Anda di halaman 1dari 12

KIMIA TERAPAN

WATER TREATMENT DISISTEM


PEMBANGKITAN
DOSEN: ANIS ROIHATIN, ST.MT

(Air Dan Pengaruhnya Dalam Sistem Pembangkitan)


DISUSUN OLEH :
1. Alan Mastri Khusnun Azim
2. M.Dito Z.Avysta
3. Muhammad Afif Qoribullah
4. Rindayanti
5. Wigiantoro
6. Winih Wirossa Firdaus
1. Air Dan Pengaruhnya Dalam Sistem
Pembangkitan
Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif
mudah didapat karena pada air tersimpan energi
potensial (pada air jatuh ) dan energy kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (hydropower) adalah energi yang
diperoleh dari air yang mengalir .energi yang dimiliki
air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud
energi mekanis maupun energi listrik. Dalam
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pembangkit yang
menggunakan system pembangkit energy listrik
dengan cara memanfaatkan aliran dari air yang
kemudian diubah menjadi energy listrik melalui
putaran turbin dan generator .
1.1 Jenis Air Yang Digunakan

• Dalam system pembangkitan supply kebutuhan


air secara umum dibagi menjadi dua yaitu air
permukaan dan air tanah. Air permukaan dapat
berupa air dari sungai,danau dan juga laut serta
sumur dalam (deepwell). air tanah terdapat
dibawah permukaan tanah,berada dilapisan air
tanah,dan dapat diambil melalui mata air atau
sumur.dalam pembangkit menmanfaatkan aliran
sungai atau bendungan untuk menghasilkan
energi listrik .
Terdapat macam-macam PLTA yang menggunakan
aliran sungai atau pun waduk
1. PLTA Hydroseries yang memanfaatkan aliran
sungai yang panjang dan deras dari ketinggian
tertentu.
2. PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir)
mengunakan kolam pengatur dan dibuatkan
wadukuntuk menampung air dalam jumlah
besar. sehingga kapasitas pembangkitan
energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi.
3. PLTA jenis pompa –generator (pomped storage)
PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam
pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air
akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan
ditampung di kolam pengendali yang bawah
1.3 KANDUNGAN AIR
Secara alami air mengandung berbagai jenis zat kimia
dan material material solid lainya. Berikut adalah zat-zat
yang terkandung didalam air secara umum :
a. Alkalin: senyawa-senyawa yang dapat dapat membentuk
foam dan membawa material-material padat melalui uap
air Dan juga korosi di saluran sistem kondensat
(kondensor, pompa ekstraksi kondensat).
b. Mineral asam bebas: Dapat berupa H2SO4 dan HCl yang
sangat berbahaya pada baja karena sifatnya yang korosif.
c. Oksigen (O2): Oksigen menjadi sumber korosi pada saluran
pipa, boiler, heat exchanger, dan sebagainya.
d. Karbon dioksida (CO2): Menjadi penyebab korosi di
saluran air dan beberapa saluran uap air dan
kondensat
e. Konsentrasi ion H+ yang ditunjukkan dengan bilangan
pH: Nilai pH bervariasi pada air tergantung banyaknya
zat asam dan bahan alakali yang terkandung di
dalamnya.
f. Sulfat (SO42-): Ion ini jika bereaksi dengan ion lain
seperti kalsium, akan menimbulkan zat padat dan
membentuk kerak
g. Klorida (Cl-): Menambah material padat serta
meningkatkan karakter korosif pada air.
h. Sodium (Na+): Ion ini menambah kandungan solid di
dalam air. Dan jika membentuk ikatan dengan OH-
akan menibulkan korosi di pipa-pipa boiler pada
kondisi tertentu.
1.3 Baku Mutu Air di Sistem Pembangkit

• Sistem pengolahan air sangat bergantung pada kualitas air


baku yang akan diolah. Kualitas air baku yang buruk akan
membutuhkan sistem pengolahan yang lebih rumit. Air
baku yang buruk, seperti adanya kandungan khlorida dan
TDS yang tinggi, membutuhkan pengolahan dengan sistem
Reverse Osmosis (RO). Sistem RO menggunakan
penyaringan skala mikro (molekul), yaitu yang dilakukan
melalui suatu elemen yang disebut membrane. Dengan
sistem RO ini, khlorida dan TDS yang tinggi dapat
diturunkan atau dihilangkan sama sekali. Syarat penting
yang harus diperhatikan adalah kualitas air yang masuk ke
dalam elemen membrane harus bebas dari besi,
manganese dan zat organik (warna organik).
1.4 Pengaruh Kandungan Air Terhadap
Sistem Pembangkitan
• Air mengandung berbagai jenis zat kimia dan material-
material solid lainnya. Yang akan mempengaruhi proses
yang ada pada sistem pembangkit. Di dalam air, baik itu
yang berasal dari air sungai maupun air laut, mengandung
zat zat berupa carbon dioksida ( CO2 )1 sulfur dioksida (
SO2 )1 sulfur trioksida ( SO3 ) , oksigen ( O2 ) dan lain – lain
. Kandungan gas gas tersebut biasanya bersifat korosif dan
penyebab oksidasi.
Asam – asam dalam air bersifat korosif terhadap peralatan
dari logam , sedangkan amoniak cair bersifat korosif
terutama pada tembaga ( CU ) , kuningan ( Cu – Zn ) ,
alumunium brazz ( Cu – A1 ) . Garam – garam kalsium dan
magnesium menjadikan air bersifat sadah sehingga dapat
menimbulkan kerak ( CaCO3 , CaSO4 ) pada alat – alat
pembangkit.
• Garam – garam chlorida seperti natrium chlorida ( NaCl
) dalam air juga bersifat korosif.
• Selanjutnya yaitu Klorida & Sulfat, Klorida
menyebabkan korosi berupa lubang kecil pada baling-
baling dan rotor turbin. Selain itu Silika serta Klorida &
Sulfat juga sangat berpengaruh, karena Silika sangat
berbahaya dalam sirkuit aliran-air.
• Kelebihan kadar silika dalam air umpan boiler atau air
pengganti cukup berbahaya. Silika dalam bentuk koloid
tidak akan ditahan oleh penukar ion dan dihidrolisis
menjadi bentuk silika larut dalam air boiler. Oleh
karena sifatnya yang mudah menguap, silika bisa
memasuki sirkuit aliran saat tekanan meningkat,
kemudian mengendap pada baling-baling turbin,
senyawa – senyawa diatas menyebabkan peralatan
pada sistem pembangkit menjadi cepat rusak.
KESIMPULAN
1. Jenis air yang digunakan pada sistem pembangkit
sangat lah beragam
2. Jika Air Mengandung Material Kimia Yang Seimbang
Maka Akan Memperlambat Terjadinya Korosi Pada
Mesin Pembangkit
3. Baku Mutu Air Mempengaruhi Kwalitas Sistem
Pembangkit Semakin Baik Baku Mutu Airnya Semakin
Baik Pula Energi Yang Dihasilkan
4. Kandungan dalam air memiliki kekurangan dan
kelebihan sendiri. Dengan kekurangan dapat
membuat alat alat pada sistem pembangkit cepat
rusak dan berkarat
DAFTAR PUSTAKA
• Suyitno,M.2011.Pembangkit Energy Listrik.Jakarta:Rineka Cipta
• Sulasno.2009.teknik konversi energy listrik dan system pengaturan.
Yogyakarta:Graha Ilmu
• Ghufran.M,Kodri,H,K Dan Tancung Andi Baso.2007. Pengelolaan Kualitas
Air . Jakarta: Rineka Cipta
• Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, BPP.
• http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Ro/ro.html
(Diakses 30 November 2016)
• http://www.satuenergi.com/2015/04/jenis-jenis-turbin-air-pltapltmh.html
(Diakses 30 November 2016)
• http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=Downloa
dFile&act=view&typ=html&id=76217&ftyp=potongan&potongan=S1-
2014-297749-introduction.pdf
(Diakses 30 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai