Jurnal Mata
Jurnal Mata
Terdapat laserasi di forniks konjungtiva , akan tetapi tidak ditemukan laserasi pada
kornea, sclera maupun otot mata luar. Adanya tanda peradangan berupa keratitis
.pupil melebar dan tidak ada reflek cahaya. Pada pemeriksaan segmen posterior
ditemukan perdarahan pada vitreus inverior. Nervus optik tidak terlihat jelas
karena adanya perdarahan. Dicurigai adanya avulsi nervus optikus.
Dilakukan juga pemeriksaan USG dan ditemukan avulsi dari
nervus optikus. Pemeriksaan CTScan dan MRI tidak dilakukan
karena alasan biaya. Karena kasus yang akut maka penatalaksaan
yang cepat dan tepat adalah kunci utama dari kasus ini. Karena ini
adalah kasus yang jarang ditemukan ini dengan usia yang masih
anak –anak maka dilakukanlah anestesi secara umum.
Pasca operasi tetap tidak ada perbaikan visus diman visus masih no
light perception. Keratitis dapat di obati dengan baik. Kasus ini
merupakan kasus yang jarang terjadi subluksasi bola mata dan
avulsi nervus optikus karena trauma saat kecelakaan
PENDAHULUAN
Subluksasi bola mata adalah bergesernya bola mata ke
anterior secara akut, dimana ekuator bola mata terletak di
anterior rima orbita. Subluksasi bola mata merupakan
kejadian yang jarang dijumpai. Subluksasi dapat terjadi
spontan, karena disengaja, atau akibat trauma. Bila terjadi
dapat memberikan komplikasi yang serius seperti kerusakan
saraf optik akibat tarikan pada saraf maupun pada
pembuluh darah. Kami menyajikan satu kasus subluksasi
bola mata akibat trauma, terkena stang sepeda saat
kecelakaan.
LAPORAN KASUS
▫ Antibiotika
▫ Kortikosteroid,
▫ Vitamin neurotropik.
▫ Gambaran USG.
Gambaran ini menunjukkan trauma yang dialami cukup
hebat, dengan tarikan saraf optik melebihi 10 mm.
Panjang saraf optik segmen orbita sekitar 25 mm.