Anda di halaman 1dari 19

KINEMATIKA DAN DINAMIKA (KDT)

Topik: BALANCING

Forum Kuliah KDT


http://on.fb.me/1arVTk5
Balancing Massa Berputar
 Gaya-gaya inersia yang bekerja akibat komponen mesin
yang bergerak dapat menyebabkan kondisi tak seimbang
(unbalance) pada mesin. Oleh karena itu diperlukan
upaya untuk mendapatkan kondisi mesin yang seimbang.
 Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara
penambahan atau pengurangan massa dari komponen
mesin yang tak imbang.
 Untuk mendapatkan kondisi mesin yang seimbang, pada
umumnya dilakukan penambahan massa dengan cara
menempelkan massa tambahan pada komponen mesin.
 Pengurangan massa komponen pada kondisi mesin
tertentu tidak direkomendasikan karena dapat
menyebabkan penurunan kekuatan komponennya.
Massa Putar Tunggal

W1
R
A B 

Sebuah piringan terpasang pada poros yang berputar dengan kecepatan


konstan. Sebuah pemberat W1, dipasang pada piringan dengan posisi seperti
pada gambar.

Gaya inersia yang ditimbulkan akibat beban W1 adalah:

*) Gaya inersia inilah yang akan


fw = (W1/g)R ^2 menimbulkan reaksi-reaksi yang berubah-
ubah pada bantalan A dan B.
Massa Putar Tunggal

W1
R1
A B 

 R2

W2

Jika kasus seperti ini ditemukan pada mesin, maka akan menyebabkan kondisi
mesin dalam keadaan tak imbang (unbalance).

Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan penambahan bobot imbang lainnya


(W2) yang di tempatkan berlawanan dengan W1 pada jarak (R2) tertentu.

Semakin jauh jarak penempatan bobot imbang W2 dari sumbu poros, akan
diperoleh sistem bobot imbang yang kecil.
Massa Putar Tunggal

W1
R1
A B 

 R2

W2

Persamaan keseimbangan putaran poros diberikan oleh persamaan berikut:

Keseimbangan Dinamik:

(W1/g)R1 ^2 - (W2/g)R2 ^2 = 0 atau W1 R1 = W2 R2

Keseimbangan Statik:

W1 (R1 cos ) - W2 (R2 cos ) = 0 atau W1 R1 = W2 R2


Massa Putar Jamak
W2 WA W2
Bidang A Bidang B
R2
A B 3
2
W3
R3 R1
W3  1 W1 WB

W1
a1
a2
aB
a3

Sebuah piringan terpasang pada poros yang berputar dengan kecepatan


konstan. Sebuah pemberat W1, W2 dan W3 dipasang pada piringan dengan
posisi seperti pada gambar. Dikehendaki bahwa sistem dapat diseimbangkan
dengan dua bidang, yakni di bidang A dan di bidang B.
Massa Putar Jamak
W2 WA W2
Bidang A Bidang B
R2
A B 3
2
W3
R3 R1
W3  1 W1 WB

W1
a1
a2
aB
a3

Selanjutnya perhatikan keseimbangan komponen-komponen gaya horizantal


dan vertikal.
Massa Putar Jamak
Selanjutnya perhatikan keseimbangan komponen-komponen gaya horizantal dan
vertikal.

Keseimbangan gaya-gaya pada arah Horizontal

[(W1/g)R1^2 cos 1 + (W2/g) R2 ^2 cos 2 + (W3/g) R3 ^2 cos 3] +


[(WA/g)RA^2 cos A + (WB/g) RB ^2 cos B] = 0
: ^2/g

 W.R cos  = 0

Keseimbangan gaya-gaya pada arah Vertikal

[(W1/g)R1^2 sin 1 + (W2/g) R2 ^2 sin 2 + (W3/g) R3 ^2 sin 3] +


[(WA/g)RA^2 sin A + (WB/g) RB ^2 sin B] = 0,

dengan cara yang sama kita peroleh:  W.R sin  = 0


Massa Putar Jamak
Keseimbangan Momen untuk gaya-gaya Horizontal, terhadap bidang A:

[(W1/g)R1^2 a1 cos 1 + (W2/g) R2 a2 ^2 cos 2 + (W3/g) R3 ^2 a3 cos 3] +


(WB/g) RB ^2 aB cos B] = 0
: ^2/g

 W.R a cos  = 0

Keseimbangan Momen gaya-gaya Vertikal, terhadap bidang A:

[(W1/g)R1^2 a1 sin 1 + (W2/g) R2 a2 ^2 sin 2 + (W3/g) R3 ^2 a3 sin 3] +


(WB/g) RB ^2 aB sin B] = 0

dengan cara yang sama kita peroleh:  W.R a sin  = 0


Massa Putar Jamak
Keseimbangan gaya inersia massa unbalance harus dipenuhi oleh empat
persamaan berikut:

 W.R cos  = 0  Menyetakan keseimbangan gaya-gaya horizontal

 W.R sin  = 0  Menyatakan keseimbangan gaya-gaya vertikal

 W.R a cos  = 0  Menyatakan keseimbangan momen dalam bidang vertikal


terhadap bidang A

 W.R a sin  = 0  Menyatakan keseimbangan momen dalam bidang vertikal


terhadap bidang A

Persamaan-persamaan diatas pada prinsipnya adalah dua persamaan gaya dan


dua persamaan momen. Untuk menggantikan dua persamaan gaya dapat
disubstitusikan dua persamaan momen.
Massa Putar Jamak
Sehingga analisa terhadap bidang B akan diperoleh:

 W.R a cos  = 0
 W.R a sin  = 0
 W.R b cos  = 0
 W.R b sin  = 0
Contoh 1 W3 W3

Bidang A Bidang B
R3 3
W1
W1

A R1
B
 1
a2 R2
a1 2
W2 W2

a3

aB

Diketahui:
a1 = 7.5 cm W1 = 50 N 2 = 30 deg. Tentukan:
a2 = 20 cm W2 = 80 N 2 = 30 deg. WA = ..? A = ..?
a3 = 50 cm W3 = 25 N 2 = 30 deg. WB = ..? B = ..?
aB = 62.5 cm
Contoh 1
Analisis Kasus

Tiga bobot W1, W2, W3 berputar dalam bidang-bidang transversal akan


diseimbangkan melalui penambahan dua bobot imbang WA di bidang A dan WB
di bidang B. Data selengkapnya seperti ditunjukkan pada gambar.

Terdapat 6 variabel yang tidak diketahui, yakni WA, WB, RA, RB, A dan B.
Tetapi hanya ada 4 persamaan yang bisa diterapkan, sehingga perlu
menetapkan 2 variabel. Variabel-variabel yang tidak dapat ditetapkan adalah A
dan B. Sehingga kita dapat memilih 2 dari 4 variabel yang ada untuk di tetapkan
nilainya.

Dalam kasus ini, kita akan menetapkan 2 variabel yakni RA dan RB. Misalnya RA
= RB = 25 cm.

Maka selanjutnya kita akan menghitung WA, WB, A dan B.


Contoh 1

 a
W (N) R (cm) cos  sin  W R cos  W R sin  W R a cos  W R a sin 
(deg.) (cm)
W1 = 50 15 30 -7.5 0.866 0.500 649.5 375.0 4871 -2813
W2 = 80 10 300 20 0.500 -0.866 400.0 - 692.8 -8000 -13856
W3 = 25 22.5 135 50 0.707 0.707 -397.7 397.7 19844 19844
WA = ? 25 ? 0 0 0
WB = ? 25 ? 62.5
=0 =0 =0 = 0

WB RB aB cos  = 16755 Harus memenuhi Harus memenuhi


WB RB aB sin  = - 3215 keseimbangan keseimbangan
statik dinamik
: aB = 62.5

WB RB cos  = 268.08
WB RB sin  = - 51.44
Contoh 1

 a
W (N) R (cm) cos  sin  W R cos  W R sin  W R a cos  W R a sin 
(deg.) (cm)
W1 = 50 15 30 -7.5 0.866 0.500 649.5 375.0 4871 -2813
W2 = 80 10 300 20 0.500 -0.866 400.0 - 692.8 -8000 -13856
W3 = 25 22.5 135 50 0.707 0.707 -397.7 397.7 19844 19844
WA = ? 25 ? 0 0 0
WB = ? 25 ? 62.5
=0 =0 =0 = 0

WA RA cos A = - 651.8 Harus memenuhi Harus memenuhi


WA RA sin A = - 79.9 keseimbangan keseimbangan
statik dinamik
Contoh 1
WB diperoleh melalui perhitungan dengan rumus berikut:

WB RB = (WB RB cos  )^2 + (WB RB sin  )^2

= (267.44)^2 + (- 51.44 )^2

= 74512.96 = 272.97

WB RB = 272.97

WB = 272.97 / RB = 272.97 / 25

= 10.92 N
Contoh 1
WA diperoleh melalui perhitungan dengan rumus berikut:

WA RA = (WA RA cos  )^2 + (WA RA sin  )^2

= (-651.8)^2 + (- 79.9)^2

= 431227.3 = 656.679

WA RA = 656.679

WA = 656.679 / RA = 656.679 / 25

= 26.267 N
Contoh 1
 B dan  A diperoleh dengan cara berikut:

WB RB sin  - 51.44
= tan  B = = - 0.192
WB RB cos  268.08

Atau  B = 349.1 deg.

Sudut ada di kuadran 4 karena sinusnya negatif dan


cosinusnya positif.

- 79.9
tan  A = = 0.1226
- 651.8

Atau  A = 190.47 deg.

Sudut ada di kuadran 3 karena sinusnya dan cosinusnya negatif .


Contoh 1: Tabel Lengkap

R
 a
W (N) (cm cos  sin  WR cos  WR sin  WR a cos  WR a sin 
(deg.) (cm)
)
W1 = 50 15 30 -7.5 0.866 0.500 649.5 375.0 4871 -2813
W2 = 80 10 300 20 0.500 -0.866 400.0 - 692.8 -8000 -13856
W3 = 25 22. 135 50 0.707 0.707 -397.7 397.7 19844 19844
WA = 5 190.47 0 -651.8 - 79.9 0 0
26.267 25 349.1 62.5 -268.08 -51.44 16755 -3215
WB = 10.92 25

W3 =0 =0 =0 = 0

R3
Keseimbangan Keseimbangan
3 statik terpenuhi dinamik terpenuhi
A W1

R1
1
RB RA
WA 2  R2 WB

B W2

Anda mungkin juga menyukai