Anda di halaman 1dari 23

Logical Validity

• Validitas logis disebut juga sebagai validitas


sampling (sampling validity).
• Validitas tipe ini menunjuk pada sejauh mana
isi alat ukur merupakan representasi dari
aspek yang hendak diukur.
• Contoh: soal test harus mewakili seluruh KD
yang akan diujikan
• Validitas logis sangat penting peranannya dalam
penyusunan tes prestasi dan penyusunan skala,
yaitu dengan memanfaatkan blue-print atau
tabel spesifikasi.
• Tabel spesifikasi /kisi-kisi soal /blue print adalah
sebuah tabel analisis yang didalamnya dimuat:
– Rincian materi tes
– Banyaknya butir soal dan bobotnya

Langkah-langkah pembuatan tabel
spesifikasi
• Mendaftarkan pokok-pokok materi yang akan
diteskan
• Memberikan bobot untuk setiap materi
menurut tingkat kesukaran dan luasnya
materi.
• Memerinci banyaknya butir soal untuk tiap-
tiap pokok materi.
KISI – KISI SOAL ULANGAN
Nama Sekolah : SMK BHAKTI PERSADA KENDAL Tahun Pelajaran : 2010/2011
Mata Pelajaran : matematika (Teknik ) Jumlah soal : 4
Kurikulum : KTSP Penyusun : Yuni Triningsih, S.Pd

Standar Kls Bent Nom


Kompetensi
No kompete / Materi Indikator uk or
dasar
nsi smt soal soal
Validitas Konkuren
• Tinggi rendahnya koefisien
Derajat dimana skor dalam kolerasi yang diperoleh
menunjukkan tinggi
suatu tes dihubungkan
rendahnya validitas tes
dengan skor lain yang yang akan kita nilai
telah dibuat. kualitasnya.

Cara yang digunakan ialah • Hasil yang dicapai atau


koefesien validitas yang
dengan jalan
muncul menunjukkan
mengkorelasikan hasil- derajat hubungan validitas
hasil yang dicapai dalam tes yang baru. Jika
tes tersebut dengan hasil- koefesiennya tinggi, maka
hasil yang dicapai dalam tes yang baru memiliki
tes yang sejenis yang validitas konkuren yang
baik, begitupun sebaliknya.
telah diketahui
mempunyai validitas yang • Hasil tes dipasangkan
tinggi. dengan hasil pengalaman
yang telah lampau
sehinggga pengalaman
tersebut sekarang sudah
Mengetahui Validitas Alat
Ukur
• Korelasi product moment • Korelasi Product Moment dengan
dengan rumus simpangan Angka Kasar
(deviasi)
KATEGORI KOEFISIEN
KORELASI
Setelah harga koefisien
validitas tiap butir soal
Nilai r Interpretasi
diperoleh, kemudian hasil
0,81 – 1,00 Sangat dibandingkan dengan nilai r
Tinggi dari tabel pada taraf
signifikansi 5% dan taraf
0,61 – 0,80 Tinggi signifikansi 1% denga df
(degree of freedom) = N-2.
0,41 – 0,60 Cukup
Jika rhitung > r tabel maka
0,21 – 0,40 Rendah koefisien validitas butir soal
pada taraf signifikansi yang
0,00 – 0,20 Sangat dipakai dapat dinyatakan
Rendah valid.
Contoh Pembuktian Validitas Konkuren
Berikut ini disajikan contoh tabel Skor Tes (Ujian Masuk SMA) dan
Skor Kriteria (UN SMP) dengan taraf signifikansi yang digunakan
adalah 5%.
Akan dihitung dengan rumus
product moment
PERHITUNGAN
Tabel Koefisien Korelasi Momen-produk Pearson
KESIMPULAN
• Dengan taraf signifikansi 5% dan df = 18 diketahui
dari tabel koefisien korelasi momen-produk pearson
bahwa rtabel = 0,4683
• Dari perhitungan, diperoleh hasil rhitung = 0,8038.
selanjutnya nilai tersebut dikorelasikan dengan rtabel
product moment. Dari hasil korelasi antara skor tes
(Ujian Masuk SMA) dan Skor Kriteria (UN SMP) di atas
setelah dihitung dengan korelasi product moment
diperoleh rhitung = 0.8038 > rtabel= 0,4683. jadi
korelasi antaraskor tes dan skor kriteria ini valid.
Maka skor tes ujian masuk SMA memiliki validitas
konkuren yang baik dengan interpretasi tinggi yaitu
berada pada selang 0,61-0,80.
MULTITRAIT-MULTIMETHOD
• Salah satu jenis validitas konstruk, dikembangkan oleh Campbell
dan Fiske (1959) yang digunakan untuk mengetahui kesesuaian
suatu tes yang menggunakan lebih dari satu macam metode
untuk mengukur lebih dari satu macam trait/sifat
• Misal: tes untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menghadapi
ujian nasional menggunakan dua metode: tes Ya atauTidak (Y-T)
dan essai, dengan skala pengukuran level hafalan dan level
penerapan.
• Tes MTMM dilakukan pada sekelompok subjek yang sama.
Misalnya kelas XII IPA 3
• Hasil tes, dikorelasikan satu sama lain (dihitung koefisien-
koefisien korelasinya) kemudian dimasukkan ke dalam suatu
matriks validasi.
• Koefisien korelasi di antara skor – skor skala ini dapat dihitung
dengan formula kerelasi product – moment
Komponen MTMM

1. Sifat sama diukur dengan alat yang sama


(monotraitmonomethod)
2. Sifat sama diukur dengan alat berbeda
(monotraitheteromethod)
3. Sifat berbeda diukur dengan alat sama
(heterotraitmonomethod)
4. Sifat berbeda diukur dengan alat berbeda
(heterotraitheteromethod)
Tes Tes 1
metode 1 2
trait A B A B
Monotrait Heterotrait Monotrait Heterotrait
A monomethod monomethod heteromethod heteromethod

1
heterotrait Monotraait Heterotraid Monotrait
B monomethod monomethod heteromethod heteromethod
Tes 2

Monotrait
Heterotrait Monotrait Heterotrait m
A heterometho
heteromethod monometho monometgod
d
2 Heterotrait monotrait
Heterotrait Monotrait
B heterometho heteromeetho
hetroetho mono method
d d
Uji yang digunakan dalam MTMM:

a) Validitas Konvergen
tingginya korelasi antar skala yang mengukur trait
yang sama

b) Validitas Divergen/Diskriminan
rendahnya korelasi antar skala yang mengukur
trait yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai