Power Point
Power Point
REBUNG BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris Schrad) DENGAN MEDIA ARANG SEKAM TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN CABE RAWIT(Capsicum frustescens L.)
PROPOSAL SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
SABRINA
NIM: 1410051328
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari penelitian ini diharapkan masyarakat dan petani yang dulunya tidak tahu manfaat yang sangat besar
dari air sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) menjadi tahu, dan tidak
membuang air sisa fermentasi rebung bambu kuning sembarangan lagi.
2. Manfaat Praktis
• Bagi Masyarakat: Dapat digunakan sebagai masukan dalam pengolahan limbah khususnya air sisa
fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad)
• Bagi petani: Dapat menjadi alternatif pilihan dalam usaha meningkatkan produksi tanaman cabai rawit
(Capsicum frustescens L.) dengan biaya yang relatif lebih murah
• Bagi Peneliti: Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan masukan dalam
penulisan karya ilmiah atau penelitian selanjutnya
• Bagi Lembaga STKIP Persada Khatulistiwa Sintang: Untuk menambah referensi bacaan di
perpustakaan bagi mahasiswa-mahasiswi STKIP di masa yang akan datang.
E. Definisi Operasional
Air sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) : Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) cara memfermentasi rebung
bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) yaitu masukan rebung yang sudah diiris tipis-tipis
dalam toples kemudian campurkan nasi dan air gula secukupnya kemudian tutup rapat toples
tersebut dan diamkan beberapa hari sampai keluar bau yang menyegat artinya fermentasi
tersebut berhasil.
Pertumbuhan : Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan ukuran, baik panjang, jumlah maupun
berat tanaman.
Tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.) : Cabai rawit (Capsicum frustescens L.)
merupakan salah satu jenis rempah yang seringkali ditambahkan sebagai bumbu masakan
karena rasanya yang pedas memberikan kesegaran.
Media tanam dari arang sekam : Arang sekam banyak digunakan sebagai pengganti tanah karena
bisa menahan zat kimia yang bermanfaat bagi tanaman, sehinggga tanaman akan tetap subur
walaupun tanpa tanah sekalipun.
C. Kerangka Berpikir
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.)
Tanaman Cabai atau lombok (bahasa Jawa) adalah sayuran buah semusim yang termasuk
dalam anggota genus Capsicum yang banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap
rasa masakan. Cabai rawit (Capsicum frustescens L.) merupakan salah satu jenis rempah
yang seringkali ditambahkan sebagai bumbu masakan karena rasanya yang pedas
memberikan kesegaran, serta mengandung Vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan.
Karena kekhasan rasanya sehingga hamper semua orang menggunakan cabe. Selain sebagai
bumbu juga dapat memberikan warna yanga membuat orang yang melihat berselerah.
Kebutuhan sebagai bumbu memiliki indicator bahwa cabe diperlukan dalam jumlah yang
besar.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dikemukakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0=Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian air sisa fermentasi rebung
bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit
(Capsicum frustescens L.).
Lanjutan..
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian air sisa fermentasi rebung bambu (Bambusa
vulgaris Schrad) terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L.).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 121), Pendekatan penelitian dapat dibedakan
atas beberapa jenis, tergantug dari sudut pandangnya, walaupun
sebenarnya antara satu jenis dengan jenis yang lain saling berlawanan.
Salah satu contohnya adalah jenis pendekatan menurut timbulnya
variabel. Jenis pendekatan menurut timbulnya variabeldibedakan
menjadi dua yaitu pendekatan non-eksperimen dan pendekatan
ekperimen (Arikunto, 2010: 121). Pendekat penelitian yang digunakan
dalam Proposal Skripsi ini adalah Eksperiment. Menurut Sugiyono
(2013: 11) Pendekat penelitian eksperimen merupakan pendekat
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
treatment(perlakuan) tertentu. Penelitian -penelitian dapat
menggunakan desain ekperimen karena variabel -variabel dapat dipilih
dan variabel-variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen itu
dapat dikontrol secara ketat.
B. Metode dan Bentuk Penelitian
Metode Penelitian: Metode penelitian yang biasa kita kenal ialah metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific
karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2013: 13).
Bentuk Penelitian: Bentuk penelitian ini dilaksanakan dengan True experiment. “Dikatakan True
eksperiment (eksperimen yang betul-betul), karena dalam penelitian ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen” (Sugiyono, 2013: 112).Ciri utama true
eksperiment “adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok
kontrol diambil secara random dari populasi tertentu (Sugiyono, 2013: 112). Jadi cirinya adalah
adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random (acak).
E. Rancangan Penelitian
Rancangan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan melakukan
pengujian menggunakan Air Sisa Fermentasi Rebung Bambu Kuning dengan perlakuan 0 gram, 10 gram, 20
gram, 30 gram, 40 gram, dan di ulang sebanyak 5 kali.
F. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Air Sisa Fermentasi Rebung Bambu Kuning dengan di
tambahkan Arang Sekam yang berada di daerah Desa Sumber Sari Nanga Beloh. Air Sisa
Fermentasi dari Rebung Bambu Kuning ini di buat dalam 5 konsentrasi yaitu : 0 ppm, 10 ppm, 20
ppm, 30 ppm, dan 40 ppm, dengan pengulangan masing-masing sebanyak 5 kali sehingga di
dapatkan 2 sampel konsentrasi air sisa fermentasi rebung bambu kuning.
G. Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu pertumbuhan tinggi
batang lebar daun dan jumlah daun cabai rawit. Pengumpulan data kuantitatif tersebut
menggunakan teknik pengumpulan data dan alat pengumpulan data.
K. Implikasi Produk
Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh air
sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad) terhadap
pertumbuhan tanaman cabai rawit. Tujuan khusus pembuatan Air Sisa
Fermentasi Rebung Bambu Kuning yaitu sebagai panduan khususnya bagi
petani yang ingin mengembangkannya.
Sasaran: Air sisa fermentasi rebung bambu kuning (Bambusa vulgaris Schrad)
dapat digunakan bagi para petani khususnya petani cabai rawit untuk
mengembangkan pupuk yang ramah lingkugan juga mampu memberikan hasil
yang memuaskan bagi para petani.
Lanjutan..
Bentuk Luaran: Bentuk luaran dari penelitian pembuatan Air sisa fermentasi rebung bambu
kuning (Bambusa vulgaris Schrad) ini berupa Diktat yang di gunakan untuk menunjang
proses belajar mengajar dalam bidang pendidikan khususnya bagi mahasiswa, mahasiswi dan
Kampus.
Sistematika Luaran: Diktat; Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi
yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi mata pelajaran / bidang
studi yang disampaikannya dalam proses pembelajaran. Biasanya diktat hanya diedarkan
dalam lingkup terbatas. Penyusunan diktat / buku teks hendaknya relevan dan menunjang
pelaksanaan kurikulum yang berlaku, serta mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu,
penyusunan diktat / buku teks hendaknya memenuhi criteria tertentu. Menurut Tarigan
(1989).