Khalidinah iriansyah
10542024810
DEFINISI
Defisiensi adalah suatu keadaan atau kondisi
yang ditandai oleh jumlah yang kurang dari
normal. (kamus kedokteran dorlan, edisi 31 hal. 562)
makromineral mikromineral
Natrium (Na) Besi (Fe)
Kalsium (Ca) Iodium (I)
Fospor (P) Zink (Zn)
Kalium (K) Kobalt
Magnesium (Mg) Tembaga (Cu)
MAKROMINERAL
Def. Natrium (Na)
Defisiensi natrium adalah kurangnya
kadar natrium yang dapat
menyebabkan hiponatremia.
Hiponatremia: menurunnya
kadar natrium plasma < 130
mEq/dl.
Peranan natrium dalam tubuh
Menjaga tekanan
osmotik vaskuler dan sel
Pengobatan
• Pemberian kortikosteroid secara oral
• Pemberian kortikosteroid melalui suntikan untuk
penderita yang mengalami gejala muntah-
muntah.
Def. Kalsium
Menyeimbangkan
Kadar Air
Meningkatkan
Kesehatan Tulang
Gejala defisiensi kalium
• Cepat Lelah dan Merasa Lemah
• Otot sering kram
• Diare
• Jantung berdebar
Kebutuhan kalium dalam tubuh
• Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 500 mg.
• Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 700 mg.
• Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 3000 mg.
• Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 3800 mg.
• Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 4500 mg.
• Perempuan usia 10-15 tahun membutuhkan 4500 mg.
• Perempuan usia 16-80 tahun ke atas membutuhkan
4700 mg.
• Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 4500 mg.
• Laki-laki usia 13-80 tahun ke atas membutuhkan 4700
mg.
Kebutuhan fospor dalam tubuh
• 100 mg per hari untuk bayi usia 0-6 bulan.
• 275 mg per hari untuk bayi usia 7-12 bulan.
• 460 mg per hari untuk anak-anak usia 1-3 tahun.
• 500 mg per hari untuk anak-anak usia 4-8 tahun.
• 250 mg per hari untuk anak-anak usia 9-18 tahun.
• 700 mg per hari untuk usia 19 tahun ke atas.
• 250 mg per hari untuk wanita hamil dan
menyusui usia 18 tahun ke bawah.
• 700 mg per hari untuk wanita hamil dan
menyusui usia 19 tahun ke atas.
Jika terjadi def. kalium dapat mengakibatkan
• Hipokalemia
• Diabetes
• Diare
• Penyakit ginjal kronis
Jika terjadi def. fospor dapat mengakibatkan
• Diare
Diare
Definisi
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi
cair sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24
jam).
Epidemiologi
paling sering terjadi hampir setiap orang
Etiologi
Infeksi dari bakteri salmonella dan E colli, dan kadar
kalium dalam darah sangat rendah
Tanda dan gejala
• Keinginan buang air besar terus menerus dan
encer
• Rasa kram dan tekanan pada bagian perut.
• Rasa sakit pada perut dan terasa seperti tekanan
yang sangat kuat.
• Tubuh terasa lelah dan tidak nyaman seperti
demam, kembung dan mual.
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan Tinja
• Pemeriksaan faal ginjal
• Pemeriksaan elektrolit
Pengobatan
• Oralit
• Pemberian obat Antidiare
MIKROMINERAL
Def. besi (fe) dan peranan dalam tubuh
Pengobatan
• Dapat diberikan secara oral berupa besi elemental dengan dosis 3 mg/kgBB
sebelum makan atau 5 mg/kgBB setelah makan dibagi dalam 2 dosis.
• Diberikan sampai 2-3 bulan sejak Hb kembali normal
• Pemberian vitamin C 2X50 mg/hari untuk meningkatkan absorbsi besi.
• Pemberian asam folat 2X 5-10 mg/hari untuk meningkatkan aktifitas eritropoiesis
• Hindari makanan yang menghambat absorpsi besi (teh, susu murni, kuning telur,
serat) dan obat seperti antasida dan kloramfenikol.
• Banyak minum untuk mencegah terjadinya konstipasi (efek samping pemberian
preparat besi).
Def. iodium
Sebagai Antioksidan
Definisi
kelainan genetik yang diturunkan, yang timbul dari
kelainan gen ATP7A.
Epidemiologi
terjadi pada sekitar 1 setiap kasus 50000-100000
Kelahiran. Paling sering mempengaruhi laki-laki.
Sebagian besar anak-anak, lahir dengan sindrom
Menkes memiliki harapan hidup 3 untuk 5 tahun.
Etiologi
Kekurangan tembaga
Tanda dan gejala
• Pendek
• Gemuk
• pipi kemerahan
• Rambut kusut
• Kejang
Pemeriksaan penunjang
• X-ray tengkorak dan kerangka, untuk mendeteksi
kelainan pada pembentukan tulang;
• Tes darah, untuk mengukur isinya tembaga.
Pengobatan
Bayi
• Usia 0-6 bulan: 200 mcg atau 30 mcg/kg berat badan setiap hari.
• Usia 7-12 bulan: 220 mcg atau 24 mcg/kg berat badan setiap hari.
Anak-anak
• Usia 1-3 tahun: 340 mcg per hari, maksimal 1 mg per hari.
• Usia 4-8 tahun: 440 mcg per hari, maksimal 3 mg per hari.
• Usia 9-13 tahun: 700 mcg per hari, maksimal 5 mg per hari.
• Usia 14-18 tahun: 890 mcg per hari, maksimal 8 mg per hari.
REFERENSI
o Melmed S, Polonsky KS, Larsen PR, Kronenberg HM. 2011. Williams Textbok of Endocrinology 12th edition. Philadelphia : Elseview Saunders
o Griffing GT. 2015. Addison Disease. [Online] Diakses 7 Desember 2015 [Dari : http://emedicine.medscape.com/article/116467]
o Michels A. Michels N. Addison Disease : Early Detection and Treatment Principles. 2014. Am Fam Physician 89(7); 563-568
o Betterle C. Greggio NA. Volpato M. Autoimmune Polyglandular Syndrome Type 1. 2013. The Journal of Clinnical Endcorinology and Metabolism. 83:4
1049-1055
o Rickets vs. abuse: a national and international epidemic Kathy A. Keller & Patrick D. Barnes Received: 4 November 2007 / Revised: 28 July 2008 /
Accepted: 18 August 2008
• Wilson L.M, ‘Keseimbangan Cairan dan Elektrolit serta Penilaiannya’ dalam: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi ke-4, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1995, hh. 283- 301
• Guyton A.C and Hall J.E, dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi ke-11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2008, hh. 307-400
• Kee J.L,‘Uji Laboratorium’ dalam: Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi ke-6, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2003, hh.
1-484. 18. Reilly R.F and Perazella M.A, In: Lange AcidBase Fluids and Electrolytes, McGraw Hill Companies Inc.USA, 2007, pp. 21-170. 19. Priest G,
Smith B and Heitz, ’9180 Electrolyte Analyzer Operator’s Manual’ 1st Ed, AVL Scientifi Corporation, USA, 1996, pp. 1-120
• http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak
• Depkes RI (1996) Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan masyarakat, Pedoman Operasional Penangguklangan Anemia Gizi di Indonesia, Jakarta
• Joko Suharno, Ny. Yoyoh K. Husaini, Uhum. L. Siagian (1988), Suatu Studi Kompilasi Informasi dalam Menunjang kesejahteraan Nasional, dan
Pengembangan Program, Puslitbang Gizi, Bogor.
• Ilmu kesehatan Anak I, FKUI, Jakarta
• Rahyaningsih (1995), Balita dan Faktor Gambaran Anemia pada Anak-faktor yang Berhubungan di dua Kabupaten Bogor tahun 1992, thesis, FKM UI,
Depok.
• Robert E. Olson, dkk (1988), Mineral, pengetahuan Gizi Mutakhir, PT Gramedia, Jakarta
• Solihin pudjiadi (1993), Ilmu Gizi Klinis, FK UI, Jakarta
• Behr et al. (1992) melihat kejadian resistensi hormon tiroid berhubungan mutasi pada dua regio triiodothyronin(T3) binding domain dari hTRβ (codon
310-347 dan 417-453).
• Departemen Kesehatan RI. Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia. Jakarta: Dirjen Bina
Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat, 2005. Hal 1-15