Anda di halaman 1dari 9

RESUME

MODUL 2
PENGEMBANGAN
TES HASIL BELAJAR
Mata Kuliah :
Tutor : EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
PAHLUR RONJI, S.PD., M.PD. Kode : PDGK4301

disusun oleh :
KELOMPOK 2
Nurul Falah 857776386
Novi Prasetyoningrum 857776275
Lu'lu' Jauharatul Maknunah 857776426
Aishia Nur Khalimatun Sakdiyah 857776433

BIDANG ILMU 2023.1


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Kegiatan Belajar 1
Keunggulan dan Kelemahan Tes

Perbedaan
Tes Objektif dan Uraian
Unsur Tes Objektif Tes Uraian

Semua jenjang proses berpikir dapat diukur

Proses berpikir Lebih tepat digunakan untuk Lebih tepat digunakan


yang diukur mengukur proses berpikir untuk mengukur proses
ingatan, pemahaman, dan berpikir analisis, sintesis,
penerapan dan evaluasi

Cakupan materi Dalam satu waktu dapat Hanya dapat menanyakan


yang ditanyakan menanyakan banyak materi sedikit

Waktu
Cukup lama Singkat atau cepat
penyusunan tes

Penyusunan Relatif sukar dalam membuat Relatif lebih mudah dalam


pertanyaan soal yang baik membuat soal yang baik

- Dapat dioleh dengan cepat dan - Adanya unsur subjektivitas


Pengolahan hasil objektif dalam pemeriksaan
tes - Ketetapan hasil pemeriksaan - Ketetapan hasil
tinggi pemeriksaan rendah

Kemampuan menjawab:
Siswa hanya menjawab soal
mengemukakan,
berdasarkan jawaban dari penulis
mengorganisasikan,
Jawaban siswa Kemampuan menjawab:
menghubungkan, dan
mengingat, menginterpretasi,
menganalisis ide sendiri
dan menganalisis ide orang lain

Kemampuan siswa dapat



Kemampuan siswa dapat
terganggu oleh
Pengganggu tes terganggu oleh kemampuan
kemampuan dalam menulis
membaca dan menerka
dan bercerita

MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
1
TES OBJEKTIF
Keunggulan
Dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah hingga sedang
Semua atau sebagian materi dapat diujikan
Penilaian dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten, karena jawaban yang
diberikan bersifat jelas dan pasti
Soal bentuk pilihan ganda dapat dijadikan sebagai cara untuk memperbaiki dan
merevisi butir soal melalui analisis butir soal
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan
Kaya akan informasi kognitif siswa sehingga dapat mengetahui kemampuan dan
kelemahan siswa

Kelemahan
Tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
Lebih sukar membuat soal tes objektif yang baik
Kemampuan menerka dan membaca dapat menjadi penggangu kemampuan siswa
dalam menjawab soal
Pilihan jawaban sudah disediakan sehingga siswa tidak dapat mengorganisasi,
menghubungkan, dan mengungkapkan idenya sendiri.

Upaya Meminimalisir Kelemahan Tes Objektif


Upaya agar soal tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah
Soal yang dibuat berorientasi pada kisi-kisi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Upaya mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal
Menguasai teknik-teknik penulisan tes objektif dan berlatih menulis soal secara terus
menerus serta memiliki bank soal
Upaya mengatasi agar kemampuan anak tidak terganggu oleh kemampuan
membaca dan menerka
Menulis soal dengan kaidah penulisan tes objektif yang sudah ditentukan
Memperbanyak jumlah alternatif jawaban
Upaya mengatasi agar anak dapat mengungkapkan idenya sendiri
Upaya ini tidak dapat dilakukan dengan tes objektif, namun dapat diatasi
dengan tes uraian dengan cara melakukan tes objektif dan uraian secara
bergantian

MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
2
TES URAIAN
Keunggulan
Tepat digunakan mengukur proses berpikir tinggi
Tepat digunakan mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur
menggunakan tes objektif
Waktu yang diperlukan untuk membuat tes lebih cepat dibanding t es objektif
Cenderung lebih mudah dibuat dibandingkan tes objektif

Kelemahan
Materi yang dapat ditanyakan terbatas
Jawaban lebih sukar diperiksa dan terdapat unsur subjetivitas

Penyebab pemberian skor kurang objektif dan konsisten


Adanya Hallo Effect
Image siswa yang melekat mempengaruhi subjektivitas
Adanya efek bawaan (Carry Over Effect)
Penilaian item soal sebelumnya terbawa ke item soal berikutnya. Atau pola
penilaian siswa satu terbawa ke penilaian siswa yang lain
Efek urutan Pemeriksaan
Hasil tes siswa di awal lebih tinggi daripada di akhir
Pengaruh penggunaan bahasa
Pengaruh tulisan tangan
Upaya Meminimalisir Kelemahan Tes Uraian
Upaya meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan
Membuat soal yang dapat dijawab dengan cepat (tes uraian terbatas)
Upaya mengurangi unsur subjektivitas
Memeriksa hasil ujian tanpa nama
Upaya mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa
Menggunakan tes uraian terbatas
Menggunakan dua pemeriksa
Memiliki kesepakatan cara pemberian skor dengan pemeriksa kedua
Melakukan uji coba pemeriksaan
Upaya mengurangi Hallo Effect
Menghilangkan atau menutup nama siswa
Upaya menghindari Carry Over Effect
Melakukan koreksi soal nomor 1 untuk semua siswa kemudian lanjut soal nomor
2 untuk semua siswa dan seterusnya
Upaya menghindari Order Effect
Berhenti memeriksa jawaban ketika lelah
MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
3
Kegiatan Belajar 2
Mengembangkan Tes
Jenis Tes

Tes Objektif Tes Uraian

Tes Objektif
A Tes Benar - Salah (True - False Item)
Pengertian
Tes benar-salah merupakan soal yang mengharuskan siswa menjawab
benar atau salah, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak.
Fungsinya untuk mengukur:
a. Hasil belajar yang lebih tinggi dari sekedar ingatan
b. Kemampuan siswa dalam:
- mengidentifikasi kebenaran fakta, prinsip, teori atau lainnya.
- membedakan antara fakta dengan opini (pendapat)
Keunggulan
- mudah dikonstruksi
- dapat menanyakan banyak sampel materi
- penskorannya mudah
- tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir sederhana
Kelemahan
- hanya dapat digunakan untuk mengukur hasil proses sederhana
yaitu aspek ingatan
- probabilitas menebak jawaban 50%
B Tes Menjodohkan (Matching Exercise)
Pengertian
Tes menjodohkan merupakan tes yang terdiri dari dua kolom (premis
dan jawaban) kemudian siswa menjodohkan kedua kolom tersebut.
Fungsinya untuk mengukur:
a. Hasil belajar yang berkaitan dengan pengetahuan definisi, fakta,
istilah, peristiwa atau kejadian
b. Kemampuan siswa dalam:
- menghubungkan dua hal
- membedakan antara fakta dengan opini (pendapat)
Keunggulan
- mudah dibuat
- dapat menanyakan banyak sampel materi
- penskorannya mudah
Kelemahan
- hanya dapat digunakan untuk mengukur hasil proses
sederhana yaitu aspek ingatan

MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
4
C Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Pengertian
Tes pilihan ganda merupakan tes yang terdiri dari dua bagian yaitu
pokok soal (stem) dan alternatif jawaban (option)
benar atau salah, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak.
Ragam Tes Pilihan Ganda
a. Ragam A (Melengkapi pilihan)
- tersusun atas soal pokok (stem) dan disertai empat atau lima
alternatif jawaban
- digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
b. Ragam B (Hubunganantar hal)
- terdiri dari pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan berdiri
sendiri (independen) dan dipisahkan dengan kata sebab
c. Ragam C (Analisis kasus)
- pertanyaan berupa kasus dan tersusun atas soal pokok (stem) dan
disertai empat atau lima alternatif jawaban
- digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
d. Ragam D (Ganda Kompleks)
- pokok soal berupa pertanyaan dan siswa memilih jawaban yang
benar (lebih dari satu) dari tiga atau empat jawaban alternatif
- digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
e. Ragam E (Membaca diagram, tabel, atau grafik)
- pertanyaan berupa kasus dalam bentuk diagram, tabel, atau grafik
dan disertai empat atau lima alternatif jawaban

Cara Mengonstruksi Tes Objektif yang Baik

A Tes Benar - Salah (True - False Item)

Menghindari pernyataan yang bermakna ganda


Mengonstruksi butir soal B-S yang dapat mengukur hasil belajar yang
lebih penting dan bermakna
Mengupayakan butir soal yang dapat menguji hasil belajar yang lebih
tinggi dari sekedar ingatan
Menghindari penggunaan pernyataan negatif
Menghindari penggunaan kalimat terlalu kompleks
Panjang pendek antara pernyataan benar dan salah dibuat seimbang
Jumlah jawaban dibuat seimbang antara yang benar dan salah

B Tes Menjodohkan (Matching Exercise)


Pernyataan premis dan respons dibuat homogen
Pernyataan respons lebih banyak dari premis
Jika premis dan respons dalam bentuk kalimat, maka respons
dibuar lebih pendek dari premis
Jika respons berupa angka maka harus diurutkan
Premis dan respons diletakkan pada halaman yang
sama
MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
5
C Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Inti permasalahan pada pokok soal dirumuskan dengan jelas
Menghindari pengulangan kata pada alternatif jawaban
Rumusan pokok soal bersifat singkat, jelas, dan tidak menimbulkan
multi tafsir
Alternatif jawaban bersifat logis, panjang pendek dan materinya
homogen, dan pengecohnya menarik untuk dipilih
Dalam merumuskan soal, hendaknya menghindari adanya petunjuk
yang mengarah pada jawaban
Hanya ada satu jawaban yang benar atau paling benar
Menghindari penggunaan ungkapan negati (contoh: kecuali)
Menghindari pilihan alternatif jawaban dengan kalimat "semua jawaban
benar" atau "semua jawaban salah"
Jika jawaban alternatif berupa angka maka disusun berurutan
Menghindari penggunaan istilah yang terlalu teknis pada pokok soal
Mengupayakan jawaban butir soal tidak bergantung dari jawaban butir
soal lain

Tes Uraian
A Tes Uraian Terbuka (Extended Response Question)
Pengertian
Tes uraian terbuka memungkinkan adanya banyak sekali jawaban yang
mungkin sama benarnya
Fungsi
Tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
- menganalisis, mengorganisasi, dan mengekspresikan ide
- mengintegrasikan pelajaran dalam berbagai bidang
- membuat rencana suatu eksperimen
- mengevaluasi manfaat suatu ide
B Tes Uraian Terbatas (Restricted Response Question)
Pengertian
Tes uraian terbatas memiliki jawaban yang sudah jelas
Fungsi
Tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
- menjelaskan hubungan sebab akibat
- menerapkan suatu prinsip atau teori
- memformulasikan hipotesis
- merumuskan kesimpulan

MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
6
Cara Mengonstruksi Tes Uraian yang Baik
Menulis soal sesuai dengan perencanaan tes yang dibuat
Menggunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar
atau tidak dapat tepat jika diukur dengan tes objektif
Menggunakan tes uraian terbatas untuk menambah sampel yang
dapat ditanyakan pada ujian
Menggunakan tes uraian untuk mengungkap pendapat dengan
menggunakan kata tanya jelaskan, analisislah, simpulkan, analisislah,
formulasikanlah, dan sebagainya
Tidak mengandung multitafsir
Jumlah butir soal sesuai dengan waktu yang ditentukan
Tidak menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa
Menuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap
butir soal

Pedoman Penskoran Soal Uraian


Penskoran soal uraian dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa
hal berikut.
Apa jawaban terbaik dari pertanyaan tersebut?
Menuliskan kemungkinan jawaban lain jika ada
Menandai butir, konsep, atau kata kunci yang harus muncul pada
jawaban
Adakah butir, konsep, atau kata kunci yang lebih penting dari yang lain
Memberi skor pada setiap butir, konsep, atau kata kunci yang harus
muncul pada jawaban
Butir, konsep, atau kata kunci yang lebih penting diberikan skor lebih
dari yang lain.

MODUL 2
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
7
Kegiatan Belajar 3
Perencanaan Tes
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat
perencanaan tes (kisi-kisi)
PEMILIHAN SAMPEL MATERI YANG AKAN DIUJIKAN
pemilihan sampel materi diupayakan serepresentatif mungkin

PENENTUAN JENIS TES YANG AKAN DIGUNAKAN


Jenis tes yang dapat digunakan adalah pilihan ganda, uairan,
atau gabungan keduanya dengan nenperhitungkan materi,
jumlah butir soal dan waktu tes

SEBARAN TINGKAT KESUKARAN


Sebaran bergantung pada intrepretasi skor yang akan
digunakan

WAKTU UJIAN
Waktu akan membatasi jumlah butir soal yang diujikan

JUMLAH BUTIR SOAL


Jumlah butir soal bergantung pada lamanya waktu ujian

JENJANG KEMAMPUAN BERPIKIR


Jenjang berpikir harus sesuai dengan yang dilatihkan selama
proses pembelajaran

JENJANG PROSES BERPIKIR


Krathwoll (2001)

Analisis Penerapan
C4 C3
Evaluasi C5 C2 Pemahaman
Kreasi C6 C1 Ingatan

MODUL 2 8
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai