Anda di halaman 1dari 20

Tes dengan bentuk soal Menurut Dimyati dan

benar salah lebih luas Mudjiono (1999:210)


cakupan materi yang Bentuk tes benar salah
diujikan dan tidak (B-S) adalah tes yang
memakan tempat karena butir-butir soalnya
biasanya pertanyaan- mengharuskan siswa
pertanyaannya singkat saja. mempertimbangkan
Kita mudah menyusunnya suatu pernyataan sebagai
dan dapat digunakan pernyataan yang benar
berkali-kali, dapat dilihat atau salah
secara cepat dan objektif

Menurut Arikunto (2015:181)


bentuk benar-salah ada 2 macam
yakni dengan pembetulan dan
tanpa pembetulan
Jika huruf B-S harus sama banyak dengan jumlah pertanyaan
atau pernyataan. Agar soal berfungsi dengan baik, maka hal yang
dinyatakan hendaknya homogeny dari segi isi. Cirri khusus dari
bentuk soal benar salah adalah terbatasnya mengukur
kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan
yang sederhana. Kalaupun hendak digunakan untuk mengukur
kemampuan yang lebih tinggi, paling tidak dapat digunakan
untuk kemampuan menghubungkan antara dua hal yang
homogen
Bentuk soal benar salah sangat baik untuk
mengukur kemampuan peserta didik yang sangat
sederhana, yaitu kemampuan untuk
mengidentifikasi kebenaran fakta yang disajikan
dalam soal.
Penskoran soal benar salah sangat sederhana, yaitu
skor 1 diberikan untuk jawaban benar dan skor 0
untuk jawaban salah. Penskoran semacam ini
dinamakan skor dinamakan penskoran dikotomi
Dapat
mewakili
pokok
bahasan

Dapat Lebih
dilihat mudah dan
secara Kelebihan cepat cara
cepat dan memeriksa
objektif nya

Dapat
digunakan
berkali-kali
kekurangan

Mendorong peserta tes


kerjasama” antarsiswa untuk menebak atau
menerka jawaban

Soal-soalnya cenderung
Persiapan untuk
untuk mengungkapkan
menyusunnya jauh lebih
ingatan dan daya
sulit daripada tes esai
pengenalan
Tulislah huruf B-S pada permulaan
masing-masing
Setiap butir soal
Usakan agar jumlah butir soal yang
haruslah menguji
harus dijawab sama
pemahaman

Hindari kata-kata yang


Hindari item yang bisa menunjukkan Hindarkan pernyataan
diperdebatkan kecedenrungan yang sangat umum
memberi saran
Bentuk soal menjodohkan yaitu bentuk soal
yang memasangkan kalimat satu dengan
kalimat lain yang merupakan jawaban dari
kalimat tersebut (memiliki hubungan satu
sama lain). Item tes menjodohkan sering juga
di sebut matching test item. Item tes
menjodohkan ini juga termasuk dalam
kelompok tes objektif. Secara fisik, bentuk
item tes menjodohkan, terdiri dari atas dua
kolom yang sejajar. Pada kolom pertama berisi
pertanyaan yang di sebut daftar stimulus dan
kolom kedua berisi kata atau frasa yang di
sebut juga daftar respon atau jawaban.
Menurut Surapranata (2004:109) Dalam bentuk
tes yang tradisional, soal menjodohkan adalah
bentuk soal yang terdiri dari dua kelompok
pernyataan. Kelompok pertama, ditulis pada lajur
sebelah kiri (bagian atau kolom A), biasanya
merupakan pernyataan soal atau pertanyaan
sering juga disebut premis atau stimulus yang
berupa kalimat atau phrasa. Kelompok kedua
biasa disebut respon yang ditulis pada lajur
sebelah kanan (bagian atau kolom B), biasanya
merupakan pernyataan atau pertanyaan respon
berupa kata, bilangan, ambar, dan symbol.
Menurut Surapranata (2004:11) Ciri khusus bentuk soal
menjodohkan adalah terbatas mengukur kemampuan
mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang
sederhana. Kalaupun hendak digunakan untuk mengukur
kemampuan yang lebih tinggi, paling tidak dapat
digunakan untuk kemampuan mengukur anatra dua hal
yang homogeny antara premis dan respon. Makin banyak
hubungan antara premis dengan respon dapat dibuat,
maka makin baik soal yang disajikan
Keunggulan

Tidak memberi banyak Membutuhkan waktu


kesempatan untuk singkat untuk
berspekulasi membaca soal

Memberi kesempatan
Adanya keuntungan
kepada siswa untuk
teknis
mengutarakan maksud
kelemahan

Sulit menemukan Hanya mengukur


pasangan yang tingkat berpikir
homogen ingatan

Penulis soal
cenderung tidak
cermat
Seri pertanyaan-pertanyaan dalam matching
test hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal

Jumlah yang harus dipilih, Sesuaikan dengan


harus lebih banyak dari kompetensi dasar dan
jumlah soalnya indikator

Kumpulan soal
Antara item-item yang Susunlah item-item
diletakkan disebelah
tergabung dalam seri Buatlah petunjuk tes dan alternatif jawaban
kiri, sedangkan
matching test harus dengan jelas denga sistematika
jawabannya diletakkan
homogen tertentu
disebalah kanan
Karakteristik Benar-Salah Menjodohkan
Penulisan Soal Mudah Mudah
Karakteristik Benar-Salah Menjodohkan
Jumlah pokok bahasan (materi)
Penulisan Soal Mudah Luas
Mudah

Aspek yang diukur


Jumlah pokok bahasan (materi)Terbatas Luas Terbatas
Aspek yang diukur Terbatas Terbatas
Persiapan peserta didik Penekanan pada Penekanan pada keluasan
Persiapan peserta didik Penekanan Penekanan pada keluasan
keluasan materimaterimateri
pada keluasan
materi
Jawaban Peserta didik Memilih Benar Menjodohkan jawaban
Jawaban Peserta didik Memilih Menjodohkan jawaban
atau Salahatau
Benar
Salah
Faktor yang merusak skor Kemampuan Kemampuan menebak tinggi
Faktor yang merusak skor Kemampuan Kemampuan menebak
menebak
menebak tinggitinggi
tinggi
Penskoran Mudah, cepat, Mudah, cepat, obyektif
Penskoran Mudah, cepat, Mudah, cepat, obyektif
obyektif
obyektif

Anda mungkin juga menyukai