Anda di halaman 1dari 23

UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG BAHAYA

MEROKOK DI RW 11 (CURUG) UPT PUSKESMAS KALITANJUNG KOTA


CIREBON

Oleh :
Ridho Ismail Hasan 111170059
Meganita 112170050
Mirella Gresyalli Kautama 112170052

Pembimbing :
drg. Zulfikar HR
dr. Hj. Walyanah, MH.
dr. Dian Rosdiana, M.P.H
Latar Belakang
• Data World Health Organization (WHO) tahun 2013 menunjukkan bahwa
prevalensi perokok aktif di dunia saat ini mencapai 17,4% jiwa
• Indonesia menempati posisi pertama se-Asia yaitu sejumlah 73,3% (WHO,
2015)
• provinsi yang ada dengan proporsi perokok saat ini tertinggi di Kepulauan
Riau (27,2%) dan terendah di Papua (16,3%), sedangkan perokok di Jawa
barat merupakan jumlah tertinggi kedua setelah kepulauan Riau yaitu
sebesar 27,1%
• Perkokok di Jawa Barat tertinggi yaitu kota Sukabumi sebesar 30,3% dan
terendah di kota Bekasi sebesar 18,3% sedangkan di kota Cirebon sebesar
20,6%.
• Di wilayah puskesmas Kalitanjung, perilaku merokok dari rekapitulasi
indeks keluarga sehat tingkat keluarga. Pada tahun 2017, anggota keluarga
yang merokok di dalam rumah sebesar 57,81%.(Dinkes kota Cirebon,2018)
• Lebih dari lima juta orang meninggal akibat penggunaan tembakau
langsung atau menjadi perokok aktif dan tidak kurang 600.000 jiwa
meninggal karena menjadi perokok pasif yang terpapar second-hand smoke
(Action on SmokingHealth, 2014; WHO, 2015).
TUJUAN
• Memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang bahaya merokok
kepada masyarakat
• Memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi
masyarakat.
• Melindungi kesehatan masyarakat secara umum dare dampak buruk
merokok baik langsung maupun tidak langsung.
• Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dare asap
rokok.
• Untuk mencegah perokok pemula.
MANFAAT
• Manfaat bagi Puskesmas
Bagi Puskesmas sebagai evaluasi dari data rekapitulasi indeks keluarga sehat
tingkat keluarga UPT Puskesmas Kalitanjung (PIS PK) mengenai tingginya angka
perokok dan sebagai Informasi dalam mengevaluasi dan melaksanakan
program Kawasan Tanpa Asap Rokok di Puskesmas.
• Manfaat bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa dengan menyusun laporan penelitian ini diharapkan menjadi
sarana pembelajaran dalam penyusunan laporanilmiah yang baik, baik cara
penyampaian materi maupun struktur penyusunanya.
• Manfaat bagi Dinas Kesehatan
Bagi Dinas Kesehatan Kota Cirebon sebagai evaluasi untuk tindak lanjut dalam
memantau tingkat perokok di wilayah Kota Cirebon dalam pengembangan di
wilayah kerja Puskesmas Kota Cirebon.
• Manfaat bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengerti, memahami bahaya merokok dan ikut
berperan aktif dalam berjalan nya kawasan tanpa rokok di wilayah Puskesmas
Kalitanjung
PROFIL PUSKESMAS
Visi
Pembangunan kesehatan Puskesmas Kalitanjung yaitu “Terwujudnya Puskesmas
Kalitanjung sebagai puskesmas terdepan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas dan religius, aman, maju, aspiratif dan hijau (RAMAH) di wilayah
Harjamukti kota Cirebon”.
Misi
1. Mengoptimalkan sumber daya manusia dan fasilitas pelayanan kesehatan yang
RAMAH
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan produktif
3. Membangun kerjasama dan kemitraan dengan stackholder dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan yang paripurna
Data Geografis
Analisis perilaku masyarakat di bidang kesehatan
Analisis prilaku masyarakat di bidang kesehatan sampai dengan saat ini di Puskesmas
Kalitanjung sudah dilaksanakan kajian PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di
seluruh RW. Dari 13 RW yang ada dikelurahan Harjamukti pada tahun 2016 sebanyak
4499 KK dengan hasil sebagai berikut:
• Persalinan oleh nakes :100%
• Pemberian ASI eksklusif : 71,86%
• Menimbang bayi dan balita : 96,16%
• Menggunakan air bersih : 98,68%
• Cuci tangan dengan air bersih dan sabun : 97,67%
• Menggunakan jamban sehat : 98,76%
• Memberantas jentik dirumah : 92,22%
• Tidak merokok didalam rumah : 54,27%
• Aktivitas fisik : 97,52%

Sumber : Profil Kelurahan Harjamukti Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon


Cakupan Indeks Keluarga Sehat Tingkat Keluarga UPT Puskesmas Kalitanjung
Se -Kelurahan Harjamukti Kecamatan Harjamukti Tahun 2017

Cakupan
No Indikator YA TIDAK N Jumlah
(%)
1 Keluarga mengikuti program KB 2292 982 1024 4298 70,01

2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan 200 1 4097 4298 99,50

3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 217 7 4074 4298 96,88

4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 291 24 3983 4298 92,38

5 Pertumbuhan Balita dipantau 1024 12 3262 4298 98,84

6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 57 75 4166 4298 43,18

7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 170 691 3437 4298 19,74

8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 12 10 4272 4298 54,55
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 3076 1212 0 4298 71.74

10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 3421 876 1 4298 79,61

11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 4249 48 1 4298 98,88

12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 4276 20 2 4298 99,53

Sumber: Data Rekapitulasi Indeks Keluarga Sehat UPT Puskesmas Kalitanjung Kota Cirebon
Identifikasi Masalah

No. Program Pencapaian Masalah


1. Anggota keluarga yang tidak merokok 54,27 % 45,73 %
2. Cakupan ASI Ekslusif 71,86 % 28,14 %
3. Memberantas jentik dirumah 92,22 % 7,78 %
Prioritas Masalah

Masalah Masalah
Anggota Cakupan ASI
Kriteria keluarga yang Ekslusif
Memberantas
jentik dirumah
masih
merokok
Tingkat Urgensi (U) 3 3 3
Tingkat Keseriusan (S) 4 3 3
Tingkat Perkembangan (G) 5 4 2
U +S + G 12 10 8
Rumusan Masalah Berdasarkan
Prioritas Masalah
Berdasarkan proritas masalah maka rumusan
masalah yang kami ambil adalah anggota keluarga
yang masih merokok berdasarkan hasil analisis prilaku
masyarakat di bidang kesehatan.
Tingginya angka masalah anggota keluarga yang
masih merokok di wilayah Kalitanjung, hal ini
disebabkan oleh pengetahuan tentang bahaya rokok
bagi kesehatan kurang, pemahaman masyarakat tentang
bahaya rokok bagi kesehatan masih rendah, masih
kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok oleh
petugas kesehatan, kurangnya tokoh panutan
masyarakat terhadap perilaku merokok dan banyaknya
iklan rokok yang beredar di media sosial.
Analisis Penyebab Masalah (Fishbone)

METHODE MAN Pemahaman yang


MARKET kurang tentang
bahaya merokok
Merokok
Kurangnya frekuensi merupakan
penyuluhan bahaya identitas laki-laki
merokok

Mengganggap lebih baik Kurangnya


tidak makan dari pada pengetahuan tentang
tidak merokok bahaya rokok bagi
kesehatan Kurangnya tokoh
MONEY panutan
masyarakat
terhadap perilaku
METHODE MAN
merokok
Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi penyebab masalah diatas, alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Perilaku merokok MAN :


1. Melakukan penyluhan tentang bahaya
1. Pemahaman yang kurang tentang bahaya merokok merokok

2. Banyaknya tokoh masyarakat yang merokok 2. Melakukan komitmen bersama untuk


tidak merokok dengan
menandatangani banner

3. Mengganggap lebih baik tidak makan daripada 3.Memberikan penyuluhan atau konseling
tidak merokok tentang bahaya merokok

MONEY :

METHODE : 1. Memberikan penyuluhan faktor


1. Sejak kecil terbiasa melihat laki-laki merokok resiko penyakit terhadap perokok
2. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya pasif
merokok 2. Penyuluhan tentang bahaya merokok
dan Demonstrasi tentang bahaya
merokok
MARKET : Meningkatkan jumlah PROMKES dan
Kurangnya frekuensi penyuluhan bahaya merokok frekuensi penyuluhan tentang bahaya
Analisis Data

Data Kuesioner
Dari 40 reponden yang diberikan pre-test dan post-test sebelum dan setelah
penyuluhan; pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok cukup baik, pada
saat dilakukan pre-test. Seluruh responden memberikan respons yang sangat
baik setelah diberikan penyuluhan dengan dapat menjawab benar pertanyaan
post-test.

Grafik Perbandingan hasil Pre test dan Post Test Pengetahuan Warga RW 11 Tentang Bahaya Merokok

100.00% 95%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% 45% PRE TEST
40.00% 32.50% POST TEST
30.00% 22.50%
20.00%
10.00% 5%
0%
0.00%
Baik Cukup Kurang
Simpulan
Berdasarkan hasil analisa mengenai upaya
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
bahaya merokok menggunakan metode penyuluhan
di RW 11 (Curug) UPTD Puskesmas Kalitanjung dapat
disimpulkan sesuai dengan teori dan penelitian
terkait bahwa responden dengan tingkat
pengetahuan yang baik meningkatkan pengetahuan
tentang bahaya merokok, dengan cara melakukan
penyuluhan mengenai mengenali bahaya merokok
dan menggunakan system penempelan stiker untuk
komitmen rumah bebas asap rokok.
Saran
Berdasar kan hasil kegiatan yang telah kami laksanakan maka saran yang dapat
diberikan adalah, sebagai berikut :
1. Untuk peneliti selanjut nya perlu dilakukan pemantauan hasil jangka
panjang untuk memastikan setiap rumah warga bebas asap rokok.
2. Untuk masyarakat, dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan
mereka dan segera meninggal kan kebiasaan merokok, agar kesehatan
mereka dan orang disekitar nya tidak terganggu danterhindar dare penyakit
yang dapat mengancam jiwa yang diakibatkan dare bahaya asap rokok.
3. Untuk layanan kesehatan, perlu dipantau dan ditingkatkan lagi konseling
tentang bahaya merokok kepada masyarakat dan memberdayakan Rumah
bebas asap rokok dan pembatasan merokok.
Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai