Anda di halaman 1dari 41

Masalah dan tatalaksana

kelainan gigi pada anak


Drg. H. Edriwan Mansyur, MM
Anatomi gigi
Tabel Erupsi Gigi Susu
Kelaian gigi dan mulut yang sering
terjadi pada usia anak
 A. KELAINAN PADA GIGI
- GELIGI

Anak2  ke drg  Gigi


sudah mengalami
kerusakan yang amat
parah

Bengkak
Gigi Berlubang
Ompong
1. Karies Gigi
Derajat Keparahan
Karies Gigi :
1. Karies Email
2. Karies Dentin
3. Karies yang telah
mengenai Pulpa
(Syaraf Gigi)
4. Karies Akibat Botol
Susu
PROSES TERJADINYA KARIES
2. Susunan gigi yang tidak teratur
disebabkan oleh ukuran
gigi yang lebih besar
daripada ukuran rahang
3. Kegoyangan gigi
 Gigi yang sudah mendekati
pergantian dengan gigi permanen sering
mengalami kegoyangan  Resorpsi akar
gigi susu
 B. KELAINAN PADA GUSI
Biasanya disebabkan oleh
infeksi bakteri.

1. Abses : Infeksi pada gigi dapat menjalar ke gusi.


Pembengkakan yang meluas tidak hanya dlm mulut
(Intra Oral) tapi jg luar mulut (Ekstra Oral) .
2. Stomatitis Aphtosa (SA)
 disebabkan oleh adanya trauma,
kurangnya konsumsi vitamin.
3. Warna putih pada lidah akibat air susu
 sering terdapat pada bayi yang
meminum susu.
Sisa air susu yang menempel pada
lidah  fermentasi  merangsang
timbulnya jamur.
Warna putih terlihat sangat tebal dan
menimbulkan bau tidak sedap  obat
jamur.
Tanda-tanda :
1. Rasa tidak enak pada gigi disertai bau
mulut
2. Gusi terlihat memerah dan lunak 
disertai perdarahan
3. Tanggalnya gigi disertai rasa sakit saat
mengunyah dan sensitif terhadap
perubahan suhu
4. Terjadinya penimbunan karang Gigi
Masalah Pada Gigi Anak yang sering terjadi
antara lain adalah Trauma pada gigi.

Trauma Gigi  Kerusakan yang mengenai


jaringan keras gigi dan atau jaringan
periodontal karena sebab mekanis.

Penyebab trauma gigi pada anak yang sering


terjadi  sering terjadi di luar rumah

Gigi RA lebih sering terkena trauma daripada


gigi bawah.
 Faktor Etiologi

Menurut Ellis dan Davey  Penyebab trauma :

1. Trauma Langsung : Gigi secara langsung


terkena benda penyebab trauma.
Trauma langsung yang disebabkan oleh aksi
pengunyahan  disebut fraktur spontan

2. Trauma Tidak Langsung


 Faktor Predisposisi
1. Klas II divisi 1
2. Frekuensi trauma pd gigi depan lbh
sering  overjet 3-6mm. >>6mm  lbh
tinggi
3. Penutupan bibir atas dan bawah yang
kurang sempurna
4. Aktifikas olahraga
5. Laki2 > perempuan
 Frekuensi :
 Klasifikasi menurut Ellis & Davey
Fraktur mahkota sederhana yang
Klas I
hanya melibatkan email

Fraktur mahkota lebih luas yang


Klas II melibatkan jaringan dentin tapi
belum terkena Pulpa
Fraktur pada mahkota gigi dengan
Klas III terbukanya dentin yang luas,
sudah mengenai pulpa
Trauma pada gigi yang
mengakibatkan gigi menjadi non
Klas IV
vital disertai dengan ataupun
hilangnya struktur mahkota
Klas V Trauma pada gigi yang menyebabkan hilangnya
gigi (AVULSI)

Klas VI Fraktur pada akar gigi desertai dengan ataupun


tanpa disertai hilangnya struktur mahkota gigi

Klas VII Trauma yang menyebabkan berpindahnya gigi


(Intrusi, ekstrusi, labial, palatal, bukal, distal,
mesial, rotasi) tanpa disertai oleh adanya fraktur
mahkota atau akar gigi
Klas VIII Trauma yang menyebabkan fraktur mahkota
yang besar pada gigi

Klas IX Kerusakan gigi akibat trauma atau benturan gigi


sulung.
 Pemeriksaan trauma :
- Luka ekstra oral & Tl. wajah  Palpasi
- Palpasi tulang alveolar
- Pergeseran gigi
- Cedera yang mengenai mukosa /
gingiva  Pembengkakan, laserasi
- Mobiliti Gigi
- Oklusi yang abnormal
- Perluasan fraktur gigi, terbukanya gigi,
perubahan warna
- Tes reaksi sensitif pulpa dan perkusi
- Ro Foto
 PERAWATAN
 Perawatan  harus menenangkan emosi

pasien (anak) dan orangtuanya


 Tindakan selanjutnya  menanggulangi

keadaan yang gawat akibat trauma


 Luka dibersihakan dengan air garam hangat,

H2O2 3%
 Setelah pemeriksaan terhadap gigi sulung 

difokuskan pada keselamatan gigi tetap


 Perawatan gigi sulung menurut Ellis dan
Davey (2 kategori) :
1. Perubahan tempat (displacement) :
Partial : Intrusi, ekstrusi dan luksasi,
concussi dan sublukasi
2. Fraktur pada mahkota dan atau akar
 Perawatan Intrusi 
- Re-Erupsi : 1-6 Bulan obseravasi. Kemungkinan
gigi menjadi non vital  perawatan Endodonti
- Reposisi :  Splint

- Pencabutan : Re-erupsi gagal,gigi intrusi


mendorong gigi permanen, apeks gigi sulung
menembus tulang labial
 Fraktur Mahkota dan Akar Gigi
Fraktur mahkota tidak melibatkan Pulpa
 Fraktur mahkota yang parah  melibatkan
pulpa dan meluas sampai bawah gingiva
RINGKASAN PERAWATAN TRAUMA GIGI DEPAN SULUNG

Tipe Trauma Perawatan


Klas I Menghaluskan, Penambalan
Klas II Penambalan, Pulp Caping
Klas III Terapi Pulpa, Pencabutan
Klas IV Terapi Pulpa, Pencabutan
Klas V Tidak dirawat (observasi)
Klas VI Pencabutan
Klas VII Intrusi : Re_erupsi, Reposisi,
Pencabutan
Ekstrusi : Reposisi, Pencabutan
Luksasi : Reposisi, Pencabutan
Klas VIII Mahkota dicabut, akar dibiarkan
 Kemungkinan kerusakan pada gigi sulung dan gigi
tetap
- Kematian pulpa gigi sulung
- Diskolorisasi gigi tetap pengganti
- Resorpsi internal pada gigi sulung
- Resorpsi benih gigi tetap
- Ankilosis
- Hipoplasia, Hipomineralisasi dari gigi pengganti
- Dilaserasi mahkota, akar
- terhentinya pambentukan akar
- Kista
Diskolorisasi Resorpsi Internal

Ankilosis Hipoplasia
 Kista Gigi
 Pilihan Perawatan
- Gigi sulung  berubah warna  Tambal

- Abses  Pulpektomi atau Pencabutan

- Hipoplasia/hipomineralisasi Tambal
Komposit

- Dilaserasi mahkota/ akar rawat secara


bedah
 Evaluasi untuk menghindari kelainan pasca trauma :
- Mobiliti Gigi  diukur setiap kali
kunjungan.
Bila mobiliti berkurang kemudian
bertambah  infeksi  cabut
Jika tidak ada pergerakan fisiologis 
ankilosis  mempengaruhi erupsi gigi
tetap

- Perubahan warna  akibat kematian


pulpa

- Rasa Sakit  Spontan  adanya degenerasi


Pulpa  Perawatan Saluran Akar atau
Pencabutan
PENCEGAHAN
 Sikat Gigi sesudah makan dan sebelum tidur
 Minum susu di gelas
 Periksa ke dokter gigi 6 bulan sekali  Gigi

berlubang ditambal, bersihkan karang gigi


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai