Nyayu Aisyah, Rahma Putri Utami, Risti Maulani Sindih, Syahnas Masterina,
S.Ked. S.Ked. S.Ked. S.Ked.
(04054821719101) (04054821719105) (04054821719099) (04054821719106)
OUTLINE
01 PENDAHULUAN
02 STATUS PASIEN
03 TINJAUAN PUSTAKA
04 ANALISIS KASUS
PENDAHULUAN
PREEKLAMPSIA
Masalah yang serius dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi, salah satu dari tiga penyebab utama kematian ibu
SDKI 2012
AKI Indonesia 359 /100.000 kelahiran hidup RSUD Kayaagung
Insiden di Indonesia
Pasien MRS dengan
Kenaikan AKI yang signifikan 128.273/tahun (5,3%)
Preeklampsia setiap
228 >> 359 kematian ibu/100.000 kelahiran hidup harinya.
Kualitas Penanganan preeklampsia di Indonesia masih beragam akibat belum adanya teori yang mampu
menjelaskan penyakit ini secara jelas dan kurangnya kesiapan sarana dan prasarana.
Laporan kasus ini memberikan informasi dan menjadi referensi dalam penatalaksaan kasus preeklampsia
STATUS
PASIEN
IDENTIFIKASI
KELUHAN UTAMA
Mau melahirkan dengan darah tinggi
RIWAYAT REPRODUKSI
Menarche usia 15 tahun, siklus haid teratur + 28 hari, lamanya + 5 hari.
HPHT 5 Oktober 2017.
RIWAYAT PERKAWINAN
Menikah, 1 kali, lamanya 10 bulan
RIWAYAT PERSALINAN
Tahun 2010 | Bidan | Aterm | Spontan | Laki-laki | BB 3200 gram | Sehat
Hamil ini
RIWAYAT PENGOBATAN
Riwayat pengobatan disangkal
RIWAYAT PENGUNAAN KB
Riwayat penggunaan kontrasepsi disangkal.
PEMERISAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK TGL 19 JUNI 2018, PUKUL 15.15 WIB
KEADAAN UMUM
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 84 x/m, reguler, isi dan tegangan cukup
Laju nafas : 20 x/m, irama reguler
Suhu : 36,4 0C
DATA ANTROPOMETRI
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan : 151 cm
Status Gizi : IMT 21,5 kg/m2 (normal)
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN SPESIFIK
KEPALA
Bentuk : Normosefali, simetris, warna rambut hitam, tidak
mudah dicabut
Mata : Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-)
sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, RC (+/+).
Hidung :Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-),
kavum nasi lapang, sekret (-), epistaksis (-).
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), gusi berdarah (-), atrofi
papil (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
LEHER
JVP (5-2) cmH2O), pembesaran KGB (-), kelenjar tiroid (-)
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN SPESIFIK
THORAKS
Inspeksi : Simetris, venektasi (-), retraksi (-), scar (-)
PULMO
COR
EKSTREMITAS
Akral hangat (+), palmar pucat (-), edema (-), CRT < 3”
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN SPESIFIK
0 1 2 3
Edema sesudah
Tidak ada Pretibia Umum
istirahat baring
Proteinuria Kuan- + ++ +++ ++++
titatif Esbach 0,5 0,5 – 2 2–5 >5
TD Sistolik <140 140-160 160-180 >180
TD Diastolik <90 90-100 100-110 >110
Total 2 partus pervaginam
BISHOP’S SCORE
0 1 2 3
Dilatasi 0 cm 1 - 2 cm 3 - 4 cm 5 - 6 cm
Pendataran 0 - 30 % 40 - 59 % 60 - 70 % 80 %
Konsistensi Kaku Kenyal Lunak
Posisi Posterior Medial Anterior
Turunnya
-3 cm -2 cm -1 sd 0 cm +1 sd 2 cm
Kepala
Total 6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
DIAGNOSIS KERJA
PROGNOSIS
Ibu:
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sansationam : dubia ad bonam
Janin:
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sansationam : dubia ad bonam
PENATALAKSANAAN
IGD VK
PREEKLAMPSIA
50.000 -
10% 1 60.000 24 %
pertahun
Hipertensi dalam kehamilan Salah satu penyebab Kematian berhubungan BKKBN 2010
termasuk preeklampsia mortalitas & morbiditas dengan preeklampsia di 24% kematian ibu di
merupakan 10% penyulit terbesar maternal dan perkirakan sebanyak Indonesia disebabkan
kehamilan di seluruh dunia perinatal 50.000- 60.000 pertahun oleh preeklampsia
di seluruh dunia
ETIOPATOGENESIS
Patogenesis preeklampsia masih menjadi hal yang diperdebatkan sampai saat ini
01 02 03 04 00
HIPERTENSI
TD Sistolik ≥140 mmHg atau Diastolik ≥140 mmHg
PROTEINURIA TD Sistolik ≥160 mmHg atau Diastolik ≥110 mmHg
Proteinuria >300mg/24 jam
Dipstik urin > +1
GANGGUAN NEUROLOGIS
Nyeri kepala, stroke
TROMBOSITOPENIA
Gangguan visus
Trombosit <100.000/uL
EDEMA PULMONUM
GANGGUAN FUNGSI GINJAL
Serum Kreatinin > 1,1 g/dL GANGGUAN FUNGSI HEPAR
Konsentrasi transaminase >2x Normal
Nyeri epigastrik
MANIFESTASI KLINIS
PRIMER
Menghindari terjadinya penyakit
SEKUNDER
Memutus proses terjadinya penya
kit yang sedang berlangsung sebe
lum timbul gejala atau kedaruratan
klinis karena penyakit tersebut.
TERSIER
Pencegahan dari komplikasi yang
disebabkan oleh proses penyakit,
Sumber: POGI. 2013. PNPK Diagnosis dan Tatalaksana Preeklamsia. juga merupakan tatalaksana
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN PRIMER
PENCEGAHAN SEKUNDER
PENCEGAHAN SEKUNDER
TINGKAT KEMAMPUAN 3B
Mendiagnosis, Melakukan Penatalaksanaan Awal, dan Merujuk
pada Keadaan Gawat darurat
Sumber: Konsil Kedokteran Indonesia. 2012. Standar Kompetensi Dokter Indonesia Edisi ke-2. Jakarta.
ANALISIS
KASUS
ANALISIS KASUS
1. Usia 40 tahun
3. Riwayat darah tinggi sebelum hamil (-), darah tinggi hamil ini
(+), darah tinggi hamil sebelumnya (-), darah tinggi dalam
keluarga (-)
Anamnesis:
• Umur > 40 tahun
• Nulipara
• Multipara dengan riwayat preeklampsia sebelumnya
• Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
• Multipara yang jarak kehamilan sebelumnya 10 tahun atau lebih
• Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan
• Kehamilan multiple
• IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus)
• Hipertensi kronik
• Penyakit Ginjal
• Sindrom antifosfolipid (APS)
• Kehamilan dengan inseminasi donor sperma, oosit atau embrio
• Obesitas sebelum hamil
ANALISIS KASUS
KRITERIA DIAGNOSIS
IBU
dubia ad bonam
JANIN
dubia ad bonam
TERIMA
KASIH
SESI DISKUSI DAN TANYA JAWAB
UMMI
Kapan obat antihipertensi diberikan?
Kapan mengganti Nifedipine dengan Metildopa?
SARAS
Perbedaan klasifikasi preeklampsia yang dulu dan sekarang
?
AULIA
Kapan kita melakukan tatalaksana ekspektatif, aktif,
konservatif?
Kalau kasus seperti ini, tatalaksana apa yang bisa
dilakukan?