Anda di halaman 1dari 17

TALASEMIA

ANNISA MEIVIRA BUDIMAN


JOHANNA REGINA
RAIS KHAIRUDDIN
RIKEU NOVIA

PERSEPTOR: TRINUGROHO HERI FADJARI., DR., SP.PD-KHOM


DEFINISI

• Defisiensi produksi sebagian (parsial) atau menyeluruh (komplit)


rantai globin a atau b, ataupun rantai globin lainnya akibat
penurunan kecepatan sintestis atau kemampuan produksinya.
KLASIFIKASI
• Talasemia-⍺
Berkurang atau tidak diproduksi sama sekali rantai globin-A

• Talasemia-B
Berkurang atau tidak diproduksi sama sekali rantai globin-B
GENOTIP DAN FENOTIP TALASEMIA B
GENOTIP DAN FENOTIP TALASEMIA B
2. Talasemia-B trait
Talasemia-B minor: asimtomatik

3. Talasemia-B mayor
Genotip homozigot atau heterozigot ganda talasemia-B dengan klinis
berat dan membutuhkan transfusi darah

4. Talasemia-B intermedia
Asimtomatik, namun kadang memerlukan transfusi darah
GENOTIP DAN FENOTIP TALASEMIA A
ETIOLOGI
• Talasemia-B
1. Delesi gen globin-B
2. Mutasi non-delesi globin-B

• Talasemia-A
1. Delesi gen-A
2. Non-delesi gen-A
Pathogenesis Thalassemia
• Mutasi gen dapat menimbulkan perubahan rantai globin alfa dan
beta, berupa kecepatan sintesis atau kemampuan produksi rantai
globin tertentu dengan akitbat menurunnya atau tidak diproduksinya
rantai globin.
• Diakibatkan mutasi gen globin pada cluster gen alfa atau beta (delesi /
non delesi)
Dasar molecular thalassemia Beta
1. Delesi gen globin B : paling sedikit 17 delesi yang berbeda yang hanya dijumpai
pada thalassemia B namun jarang dan tampaknya terisolasi, berupa kejadian
tunggal, kecuali delesi 619 bp pada ujung akhir 3’ gen B lebih sering ditemukan.
Delesi ini mencakup lebih kurang 50% allel thalassemia B. bentuk homozigot
delesi ini menghasilkan thalassemia B0. heterozigot delesi ini menghasilkan
penungkatan HbA2 dan HbF
2. Mutasi non delesi globin : mencakup proses transkripsi, prosesing dan translasi,
berupa mutasi titik:
- region promotor
- Mutasi transkripsional pada lolasi CAP
- Mutasi prosesing RNA
- Mutasi yang menyebabkan translasi abnormal RNA messenger
3. Bentuk mutasi lainnya :globin B tidak stabil, thalassemia tersembunyi, mutasi
thalassemia B tidak terkait kluster gen globin B, bentuk variasi thalassemia B
Dasar molecular thalassemia alfa
• Delesi gen alfa
Mencakup satu (-a) atau keduanya (- -) gen –a. pada thalassemia –a0 terdapat
14 delesi yang mengenai kedua gen –a, sehingga produksi rantai –a hilang sama
sekali dari kormosom abnormal
Bentuk thalassemia –a+ yang paling umum (-a3,7 dan –a4,2) mencakup delesi satu
atau duplikasi lainnnya gen globin –a
• Non delesi Gen –a
Pada lesi non delesi kedua haplotip gen –a utuh (aa)  nomenklatur (aTa) T :
thalassemik
Pathofisiologi thalassemia
• Penurunan rantai globulin (-a / -b) menyebaban sintesis rantai globin
tidak seimbang. Maka jika thalassemia b0  terdapat 4 rantai a
begitu juga sebaliknya
Pathofisiologi thalassemia b
• Penurunan produksi berlebih rantai a. produksi rantai globin a setelah
kelahiran masih diproduksi rantai globin a2a2 (HbF)
• Rantai a yang berlebih tidak dapat berikatan dengan rantai globin .
lainnya, akan berpresipitasi pada precursor sel darah dalam sumsum
tulang dan sel progrenitor dalam darah tepi  gangguan pematangan
precursor eritroid dan eritropoiesis yang tidak efektf  umur eritrosit
memendek  anemia  proliferasi eritroid  ekspansi sumsum
tulnag  deformitas skeletal
• Ekspansi sumsum tulang meningkatkan absorpsi besi dan muatan
di tambah jika di beri transfuse darah  kerusakan organ jika besi
tidak segera dikeluarkan
Pathofisiologi thalassemia a
• Kehilangan 3 dan 4 gen globin a memberikan fenotip penyakit berat
menengah yang dikatakan sebagai HbH disease. Thalassemia a0 homozigot
tidak dapat bertahan hidup disebut Hb Bart’s hydrops syndrome.
• Kehilangan dasar thalassemia a sama dengan thalassemia b adanya
ketidakseimbangan sintesis rantai globin, namun perbedaan besarnya
- Rantai a dimiliki oleh hemoglobin fetus ataupun dewasa (tidak seperti thalassemia b)
maka thalassemia a bermanifestasi pada masa fetus
- Sifat yang ditimbulkan akibat produksi secara berlebihan rantai globin à dan b yang
disebabkan oleh defek produksi rantai globin a sangat berbeda dibandingkan dengan
akibat produksi berlebihan rantai a dan thalasemmia B. bila kelebihan rantai a
menyebabkan presipitasi pada prekursel eritrosit, maka thalassemia a menimbulkan
tetramer yang larut yakni à 4 , Hb Bart’s dan B4

Anda mungkin juga menyukai