Anda di halaman 1dari 21

TRAUMA GIGI ANTERIOR

Disusun oleh :
Febriani Claudia Zebua 153308010012
Miranda 153308010023
Junita Elvrida Doloksaribu 153308010032
Sisilia Olivia Zebua 153308010034
Yohana Natasha S 153308010035
DEFINISI
• Pengertian trauma secara umum : luka atau jejas baik fisik
maupun psikis

• Trauma gigi atau lebih dikenal dengan Traumatic Dental Injury


(TDI) adalah kerusakan yang mengenai jaringan keras gigi
dan atau periodontal karena sebab mekanis

• Trauma gigi anterior merupakan kerusakan jaringan keras gigi


dan atau periodontal karena kontak yang keras dengan suatu
benda yang tidak terduga sebelumnya pada gigi anterior baik
pada rahang atas maupun rahang bawah atau kedua-duanya
ETIOLOGI
Penyebab trauma bisa dibagi menjadi dua kategori utama :

Unintentional Trauma Intentional Trauma

Yaitu trauma yang tidak Yaitu trauma yang disengaja,


disengaja, seperti :
seperti :
• Terjatuh
• Kecelakaan saat berolahraga • Kekerasan fisik yang terjadi
• Kecelakaan lalu lintas pada anak
• Penggunaan gigi yang tidak pada • Prosedur iatrogenik
tempatnya seperti menggigit pena,
dan membuka tutup botol.
Klasifikasi Trauma menurut WHO
Kerusakan pada
jaringan keras gigi
dan pulpa

Kerusakan pada gusi Kerusakan pada


atau jaringan lunak WHO jaringan keras gigi,
rongga mulut pulpa dan tulang
alveolar

Kerusakan pada
jaringan periodontal
Klasifikasi Trauma Gigi
WHO mengklasifikasikan menjadi 4 garis besar yang meliputi :

I. Kerusakan Pada Jaringan Keras Gigi dan Pulpa


 Infraksi enamel adalah suatu fraktur yang tidak sempurna
pada enamel (retak) dan tanpa adanya kehilangan struktur
dari gigi
 Fraktur enamel (uncomplicated crown fracture) adalah
suatu fraktur dengan kehilangan bagian gigi hanya pada
bagian enamel
 Fraktur enamel-dentin (uncomplicated crown fracture)
adalah suatu fraktur dengan kehilangan bagian gigi hanya
pada enamel dan dentin tetapi tidak sampai ke pulpa
 Complicated crown fracture adalah fraktur yang mengenai
enamel dan dentin hingga mencapai ke pulpa
 Uncomplicated crown-root fracture adalah suatu fraktur
pada mahkota enamel, dentin dan sementum tetapi tidak
mengenai pulpa
 Complicated crown-root fracture adalah suatu fraktur yang
mengenai enamel, dentin dan sementum hingga mencapai
pulpa
 Fraktur akar (root fracture) adalah fraktur yang mengenai
dentin, sementum dan pulpa
II. Kerusakan pada Jaringan Periodontal
 Konkusi adalah sebuah trauma pada gigi dan struktur
pendukungnya tanpa adanya kehilangan yang tidak normal
tetapi ada reaksi saat di perkusi
Subluksasi adalah trauma pada gigi dan struktur
pendukungnya dengan abnormal tetapi tanpa adanya
malposisi dari gigi
Luksasi ekstruksi (dislokasi periperal, avulsi parsial) adalah
pergeseran pada sebagian gigi yang keluar dari soket
Luksasi lateral adalah pergeseran gigi keluar dari porosnya, hal
ini ditandai adanya benturan atau trauma alveolar pada soket
Luksasi intrusi adalah pergeseran gigi keluar dari porosnya, hal
ini ditandai adanya dislokasi benturan atau trauma soket
alveolar
 Avulsi (exartikulasi) adalah pergeseran atau perpindahan yang
sempurna dimana gigi keluar dari soketnya
Indikasi Torus Removal
1. Kesulitan makan dan berbicara
2. Menghambat fungsi rongga mulut
3. Apabila mengganggu stabilitas gigi tiruan lepasan
4. Apabila ukurannya terlalu besar
5. Apabila tidak dilakukan relief pada landasan gigi tiruan
Kontraindikasi Torus Removal
• Kelainan darah
• Purpura hemoragik
• Leukimia
• Penyakit ginjal
• Penyakit kelenjar endokrin
• Penyakit kardiovaskular
• Diabetes melitus
• Kehamilan
• Jaundice
• AIDS
• Hipersensitivitas
Prosedur Pembedahan Torus Palatinus
Kontrol Post Operasi
1. Pemasangan obturator
2. Pemberian obat-obatan
Analgesik + Antibiotik
Achetaminophen 500 mg setiap 4 -6 jam seperlunya. Roburantia untuk
mempercepat penyembuhan. Vitamin C 500mg sampai 2 kali sehari.
Zinc 50-200 mg per hari. Obat kumur : Chlorhexidine glukonat.
3. Menjaga kebersihan rongga mulut
4. Diet lunak
Jahitan dapat dibuka dalm waktu 5-7 hari dan palatum akan sembuh
dalam waktu 3-6 minggu.
Torus Mandibula
Torus mandibularis merupakan pertumbuhan tulang ektopik yang
kelihatan sepanjang aspek lingual pada mandibula superior
sampai mylohyoid ridge.
Lokasi Torus Mandibula
• Terletak diatas perlekatan otot milohioid
• Bilateral
• Sering terjadi di regio premolar
• Terlokalisasi pada aspek lingual dari mandibula
• Unilateral, umumnya bilateral
Pemeriksaan Klinis
• Tidak menimbulkan gejala
• Simetris
• Px mungkin memiliki gangguan fonetik, keterbatasan
mekanisme pengunyahan, ulserasi mukosa, deposit makanan,
dan ketidakstabilan protesa.
Pemeriksaan Radiologis :
Radiopak di regio premolar/kaninus
Prosedur Pembedahan

Kontrol Post Operasi=Torus Palatinus


Multiple Exostoses
• Penonjolan tulang yang jarang terjadi dan asimtomatik, biasanya
terlokalisir di bagian bukal maxilla dan mandibula.
• Etiologi : Belum diketahui
• Faktor Predisposisi : Bruxism, Iritasi kronis dari jar.perio
Gambaran Klinis
• Lokasinya pada bukal maksila dan umunya pada mandibula
• Kaku
• Sakit
• Dapat menyebabkan penyakit periodontal
• Tidak berpotensi menjadi ganas
• Pertumbuhannya lambat
• Bentuknya nodular
• Palpasi keras
Gambaran Radiografi
• Batas pinggiran jelas, berkontur, dengan batas melengkung
• Aspek internal biasanya homogen dan radiopak
Prosedur Pembedahan :
Insisi dengan bentuk trapesium
Kontrol Post Operasi=Torus Palatinus/Torus Mandibularis
Localized Exostosis
• Jarang terjadi dan tergantung pada ukurannya
• Menimbulkan masalah estetik dan fungsional dalam edentulous
• Pada pasien edentulous menghalangi penempatan gigi tiruan
lengkap
• Prosedur pembedahan= Multiple exostoses
• Kontrol Post Operasi=Torus Palatinus/Torus Mandibularis

Anda mungkin juga menyukai