Anda di halaman 1dari 16

D.

Model-model PTK
Menurut Kusumah dan Dwitagama (2012: 19-24) bahwa terdapat
model-model PTK atau CAR (Classroom Action Research) memiliki
desain di antaranya:

1.Model Kurt Lewin

Model ini menjadi dasar adanya model penelitian tindakan yang lain
dan mengenalkan Action Research atau tindakan. Pada model ini
terdapat konsep pokok penelitian tindakan di antaranya perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting).
2. Model Kemmis Mc Taggart

Pengembangan dari model Kurt Lewin bedanya adanya action


dan observing menjadi satu kesatuan karena kedua kegiatan
ini tidak terpisahkan satu sama lain dan dilakukan satu
kesatuan waktu atau tindakan dilaksanakan maka observasi
juga dilaksanakan menurut Kemmis & Mc Taggart dalam
Kusumah dan Dwitagama (2012: 20). Empat komponen dalam
model ini dipandang sebagai satu siklus.
3. Model John Elliott

Pada model ini dalam satu tindakan terdiri dari beberapa step
atau langkah tindakan meliputi tindakan 1, tindakan 2, dan
tindakan 3. Adanya langkah-langkah dalam setiap tindakan
mata pelajaran terdiri beberapa pokok bahasan, beberapa
materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali
tindakan.
4. Model Hopkins

Penelitian tindakan ini dilakukan membentuk spiral dari


merasakan adanya masalah menyusun rencana,
melaksanakan tindakan melakukan observasi mengadakan
refleksi, melakukan rencana ulang, melaksanakan
tindakan, dan seterusnya.
5. Model Mc Kernan
Menurut Mc Kernan terdapat tujuh langkah yang harus dicermati dalam
PTK, di antaranya:

• Analisis situasi atau kenal medan


• Perumusan dan klasifikasi permasalahan
• Hipotesis tindakan
• Perencanaan tindakan
• Penerapan tindakan dengan monitoring
• Evaluasi hasil tindakan
• Refleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan
selanjutnya
E. ASAS-ASAS PTK
Adapun asas-asas PTK meliputi:

• Asas reflektif

Refleksi sebagai langkah utama menemukan


kelemahan oleh guru sperti menelaah hasil
observasi, wawancara, hasil belajar.
Memberikan gambaran penting untuk
menemukan persoalann yang memerlukan
tindak lanjut.
• Asas kolaboratif

Terdapat tiga pokok penting dalam melakukan


PTK yaitu guru melakukan tindakan, observer
(orang yang bertindak sebagai pengamat untuk
memberikan masukan guru selama tindakan
dilakukan) dan siswa sebagai kelompok belajar
dengan hasil belajar adalah tanggung jawab
guru.
• Asas resiko

Pada asas ini guru sebagai peneliti harus berani


menanggung berbagai kemungkinan yang terjadi, yakni

 resiko kegagalan tindakan yang dilakukan (hipotesis


yang diajukan tidak diterima)
 ada tuntutan melakukan tindakan tertentu dari berbagai
pihak misalnya dari orang tua atau pimpinan sekolah
 adanya kejadian-kejadian di luar dugaan dan
perhitungan penelitian seperti waktu yang tidak sesuai
dengan perencanaan
• Laporan menyeluruh

Segala aspek yang terjadi sebelum, selama,


dan sesudah PTK perlu disusun dan dilaporkan
secara utuh sehingga pembaca dapat
memahami secara utuh pula
F. Langkah-langkah PTK
Menurut Kusumah dan Dwitagama (2012: 37-41) bahwa terdapat
langkah-langkah yang seharusnya diikuti oleh peneliti:
• Adanya ide awal
Pada awal melaksanakan penelitian hendaknya seorang peneliti memiliki
gagasan-gagasan atau ide-ide yang dimungkinkan dapat dikerjakan atau
dilaksanakan.
• Pra survei
Kegiatan ini untuk mengetahui secara detail kondisi kelas yang akan diteliti.
• Diagnosis
Pada langkah ini dilakukan oleh peneliti yang tidak terbiasa dengan
mengajar di kelas yang menjadi sasaran penelitiannya.
• Perencanaan
Pada langkah perencanaan dibagi menajdi dua yaitu perencanaan umum
dan perencanaan khusus.
• Implementasi tindakan
Implementasi tindakan merupakan realisasi dari tindakan yang sudah
direncanakan sebelumnya.
• Pengamatan
Pengamatan dan monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau
kolaborator yang diberi tugas .
• Refleksi
Refleksi adalah perbuatan merenung atau memikirkan suatu upaya evaluasi
yang dilakukan oleh kolaboratif dan partisipan terkait dengan PTK yang
dilaksanakan.
• Penyusunan laporan PTK
Laporan PTK disusun sesudah kerja penelitian di lapangan berakhir.
Penyususnan laporan hatus sitematis dan sesuai dengan acuan yang telah
diberikan dalam pelatihan PTK.
G. Pengumpulan Data PTK
Adapun teknik pengumpulan data PTK, digolongkandalam tiga jenis
di antaranya:
1. Metode kertas dan pen
• Catatan lapangan pribadi
• Buku harian siswa
• Kuesioner
2. Metode “hidup”
• Metode sosiometri
• Interview dan diskusi
3. Metode ostensif
• Presentasi slide tape
• Interview dengan audio tape
• Video tape
Alat-alat penelitian untuk pengumpulan data yang dapat
dipakai manusia untuk membantu alat indranya yaitu:

1. Obsevasi
2. Interview
3. Kuesioner
4. Tes
5. Jurnal siswa
6. Tugas
7. Pekerjaan siswa
8. Audio taping or video taping
9. Catatan tingkah laku siswa
10.Attitude scale
11.Dokumentasi
Di bawah ini adalah taksonomi teknik pengumpulan data
Teknik Keunggulan Kelemahan Kegunaan
Catatan lapangan Sederhana, Subjektif, Isu khusus, studi
pribadi, perlu latihan khusus, gambaran
membantu umum
ingatan
Rekaman audio Bagus, akurat, Transkripsi Bukti rinci,
tape memberikan sulit, diagnostik
banyak data memerlukan
banyak waktu
Interview dan Guru-siswa, Memerlukan Informasi khusus
diskusi observasi siswa, banyak waktu atau mendalam
siswa-siswa
Rekaman video Visual, Sukar dan Bahan visual,
tape komprehensif mahal, dapat diagnostik
menyebabkan
gangguan
Kuesioner Sangat khusus, Perlu waktu Informasi khusus
mudah dibagi analisis, dan umpan balik
dan dapat masalah
dibandingkan tentang
jawaban benar
Sosiometri Mudah Membuat Analisis hubungan
dilakukan, siswa yang sosial
memeberikan tidak disenangi
acuan untuk merasa tidak
bertindak enak hati
Bukti-bkti Lebih jelas Sukar Memberikan
dokumenter diperoleh, konsteks dan
perlu waktu informasi
Foto/slide/gambar Lebih jelas Sukar Ilustrasi kejadian-
diperoleh, kejadian khusus
superfisial
H. Teknik analisis data dalam PTK

Menurut Sanjaya (2012: 106) analisis data diarahkan untuk menguji


hipotesis ada tidak hubungan , perbedaan atau pengaruh variabel
satu terhadap variabel yang lain.
Analisis data dilakukan dengan tiga tahap. Tahap-tahap tersebut meliputi:

• Reduksi data yaitu menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah.


• Mendeskripsikan data sehingga diorganisir menjadi nyata.
• Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data.
Melalui triangulasi peneliti dapat terhindar dari
kesalahan dalam mengambil keputusan.
Cara menggunakan triangulasi, di antaranya:
• Menggunakan waktu yang cukup untuk proses penelitian sehingga mendapatkan data
yang lebih dipercaya.
• Membandingkan teori-teori yang relevan dengan masalah peneliti sehingga
pemahaman teori lebih utuh.
• Mencari data dari berbagi suasana, waktu, dan tempat sehingga membandingkan data
yang diperoleh.
• Mengamati objek yang sama dari berbagai situasi (mengembangkan berbagai
instrument sehingga dapat lebih akurat)
• Mencari data dari berbagai sumber (menggunakan banyak pengamat memberika
argumen sehingga mengurangi kesalahan dalam memberika kesimpulan)
• Menggunakan berbagai motode dan teknik analisis data sehingga memberikan
informasi yang utuh

Anda mungkin juga menyukai