• Talasemia-B
Berkurang atau tidak diproduksi sama sekali rantai globin-B
GENOTIP DAN FENOTIP TALASEMIA B
GENOTIP DAN FENOTIP TALASEMIA B
2. Talasemia-B trait
Talasemia-B minor: asimtomatik
3. Talasemia-B mayor
Genotip homozigot atau heterozigot ganda talasemia-B dengan klinis
berat dan membutuhkan transfusi darah
4. Talasemia-B intermedia
Asimtomatik, namun kadang memerlukan transfusi darah
GENOTIP DAN FENOTIP TALASEMIA A
ETIOLOGI
• Talasemia-B
1. Delesi gen globin-B
2. Mutasi non-delesi globin-B
• Talasemia-A
1. Delesi gen-A
2. Non-delesi gen-A
Pathogenesis Thalassemia
• Mutasi gen dapat menimbulkan perubahan rantai globin alfa dan
beta, berupa kecepatan sintesis atau kemampuan produksi rantai
globin tertentu dengan akitbat menurunnya atau tidak diproduksinya
rantai globin.
• Diakibatkan mutasi gen globin pada cluster gen alfa atau beta (delesi /
non delesi)
Dasar molecular thalassemia Beta
1. Delesi gen globin B : paling sedikit 17 delesi yang berbeda yang hanya dijumpai
pada thalassemia B namun jarang dan tampaknya terisolasi, berupa kejadian
tunggal, kecuali delesi 619 bp pada ujung akhir 3’ gen B lebih sering ditemukan.
Delesi ini mencakup lebih kurang 50% allel thalassemia B. bentuk homozigot
delesi ini menghasilkan thalassemia B0. heterozigot delesi ini menghasilkan
penungkatan HbA2 dan HbF
2. Mutasi non delesi globin : mencakup proses transkripsi, prosesing dan translasi,
berupa mutasi titik:
- region promotor
- Mutasi transkripsional pada lolasi CAP
- Mutasi prosesing RNA
- Mutasi yang menyebabkan translasi abnormal RNA messenger
3. Bentuk mutasi lainnya :globin B tidak stabil, thalassemia tersembunyi, mutasi
thalassemia B tidak terkait kluster gen globin B, bentuk variasi thalassemia B
Dasar molecular thalassemia alfa
• Delesi gen alfa
Mencakup satu (-a) atau keduanya (- -) gen –a. pada thalassemia –a0 terdapat
14 delesi yang mengenai kedua gen –a, sehingga produksi rantai –a hilang sama
sekali dari kormosom abnormal
Bentuk thalassemia –a+ yang paling umum (-a3,7 dan –a4,2) mencakup delesi satu
atau duplikasi lainnnya gen globin –a
• Non delesi Gen –a
Pada lesi non delesi kedua haplotip gen –a utuh (aa) nomenklatur (aTa) T :
thalassemik
Pathofisiologi thalassemia
• Penurunan rantai globulin (-a / -b) menyebaban sintesis rantai globin
tidak seimbang. Maka jika thalassemia b0 terdapat 4 rantai a
begitu juga sebaliknya
Pathofisiologi thalassemia b
• Penurunan produksi berlebih rantai a. produksi rantai globin a setelah
kelahiran masih diproduksi rantai globin a2a2 (HbF)
• Rantai a yang berlebih tidak dapat berikatan dengan rantai globin .
lainnya, akan berpresipitasi pada precursor sel darah dalam sumsum
tulang dan sel progrenitor dalam darah tepi gangguan pematangan
precursor eritroid dan eritropoiesis yang tidak efektf umur eritrosit
memendek anemia proliferasi eritroid ekspansi sumsum
tulnag deformitas skeletal
• Ekspansi sumsum tulang meningkatkan absorpsi besi dan muatan
di tambah jika di beri transfuse darah kerusakan organ jika besi
tidak segera dikeluarkan
Pathofisiologi thalassemia a
• Kehilangan 3 dan 4 gen globin a memberikan fenotip penyakit berat
menengah yang dikatakan sebagai HbH disease. Thalassemia a0 homozigot
tidak dapat bertahan hidup disebut Hb Bart’s hydrops syndrome.
• Kehilangan dasar thalassemia a sama dengan thalassemia b adanya
ketidakseimbangan sintesis rantai globin, namun perbedaan besarnya
- Rantai a dimiliki oleh hemoglobin fetus ataupun dewasa (tidak seperti thalassemia b)
maka thalassemia a bermanifestasi pada masa fetus
- Sifat yang ditimbulkan akibat produksi secara berlebihan rantai globin à dan b yang
disebabkan oleh defek produksi rantai globin a sangat berbeda dibandingkan dengan
akibat produksi berlebihan rantai a dan thalasemmia B. bila kelebihan rantai a
menyebabkan presipitasi pada prekursel eritrosit, maka thalassemia a menimbulkan
tetramer yang larut yakni à 4 , Hb Bart’s dan B4