PENGERTIAN BANK UMUM
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
BANK UMUM
KONVENSIONAL
Lembaga
Keuangan
bertujuan mencari
keuntungan
MILIK MILIK
PEMERINTAH SWASTA
BANK SYARIAH
Bank Syariah adalah bank yang
melaksanakan kegiatannya dengan
aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dengan
pihak lain untuk penyimpanan dana
dan atau pembayaran kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah
Islam.
Pentingnya Sistem Perbankan
Syariah
•Kepatuhan terhadap syariah
Islam
•Memenuhi kepentingan
pendanaan dan investasi bagi
umat Islam
•Memenuhi permintaan individu
dan kebutuhan komersial
•Menyemangati inovasi
keuangan yang sesuai dengan
syariah
•Tidak mengalami negative
Sejarah Perkembangan
Bank Syariah

•1960’s Mit Ghamr Bank


•1975 Islamic Development
Bank
•Islamic Research and
Training Institute
•1970-1980 Islamic Bank in
some countries (Malaysia,
1983)
•1990 The first Islamic Bank
in Indonesia
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan sistem perbankan syariah
•Perubahan Legal, political dan ekonomi
secara internasional
•Islamisasi dan reformasi institutional (Pakistan
Iran, Sudan, Malaysia, Indonesia)
•Internasionalisasi organisasi-organisasi Islam
(OKI, IDB, dll)
•Respon internasional untuk memperoleh
modal /dana dari negara-negara Islam yang
kaya minyak (contoh: citibank, dll).
FUNGSI BANK UMUM (1)
Menghimpun dana & Menyediakan
Menciptakan uang
menyalurkan dana kpd mekanisme & alat
melalui pembayaran
masyarakat dlm bentuk pembayaran yg efisien
kredit & investasi
pinjaman dlm kegiatan ekonomi

Menyediakan jasa
Memberikan pelayanan
pengelolaan dana & Menyediakan fasilitas
penyimpanan untuk
trust atau wali amanat untuk perdagangan
barang-barang
bagi individu & internasional
berharga
perusahaan

Menawarkan jasa-jasa
keuangan lain berupa:
kartu kredit, cek
perjalanan, ATM,
transfer dana dll
FUNGSI BANK UMUM (2)
AGENT OF AGENT OF AGENT OF
TRUST DEVELOPMENT SERVICE
• Percaya dari • Memperlancar • Memberikan
masyarakat kegiatan penawaran
kepada bank pembangunan jasa-jasa
• Percaya dari perbankan
bank kepada kepada
masyarakat masyarakat
JASA BANK YG PERLU DIKELOLA
SECARA PROFESIONAL
JASA BANK YG PERLU DIKELOLA
SECARA PROFESIONAL
JASA BANK YG PERLU DIKELOLA SECARA
PROFESIONAL
adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas
pembayaran
Tugas Pokok BPR
1. Menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk tabungan (saving
deposit) atau deposito berjangka
(time deposit)
2. Memberikan kredit kepada
masyarakat yang membutuhkan
3. Menyediakan pembayaran kepada
nasabah berdasarkan prinsip bagi
hasil sesuai ketentuan yang berlaku
4. Menempatkan dananya dalam
bentuk SBI, tabungan atau deposito
berjangka pada bank lain
KEGIATAN YANG
DILARANG
DILAKUKAN OLEH
BPR
1. Menerima simpanan berupa
giro dan ikut dalam lalu lintas
pembayaran.
2. Melakukan kegiatan usaha
dalam valuta asing.
3. Melakukan penyertaan modal.
4. Melakukan usaha
perasuransian
LEMBAGA
KEUANGAN
BUKAN
BANK

Lembaga Keuangan Bukan Bank


adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, secara
langsung ataupun tidak langsung,
menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada
ASURANSI

perusahaan yang memberikan jasa-jasa


dalam penanggulangan resiko atas
kerugian, kehilangan manfaat, dan
tanggung jawab hukum
pada pihak ketiga karena peristiwa
ketidakpastian
PEGADAIAN
REKS
A
DANA
Perusahaan yang mengelola
kumpulan dana dari para
investor yang dikelola secara
profesional oleh manajer
investasi
LEASING
Badan Usaha sewa guna merupakan
badan yang melayani pembelian
secara angsuran, namun sebelum
angsurannya selesai (lunas), hak
barang yang diperjualbelikan masih
dimiliki oleh penjual
Koperasi kredit atau
koperasi simpan pinjam
adalah koperasi yang
menerima simpanan dan
memberikan pinjaman
uang kepada para anggota
yang memerlukan dengan
syarat-syarat yang mudah
dan bunga ringan
PASAR
MODA
L
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang
bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif
maupun instrumen lainnya.
OTORITAS
JASA KEUANGAN
Lembaga Negara Yang Dibentuk
Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011
Yang Berfungsi Menyelenggarakan Sistem
Pengaturan Dan Pengawasan Yang
Terintegrasi Terhadap Keseluruhan
Kegiatan Di Dalam Sektor Jasa Keuangan
TUJUA
N
OJK dibentuk dengan tujuan agar
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan:

1. Terselenggara secara teratur, adil,


transparan, dan akuntabel
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan
yang tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil; dan
3. Mampu melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat.
TUGAS DAN
WEWENANG
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap:
1. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Perbankan;
2. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor Pasar Modal;
Dan
3. Kegiatan Jasa Keuangan Di Sektor
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan
Lainnya
WEWENANG
PENGATURA
N
• menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-
Undang ini;
• menetapkan peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan;
• menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
• menetapkan peraturan mengenai
pengawasan di sektor jasa keuangan;
• menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan
tugas OJK;
• menetapkan peraturan mengenai tata cara
penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa
Keuangan dan pihak tertentu;
• menetapkan peraturan mengenai tata cara
penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa
Keuangan;
• menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur,
serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan
kekayaan dan kewajiban;
• menetapkan peraturan mengenai tata cara
pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan di sektor jasa
keuangan.
WEWENANG
1.PENGAWASAN
menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan;
2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang
dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif;
3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap
Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan;
4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa
Keuangan dan/atau pihak tertentu;
WEWENANG
PENGAWASAN
5. melakukan penunjukan pengelola statuter;
6. menetapkan penggunaan pengelola statuter;
7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan
8. memberikan dan/atau mencabut: izin usaha; izin orang
perseorangan; efektifnya pernyataan pendaftaran; surat
tanda terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha;
pengesahan; persetujuan atau penetapan pembubaran;
dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Anda mungkin juga menyukai