Anda di halaman 1dari 31

OLEH :

TRISTINA WARDANI (0602005155)


NI PUTU AYUNI YAYAS RAMASWARI (060200179)
 Mata merupakan jendela dunia, hampir 80%
informasi didapatkan melalui mata.
 Salah satu gangguan mata yang sangat sering
ditemukan adalah miopia, atau biasa disebut
rabun jauh.
 Miopia banyak disebabkan oleh gaya hidup
yang salah,faktor genetik juga berperan
menyebabkan miopia pada usia sangat muda
 Kacamata sendiri tidak akan menyembuhkan
miopia, tetapi hanya mengkoreksi gangguan
visus sehingga orang tersebut dapat melihat
jauh dengan ‘normal’.
 DEFINISI
Miopia adalah defek refraksi pada mata
dimana sinar datang menghasilkan fokus
bayangan didepan retina saat mata tidak
berakomodasi.
 ETIOLOGI
-Peningkatan axis bola mata
-Kekuatan optik terlalu tinggi
-Spasme akomodasi
 KLASIFIKASI
1. Beberapa bentuk miopia :
Miopia aksial adalah miopia akibat
panjangnya sumbu bola mata, dengan
kelengkungan kornea dan lensa yang normal

Miopia refraktif adalah bertambahnya indeks


bias media pengelihatan seperti yang terjadi
pada katarak intumesen dimana lensa
menjadi lebih cembung sehingga pembiasan
menjadi lebih kuat.
Borish lebih jauh mengsubklasifikasikan miopia
refraktif :
- miopia kurvatura
- miopia indek

2. Berdasarkan derajatnya
- miopia ringan : miopia < 1-3 dioptri
- miopia sedang: miopia >3-6 dioptri
- miopia berat : miopia > 6 dioptri
3. Berdasarkan manifestasi klinis
- miopia simplek : bola mata yang terlalu
panjang untuk kekuatan optiknya ( yang
ditentukan oleh kornea dan lensa kristalin ) atau
secara optik terlalu kuat untuk panjang axis bola
matanya.
- miopia degeneratif atau progresif : ditandai
dengan oleh perubahan fundus dan berhubungan
dengan kesalahan refraksi yang tinggi dan
ketajaman visual subnormal setelah koreksi.
Jenis miopia ini memburuk secara progresif.
Dilaporkan sebagai salah satu penyebab utama
kerusakan visual.
- miopia nokturnal : kondisi dimana mata
mengalami kesulitan yang besar dalam
melihat daerah dengan pencahayaan yang
rendah, walaupun pengelihatan pada siang
hari normal.
- Pseudomiopia :pengelihatan jarak jauh
yang kabur akibat spasme otot siliaris.
- Miopia didapat : diakibatkan karena
paparan berbagai obat-obatan farmasi,
peningkatan kadar glukosa, nuclear sclerosis,
keracunan oksigen (contohnya karena
menyelam, dan terapi hiperbarik).
4. Berdasarkan Usia
- miopia kongenital : nampak saat lahir dan
menetap selama infant
- miopia onset muda : < 20 tahun
- miopia onset dewasa muda: 2-40 tahun
- miopia onset dewasa akhir: >40 tahun
 PATOFISIOLOGI
 GAMBARAN KLINIS
A. Subjektif :
- Pandangan kabur jika melihat jauh
- Pusing, silau, mata perih, berair
- Melihat dengan memicingkan mata
- Asthenopia
B. Objektif :
- Mata tenang
- Visus kurang dari 6/6
- Dengan pin hole visus 6/6
- Kadang-kadang pupil lebih lebar
- Vitreous floaters
 DIAGNOSIS
A. Riwayat pasien
B. Pemeriksaan mata :
- Tajam pengelihatan
- Pemeriksaan segmen anterior
- Pemeriksaan tekanan intraokular
- Konfrontasi lapangan pandang
- Funduskopi
C. Pemeriksaan penunjang
- Fotografi fundus
- A dan B scan ultrasonography
- Lapang pandang
- Tes lainnya : tes kadar gula darah ( untuk
mengidentifikasi penyebab yang menginduksi
miopia )
 DIAGNOSIS BANDING
A. Hipermetropia
B. Astigmatisme
C. Kelainan pada segmen belakang mata
karena penyebab organik
 KOMPLIKASI
- Ablasi retina regmatogenosa
- Eksotropia
- Ambliopia
- Glaukoma sekunder
 PENATALAKSANAAN
Tujuan : untuk mendapatkan penglihatan
binocular yang jernih, nyaman, efisien, dan
sehat
1. Medikamentosa:
- kacamata minus terkecil
- agen cycloplegy - pseudomiopia
- Obat tetes mata (astringent)
- Tablet yang mengandung billberry
2
Operasi Refraktif terutama dipertimbangkan
pada miopia tinggi:

LASIK (Laser Insitu Keratomileusis)


Phakic dan IOL : anterior chamber lens
clip
Clear Lens Extraction dan IOL
 PROGNOSIS
- miopia simplex sangat baik
- miopia nocturnal baik
- miopia degeneratif bervariasi sesuai
perubahan retina dan okuler yang terjadi
I. Identitas Penderita
 Nama : Meindra Yoga
 Umur : 19 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Alamat : Denpasar
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Agama : Hindu
 Suku Bangsa : Bali
 Tanggal Pemeriksaan : 21 Juni 2010
 Anamnesis
a. Keluhan utama : Mata kabur
b. Riwayat penyakit sekarang :
- kedua mata kabur mulai memburuk
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
- Penglihatan kabur dikeluhkan saat
melihat benda jauh
- pusing disangkal, silau disangkal, nyeri
pada mata disangkal. Mata ngeres, cekot-
cekot, dan gatal disangkal penderita.
c. Riwayat penyakit dahulu dan pengobatan
- sejak usia 7 tahun penderita mengeluh matanya
kabur dan pusing setelah diperiksakan ke dokter
spesialis mata, penderita dikatakan menderita
rabun jauh dan memakai kacamata minus 7 pada
kedua mata
- Saat usia 13 tahun didiagnosis minus 14.
- memiliki kebiasaan membaca dengan posisi
tidur, menonton televisi dalam ruangan yang
gelap,tidak menggunakan kacamata saat berolah
raga.
- Riwayat trauma maupun kemasukan benda
asing sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit
sistemik seperti diabetes melitus dan hipertensi
disangkal. Riwayat lahir prematur disangkal.
d. Riwayat Keluarga dan Sosial
- penderita anak pertama dari tiga
bersaudara.
- Ibu penderita juga menggunakan kacamata
dengan ukuran minus 5 sejak usia anak-anak.
- Penderita adalah seorang mahasiswa
keperawatan.
e. Pemeriksaan fisik
1. pemeriksaan fisik umum
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 72 kali / menit
- T ax : 36,6 °C
Penderita laki-laki, 19 tahun mengeluh
kabur pada kedua mata sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Mata dikatakan kabur saat
melihat benda jauh. Penderita menggunakan
kacamata sejak usia tujuh tahun dengan
diagnosa miopi tinggi, dioptri 7 kemudian pada
usia 13 tahun penderita menggunakan kacamata
dengan dioptri 14.
Ibu pasien menggunakan kacamata minus 5
sejak masih anak-anak. Penderita memiliki
kebiasaan dengan posisi tidur, menonton televisi
dalam ruangan yang gelap, dan tidak
menggunakan kacamata saat berolah raga.
e. Diagnosis banding
- Miopi
- Hipermetropi
- Astigmatism

f. Diagnosis kerja : miopia progresif


g. Usulan Pemeriksaan
- Streak retinoskopi
- Auto Refraksi
- Funduskopi indirek / three mirror

h. Terapi
- Medikamentosa : Kacamata minus terkecil
Retivit
- Operasi : LASIK (Laser Insitu Keratomileusis)
: Phakic dan IOL : anterior chamber lens clip
: Clear Lens Extraction dan IOL

i. Prognosis
Prognosis penderita miopi progresif dapat dikoreksi baik dengan
kacamata tetapi hal ini sangat tergantung pada kondisi retina
 PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai